Renstra 2015 2019 Rev
Renstra 2015 2019 Rev
KATA PENGANTAR
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) sesuai dengan amanat Undang-Undang Migas No. 22
Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi dan PeraturanPemerintah Nomor 67 Tahun 2002 sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2012 Tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 67 Tahun 2002 tentang Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan
Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi melalui Pipa, BPH Migas adalah Lembaga Pemerintah Independent
yang mempunyai tugas melakukan Pengawasan dan Pengaturan terhadap Penyediaan dan Pendistribusian BBM
dan Pengangkutan Gas Bumi di seluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Eksistensi BPH Migas selaku pemangku tiga kepentingan (Pemerintah, Badan Usaha dan Rakyat), tentu memiliki
tantangan cukup berat di tahun-tahun mendatang. Tanpa didukung oleh perencanaan dan strategi yang matang,
tentu sulit membuat BPH Migas menjadi lembaga yang hebat, dan disegani dan diperhitungkan keberadaannya.
Oleh karena itu, Rencana Stratejik BPH Migas Tahun 2015-2019 telah dirancang sempurna yang berdasar dan
berpijak kepada kebijakan, strategi dan program yan mampu menjawab semua tantangan dimasa yang akan
datang, kurun waktu lima tahun dalam pencapaian kinerja. Dengan telah diterbitkannya Rencana Stratejik
BPH Migas Tahun 2015-2019 diharapkan menjadi pijakan bagi BPH Migas dalam menyelesaikan tugas dan
pekerjaan sehari-hari.
Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan hingga terbitnya Rencana Stratejik BPH Migas Tahun 2015 - 2019..
2.1 TUJUAN........................................................................................................................ 28 2015 - 2019 dalam suatu keputusan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas
Bumi;
2.2 SASARAN STRATEGIS............................................................................................. 28
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
BAB III DINAMIKA LINGKUNGAN STRATEJIK (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136, Tambahan
3.1 ARAH KEBIJAKAN.................................................................................................... 30 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4152);
3.2 STRATEGI DAN RENCANA AKSI......................................................................... 30 2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,Tambahan Lembaran
3.2 KERANGKA REGULASI........................................................................................... 33
Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3.3 KERANGKA KELEMBAGAAN............................................................................... 33 3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor5,Tambahan
BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4.1 TARGET KINERJA...................................................................................................... 36 4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 - 2025 (Lembaran Negara Republik
4.2 KERANGKA PENDANAAN.................................................................................... 37
Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4700);
BAB V PENUTUP
5. Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2002 tentang Badan Pengatur
Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha
Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2002 Nomor 141,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4253);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2002 tentang Kegiatan Usaha Hilir
Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 124,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4436);
Sebagaimana telah diubah dengan peraturan pemerintahan Nomor 30 Tahun
2009 tentang perubahan atas peraturan pemerintahan Nomor 36 Tahun
2004 tentang Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 59,Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4996);
7. Peraturan Pemerintahan Nomor 1 Tahun 2006 tentang Besaran dan
Penggunaan Iuran Badan Usaha Dalam Kegiatan Usaha Penyediaan dan
Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Pengangkutan Gas Bumi Melalui
Pipa(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 2,Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4596);
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
2 3
TAHUN 2014 TAHUN 2014
RENCANA STRATEJIK
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
TAHUN 2015 - 2019
BAB I
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang pelaporan keuangan
dan kinerja Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 25,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
PENDAHULUAN
9. Keputusan Presiden RI Nomor 86 Tahun 2002 tanggal 30 Desember 2002
tentang Pembentukan Badan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkatan
Gas Bumi Melalui Pipa;
10. Keputusan Presiden RI Nomor 27/P Nomor Tahun 2007 tanggal 23 April
2007;
11. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
Nomor : 25 Tahun 2012 tentang “Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat dan
Direktorat pada Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar
Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa”;
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2002 tentang Badan
Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan
Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI TENTANG
RENCANA STRATEJIK BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI TAHUN
2015 - 2019.
KESATU : Menetapkan Rencana Stratejik Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Tahun
2015 - 2019 yang Materinya tercantum dalam Naskah Sebagaimana dimaksud
dalam Lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Naskah Rencana Stratejik Badan Hilir Minyak dan Gas Bumi sebagaimana
dimaksud dalam Diktum KESATU merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan dari keputusan ini .
KETIGA : Rencana Stratejik sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU akan ditinjau
kembali, apabila terjadi perubahan kebijakan pemerintahan
KEEMPAT : Rencana Stratejik Sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU merupakan
landasan penyusunan Program dan Kegiatan Badan Pengatur Hilir Minyak dan
Gas Bumi Tahun 2015 - 2019
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal, 30 Desember 2014
1. LATAR BELAKANG
2014
37
0
0
5
3
0
4
0
Peran minyak dan gas bumi dalam konstribusinya sebagai sumber devisa negara maupun sebagai sumber
energi dan sebagai bahan baku untuk industri dalam menggerakan roda perekonomian negara Indonesia masih
2013
30
12
tetap diharapkan, meskipun sejak 10 tahun terakhir produksi minyak mentah kita terus menurun sedangkan
0
konsumsi Bahan Bakar Minyak dalam negeri terus meningkat terutama dari sektor transportasi dan kelistrikan .
CAPAIAN
Kondisi kilang dalam negeri yang rata-rata sudah tua tidak mampu mengimbangi peningkatan konsumsi BBM
2012
2&2
10
0
0
yang relatif cepat. Suatu kenyataan sekitar 40% kebutuhan BBM dalam negeri diperoleh dari impor yang
harganya mengikuti mekanisme pasar, sementara sebagian besar BBM yang menguasai hajat hidup orang
5 & 15
banyak masih menjadi beban Pemerintah karena Subsidi .
2011
10
0
0
Kondisi diverifikasi energi yang dicanangkan Pemerintah melalui pemanfaatan energi alternatif terutama Gas
2010
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA BPH MIGAS 2010-2014
Bumi, berjalan agak lambat karena harga Gas Bumi yang dianggap masih terlalu mahal apabila dibandingkan
18
1
0
dengan harga BBM bersubsidi . Sementara itu infrastruktur pengangkatan Gas Bumi melalui Pipa masih sangat
terbatas karena rendahnya minat investor untuk menanamkan modalnya dalam membangun infrastruktur Gas
2014
Bumi.
24
3
0
Dengan dibentuknya Badan Pengatur penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Pengangkutan
2013
Gas Bumi melalui Pipa(BPH Migas), diharapkan dapat memainkan perannya sebagai regulator yang dapat
24
2
0
memberikan kepercayaan kepada investor asing maupun nasional untuk menanamkan modalnya dalam
rangka mendorong percepatan investasi disektor penyediaan dan pendistribusian BBM serta pembangunan
TARGET
2012
2&3
10
Infrastruktur Gas Bumi melalui Pipa.
0
Disamping peran tersebut di atas, BPH Migas diharapkan mampu menjamin ketersediaan Bahan Bakar Minyak di
2011
4&7
10
8
0
seluruh wilayah NKRI, dan Meningkatkan pemanfaatan Gas Bumi dalam negeri melalui optimalisasi pengaturan
dan pengawasan.
2010
2&4
11
9
0
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Penetapan
SATUAN
transmisi
dan WJD
Regulasi
Laporan
Wilayah
Provinsi
Maksud disusunnya Rencana Stratejik BPH Migas 2015-2019 agar terdapat pedoman yang dapat dijadikan acuan
Badan
Usaha
Ruas
Hari
dalam melaksanakan program kerja yang terukur dan terarah melalui program kegiatan yang berkesinambungan.
administratif
Nasional
NO
7
1
8
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
6 7
TAHUN 2014 TAHUN 2014
PENERIMAAN IURAN 2006 s.d. 2014 DAN TARGET PENERIMAAN IURAN 2014 s.d. 2015
8
IURAN BU BBM IURAN BU GAS BUMI TOTAL IURAN
TAHUN 2015 - 2019
RENCANA STRATEJIK
NO TAHUN
TAHUN 2014
1 2006 266,550,506,134 218,184,038,963 81.85% 34,810,284,248 7,340,969,068 21.09% 301,360,790,382 225,525,008,031 74.84%
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
2 2007 280,450,296,189 359,110,115,332 128.05% 54,708,441,990 14,974,384,637 27.37% 335,158,738,179 374,084,499,969 111.61%
3 2008 355,849,267,294 334,570,610,936 94.02% 74,051,562,706 142,978,377,116 193.08% 429,900,830,000 477,548,988,051 111.08%
5 2010 345,584,866,675 365,403,000,684 105.73% 75,025,034,535 93,987,176,081 125.27% 420,609,901,210 459,390,176,765 109.22%
6 2011 359,000,250,300 632,390,000,000 176.15% 77,250,000,000 151,060,000,000 195.55% 436,250,250,300 783,450,000,000 179.59%
7 2012 359,252,302,157 810,922,363,491 225.73% 78,250,000,000 179,194,147,167 229.00% 437,502,302,157 990,116,510,658 226.31%
8 2013 480,000,000,000 722,697,770,022 150.56% 120,000,000,000 180,121,846,965 150.10% 600,000,000,000 902,819,616,987 150.47%
9 2014 480,000,000,000 827,709,,438,197 172% 120,000,000,000 184,760,380,040 154% 600,000,000,000 1,012,469,818,237 169%
Realisasi BBM
2006
Rencana BBM
7,340,969,068
34,810,284,248
2007
54,708,441,990
2008
74,051,562,706
Realisasi BBM
2009
75,025,034,535
TAHUN 2006 s.d. 2014
77,250,000,000
2012
GRAFIK RENCANA DAN REALISASI IURAN BPH MIGAS
2013
TAHUN 2014
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
Realisasi Gas Bumi
9
2014
10,000,000
8,000,000
ROAD MAP TAHAPAN PENGURANGAN SUBSIDI BBM DAN STATUS HINGGA TAHUN 2014
6,000,000
4,000,000
2,000,000
-
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 *)
KUOTA APBN-P KEROSENE 11,348,198 9,900,000 9,591,264 7,561,454 4,700,000 2,389,765 1,800,000 1,200,000 1,200,000 900,000
Dari Grafik diatas menunjukkan bahwa keberhasilan Pemerintah dalam melaksanakan program Konversi Minyak
Tanah ke LPG, telah mampu mengurangi konsumsi Minyak Tanah secara signifikan dalam kurun waktu 10 tahun
terakhir (2004 sd 2014) dari 11,5 Juta KL menjadi dibawah 1 Juta KL
Saat ini Minyak tanah telah dihapus secara bertahap yaitu di Pulau Jawa dan Bali sudah 100% tidak menggunakan
Masih disubsidi dengan sistem distribusi tertutup REALISASI DAN KUOTA M. SOLAR TAHUN 2005 – 2014
25,000,000
20,000,000
Uji coba penataan (2009-2010)
15,000,000
Masih disubsidi
Tidak disubsidi
10,000,000
5,000,000
:
NS = Non Subsidi :
:
:
:
-
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 *)
S = Subsidi
KUOTA APBN-P MINYAK SOLAR 23,845,080 11,000,000 9,857,880 11,000,000 11,817,671 12,559,863 14,149,994 15,840,735 16,030,000 15,670,000
S/Tutup1
S/Tutup2
S/Tutup3
REALISASI MINYAK SOLAR 20,638,376 10,671,900 10,883,740 11,838,663 12,083,800 12,944,484 14,498,512 15,628,897 15,960,000 16,159,452
Keterangan :
*) Jan-Sept (verified), Okt-Des (Unverified)
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
10 11
TAHUN 2014 TAHUN 2014
RENCANA STRATEJIK RENCANA STRATEJIK
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
TAHUN 2015 - 2019 TAHUN 2015 - 2019
Dari Grafik diatas menunjukan bahwa konsumsi JBT jenis Solar Tahun 2006-2014 mengalami peningkatan Volume realisasi pendistribusian JBT Tahun 2011 jika dibandingkan tahun 2010, terdapat peningkatan sebesar
rata-rata sebesar 5,4% sebagai efek dari pertumbuhan ekonomi. Pemerintah melalui BPH Migas menjamin 9,07%. Jika realisasi pendistribusian JBT tahun 2011 dibandingkan dengan kuota APBN-P tahun 2011, terdapat
ketersediaan, kelancaran pendistribusian BBM, yang merupakan komoditas vital dan menguasai hajat hidup over kuota sebesar 1,2 juta KL atau 2,96%, dengan rincian sebagai berikut:
orang banyak di seluruh NKRI. Volume Berdasarkan Kuota
Realisasi 2011 Over Kuota
APBN-P 2011
Jenis BBM Tertentu
Rata-rata
(Jt KL/Thn) (Jt KL/Thn) (Jt KL/Thn) %
REALISASI DAN KUOTA PREMIUM TAHUN 2005 – 2014 (Jt KL/Bln)
Premium 24.54 2.04 25.50 (0.96) -3.92%
35,000,000 Minyak Tanah 1.80 0.15 1.70 0.11 5.83%
Minyak Solar 14.16 1.18 14.50 (0.34) -2.42%
30,000,000 Total 40.49 3.37 41.69 (1.20) -2.96%
Volume realisasi pendistribusian JBT Tahun 2012 jika dibandingkan tahun 2011, terdapat peningkatan sebesar
25,000,000
8,1%. Jika volume kuota APBN-P tahun 2012 dibandingkan volume realisasi pendistribusian JBT tahun 2012,
terdapat total penghematan sebesar 0,04 juta KL atau 0,09% dengan rincian sebagai berikut:
20,000,000
Volume Berdasarkan Kuota
Realisasi 2012 Over Kuota
APBN-P 2012
15,000,000 Jenis BBM Tertentu
Rata-rata
(Jt KL/Thn) (Jt KL/Thn) (Jt KL/Thn) %
(Jt KL/Bln)
10,000,000 Premium 28.31 2.36 28.26 0.05 0.17%
Minyak Tanah 1.20 0.10 1.18 0.02 1.67%
5,000,000 Minyak Solar 15.61 1.30 15.63 (0.03) -0.16%
Total 45.11 3.76 45.07 0.04 0.09%
-
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 *) Volume realisasi pendistribusian JBT Tahun 2013 jika dibandingkan tahun 2012, terdapat peningkatan sebesar
KUOTA APBN-P PREMIUM 17,471,632 17,000,000 16,582,173 16,976,292 20,946,992 23,129,873 24,538,587 28,366,658 30,770,000 29,430,000
2,86%. Jika volume kuota APBN-P tahun 2013 dibandingkan volume realisasi pendistribusian JBT tahun 2013,
REALISASI PREMIUM 17,480,327 16,811,376 17,929,842 19,529,469 21,180,868 22,934,942 25,501,320 28,257,060 29,270,000 29,538,814
terdapat total penghematan sebesar 1,64 juta KL atau 3,42% dengan rincian sebagai berikut:
Keterangan :
Volume Berdasarkan Kuota
*) Jan-Sept (verified), Okt-Des (Unverified) Realisasi 2013 Penghematan
APBN-P 2013
Jenis BBM Tertentu
Rata-rata
(Jt KL/Thn) (Jt KL/Thn) (Jt KL/Thn) %
Dari Grafik diatas menunjukan bahwa konsumsi JBT jenis Premium Tahun 2006-2014 mengalami peningkatan (Jt KL/Bln)
rata-rata sebesar 6,8% sebagai efek dari pertumbuhan ekonomi. Pemerintah melalui BPH Migas menjamin Premium 30.77 2.56 29.26 1.51 4.91%
ketersediaan, kelancaran pendistribusian BBM, yang merupakan komoditas vital dan menguasai hajat hidup Minyak Tanah 1.20 0.10 1.11 0.09 7.67%
orang banyak di seluruh NKRI. Minyak Solar 16.03 1.34 15.99 0.04 0.24%
Total 48.00 4.00 46.36 1.64 3.42%
Perbandingan Kuota volume JBT sesuai dengan APBN-P Tahun 2014 dan Realisasi pendistribusian Periode
Januari s.d Desember 2014 terdapat over kuota Jenis BBM Tertentu sebesar 1,13%, dengan rincian sebagai
REALISASI JENIS BBM TERTENTU TAHUN 2010-2014
berikut:
Jika volume kuota APBN-P tahun 2010 dibandingkan volume realisasi pendistribusian JBT tahun 2010, terdapat REALISASI JENIS BBM TERTENTU
total penghematan sebesar 0,15 juta KL atau 0,39% dengan rincian sebagai berikut: BULAN JANUARI S/D 31 DESEMBER 2014 VS KUOTA 2014
Realisasi Realisasi vs Kuota
Volume Berdasarkan Kuota Kuota APBN-P 2014
Realisasi 2010 Penghematan Jenis BBM Jan - 31Des 2014 APBN-P 2014
APBN-P 2010
Jenis BBM Tertentu (KL) (KL) (%)
Rata-rata
(Jt KL/Thn) (Jt KL/Thn) (Jt KL/Thn) %
(Jt KL/Bln) Premium 29,430,000 29.538.814 100.37%
Premium 23.13 1.93 22.93 0.20 0.84% Minyak Tanah 900,000 913.830 100.54%
Minyak Tanah 2.39 0.20 2.35 0.04 1.67% Minyak Solar 15,670,000 16.159.452 103.12%
Minyak Solar 12.86 1.07 12.94 (0.09) -0.66% Total 46,000,000 46.612.096 101.33%
Total 38.38 3.20 38.23 0.15 0.39%
Sumber data : Realisasi Jenis BBM Tertentu Januari - September (verified), Oktober - Desember (Unverified)
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
12 13
TAHUN 2014 TAHUN 2014
RENCANA STRATEJIK RENCANA STRATEJIK
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
TAHUN 2015 - 2019 TAHUN 2015 - 2019
PERTUMBUHAN PENYALUR BBM DI INDONESIA SAMPAI
AKHIR DESEMBER 2014
Target :
1. Pengembangan infrastruktur dan Penyalur BBM ke Wilayah Indonesia Bagian Timur diutamakan Daerah
Terpencil.
2. Untuk daerah yang jauh dari Penyalur BBM akan dikembangkan Penyalur BBM Pembantu.
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
14 15
TAHUN 2014 TAHUN 2014
RENCANA STRATEJIK RENCANA STRATEJIK
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
TAHUN 2015 - 2019 TAHUN 2015 - 2019
700 1. Penegakan hukum terhadap kasus penyalahgunaan BBM dari tahun 2009 s.d. 2014 terus meningkat.
600
2. Dari peta sebaran penyalahgunaan BBM subsidi terlihat bahwa untuk daerah-daerah yang banyak
500 terdapat kegiatan pertambangan dan industri, seperti di Kalimantan dan Sumatera banyak terjadi kasus
penyalahgunaan BBM Subsidi sehingga ini menjadi dasar pelarangan bagi pertambangan, perkebunan,
400 kehutanan dan industri kapal barang dilarang menggunakan BBM Subsidi.
300
200
100
0
2009 2010 2011 2012 2013 2014
Kasus Penyalagunaan BBM 200 211 305 623 947 564
250000
200000
150000
100000
50000
0
2009 2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah Volume (KL) 664.62 523.65 1224.59 253,311.72 7235 3,140.60
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
16 17
TAHUN 2014 TAHUN 2014
RENCANA STRATEJIK RENCANA STRATEJIK
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
TAHUN 2015 - 2019 TAHUN 2015 - 2019
CAPAIAN KINERJA GAS BUMI 2010 – 2014 CAPAIAN KINERJA GAS BUMI 2010 – 2014
NO PROGRAM STRATEGIS PENJELASAN TEKNIS DAMPAK POSITIF NO PROGRAM STRATEGIS PENJELASAN TEKNIS DAMPAK POSITIF
MIGAS 2 Realisasi Volume Menghitung realisasi volume Gas Bumi yang diangkut dan Meningkatkan
diniagakan oleh Badan Usaha Gas Bumi Melalui Pipa Pendapatan Negara
1 Penyelesaian Proyek- Arun - Belawan - Terpenuhinya
(data terlampir) Bukan Pajak (PNBP)
proyek Infrastruktur Panjang Pipa : Arun - Rantau Panjang 114.3 km kebutuhan energi
melaui iuran Badan
Rantau Panjang - P. Brandan 192.2 km untuk wilayah Aceh
Usaha
P. Brandan - Belawan 26.6 km dan Sumatera Utara
3 Hak Khusus Pengaturan pemberian Hak Khusus pada Kegiatan Usaha Gas Terciptanya pengaturan
yang akan dipenuhi
Bumi Melalui Pipa bertujuan : kegiatan usaha Gas Bumi
Diameter : 24 inch dari Terminal LNG
- Meningkatkan pemanfaatan Gas Bumi untuk dalam negeri Melalui Pipa yang adil
Kapasitas Pipa : 200 MMSCFD Arun
- Menjamin efisiensi dan efektifitas pelaksanaan penyediaan transparan dan akuntabel
Tekanan : 780 PSIG (Operasi), 860 PSIG (Design) Gas Bumi dalam negeri
- Mengatasi krisis
Sumber Gas : Regasifikasi Arun (PT. Pertamina Gas) - Meningkatkan partisipasi Badan Usaha dalam penyediaan
pasokan Gas Bumi
Gas Bumi untuk memenuhi kebutuhan Gas Bumi dalam
Status Pipa : Open Access di wilayah Aceh dan
negeri
Investasi : USD 560 juta Sumatera Utara
- Memberikan kepastian hukum dalam pengoperasian
Status Terakhir : Diperkirakan gas commissioning bulan Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa bagi para pelaku
November 2014 usaha (data terlampir)
4 Panjang Pipa Panjang pipa dari badan usaha yang memiliki hak khusus Meningkatnya
Kepodang - Tambak Lorok Terpenuhinya kebutuhan adalah 3,773.82 km untuk pipa open access dan 4,213.54 km infrastruktur pipa Gas
Gas Bumi untuk PLTGU untuk pipa dedicater hilir (data terlampir) Bumi dalam negeri
Panjang Pipa : 207 km
Tambak Lorok, Semarang 5 Harga Gas Penetapan harga Gas Bumi untuk Rumah Tangga dan Dengan adanya
Diameter : 14 inch Pelanggan Kecil secara transparan, akuntabel, kompetitif dan penetapan harga Gas
Kapasitas Pipa : 116 MMSCFD adil (data terlampir) Bumi untuk Rumah
Sumber Gas : Lapangan Gas Bumi Kepodang Tangga dan Pelanggan
(Petronas Carigalli Muriah Ltd ) Kecil, masyarakat dapat
Status Pipa : Open Access mendapatkan energi
yang murah
Investasi : USD 174 juta
6 Tarif Pengangkutan Menghitung biaya/tarif yang wajar dengan adil dan transparan Dengan adanya
Status Terakhir : Telah dilakukan groundbreaking pada Gas Bumi untuk semua ruas pipa transmisi di Indonesia (data terlampir) penetapan tarif
tanggal 14 Maret 2014 di Semarang pengangkutan dari BPH
oleh Presiden Republik Indonesia maka ruas transmisi
tersebut sudah bisa
Gresik - Semarang Mengintegrasikan pipa dimanfaatkan bersama /
Panjang Pipa : 267.22 km gas dari Jawa Timur ke open access
Jawa Tengah sehingga
Diameter : 28 inch
dapat menjamin pasokan
Kapasitas Pipa : 500 MMSCFD gas pada kedua daerah
Tekanan : 600 PSIG (Operasi), 680 PSIG (Design) tersebut dalam rangka
Sumber Gas : Lapangan Gas Bumi Tiung Biru - memenuhi kebutuhan
Jambaran dan Cendana Gas Bumi untuk PLN,
(PT. Pertamina EP) pupuk, industri, komersial
Status Pipa : Open Access dan rumah tangga
sepanjang Gresik-
Investasi : USD 516 juta
Semarang
Status Terakhir : Telah dilakukan groundbreaking
pada tanggal 8 Oktober 2014 di
Lapangan Banyu Urip, Cepu, Jawa
Timur oleh Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
18 19
TAHUN 2014 TAHUN 2014
RENCANA STRATEJIK RENCANA STRATEJIK
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
TAHUN 2015 - 2019 TAHUN 2015 - 2019
REALISASI PENGANGKUTAN GAS BUMI MELALUI PIPA DAFTAR PEMEGANG HAK KHUSUS PENGANGKUTAN
4
PT MAJUKO UTAMA
- 342,187.03 3,940,640.66 4,032,273.37 1,776,379.87
II PT Majuko Utama Indonesia
INDONESIA
PT ENERGASINDO HEKSA 266/KT/BPH
5 - - 4,000,516.00 8,056,151.00 1,688,030.00
KARYA 2 Cilegon - Ciwandan Cilegon Migas/Kom/ 20 Juli 2011
PT RABANA GASINDO
6 - - - 1,163,513.43 1,231,881.80 VII/2011
UTAMA
PT RABANA GASINDO III PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
7 - - - 1,380,000.00 745,123.95
UTAMA
8
PT GASINDO PRATAMA
- - - 5,657,515.51 6,003,981.22 3 Sumatera Utara
SEJATI
TOTAL 1,336,005,356.01 1,372,912,643.42 1,539,443,790.99 1,619,759,699.65 762,019,005.61 Wampu - Belawan Binjai
267/KT/BPH
Catatan : Pantai Pakam Timur - Hamparan
*) sampai dengan semester I Deli Serdang Migas/Kom/ 9 Desember 2011
Perak
XII/2011
REALISASI PENGANGKUTAN GAS BUMI MELALUI PIPA Hamparan Perak - Paya Pasir Medan
2010 2011 2012 2013 2014* 4 SSWJ I
No BADAN USAHA
MMBTU MMBTU MMBTU MMBTU MMBTU Pertamina Receiving Point -
Sumsel
1 PGN (Persero) Tbk 176,064,871.32 202,375,102.33 244,665,268.70 234,540,291.98 122,041,291.23 Pagardewa
Energasindo Heksa
02/KT/BPH Migas/
2 10,713,453.20 10,693,081.10 10,790,815.49 8,825,379.59 6,805,770.27 23 April 2012
Karya Pagardewa - Labuhan Maringgai Sumsel, Lampung Kom/2012
3 Igas Utama -
Labuhan Maringgai - Bojonegara Lampung, Banten
Bayu Buana
4 9,143,961.47 9,610,564.45 8,956,546.41 13,613,724.51 7,160,504.38
Gemilang IV PT Surya Cipta Internusa
Sadikun Niagamas
5 1,992,984.27 1,675,832.32 1,461,019.13 2,051,602.62 997,964.73 17/KT/BPH Migas/
Raya
5 MS GM – MS PJB Gresik Gresik 1 Agustus 2012
Odira Energy Kom/2012
6 7,150,282.74 6,759,726.91 6,107,401.27 5,162,815.09 1,381,123.19
Persada
V PT Rabana Gasindo Usama
7 Banten Inti Gasindo 1,631,229.01 1,587,919.06 1,405,751.93 1,038,550.32 423,283.40
8 Mitra Energi Buana 898,366.61 964,728.51 1,154,318.17 1,172,542.89 600,963.90 13/KT/
Krakatau Daya SKG Tegalgede - Stasiun Gas
9 315,811.73 690,462.13 735,171.40 707,066.21 305,683.29 6 Bekasi & Bogor BPH MIGAS/ 22 Juli 2013
Listrik Citeureup
KOM/2013
Pelangi Cakrawala
10 417,605.49 1,039,351.78 1,618,759.48 1,728,296.36 819,524.31
Losarang VI PT Rabana Gasindo Utama
Pertiwi Nusantara
11 213,372.78 235,059.92 276,761.47 - 14/KT/
Resources
12 Pertagas 5,549,238.62 7,045,219.75 8,034,526.81 3,948,148.12 7 SKG Tegalgede - Cikarang Listrindo Bekasi BPH MIGAS/ 22 Juli 2013
13 PDPDE 3,679,485.80 1,727,071.00 KOM/2013
Indogas Kriya
14
Dwiguna
425,675.22 210,936.66 VII PT Gasindo Pratama Sejati
Gagas Energi 15/KT/
15 3,012,817.95 3,032,401.06 Citarik - SKG Tegalgede - Stasiun Karawang &
Indonesia
8 BPH MIGAS/ 22 Juli 2013
16 Gresik Migas 1,674,580.80 4,103,935.59 Gas Cikarang Bekasi
KOM/2013
Surya Cipta
17 1,591,827.38 9,134,826.07
Indonesia
Intermega Sebaku
18 30,907.92 203,075.85
Indonesia
Total Volume 208,328,565.83 241,159,380.00 284,175,331.65 287,566,852.92 162,896,503.06
Catatan :
*) sampai dengan semester I
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
20 21
TAHUN 2014 TAHUN 2014
RENCANA STRATEJIK RENCANA STRATEJIK
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
TAHUN 2015 - 2019 TAHUN 2015 - 2019
DAFTAR PEMEGANG HAK KHUSUS DEDICATED HILIR DAFTAR PEMEGANG HAK KHUSUS DEDICATED HILIR
3 KHT - Hottap Pipa Pertagas KM 37 Indramayu 243/KD/BPH Migas/ 09 Februari 2011 16 WJD Batam Batam
Kom/II/2011
17 WJD Pekanbaru Pekanbaru
IV PT Pertamina Gas (Dedicated Hilir)
VIII PT Banten Inti Gasindo
4 PDT I - SKG Tegal Gede Bekasi 242/KD/BPH Migas/ 09 Februari 2011
18 MS Cilegon PT Pertamina - KI Merak Cilegon
Kom/II/2011
Main Line - Mitsubishi Chemical
V PT Mitra Energi Buana 16/KD/BPH Migas/
Indonesia 1 Agustus 2012
Kom/2012
5 GMS Keramasan Pertamina -
Main Line - Unggul Indah Cahaya
Sunan Rubber
245/KD/BPH Migas/
Palembang 18 April 2011 Main - Line - Styron Indonesia
KP 0,7 - Remco Kom/IV/2011
IX PT PDPDE GAS
MS KM 3 Pertagas - PT Hok Tong
19 USM Simpang Abadi - MS Lontar Jambi 23/KD/BPH Migas/ 3 Desember 2012
6 Tie in Poin LBCV - Aneka Bumi Palembang 266/KD/BPH Migas/ 09 Desember
Papyrus P&P Kom/2012
Pratama KOM/XII/2011 2011
X PT Indogas Kriya Guna
VI PT. Energasindo Heksa Karya
20 TA#3 Lapindo - MS PT BaGS Sidoarjo 01/KD/BPH Migas/ 10 Januari 2013
7 Tempino Kecil - Payo Selincah Muaro Jambi - 249/KD/BPH Migas/ 20 Juli 2011
Kom/2013
Jambi Kom/VII/2011
XI PT Indogas Kriya Guna
21 TA#3 Lapindo - MS PT BaGS Sidoarjo 01/KD/BPH Migas/ 10 Januari 2013
Kom/2013
XII PT Sadikun Niagamas Raya
22 Cikarang Bekasi
03/KD/BPH Migas/
23 Cilegon Cilegon 21 Februari 2013
Kom/2013
24 Karawang Karawang
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
22 23
TAHUN 2014 TAHUN 2014
RENCANA STRATEJIK RENCANA STRATEJIK
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
TAHUN 2015 - 2019 TAHUN 2015 - 2019
DAFTAR PEMEGANG HAK KHUSUS DEDICATED HILIR PIPA GAS BUMI EKSISTING
Indonesia merupakan Negara Kepulauan, hampir sekitar 70% wilayah Indonesia merupakan lautan yang
menjadi penghubung antara pulau satu dengan pulau lainnya. Wilayah yang luas dan perlu pemersatu maka
Indonesia sering disebut Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dengan kondisi geografis seperti itu
maka, potensi pengelolaan sektor hilir migas di seluruh wilayah NKRI sangatlah besar. Adapun potensi sektor
hilir migas yang ada di seluruh wilayah NKRI adalah sebagai berikut:
1. Jalur pendistribusian BBM ke seluruh wilayah NKRI sangatlah luas sehingga potensial untuk dikelola secara
bersistem dan berintgrasi;
2. Jumlah penduduk Indonesia mencapai 253,60 juta jiwa dan menduduki peringkat ke 4 dunia setelah
China, India, Amerika Serikat (berdasarkan biro sensus BPS per 2014), dengan jumlah penduduk sebesar ini
membutuhkan energi sangat besar;
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
24 25
TAHUN 2014 TAHUN 2014
RENCANA STRATEJIK
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
TAHUN 2015 - 2019
BAB II
3. Menurut Badan Pusat Statistik, hasil proyeksi menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia selama
dua puluh lima tahun mendatang terus meningkat yaitu dari 205,1 juta pada tahun 2000 menjadi 273,2
juta pada tahun 2025. Melihat pertumbuhan penduduk Indonesia masih cukup tinggi ini, mengakibatkan
TUJUAN DAN
kebutuhan energi akan terus meningkat;
4. Perlu dilakukan diversifikasi energi yaitu mengurangi ketergantungan pada BBM dengan meningkatkan
pemanfaatan Gas Bumi yang merupakan energi murah dan ramah lingkungan.
Penggerak pertumbuhan permintaan energi adalah pertumbuhan ekonomi yang diwujudkan sebagai parameter SASARAN STRATEGIS
Produk Domestik Bruto (PDB) dan populasi, dengan mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan penduduk
sampai dengan tahun 2025 mengikuti Proyeksi Penduduk Indonesia 2025 (BPS) dan 2025-2030 mengikuti
trend perkembangan tahun-tahun terakhir proyeksi BPS tersebut, pertumbuhan ekonomi (PDB) 5,5% hingga
2015 kemudian naik secara gradual hingga 6,5% di tahun 2020 dan menjadi 7,0% sejak tahun 2020 hingga
2030, serta beberapa asumsi teknis energi lainnya termasuk harga minyak mentah USD 80 per barel.
Salah satu hasil yang diperoleh dari simulasi dan perhitungan adalah sebagai berikut permintaan energi final
masa mendatang akan didominasi oleh permintaan dari sector industry (47,3%, diikuti oleh sector transportasi
(29,8%) dan rumah tangga (14,1%), dengan pertumbuhan masing-masing sektor sebagai berikut industry
6,2%, transportasi 6,1%, rumah tangga 2,2%, komersial 4,9% dan PKP 3,8%. Sebagai hasil upaya-upaya
konservasi, pertumbuhan permintaan energi final menurut skenario dasar, masing-masing 4,8% per tahun dan
4,4% per tahun. Menurut jenis energinya, permintaan energi final masa mendatang masih didominasi oleh
BBM. Bersasarkan skenario dasar, bauran permintaan energi final 2030 menjadi BBM 31,1%, gas bumi 23,7%,
listrik 18,7%, batubara 15,2%, biomasa 6,1%, BBN 2,7% dan LPG 2,4%. Bauran Energi final menurut Skenario
Energy Security dan Skenario Mitigasi tidak banyak berbeda dengan Skenario Dasar kecuali BBN dimana pada
Skenario Mitigasi pangsa BBN akan mencapai sekitar 6,0%. Dari sisi pasokan, energi Indonesia masa mendatang
masih akan didominasi oleh batubara diikuti oleh minyak bumi dan gas bumi, walaupun pangsa Energi Baru dan
Terbarukan (EBT) juga berkembang cukup pesat. (sumber:IEO-2010)
Pada saat ini cadangan minyak Indonesia menurun menjadi hanya sekitar 3,70 milyar barrel. Kemampuan
produksi minyak Indonesia juga tercatat mengalami penurunan signifikan menjadi tinggal kisaran 830 – 850
ribu barrel per hari. Sementara seiring bertambahnya kapasitas ekonomi dan jumlah kendaraan, konsumsi
minyak nasional justru meningkat signifikan menjadi sekitar 1,5 juta barrel per hari. Karena kondisi tersebut
dalam beberapa tahun terakhir neraca perdagangan minyak nasional berada pada kondisi defisit. Defisit neraca
perdagangan minyak tercatat terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2009 defisit neraca perdangan
minyak nasional tercatat baru sebesar 4,01 milyar USD. Sedangkan pada tahun 2013 telah mencapai 22,47
milyar USD atau meningkat sebesar 460 % dalam kurun 4 tahun. Defisit yang semakin tinggi tersebut karena
konsumsi yang terus meningkat dan kapasitas kilang yang terbatas. Terbatasnya kapasitas kilang menyebabkan
impor harus dilakukan dalam bentuk produk yang harganya jauh lebih mahal. Sehingga defisit neraca
perdagangan semakin tinggi.
Melihat respon kebijakan yang relatif minim, pengambil kebijakan tampaknya belum begitu menyadari bahwa
krisis telah terjadi di sektor migas nasional. Krisis yang telah memberikan dampak signifikan terhadap belanja
subsidi energi di APBN dan juga defisit neraca perdagangan tersebut cenderung dianggap hal biasa. Sikap dan
cara pandang pemerintah terefleksikan dalam kebijakan yang diimplementasikan. Sebagai contoh sampai saat
ini pemerintah relatif belum memiliki upaya kongrit untuk menyelesaikan permasalahan subsidi BBM.
BAB III
2.1 TUJUAN
Adapun Tujuan BPH Migas adalah sebagai berikut :
a. Mewujudkan organisasi BPH Migas yang handal, kredibel dan kuat dalam melakukan
3.1 ARAH KEBIJAKAN l Mengatur Ketersediaan BBM hasil kegiatan usaha pengolahan oleh Badan Usaha untuk pemenuhan
· Pengaturan dan Penetapan; cadangan BBM dan kebutuhan dalam negeri;
· Pengawasan; l Menyelesaikan
perselisihan yang timbul berkaitan dengan kegiatan usaha Niaga BBM;
· Pengusulan Kebijakan; l Mengatur
Besaran iuran Badan Usaha yang mempunyai kegiatan usaha di bidang penyediaan dan
· Penyelesaian perselisihan. pendistribusian BBM sesuai dengan volume BBM yang diperdagangkan berdasarkan formula yang
ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah;
3.2 STRATEGI DAN RENCANA AKSI l Mengatur
Pemberian sanksi yang berkaitan dengan pelanggaran kewajiban Badan Usaha dalam
3.2.1 STRATEGI PROGRAM KERJA penyediaan dan pendistribusian BBM serta alokasi Cadangan Operasional Peruntukan pemakaian
l Melakukan Pembinaan kepada Badan Usaha yang diatur. Membuat pedoman mekanisme pengelolaan BBM;
iuran. l Mengoptimalkan
peran Sistem informasi dalam penyediaan dan pendistribusian BBM;
l Memberikan
pelayanan kepada Badan Usaha yang telah membayar iuran. l Mengatur
Manajemen Penyediaan dan pendistribusian BBM dalam rangka menghindari dan
l Menetapkan
target penerimaan PNBP dari iuran Badan Usaha sebagai dana operasional BPH Migas. menanggulangi kelangkaan;
l Menyusun
rencana kerja dan anggaran secara efektif dan efisien. l Melakukan
pengaturan Pengurangan penggunaan BBM bersubsidi dengan cara konversi dsb;
l Koordinasi
efektivitas program kerja BPH Migas dengan Pemerintah Daerah. l Mengatur
Mekanisme penyediaan BBM melalui produksi kilang dalam negeri dan atau impor;
l Membuat
sistem data iuran dan data keuangan yang terintegrasi. l Memberikan
penghargaan kepada Badan Usaha yang berprestasi dalam mendorong pertumbuhan
l Menyampaikan
laporan kinerja kepada Presiden RI sebagai bahan audit kinerja BPH Migas. investasi untuk penyediaan & pendistribusian BBM;
l Melakukan
kerjasama dengan Stakeholder, Pemerintah Daerah dan Badan Regulasi Bidang Hilir Migas l Mengatur
Penataan infrastruktur penyediaan dan pendistribusian BBM;
di Luar Negeri. l Melakukan
Inventarisasi Data dan Pemeriksaan Fisik Pipa Transmisi Dan Distribusi Gas Bumi Dalam
l Menyusun
panduan kaidah TLSK di lingkungan BPH Migas. Rangka pemberian Hak Khusus;
l Meningkatkan
kompetensi Sumber Daya Manusia. l Melaksanakan
Lelang Hak Khusus Ruas Transmisi Dan Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi Nasional;
l Menyusun
prosedur kerja, pertimbangan hukum dan perumusan peraturan/ keputusan BPH Migas. l Melakukan
Evaluasi Pengaturan Akses (Access Arrangement) pada Ruas Transmisi dan/ atau Wilayah
l Melakukan
inventarisasi dan evaluasi permasalahan peraturan. Jaringan Distribusi Milik Badan Usaha;
l Mengadakan
pertemuan berkala dengan wartawan untuk memberikan pembekalan perihal kebijakan l Mengatur
Pemanfaatan bersama fasilitas pengangkutan gas bumi melalui pipa transmisi dan/atau
yang diterbitkan oleh BPH Migas maupun berita-berita terkini seputar kegiatan hilir migas. wilayah jaringan distribusi gas bumi melalui pipa.
l Menyelenggarakan
Stakeholders Meeting. l Menyusun
database kegiatan usaha hilir gas bumi melalui pipa.
l Mengefektifkan
kehumasan sebagai juru bicara dan pusat informasi BPH Migas.
l Menerbitkan
media informasi dan iklan layanan masyarakat untuk memberikan pemahamantentang PENGAWASAN :
kinerja kegiatan BPH Migas. l Mengawasi pelaksanaan pengaturan dan penetapan BPH Migas;
l Mengadakan
Sosialisasi dan/atau seminar BPH Migas di daerah. l Mengawasi
Penyediaan dan pendistribusian BBM yang telah mengikuti mekanisme pasar;
l Mengadakan
MoU dengan Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/ Kota. l Mengawasi
Penyaluran BBM bersubsidi yang tepat sasaran;
l Meningkatkan
peran Teknologi Informasi (IT) dalam pelaksanaan tugas dan fungsi BPH Migas. l Mengawasi
Kelancaran penyediaan dan distribusi BBM yang berkaitan dengan gangguan operasional;
l Mengawasi
Perkembangan harga BBM dalam rangka menjaga kestabilan penyediaan dan
PENGATURAN : pendistribusian BBM;
l Menetapkan dan mengatur Wilayah Distribusi Niaga BBM untuk Badan Usaha pemegang Izin Usaha l Mengawasi
Pelaksanaan Izin Usaha penyediaan dan pendistribusian BBM;
Niaga berikut tatacaranya; l Mengawasi
Pelaksanaan penyediaan BBM hasil produksi kilang dan impor;
l Menugaskan
Badan Usaha untuk melaksanakan Penyediaan dan Pendistribusian Jenis BBM tertentu; l Mengawasi
Penyalahgunaan BBM
l Mengatur
Kewajiban Badan Usaha untuk melakukan operasi di daerah yang mekanisme pasarnya l Pengawasan
dengan menggunakan Teknologi Informasi (TI) dalam penyediaan dan pendistribusian
belum berjalan dan/atau daerah terpencil; BBM.
l Mengatur
Kewajiban Pendaftaran bagi Badan Usaha yang melaksanakan kegiatan Usaha BBM; l Pengawasan
Akun Pengaturan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
l Melakukan
koordinasi dengan Pemerintah terkait pengaturan Cadangan BBM Nasional; l Pengawasan
dan Evaluasi Penerapan Harga Gas Bumi Untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil;
l Mengatur
dan menetapkan volume alokasi Cadangan Operasional masing-masing Badan Usaha sesuai l Pengawasan
dan Evaluasi Penerapan Tarif Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa;
dengan Izin Usaha; l Pengawasan
Pelaksanaan Pemanfaatan Bersama Fasilitas Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
Menetapkan mekanisme penggunaan Cadangan Operasional Badan Usaha pada saat terjadi kelangkaan;
l Transmisi dan Jaringan Distribusi Gas Bumi;
l Mengatur
dan menetapkan Pemanfaatan fasilitas bersama : l Pengawasan
atas Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hilir di Bidang Gas Bumi Berdasarkan Izin Usaha
l Di daerah yang pasarnya sudah berjalan (kesepakatan “B to B”); (Pengolahan, Pengangkutan, Penyimpanan dan Niaga);
l Di
daerah yang terjadi kelangkaan BBM;
l Di
daerah terpencil;
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
30 31
TAHUN 2014 TAHUN 2014
RENCANA STRATEJIK RENCANA STRATEJIK
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
TAHUN 2015 - 2019 TAHUN 2015 - 2019
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
32 33
TAHUN 2014 TAHUN 2014
RENCANA STRATEJIK
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
TAHUN 2015 - 2019
BAB IV
E Pengembangan Organisasi menjadi Unit Eselon I :
1. Organisasi kerucut, dengan strata Struktural paling atas adalah Eselon I (Sekretaris Utama) yang
bertanggung jawab kepada Kepala BPH Migas.
SEKRETARIS
UTAMA
DIREKTORAT DIREKTORAT
DIREKTORAT
PENGATURAN PENGATURAN
PENGAWASAN
SEKRETARIAT PENYEDIAAN DAN PENGANGKUTAN
DAN
PENDISTRIBUSIAN GAS BUMI
PEMBINAAN
BBM MELALUI PIPA
UNIT
SATUAN
PELAKSANA
PENGAWASAN
TEKNIS
INTERNAL
(UPT)
4.1. TARGET KINERJA 4.1.2. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) BPH Migas
4.1.1. Indikator Kinerja Utama (IKU) Adapun Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut :
Indikator Kinerja Utama (IKU) BPH Migas tahun 2015 - 2019 memuat indikator kinerja kegiatan yang utama bagi IKK Pengaturan, Penetapan dan Pelaksanaan Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM (Direktorat
BPH Migas,adapun Indikator Kinerja Utama (IKU) BPH Migas tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut : Bahan Bakar Minyak) :
1. Peraturan/ Juklak/ Juknis/ SOP Bidang Penyediaan dan Pendistribusian BBM;
Output 2. Penunjukan Badan Usaha Pelaksana P3JBT dan Badan Usaha Jenis BBM Khusus Penugasan alokasi BBM per
No Uraian Satuan Propinsi Kab/Kota;
2015 2016 2017 2018 2019
3. Pelaksanaan Pengaturan dan Pengawasan atas Penyediaan dan Pendistribusian BBM;
1 Prosentase Prosentase 100 100 100 100 100 4. Peraturan Cadangan BBM Nasional;
Pengendalian
Kuota Volume 5. Sistem Informasi Penyediaan dan Pendistribusian BBM;
Jenis BBM
6. Layanan Dukungan Manajemen Bidang BBM;
Tertentu Yang
Ditugaskan 7. Kepatuhan Badan Usaha melaporkan kegiatan Usaha;
Kepada Badan
Usaha 8. Pembangunan Infrastruktur Depo BBM.
2 Prosentase Prosentase 10 2 4 6 8
Peningkatan IKK Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan pada Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi melalui Pipa
Volume
(Direktorat Gas Bumi) :
Konsumsi BBM
Non Subsidi 1. Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Hak Khusus Pengangkutan dan Niaga Gas Bumi melalui Pipa;
Dalam Rangka
Menuju Pasar 2. Pengaturan, Penetapan dan Pengawasan Pemanfaatan Bersama Fasilitas Pengangkutan dan Niaga Gas
Terbuka Yang Bumi melalui Pipa;
Diatur
3. Layanan Manajemen Direktorat Gas Bumi;
3 Jumlah Hari Hari 21 21 21 22 22
4. Penetapan Tarif Pengangkutan Gas Bumi melalui Pipa dan Pelaporan Akun Pengaturan (Regulatory
Ketahanan
Cadangan BBM Account);
Nasional dari
Masing-masing 5. Ketetapan Harga Gas Bumi Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil;
Badan Usaha 6. Pengawasan Pengusahaan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi melalui Pipa;
4 Jumlah Kilometer 13,105 15,330 15,364 15,646 18,322
Peningkatan
IKK Dukungan Manajemen dan Dukungan Pelaksanaan Tugas Teknis BPH Migas (Sekretariat BPH Migas) :
Pengembangan
Infrastruktur 1. Dokumen Perencanaan;
Ruas Transmisi
dan/atau 2. Evaluasi Kegiatan;
Wilayah 3. Laporan Keuangan;
Jaringan
Distribusi Gas 4. Iuran Badan Usaha;
Bumi Melalui 5. Layanan Regulasi Bidang Hilir Migas;
Pipa
6. Layanan Pertimbangan Hukum;
5 Volume MSCF 1,791,591,994 1,827,423,834 1,863,972,311 1,901,251,757 1,939,276,792
Pengangkutan 7. Layanan Kehumasan;
dan Niaga Gas 8. Layanan Kepegawaian, Organisasi dan Ketatalaksanaan;
Bumi Melalui
Pipa 9. Layanan Pengelolaan Rumah Tangga dan Pengelolaan Data;
10. Layanan Perkantora
6 Indeks Nilai Mutu Puas Puas Puas Sangat Puas Sangat Puas
Kepuasan Layanan
Pelayanan BPH
Migas Kepada 4.2. KERANGKA PENDANAAN
Badan Usaha Program dan Kegiatan Baseline Anggaran
Pembayar Iuran
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
36 37
TAHUN 2014 TAHUN 2014
RENCANA STRATEJIK RENCANA STRATEJIK
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
TAHUN 2015 - 2019 TAHUN 2015 - 2019
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
38 39
TAHUN 2014 TAHUN 2014
RENCANA STRATEJIK RENCANA STRATEJIK
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
TAHUN 2015 - 2019 TAHUN 2015 - 2019
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
40 41
TAHUN 2014 TAHUN 2014
RENCANA STRATEJIK RENCANA STRATEJIK
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
TAHUN 2015 - 2019 TAHUN 2015 - 2019
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
42 43
TAHUN 2014 TAHUN 2014
RENCANA STRATEJIK RENCANA STRATEJIK
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
TAHUN 2015 - 2019 TAHUN 2015 - 2019
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
44 45
TAHUN 2014 TAHUN 2014
RENCANA STRATEJIK RENCANA STRATEJIK
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
TAHUN 2015 - 2019 TAHUN 2015 - 2019
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
46 47
TAHUN 2014 TAHUN 2014
RENCANA STRATEJIK RENCANA STRATEJIK
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
TAHUN 2015 - 2019 TAHUN 2015 - 2019
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
48 49
TAHUN 2014 TAHUN 2014
RENCANA STRATEJIK RENCANA STRATEJIK
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
TAHUN 2015 - 2019 TAHUN 2015 - 2019
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
50 51
TAHUN 2014 TAHUN 2014
RENCANA STRATEJIK RENCANA STRATEJIK
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
TAHUN 2015 - 2019 TAHUN 2015 - 2019
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
52 53
TAHUN 2014 TAHUN 2014
RENCANA STRATEJIK RENCANA STRATEJIK
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
TAHUN 2015 - 2019 TAHUN 2015 - 2019
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
54 55
TAHUN 2014 TAHUN 2014
RENCANA STRATEJIK RENCANA STRATEJIK
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
TAHUN 2015 - 2019 TAHUN 2015 - 2019
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
56 57
TAHUN 2014 TAHUN 2014
RENCANA STRATEJIK RENCANA STRATEJIK
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
TAHUN 2015 - 2019 TAHUN 2015 - 2019
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
58 59
TAHUN 2014 TAHUN 2014
RENCANA STRATEJIK RENCANA STRATEJIK
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
TAHUN 2015 - 2019 TAHUN 2015 - 2019
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
60 61
TAHUN 2014 TAHUN 2014
RENCANA STRATEJIK RENCANA STRATEJIK
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
TAHUN 2015 - 2019 TAHUN 2015 - 2019
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
62 63
TAHUN 2014 TAHUN 2014
RENCANA STRATEJIK RENCANA STRATEJIK
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
TAHUN 2015 - 2019 TAHUN 2015 - 2019
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
64 65
TAHUN 2014 TAHUN 2014
BAB V
PENUTUP
RENCANA STRATEJIK
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
TAHUN 2015 - 2019
Rencana Stratejik BPH Migas Tahun 2015 - 2019 pada hakekatnya merupakan keputusan dan kesepakatan
bersama, yang disusun oleh semua unsur di lingkungan BPH Migas.
Program dan kegiatan yang telah disusun merupakan usaha kolektif untuk dapat mewujudkan kelancaran
pelaksanaan tugas dan fungsi BPH Migas kedepan dalam bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan oleh BPH
Migas.
Dalam penyusunan Rencana Stratejik BPH Migas Tahun 2015 - 2019, BPH Migas telah mempertimbangkan
kemampuan dan dinamika lingkungan stratejik, termasuk faktor-faktor internal yaitu faktor kekuatan dan
kelemahan dan faktor eksternal termasuk peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh BPH Migas dimasa
mendatang, sehingga diharapkan BPH Migas dapat memberikan kontribusi pada pembangunan di sektor Hilir
Migas sesuai tugas dan fungsinya.