Anda di halaman 1dari 7

UAS Perkakas presisi

Nama : Suryanto
NIM : 181040
Kelas : Perancangan A

1.
a) Penekukan (Bending)
Pembengkokan (logam) atau penekukan atau bending adalah proses deformasi secara plastik
dari logam terhadap sumbu linier dengan hanya sedikit atau hampir tidak mengalami
perubahan luas permukaan dengan bantuan tekanan piston pembentuk dan cetakan (die).
Sepotong besi dapat menjadi bengkok akibat tekanan mesin sederhana dengan menggunakan
pres yang disebut bending. Biasanya pekerjaan bending menggunakan sepotong besi
panjang, lembaran logam ataupun piring. Bending biasanya memakai die berbentuk V, U, W
atau yang lainnya. Bending menyebabkan logam pada sisi luar sumbu netral mengalami
tarikan, sedangkan pada sisi lainnya mengalami tekanan.

b) Pengguntingan (Shearing)
Shearing (pengguntingan), juga dikenal sebagai die cutting adalah proses pemotongan bahan
tanpa pembentukan chip atau tanpa menggunakan burning atau melting. Jika cutting blade
lurus dinamakan shearing sedangkan jika cutting blade berbentuk lengkungan, bisa
dinamakan blanking, piercing, notching dan trimming. Shearing adalah pemotongan sheet
metal coil atau sheet metal lembaran yang menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dengan
shear cutting machine. Hasil pemotongan akan menjadi material untuk proses selanjutnya,
seperti proses drawing atau forming. Proses pengguntingan (shearing) merupakan proses
pemotongan dengan cara menekan dua sisi pisau tajam ke lembaran logam (sheet metal).
Proses – proses seperti blanking, parting, punching, nibbling, nothcing dan shearing
semuanya merupakan “shearing operation". Operasi tipe shearing ini digunakan dalam
pengerjaan logam dan juga dengan kertas dan plastik.

c) Pemotongan (Blanking)
Pemotongan (Blanking) adalah proses pemotongan logam lembaran sepanjang suatu garis
tertutup (misalnya bulat, segiempat dan sebagainya) dimana potongan yang dipisahkan dari
benda kerja merupakan benda kerja untuk operasi berikutnya. Potongan yang dipisahkan
tersebut disebut blank.

d) Punching
Punching mirip dengan blanking, perbedaannya adalah apa yang dihasilkan. Punching
menghasilkan lubang. Potongan yang terpisah dari proses punching adalah limbah (scrap)
yang disebut slug. Lembaran yang tersisa adalah bagian yang diinginkan. Punching
menggunakan alat yang disebut punch dan die. Punch adalah pengepres, sedangkan die
merupakan landasan. Punch dan die biasanya berupa pasangan as dan lubang, di mana
bentuk penampangnya akan memengaruhi hasil pekerjaan. Aplikasi Punching Punching
biasanya digunakan pada industri otomotif, pesawat terbang, elektronik, dan lain-lain.
e) Trimming
Trimming adalah proses pemotongan yang dilakukan pada lembaran logam yang dibentuk,
untuk menghilangkan logam berlebih serta menetapkan ukuran. Istilah ini memiliki arti
dasar yang sama seperti pada proses tempa. Aplikasi Trimming Pada pekerjaan lembaran
logam, trimming digunakan untuk memotong bagian atas cangkir hasil proses deep drawing.

2.
1) Menutup Cetakan (Mold Close).
Dalam 1 siklus kerja proses injeksi, diawali oleh proses Menutup Cetakan. Istilah mold dalam dunia
injeksi plastik adalah cetakan untuk proses injeksi plastik. Mold itu sendiri terdiri dari 2 bagian
besar yaitu sisi “Core” dan sisi “Cavity”. Sisi Cavity diikat pada “Stationery Platen” Mesin Injeksi.
Sedangkan sisi Core diikat pada “Moving Platen” mesin, bagian inilah yang bergerak membuka dan
menutup.

2) Injeksi Pengisian (Fill Injection)


Setelah dipastikan mold dihimpit dengan tekanan tinggi. Maka Unit injeksi yang terdiri dari nozzle,
barrel, dan screw dan seterusnya. Bergerak mendekati mold hingga nozzle bersentuhan dengan
mold, juga dengan tekanan tinggi. Gambar di atas menunjukkan nozzle sudah bersentuhan dengan
mold. Bagian mold yang bersentuhan langsung dengan nozzle disebut “Sprue Bush”. Kemudian
mesin melakukan proses injeksi pengisian, yaitu menyuntikkan plastik cair ke dalam mold. Pada
proses ini melibatkan beberapa parameter yang bisa kita atur sedemikian rupa mengikuti tingkat
kesulitan produk yang akan kita buat.

3) Injeksi Menahan (Holding Injection)


Penyempurnaan hasil produk berada pada bagian proses ini. Sengaja harus dibuat seperti itu agar
pada proses penyempurnaan nantinya hanya akan membutuhkan nilai yang benar-benar efisien.
Pada proses ini tidak lagi melibatkan kecepatan di dalam setting parameternya, hanya besaran
tekanan yang kita atur beserta waktu yang kita butuhkan untuk itu. Pada mesin sekarang terdapat 2
atau lebih Tekanan Holding dengan 2 atau lebih setting waktu yang disediakan.

4) Isi Ulang dan Pendinginan (Charging & Cooling)


Isi ulang (Charging) plastik cair untuk siap disuntikkan pada siklus selanjutnya, bersamaan
waktunya perhitungan waktu Pendinginan pun (Cooling) dimulai. Parameter yang
direkomendasikan adalah waktu Pendinginan (Cooling Time) harus lebih lama dari
waktu Isi Ulang (Charging Time). Bila waktu Charging yang lebih lama, maka yang terjadi
adalah tumpahan material plastic dari nozzle ketika Mold Terbuka pada proses berikutnya.
Proses Charging sendiri adalah berputarnya Screw dengan bantuan Motor Hidrolik ke arah
putaran yang telah ditentukan, sehingga plastik pellet masuk ke dalam Barrel, digiling oleh
Screw, dan sampai di depan Torpedo sudah dalam keadaan cair dan siap untuk disuntikkan
ke dalam Mold. Tentu saja dengan bantuan suhu Barrel yang dapat kita atur sesuai spesifikasi jenis
plastik yang digunakan. Dengan kondisi adanya aliran dari belakang Torpedo menuju bagian depan
Torpedo, dan tertutup ketika ada usaha aliran plastik cair dari depan ke belakang Torpedo. Jadi alat
ini berfungsi sebagai katup satu arah.

5) Membuka Cetakan (Mold Open). dan gerakan melepas produk dari dalam cetakan
(Ejection).
Ejector mendorong produk dari sisi Core agar mudah diambil, tentu saja produk harus menempel
pada sisi Core ketika cetakan terbuka, dan bukan menempel pada sisi Cavity. Walaupun bisa saja
dibuat produk nya menempel pada sisi Cavity, tentu aja dengan pertimbangan produk dan design
cetakan yang dirancang demikian.

Jenis plastik
➢ PP atau polypropylene adalah material yang sangat sering dipakai pada kehidupan kita
sehari hari PP dianggap sebagai plastik yang cukup aman untuk digunakan bersama dengan
makanan dan minuman.Contoh produk dapat berupa mainan anak,komponen otomotif,
komponen elektronik,hingga komponen pesawat terbang.

➢ HDPE High Density Poly Ethylene berwarna putih susu,mengkilat,tahan terhadap


kimia,ulet,bila di jadikan produk permukaanya seperti ada lapisan lilin. Material ini banyak
diaplikasikan dalam pembuatan kantung belanja, botol jus, botol shampoo dan botol
kemasan obat.

➢ PS Poly Styrene material ini bersifat transparan,keras ,agak regas, mengkilat. Banyak
digunakan untuk produk wadah kemasan makanan, wadah karton penyimpan telur, mangkuk
dan gelas sekali pakai, dan juga pada helm.

➢ LDPE low density polyethelene material ini lebih lunak dari pp maupun hd,bersifat lentur
dan membal sehingga banyak digunakan untuk bahan penutup sehingga tahan terhadap
kebocoran.Karena sifat lenturnya material ini digunakan juga untuk kantong plastik, botol
mustard yang bisa diremas, tempat penyimpanan makanan, dan tutup kemasan. LDPE juga
digunakan untuk pelapis kabel dan kawat.

➢ PC Polycarbonate material ini bersifat keras,lebih tahan gores atau pecah di banding dengan
PS dan tahan terhadap minyak bumi dan pada material sebelum proses menjadi produk
bersifat hidroskopis atau menyerap air .Sehingga pada waktu sebelum proses material harus
di kekeringkan dari kelembaban udara dengan hopper dryer. Biasa digunakan untuk pipa,
plastik kemasan bungkus makanan, mainan anak, dan lantai vinyl.

➢ PVC Polyvinylchlorida material pvc ada 2 jenis yaitu pvc soft dan pvc hard. Material ini
dalam proses pemanasan menghasilkan gas yang dapat mengakibat kan korosi pada besi besi
di sekitar area kerja. PVC hard biasanya transparant biasanya digunakan untuk kemasan
seperti botol dan toples. PVC soft digunakan untuk parte otomotif ,Part helm,tali sandal
jepit.

3.
I. Proses Cutting ( pemotongan ).

Proses pemotongan adalah proses dimana material di potong sesuai dengan ukuran yang
diinginkan agar material tersebut dapat dikerjakan kedalam proses berikutnya. Jenis — jenis
proses pemotongan antara lain :
a. Blanking
Blanking adalah proses persiapan material, material dipotong sesuai dengan yang
dibutuhkan. Proses blanking bertujuan agar mendapatkan hasil potongnya atau blank,
sedangkan sisanya akan dibuang sebagai sampah atau disebut scrap.

b. Trimming
Yaitu sutu proses pemotongan material pada bagian tepi. Biasanya proses ini adalah lanjutan
dari proses sebelumnya seperti draw, stamp dan sebagainya.

II. Proses Forming ( pembentukan ).

Forming adalah istilah umum yang dipakai pada proses pembentukan sheet metal untuk
mendapatkan contour yang diinginkan. Proses forming, tidak menghasilkan pengurangan
atau penghilangan material seperti yang terjadi pada proses cutting. Maka untuk istilah
pembentukan juga berbeda-beda agar tidak salah pengertian. Jenis-jenis proses pembentukan
tersebut antara lain:

a. Bending
Bending adalah proses penekukan plat dimana hasil dari penekukan ini berupa garis sesuai
dengan bentuk sudut yang diinginkan.
b. Flanging.
Flanging adalah sama seperti bending namun garis bending yang dihasilkan tidak lurus
melainkan mengikuti bentuk part yang bersangkutan. Proses ini dimaksudkan untuk
memperkuat bagian sisi dari produk atau untuk alasan, keindahan.
c. Forming.
Forming mengacu pada pengertian yang lebih sempit yang artinya adalah deformasi dari
sheet metal yang merupakan kombinasi dari proses bending dan flanging. Proses forming
menghasilkan bentuk yang sangat kompleks dengan tekukan-tekukan serta contour part yang
rumit.
d. Drawing.
Drawing adalah forming yang cukup dalam sehingga proses pembentukannya memerlukan
blank holder atau stripper dan air cushion / spring untuk mengontrol aliran dari material.
Untuk bentuk yang tidak beraturan diperlukan bead untuk menyeimbangkan aliran material.
Untuk menghasilkan produk yang baik, sebaiknya digunakan steel sheet khusus proses
drawing dan menggunakan mesin press hidrolik.
e. Deep Drawing.
Deep Drawing merupakan proses drawing yang dalam sehingga untuk mendapatkan bentuk
dan ukuran produk akhir diperlukan beberapa kali proses drawing. Blank holder / stripper
mutlak diperlukan dan hanya dapat diproses pada mesin press hidrolik dan menggunakan
sheet metal khusus untuk deep drawing.

4.

a. Suppotr plate
Berfungsi untuk mengikatkan (menempelkan) mold dengan Machine Moveable Plate.
b. Ejector box
Rumah untuk Enjector retaining plate dan Enjector plate
c. Enjector bar
Untuk mendorong ejector plate saat mengeluarkan (ejecting) produk yang di dorong oleh
rod dari mesin injection.
d. Enjector plate
Digunakan untuk menaruh ejector-ejector pin, ejector angular dan return pin.
e. Mold core
Part tempat sebagian produk pada sisi core, biasanya posisi dalam dari produk yang tidak
terlihar, seperti rib, bushing atau locking dll
f. Part A
g. Runner
h. Sprue
i. Mold cavity
Untuk membuat product pada sisi cavity atau tempat menaruh Cavity Insert
j. Cavity A
k. Enjector pin
Untuk mengeluarkan produk dari dalam core atau molding dan mudah di ambil (oleh
operator, robot atau di jatuhkan)
l. Enjector retaining plate
Untuk menahan / mengikat ejector-ejector supara tidak lepas, dan plat ini yang akan di
dorong oleh ejector rod pada machine injection.
m. Part B
n. Cavity B
o. Support plate
Berfungsi untuk mengikatkan (menempelkan) mold dengan Machine Stationary Plate.
p. Sprue bushing
Tempat lewatnya material plastik yang berasal dari nozzle yang di sebut runner.
q. Locating ring
Meng-guide Core dan Cavity supaya posisinya tidak bergeser.

5. Berikut merupakan beberapa faktor yang menentukan saat dilakukan vacuum forming
diantaranya adalah:
a) Kelembaban lingkungan, karena akan menyebabkan bentuk yang tidak diinginkan dalam
proses pencetakannya, seperti bubble yang terbentuk.
b) Bentuk yang terjadi diakibatkan terlalu panasnya plastic dalam proses pemanasan.
c) Objek sering lengket dalam prosesnya. Untuk hal ini perlu di perhatikan bagaimana cara
mencoba mengambil objeknya

Anda mungkin juga menyukai