Anda di halaman 1dari 1

MINGGU VIII Set.

TRINITAS, 25 JULI 2021


NAS: 2 Raja-raja 4:42-44
TEMA: ALLAH MEMELIHARA UMATNYA
PENDAHULUAN
Bila Kristen masa kini ditanya: "Mengapa kamu yakin bahwa Allah akan
memelihara kamu melalui segala kesulitan?" Jawabannya dapat bermacam-macam. Namun bila
pertanyaan ini kita tujukan kepada Elisa, maka jawabannya adalah "Sejarah sudah membuktikan
bahwa Allah senantiasa memelihara umat-Nya, dan tentunya juga akan memelihara aku."

PENJELASAN NATS
Dari kisah pelayanan Elisa memperlihatkan pada kita bahwa Tuhan memperhatikan
umatNya dan segala sesuatu berada dibawah kuasa Tuhan. Sikap Elisa dalam menghadapi segala
krisis yang terjadi memperlihatkan keyakinannya yang besar kepada Tuhan. Sehingga tidak
pernah muncul kebimbangan dan ketakutan menghadapi segala sesuatu hal yang terjadi.
Demikian halnya dalam nas ini, sedang terjadi kelaparan di Gilgal. Pada masa itu ada seorang
yang berasal dari Baal-Salisa yang memperhatikan kehidupan para abdi Allah yaitu dua puluh roti
jelai dan gandum baru dalam sebuah kantong. Elisa menyuruh memberikannya kepada orang-
orang yang lapar. Namun ternyata bagi pelayanannya hal itu menjadi masalah yang besar, sebab
bagaimana ia dapat membagikan itu kepada seratus orang. Siapa yang dapat dan siapa yang tidak
dapat, jika semua kebagian dapat dipastikan tidak akan cukup bagi mereka.
Elisa memerintahkan hambanya supaya taat dengan perintahnya untuk membagikan roti
tersebut. Seperti yang kita ketahui tidak hanya cukup untuk seratus orang malah ada sisanya. Kita
teringat dengan mujizat yang jauh lebih besar lagi sebagaimana yang dilakukan Tuhan Yesus
kepada lima ribu orang dan masih sisa dua belas bakul lagi. Sesungguhnya Tuhan memperhatikan
dan mencukupkan kebutuhan orang-orang yang mengikutiNya. Pertolongan Tuhan tepat pada
waktunya. Tuhan pasti memelihara orang-orang yang percaya kepadaNya.

REFLEKSI
Alkitab penuh dengan fakta sejarah. Allah telah membuktikan bahwa Ia peduli dan sanggup
memelihara umat-Nya sepanjang zaman. Seharusnya kita pun mempunyai keyakinan seperti Elisa di
dalam menghadapi segala ancaman dan kesulitan yang mengelilingi kita, karena keyakinan inilah yang
akan melandasi sikap dan tindakan kita. Bersama Allah, hidup kita aman dalam tangan-Nya yang penuh
kasih dan kuasa.
Sdra/sdri, kita tentu pernah berada dalam kesulitan, bahkan kesulitan itu kadang-kadang
menghalangi kita untuk berani menghadapi kehidupan, menghambat kita untuk melangkah maju. Kita
kadang-kadang berada dalam situasi dilematis, maju kena – mundur kena, sehingga kita pun pada
akhirnya bimbang dan tidak berani mengambil risiko. Kita juga pernah mengalami kekurangan dalam
berbagai hal, terutama kekurangan kebutuhan sehari-hari. Demikian juga, kita pernah menghadapi sakit
penyakit, baik oleh diri sendiri, maupun anggota keluarga kita. Masih banyak lagi, yang pada intinya
hendak menegaskan bahwa hidup tidak pernah lepas dari berbagai kesulitan. Namun, di tengah-tengah
kesulitan itu Allah pasti hadir dan memberi kita kelimpahan.
Merasa kurang merupakan salah satu penyakit manusia, termasuk orang-orang Kristen. Ada banyak
contoh di sekitar kita tentang orang-orang yang selalu “merasa kurang”, dan kadang-kadang berjalan
bukan pada jalan Tuhan karena merasa jalan Tuhan terlalu “ribet”, terlalu panjang, dan banyak proses
yang harus ditempuh. Kita sedang hidup di era serba “instant”, serba cepat, siap saji. Akibatnya banyak
orang yang menempuh jalan pintas hanya untuk mendapatkan apa yang diinginkan, dan tidak bisa
melihat bahwa sesungguhnya Allah mampu menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan manusia,
bahkan mampu melipatgandakan kebutuhan manusia itu.

Anda mungkin juga menyukai