Anda di halaman 1dari 4

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : Sifat-Sifat Bagi Allah


B. Kegiatan Belajar : Meresume Modul KB 1

C. Refleksi

N BUTIR
RESPON/JAWABAN
O REFLEKSI
1 Peta Konsep A. Sifat-Sifat Wajib bagi Allah Swt
(Beberapa 1. Pengertian
istilah dan Sebelumnya kita tahu dulu apa itu wajib dalam ilmu tauhid yaitu pasti
definisi) di dan kalua mengingkari taruhannya menjadi kafir, kebalikan wajib dalam
modul ilmu tauhid adalah mustahil
bidang studi
sedang wajib dalam ilmu fikih berbeda lagi yaitu kalua tidak
melaksanakan mendapat dosa, kebalikanyya adalah bisa sunah, dan
makruh
Sifat Allah berbeda dengan sifat segala hal yang baru/makhluk
jadi Dalam kitab Durusus Tauhid karangan Sayyid Muhammad bin
salim bin hafidz bahwa sifat wajib adalah:sesuatu yang tidak bisa
digambarkan ketiadaanya secara akal

2. Dalil Naqli Sifat Wajib bagi Allah Swt


Dalil yang bersumber dari al qur’an dan hadis yang menjelaskan sifat-
sifat Allah secara global dan terperinci.
Contoh implementasinya dalil naqli dan aqli: keyakinan yg sudah
tertanam dalam hati orang mukmin meskipun belum bisa membuktikan
secara akal.

Berikut sifat-sifat wajib bagi Allah:


1) Wujud : Hendaklah meyakini bahwa Allah itu ada, dan
keberadaanNya DzatNya itu ada dengan sendirinya tanpa memerlukan
wasilah atau perantara. Dan meyakini bahwa keberadaanNya itu wajib
adanya, tidak mungkin Dia pernah tiada.
2) Qidaam berarti Terdahulu : kita meyakini bahwasanya Allah itu Maha
Dahulu adaNya, yakni Allah itu ada sebelum adanya sesuatu
selainNya, dan bahwasanya Dia tidak terikat waktu dan
keberadaanNya tanpa awal
3) Baga’ berarti kekal, meyakini bahwasanya Allah itu Dzat yg kekal
abadi dan kekekalanNya tersebut tanpa batas akhir. Dan hendaklah
meyakini bahwasanya Dia tidak pernah berubah sama sekali serta Dia
tidak pernah bersifat tiada pada pada waktu tertentu (kekekalanNya
tidak terikat ruang dan waktu).
4) Mukhaalafatu Lil-Hawaditsi berarti berbeda dengan makhluk, kita
meyakini bahwasanya Allah tidak menyerupai sesuatu pun, baik
DzatNya, sifatNya maupun perbuatanNya.
5) Qiyaamuhuu bi-Nafsihi berarti Berdiri Sendiri, kita meyakini
bahwasanya Allah Subhaanahu Wata'ala tidak membutuhkan sesuatu
apapun, Dia tidak butuh tempat dan tidak membutuhkan makhluk
sama sekali. Dia Maha Kaya dan tidak membutuhkan apapun, bahkan
segala sesuatu lah yang membutuhkan Allah Subhaanahu Wata'ala.
6) Wahdaaniyah berarti Esa, kita meyakini bahwasanya Allah itu Satu
dan tidak memiliki teman atau sekutu. Tidak ada yg menyamai
maupun menyerupaiNya. Tiada lawan yg sebanding maupun
penggantiNya
7) Qudrah berarti Kuasa. kita meyakini bahwa Allah itu memiliki sifat
Maha Kuasa dan bahwasanya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
8) Iraadah berarti berkehendak, kita meyakini bahwa Allah itu memiliki
sifat Iradah (Maha Berkehendak) dan Dia lah segala tujuan, tidak ada
sesuatupun yg dapat terjadi tanpa kehendak Nya. Maka apa saja yang
Dia kehendaki maka akan terjadi dan apapun yg tiada
dikehendakiNya, maka tidak mungkin akan ada atau terjadi.
9) ‘Ilmu berarti mengetahui. Allah Maha Mengetahui (‘âliman), kita
meyakini bahwasanya Allah itu memiliki sifat Maha Berpengetahuan
dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. Mengetahui segala hal, baik
yang tampak maupun yg tidak. Dia mengetahui jumlah pasir, titik air
hujan maupun daun pepohonan. Dia Mengetahui hal yg rahasia
maupun yg jelas. Tidak ada yg bisa bersembunyi dari Nya. Dan
hendaklah kita meyakini bahwasanya pengetahuan Allah itu tidak
membutuhkan usaha meraihnya, namun pengetahuan Allah akan
segala sesuatu itu telah ada sejak zaman azali sebelum sesuatu itu ada.
10) Hayât berarti hidup, kita meyakini bahwasanya Allah Subhaanahu
Wata'ala Maha Hidup dan bahwa kehihidupan Allah tidak seperti
hidup kita. Karena sesungguhnya kehidupan kita membutuhkan
perantara seperti mengalirnya darah dan nafas sedangkan kehidupan
Allah tanpa memerlukan apapun. Kehidupan Allah itu bersifat dahulu
(Qodim), kekal (Baqo') dan kehidupanNya tiada pernah hilang
maupun berubah sama sekali.
11) Sama’ berarti mendengar, kita meyakini bahwasanya Allah itu bersifat
Maha Mendengar dan sesungguhnya Allah mendengar segala sesuatu
baik nampak atau pun yg tersembunyi. Namun, pendengaran Allah
Subhanaahu Wata'ala tidak seperti pendengaran kita , karena
pendengaran kita sebagai makhluk memerlukan alat perantara berupa
telinga sedangkan pendengaran Allah tanpa memerlukan perantara
apapun.
12) Bashar berarti melihat. kita meyakini bahwasanya Allah itu bersifat
Maha Melihat , dan Dia Maha Melihat atas segala sesuatu. Dia Maha
Melihat hingga semut hitam kecil berjalan di malam gelap gulita
sekalipun, bahkan yg lebih kecil dari itu (atom). Tidak ada yg dapat
bersembunyi dari penglihatan Allah, baik yg ada di bumi maupun di
luarnya, baik yg ada di langit maupun di luarnya. Namun, penglihatan
Allah berbeda dengan kita sebagai makhluk. Sesungguhnya
penglihatan kita membutuhkan perantara yakni mata, sedangkan
penglihatan Allah tanpa membutuhkan alat perantara.
13) Kalâm berarti berfirman. kita meyakini bahwa Allah itu bersifat Maha
Berbicara. Akan tetapi kalam Allah tidak sama dengan kita sebagai
makhluk Nya. Sesungguhnya pembicaraan kita diciptakan dalam diri
kita dan membutuhkan alat perantara berupa mulut, lidah serta kedua
bibir. Sedangkan Kalam Allah tidak seperti itu (tidak butuh alat
perantara).
3. Pembagian Sifat Wajib bagi Allah
a. Nafsiyah (‫) نفسية‬
Sesuatu yang tidak bisa dijangkau oleh akal dan tidak bisa diketahui
kecuali dengan dzat tersebut.

b. Salbiyah (‫) سلبية‬


Sifat yang menghilangkan kekurangan dan ketidak pantasan terhadap
Allah

c. Ma’âni (‫) معانى‬


disebut sebagai sifat wujudiyyah, yaitu sifat yang memiliki wujud atau
ada wujudnya, maksudnya adalah sifat tersebut tidak terlepas dari zat
Allah SWT.

d. Ma’nawiyah ( ‫) معنوية‬
sifat yang ada pada suatu yang disifati,
B. Sifat Mustahil bagi Allah Swt
Maksudnya adalah segala sifat yg tidak mungkin dimiliki Oleh Allah.

Berikut Sifat mustahil Allah Taala sesuai kebalikan yang disebut diatas:
1) Adam (‫ ) عدم‬artinya tiada,
2) Hudûs| (‫ ) حدوث‬artinya Ada yang mendahului
3) Fanâ’ (‫ ) فناء‬artinya musnah,
4) Mumâtslatu Lil- Hawâdisi (‫ ) مماثلة للحوادث‬artimya ada yang menyamai,
5) Ihtiyaju Li- Gairihi (‫ )لغيره احتياج‬artinya memerlukan yang lain,
6) Ta’adud (‫ ) تعادد‬artinya terbilang,
7) ‘Ajzun ( ‫ ) عجز‬artinya lemah,
8) Karahah ( ‫ ) كراهة‬Artinya terpaksa,
9) Jahlun (‫ ) جهل‬Artinya bodoh,
10) Mautun (‫ ) موت‬Artinya mati,
11) Shummun ( ‫ ) صم‬Artinya tuli,
12) ‘Umyun (‫ ) عمي‬Artinya buta,
13) Bukmun (‫ ) ب ُكم‬Artinya bisu.
D. Sifat Jaiz bagi Allah Swt
Yaitu sifat melakukan Fi'lu Kulli Mumkinin Aw Tarkuhu (Melakukan
sesuatu atau pun meninggalkannya). Seperti menciptakan manusia dalam
keadaan kaya atau sebaliknya yakni miskin, memberi Kesehatan atau sakit
dan lain sebagainya.

Daftar materi
bidang studi 1. Pembagian sifat wajib bagi Allah
2 yang sulit 2. Pengertia Rabb
dipahami 3. Tauhid Rububiyah, asma wasifat, ilahiyah
pada modul

Daftar materi
yang sering 1. kata Wajib, Sifat
mengalami
2. Wujud hakiki
3 miskonsepsi
dalam 3. Allah Ta’ala berada di Ars, mempunyai Tangan, mata dan telinga
pembelajara
n

Anda mungkin juga menyukai