Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BAHASA INDONESIA

ETIKA PENULISAN KARYA ILMIAH


DOSEN PENGAMPU:
AL AFANDI S.Pd M.Pd

Di susun oleh:

IIN HUNTOYUNGO

NIM: PO7120120009

Prodi: D-III Keperawatan


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan nikmat dan rahmat kepada kita semua, sehingga kita mampu
menyelesaikan tugas pembuatan makalah bahasa Indonesia ini, sesuai dengan waktu
yang telah di tentukan.
Saya juga memohonkan maaf kepada semuanya apabila dalam makalah yang saya
buat ini, karena masih terdapat banyak sekali kekurangan-kekurangan, lebih-lebih
mengenai referensi. Untuk itu kami kelompok tiga sangat menunggu kritik maupun
saran dari semua pembaca agar kedepannya kami bisa membuat makalah yang lebih
baik lagi.

Parigi, 5 November 2020

Iin Huntoyungo
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang…………………………………………………………………….. 1
B. Rumusan masalah………………………………………………………………… 1
C. Tujuan penulisan………………………………………………………………… 2
D. Batasan masalah………………………………………………………………… 2
E. Sistematika penulisan…………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN
A.Etika penulisan…………………………………………………………………….. 4
B.Definisi plagiat……………………………………………………………………. 5
C. Yang tergolong plagiarism………………………………………………………. 6
D. Yang tidak tergolong plagiarism…………………………………………………6
E. Cara efektif menghindari plagiarism……………………………………………..7
BAB III PENUTUP
A.Simpulan………………………………………………………………………….. 9
B. Saran……………………………………………………………………................ 9
Daftar pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini, sering kali kita jumpai banyak penulis suatu karya ilmiah yang dalam
penulisannya tidak memperhatikan etika dalam karya ilmiah, yaitu meniru atau
mengambil hasil karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya. Padahal kita
tahu, bahwa seorang penulis selain harus dapat menyajikan karya ilmiahnya
dengan metodologi yang baik dan benar, penulis juga dituntut supaya dapat
mematuhi etika karya ilmiah tersebut.Hal ini dimaksudkan sebagai upaya
pencegahan seorang penulis dalam melakukan tindakan penjiplakan (plagiarism).
Oleh karena itu, kelompok kami akan membahas materi mengenai etika karya
ilmiah yang sejatinya harus dimiliki oleh setiap penulis.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan


permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana etika dalam penulisan karya ilmiah?

2. Apa itu penjiplakkan (plagiarism)?

3. Apa saja contoh-contoh tindakan yang tergolong plagiarism?

4. Apa saja contoh-contoh tindakan yang tidak tergolong sebagai plagiarism?

5. Bagaimana cara menghindari palgiarisme


C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah:

1. Memahami bagaimana etika karya ilmiah.

2. Memahami arti penting plagiarism.

3. Mengetahui mana yang termasuk tindakan plagiat maupun bukan.

4. Memahami bagaimana cara menghindari tindakan plagiat.

D. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penulisan ini yaitu:

1. Menjelaskan bagaimana etika dalam karya ilmiah.

2. Menjelaskan pengertian dari penjiplakan (plagiarism).

3. Menjelaskan contoh-contoh tindakan yang termasuk golongan plagiarism atau


bukan

golongan plagiarism.

4. Menjelaskan cara menghindari plagiarism.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah:

1. BAB I : Pendahuluan
Bab ini menguraikan secara umum latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penulisan, batasan masalah dan sistematika penulisan.

2. BAB II : Pembahasan

Bab ini menjelaskan etika dalam karya ilmiah, pengertian penjiplakan (plagiarism),
tindakan-tindakan yang termasuk golongan plagiarism atau bukan, serta cara
menghindari tindakan plagiat.

3. BAB III : Penutup

Bab ini memaparkan kesimpulan, saran serta daftar pustaka.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Etika Penulisan Karya Ilmiah

Etika berasal dari bahasan Yunani ethos.Istilah etika bila ditinjau dari aspek
etimologis memiliki makna kebiasaan dan peraturan perilaku yang berlaku dalam
masyarakat.Menurut pandangan Sastrapratedja (2004), etika dalam konteks filsafat
merupakan refleksi filsafati atas moralitas masyarakat sehingga etika disebut pula
sebagai filsafat moral.Etika membantu manusia untuk melihat secara kritis moralitas
yang dihayati masyarakat, etika juga membantu kita untuk merumuskan pedoman etis
yang lebih kuat dan norma-norma baru yang dibutuhkan karena adanya perubahan
yang dinamis dalam tata kehidupan masyarakat.Sedangkan etika dalam ranah
penulisan karya ilmiah lebih menunjuk pada prinsip-prinsip etis yang diterapkan
dalam penulisan.

Etika dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah yaitu:

1. Kejujuran

Kejujuran dalam penulisan laporan penelitian atau karya tulis ilmiah berkaitan
dengan banyak hal.Dalam sebuah laporan penelitian, semua informasi atau data yang
disajikan haruslah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.Sangat tidak etis dan
berbahaya jika data dimanipulasi sehingga tidak sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.

2. Objektivitas

Objektivitas sangat berkaitan dengan kejujuran.Jika bersikap objektif, maka dalam


laporan penelitian atau karya tulis ilmiah yang di buat, penafsiran atau interpretasi
data yang dilakukan disandarkan pada objektivitas.Bukan subjektivitas. Objektivitas
yang tinggi akan mencerminkan hasil penelitian yang sesuai dengan keadaan
sebenarnya.
3. Pengutipan

Bila mengutip pendapat orang lain, baik dalam mengambil kutipan langsung atau
hanya mengambil intisari pendapat, maka sumber kutipan harus dicantumkan sebagai
bentuk penghargaan kepada pemilik ide tersebut.

B. Definisi Plagiat

Penjiplakan (plagiarism) merupakan kegiatan mengambil atau menjadikan ide-ide


atau kata-kata orang lain menjadi milik sendiri tanpa menyebutkan sumbernya.
Menurut Webster’s World University Dictionary, kegiatan plagiarisme merupakan
kegiatan pencurian literal. Sedangkan definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia,
diartikan sebagai tindakan atau perbuatan yang mengambil, menyalin, menduplikasi,
dan sebagainya, karya orang lain dan menjadikannya karya sendiri tanpa
sepengatahuan atau izin sang pemilik.

Dalam buku pedoman penulisan skripsi UIN Jakarta kegiatan menjiplak (plagiat)
setidaknya diartikan: pertama, mengambil langsung secara literal tulisan-
tulisan,gambar, tabel dan pendapat orang lain tanpa menyebutkan sumbernya. Setiap
frasa, klausa, maupun kalimat yang diambil dari satu atau beberapa sumber harus
diikuti penyebutan sumber-sumber tersebut, baik dalam catatan kaki atau dalam teks
itu sendiri ( body textatau in text citation). Kedua, tindakan plagiarisme juga
termasuk meminjam idea tau logika pikiran orang lain dalam menerangkan sebuah
gagasan atau pandangan tanpa menyebutkan sumber-sumbernya, menganggap bahwa
idea tau logika sebagai ideatau jalan pikirannya sendiri. Ketiga, plagiarisme
mengklaim pekerjaan yang dilakukan bersama yang kemudian diklaim sebagai
penelitian pribadi.

Ide menulis karya ilmiah bisa lahir setelah membaca karya tulis atau penelitian yang
telah ada sebelurmnya, baik yang diterbitkan ataupun tidak diterbitkan.Oleh karena
itu, penulis harus memahami etika penulisan.Wibowo (2006) mengungkapkan bagi
seorang penulis etika penulisan merupakan takdir yang tidak bisa ditolak, karena
didalamnya terkandung nilai kemurnian dan nilai ketulusan.Nilai kemurnian
memperlihatkan penulis menghormati pembaca dengan tidak membodohi,
menggurui, membuat keruh atau membingungkan pembacanya. Sedangkan nilai
ketulusan erat hubungannya dengan aspek originalitas sebuah gagasan, yakni
pengungkapan secara jujur dan tulus jika kita mengutip atau memakai gagasan orang
lain. Sikap tidak jujur melahirkan istilah plagiarismenya, yaitu kegiatan menyalin,
menjiplak, atau mengambil pendapat orang lain sebagai miliknya.
C. Yang Tergolong Plagiarisme

Dalam buku Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah, Felicia


Utorodewo dkk. Menggolongkan hal-hal berikut sebagai tindakan plagiarisme:

1. Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri.

2. Mengakui gagasan orang lain sebagai emikiran sendiri.

3. Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri.

4. Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri.

5. Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa


menyebutkan asal-usulnya.

6. Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan


sumbernya.

7. Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian


kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan sumbernya.

8. Menggunakan tulisan orang lain secara mentah, tanpa memberikan tanda jelas
(misalnya dengan menggunakan tanda kutip atau blok alinea yang berbeda) bahwa
teks tersebut diambil persis dari tulisan lain dan.

D. Yang Tidak Tergolong Plagiarisme

Adapun tindakan yang tidak tergolong plagiarism, yaitu:

1. Menggunakan informasi yang berupa fakta umum.

2. Menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau parafrase) opini orang lain
dengan memberikan sumber jelas.

3. Mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan memberikan tanda batas jelas
bagian kutipan dan menuliskan sumbernya.
E. Cara Efektif Menghindari Plagiarisme

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar terhindar dari plagiarisme, antara
lain:

1. Dalam menulis, sebaiknya menggunakan informasi yang berupa fakta umum.

2 .Menulis sumber referensi untuk pernyataan-pernyataan yang diacu penulis.

3. Memberi batasan yang jelas bagian manasajakah dalam uraian yang merupakan
kutipan dan bagian mana yang merupakan pernyataan penulis.

4. Jika seorang penulis ingin memperkuat argumennya dengan mengacu pada


penyataan seorang penulis yang telah di terbitkan, maka ia harus menyatakan dengan
tegas dari sumber mana kutipan tersebut diambil (Winarno, 2007).

5. Lebih baik menulis sendiri karya tulis ilmiah kita, walaupun mungkin sangat tidak
bagus untuk dibaca apalagi di publikasikan dalam jurnal ilmiah. Sebagai seorang
pembelajar, tentu kita akan berusaha keras agar karya tulis ilmiah yang dibuat
mendapat tempat di mata orang-orang terhormat. Perlu kerja keras, belajar tiada henti
dan jangan malu untuk bertanya kepada ahlinya.

6. Agar kita tak terkena penyakit plagiarisme, sebaiknya biasakan menulis setiap hari.
Menulis pemikiran sendiri agar suatu saat dapat kita rangkai menjadi kalimat yang
efektif dalam karya tulis ilmiah kita.

7. Tak perlu malu untuk belajar. Jadikan media blog di internet sebagai media belajar
menulis ilmiah. Mungkin awalnya terkesan alamiah, tetapi akan berubah menjadi
ilmiah bila kita focus dengan apa yang kita tuliskan. Banyak pembaca karya tulis
orang lain dan berupaya keras mencari referensi, baik dari buku ataupun jurnal ilmiah
terpercaya untuk mendukung teori.

8. Bukankah buku merupakan salah satu produk dari sebuah karya tulis ilmiah yang
ditulis dari proses yang alamiah?.

9. Tak ada penulis yang langsung bisa menulis. Apalagi menulis sebuah karya tulis
ilmiah yang merupakan hasil dari sebuah penelitian yang tentu membutuhkan
ketelitian dan kesabaran.Tidak bisa menggunakan cara-cara instan, sebab ada
metodologi penelitian yang harus dilalui, dan.
10. Tidak mudah membuat sebuah karya tulis ilmiah. Kita harus sering berlatih
menulis dan berupaya keras untuk menulis seotentik mungkin bahwa ini adalah hasil
dari originalitas pemikiran sendiri dan bukan pemikiran orang lain yang kita akui
sebagai tulisan sendiri.
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan penyusunan makalah ini, maka dapat disimpulkan:

1. Penjiplakan (plagiarism) merupakan kegiatan mengambil atau menjadikan ide-ide


atau kata-kata orang lain menjadi milik sendiri tanpa menyebutkan sumbernya.
Sedangkan definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia, diartikan sebagai tindakan atau
perbuatan yang mengambil, menyalin, menduplikasi, dan sebagainya, karya oran lain
dan menjadikannya karya sendiri tanpa sepengatahuan atau izin sang pemiliknya.

2. Banyak sekali contoh dari tindakan penjiplakan, salah satunya yaitu menggunakan
atau mengambil teks, data atau gagasan orang lain tanpa memberikan pengakuan
terhadap sumber secara benar dan lengkap.

3. Banyak cara yang dapat kita lakukan dalam meghindari tindakan plagiarism, salah
satunya yaitu dengan membiasakan diri untuk menulis setiap hari dengan mematuhi
etika karya ilmiah.

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, pemakalah menyarankan:

1. Janganlah melakukan tindakan penjiplakan (plagiarism), karena secara tidak sadar


kita telah melanggar hukum dan merugikan orang yang karyanya telah kita jiplak.
2. Sebaiknya dalam membuat suatu karya ilmiah yang menggunakan ide-ide atau kata
kata orang lain, seorang penulis dapat meyebutkan sumber informasi tersebut dengan
jelas.

3. Agar kita tidak terkena penyakit plagiarisme, sebaiknya biasakan menulis setiap
hari. Menulis pemikiran sendiri agar suatu saat dapat kita rangkai menjadi kalimat
yang efektif dalam karya tulis ilmiah kita.Lebih baik menulis sendiri karya tulis
ilmiah kita, walaupun mungkin sangat tidak bagus untuk dibaca apalagi
dipublikasikan dalam jurnal ilmiah. Sebagai seorang pembelajar, tentu kita akan
berusaha keras agar karya tulis ilmiah yang dibuat mendapat tempat di mata orang-
orang terhormat. Perlu kerja keras, belajar tiada henti dan jangan malu untuk bertanya
kepada ahlinya.
DAFTAR PUSTAKA

1) Fitriyah, Mahmudah & Hindun. 2012. Bahasa Indonesia Budayaku. Depok: Nufa
Citra

Mandiri.

2) Utorodewo, Felicia, dkk. 2007. Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan


Ilmiah.

Jakarta:Lembaga Penerbit FEUI.

3) Wibowo, Wahyu. 2006. Cara Cerdas Menulis Artikel Ilmiah. Jakarta: PT Kompas
Media.

4) http://jumadibismillahsukses.blogspot.com/2012/11/etika-karya-ilmiah.html

Anda mungkin juga menyukai