PANCASILA
PANCASILA
Pancasila adalah dasar, pedoman, aturan yang dijadikan untuk falsafah hidup bernegara
sebagaimana yang diamanatkan oleh UUD 1945.
1. Mempelajari artinya: pancasila dipelajari secara formal (melalui institusi pendidikan), dan
non formal (kehidupan mulai kita lahir, berkeluarga, bercucu dsb).
2. Mendalami artinya: percaya & meyakini pancasila dalam segala bidang kehidupan.
3. Menghayati: menggunakan akal & pikiran dalam memahami pancasila di segala bidang
kehidupan.
4. Mengamalkan: pancasila selalu mengajarkan kita untuk mengamalkan nilai-nilainya agar
menempatkan posisi manusia sesuai harkat dan martabatnya baik di mana manusia maupun
dimata Tuhan YME.
Pancasila harus dijalankan secara konsisten (tetap dijalankan secara terus menerus),
Pancasila ada 4 Landasan:
1. Landasan Historis: landasan yang dilihat dari segi sejarah. Zaman dahulu ada 2 kerajaan
besar yaitu, Sriwijaya & Majapahit. Pada abad ke 7 kedua kerajaan besar itu membawa
agama Hindu & Buddha. Sriwijaya letaknya di Palembang, Sumsel, dan Majapahit di
Mojokerto, Jatim. Dengan adanya agama ini membuktikan bahwa pada zaman itu nilai-nilai
Pancasila sudah ada, waktu berjalan cepat sampailah di tahun 1908 terjadi peristiwa
kebangkitan nasional (berdirinya Budi Utomo & Kongres Pemuda 1). 20 tahun kemudian
tepatnya tahun 1928 pemuda bersatu dan mengucap Sumpah Pemuda. Di tahun 1945
merdekalah bangsa Indonesia.
2. Landasan Kultural: landasan yang dilihat dari segi budaya. Budaya Indonesia dari abad 7
sampai sekarang terus berjalan. Contohnya saling tolong menolong dalam suka maupun
duka, sungkeman menghargai yang lebih tua, mudik. Pada zaman 2 kerajaan besar budaya
terus berjalan, mereka melakukan pertukaran kebutuhan rempah atau kebutuhan pangan.
3. Landasan Yuridis: landasan yang dilihat dari segi hukum. Siapapun dia dimata hukum itu
sama.
4. Landasan Filosofis: landasan yang dilihat dari segi pendapat/pandangan para ahli.
1. Aliran-Aliran Filsafat:
- Aliran Materialisme: aliran dimana ditemukannya semua bahan ataupun pendapat orang
lain. Aliran yang mau mendengar pendapat orang lain. Mendengar masukan orang lain
untuk mencari hakikat (kebenaran).
- Aliran Idealisme/Spritualisme: aliran yang mengutamakan pikiran perorangan/ pendapat
pribadi, mempertahankan pendapat diri sendiri. Mengutamakan kepentingan pribadi.
- Aliran Realisme: aliran sesuai dengan kenyataan, sesuai fakta/realita.
2. Nilai Pancasila berwujud & bersifat filsafat:
a. Pendekatan filsafat Pancasila adalah ilmu pengetahuan yang mendalami tentang
Pancasila.
b. Hakikat & pokok yang terkandung didalamnya:
- Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa: Pancasila sebagai arah dan tujuan dalam
kehidupan berbangsa, adapun tujuannya adalah "melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahtaraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa contoh terkecilnya yaitu sesuai butir-butir Pancasila, kita taat
beragama dan beribadah, saling tolong menolong, tidak pecah belah, mengambil keputusan
dengan musyawarah (demokrasi), berlaku adil pada sesama.
- Pancasila sebagai dasar negara. Hakikatnya adalah negara kita menjadi kuat, tenteram,
aman, dan damai, sebab adanya Bhineka Tunggal Ika.
- Filsafat Pancasila yang abstrak tercermin dalam UUD 1945 yang merupakan uraian
terperinci dari Proklamasi 17 Agustus 1945 yang dijiwai oleh Pancasila.
c. Analogi wujud Pancasila:
a. Air wujud dan sifatnya mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah.
b. Apa wujud Pancasila? Tidak berwujud, namun nilai-nilai Pancasila itu berwujud contoh:
tolong menolong.
3. Filsafat Pancasila: ilmu yang mendalami Pancasila, yang cara pendekatannya itu dengan
filsafat.
- Apa itu filsafat: mendalami, merenungi, secara sistematis agar mendapatkan wujudnya.
- Mengapa harus ada pendekatan filsafat? Supaya kita mendapatkan apa yang kita inginkan
yaitu tujuannya hakikat sesuatu (kebenaran). Tidak menjalankan/berpatok hanya satu sila
tetapi keseluruhan.
4. Hakikat pendekatan: Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.
- Sebagai warga negara Pancasila dapat digunakan sebagai pandangan hidup.
- Manusia sebagai subjek, manusia sebagai makhluk sosial (manusia membutuhkan orang
lain, saling tolong menolong, tidak bisa hidup atau bergantung sendiri).
Soal UTS:
- Aliran Filsafat
- Berwujud & Bersifat