Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat.

2021; 10 (1): 1-7

Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat


(The Public Health Science Journal)

Journal Homepage: http://journals.stikim.ac.id/index.php/jikm

Efektifitas Pijat Oksitosin dan Aromaterapi Lavender


terhadap Keberhasilan Relaktasi pada Ibu Nifas

Siti Rafika Putri1, Rahmawati2


1,2Program Studi Kebidanan, Akademi Kebidanan Al-Ikhlas,
Jl.Hankam Desa Djogjogan Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor
Email: sitirafikaputri@yahoo.co.id1, rahmawati.rumaisya@yahoo.com2

Abstrak
Relaktasi adalah suatu proses kembalinya menyusui setelah berhentinya menyusui dan kembali menyusui secara
eksklusif. Penelitian ini sangat penting mengingat tehnik pijat oksitosin dan aromaterapi lavender dapat meningkatkan
keberhasilan relaktasi agar bayi mendapatkan ASI kembali, sehingga kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi dan bayi dapat
tumbuh kembang dapat optimal dan juga mendukung perkembangan imunitas bayi. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui efektivitas pijat oksitosin dan aroma terapi lavender terhadap keberhasilan relaktasi pada ibu nifas. Jenis
penelitian ini adalah penelitian experiment. Desain penelitian one group pretest post-test. Jumlah populasi dan sampel
dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas di BPM Hj. Elly Liawati Kabupaten Bogor pada Bulan April-September
Tahun 2020 sebanyak 22 responden. Hasil analisis uji Wilcoxon, diperoleh nilai p value 0,000 (p- value=0,000<0,05)
menunjukka ada pengaruh pemberian pijat oksitosin dengan aromaterapi lavender terhadap keberhasilan relaktasi
pada ibu postpartum (Pv=0,000). Penelitian ini membuktikan bahwa terapi pijat oksitosin dan aromaterapi lavender
dapat meningkatkan angka keberhasilan relaktasi sehingga bayi dapat memperoleh ASI kembali. Oleh karena itu,
peningkatan pengetahuan tentang relaktasi sangatlah penting sehingga dapat meningkatkan pemberian ASI.
Kata Kunci: Aromaterapi, ASI, lavender, pijat oksitosin, relaktasi

Abstract
Relactation is a process of returning after stopping breastfeeding and returning to exclusive breastfeeding. Breast milk contains
a variety of essential and complete nutrients to meet the nutritional needs of babies so that growth and development can be
optimal and also supports the development of infant immunity, therefore babies really need to produce breast milk in sufficient
quantities. Based on the health profile of the West Java Health Office in 2018 the level of exclusive breastfeeding in the
province of West Java is 53%, this coverage is still very far from the national target of 80%. The purpose of this study was to
determine the effectiveness of oxytocin massage and aroma of lavender therapy on the success of lactation in postpartum
mothers. This type of research is experimental research. One group pretest posttest research design. The total population and
sample in this study were all postpartum mothers at BPM Hj.Elly Liawati Bogor Regency from April to September 2020 as
many as 22 respondents The results of the Wilcoxon test analysis showed a p value of 0,000 (p-value = 0,000 <0.05),
indicating that there was an effect of giving oxytocin massage with lavender aromatherapy on the success of relactation in
postpartum mothers (Pv = 0,000). This study proves that oxytocin massage therapy and lavender aromatherapy can increase
the success rate of relactation so that babies can get breast milk again. Therefore, up knowledge about relactation is very
important so that it can increase breastfeeding.
Keywords: Aromatherapy, breastfeeding, lavender, oxytocin massage, relaxation

https://doi.org/10.33221/jikm.v10i01.782
Received : 15 September 2020 / Revised : 18 November 2020
1 / Accepted : 06 Desember 2020
Copyright @ 2021, Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, p-ISSN: 2252-4134, e-ISSN 2354-8185,
Putri SR & Rahmawati / Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2021; 10 (1): 1-7

Pendahuluan (113,11%). Sedangkan tahun 2017, cakupan


Relaktasi adalah suatu proses ASI eksklusif di kabupaten Bogor baru
kembalinya menyusui setelah berhentinya mencapai 22.84 %.5
menyusui dan kembali menyusui secara Hasil penelitian su jin cho, et.al
ekslusif. Relaktasi merupakan suatu kondisi menyebutkan ibu yang gagal dalam
dimana wanita yang telah berhenti melakukan proses laktasi terjadi karena ASI
menyusui anaknya, baru atau sudah lama yang sedikit (43%), kelelahan (14,3%),
berhenti, dapat melanjutkan produksi air berat badan kurang (14,3%), puting datar
susunya untuk anak kandung sendiri (14,3%), penolakan yang kuat dari bayi
maupun anak adopsi bahkan tanpa (4,8%), hamil (4,8%), dan tidak mendapat
didahului kehamilan terlebih dahulu. dukungan dari keluarga (4,8%).6
Tingkat keberhasilan relaktasi tinggi pada Permasalahan tidak tercapainya pemberian
usia kurang dari 3 bulan akan tetapi pada ASI eksklusif salah satunya adalah karena
bayi usia kurang dari 8 minggu akan lebih pengeluaran ASI yang tidak lancar pada
mudah melekat pada payudara.1 awal pasca persalinan. Penurunan produksi
World Health Organization (WHO) dan pengeluaran ASI pada hari-hari
merekomendasikan pemberian ASI pertama setelah melahirkan dapat
eksklusif selama 6 bulan pertama setelah disebabkan oleh kurangnya rangsangan
bayi lahir ditambah dengan MP-ASI atau hormon prolactin dan oksitosin yang sangat
makanan pendamping ASI sampai usia 2 berperan dalam kelancaran produksi dan
tahun.2 American Academy of Pediatrics pengeluaran ASI.7
(AAP), Academy of Breasfeeding Medicine Pijat oksitosin adalah salah satu solusi
(ABM) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia untuk mengatasi tidak lancarnya produksi
(IDAI) merekomendasikan hal yang sama ASI. Pijat oksitosin dilakukan dengan cara
tentang pemberian ASI eksklusif sekurang- memijat daerah punggung sepanjang kedua
kurangnya 6 bulan.3 Data UNICEF tahun sisi tulang belakang yang diharapkan dengan
2013, menyebutkan hanya 32,6% dari 136,7 pemijatan ini ibu akan merasa rileks.
juta bayi lahir di seluruh dunia yang disusui Penelitian Pilaria, dkk menyimpulkan
secara eksklusif selama 6 bulan pertama. bahwa tingkat keberhasilan pijat oksitosin
Bayi yang tidak diberi ASI eksklusif di dalam meningkatkan keberhasilan produksi
negara industri, memiliki risiko lebih besar ASI mencapai 90%.8 Aroma terapi lavender
untuk meninggal dari pada bayi yang diberi adalah suatu yang bisa meningkatkan
ASI ekslusif, sementara di negara gelombang alfa di dalam otak, gelombang
berkembang hanya 39% ibu-ibu yang ini bisa membuat rileks pada seseorang, dan
memberikan ASI Ekslusif.4 memberikan rasa nyaman, rasa
Data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa keterbukaan, mengurangi rasa tertekan,
Barat tahun 2015, menyebutkan bahwa stress, rasa sakit, emosi yang tidak
cakupan pemberian ASI 0-6 bulan sebesar seimbang, hysteria, rasa frustasi dan
54,3%, persentasi bayi yang mendapat ASI kepanikan. Relaksasi otot halus yang
eksklusif untuk umur bayi di bawah 6 bulan disebabkan oleh pemberian aromaterapi
sebesar 41%, ASI eksklusif pada bayi lavender dan pengeluaran oksitosin yang
berumur 4-5 bulan sebesar 27% dan meningkat akibat pemijatan oksitosin dapat
melanjutkan menyusui sampai anak dijadikan salah satu faktor keberhasilan
berumur 2 tahun sebesar 55%. Dari data menyusui pada proses relaktasi.9
Jawa Barat tahun 2017 cakupan ASI Penelitian sebelumnya yang
eksklusif baru mencapai 53,0%. Menurut dilakukan oleh Zahra terkait pengaruh pijat
kabupaten kota, kisaran cakupan ASI oksitosin dan aromaterapi lavender terhadap
eksklusif pada bayi umur 0-6 bulan, produksi ASI pada ibu post-partum
terendah di Kabupaten Bandung (20,34%) menunjukan ada pengaruh pemberian pijat
dan tertinggi di Kabupaten Tasikmalaya oksitosin dengan aromaterapi lavender

2
Putri SR & Rahmawati / Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2021; 10 (1): 1-7

terhadap produksi ASI pada ibu dilaksanakan pada bulan April-September


postpartum.10 Namun, penelitian tersebut Tahun 2020. Populasi dan sampel dalam
hanya melihat banyaknya jumlah produksi penelitian ini adalah seluruh ibu nifas di
ASI yang dihasilkan. Oleh karena itu, BPM Hj.Elly Liawati Kabupaten Bogor
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tahun 2020 sebanyak 22 orang. Sampel
efektivitas pijat oksitosin dan aroma terapi diambil dengan memenuhi kriteria inklusi
lavender terhadap keberhasilan relaktasi dan eksklusi. Adapun kriteria inklusi yaitu,
pada ibu nifas di bidan praktek mandiri Ibu nifas hari 3 hingga hari ke 40 yang
(BPM) Bidan E Ciawi Bogor Tahun 2020. bersedia menjadi responden penelitian, ibu
Penelitian ini dilakukan karena masih yang tidak memberikan ASI Eksklusif pada
tingginya angka ibu yang tidak memberikan bayi selama penelitian berlangsung, ibu
ASI eksklusif dan rendahnya keberhasilan yang sedang dalam cuti kerja atau hanya
relaktasi. beraktivitas rutin sebagai ibu rumah tangga,
ibu yang melahirkan dengan umur
Metode kehamilan atterm (>37 minggu) dan berat
Jenis penelitian ini adalah penelitian badan lahir bayi normal (>2500 gram).
experiment, menggunakan desain penelitian Variabel independen adalah Pijat oksitosin
eksperimental dengan jenis pra-experiment. dengan aromaterapi lavender dan variabel
Rancangan penelitian yang digunakan dependen adalah relaktasi. Data yang
adalah rancangan one group pre and post- digunakan dalam penelitian ini merupakan
test. Penelitian ini tidak menggunakan kelas data primer yaitu data diambil langsung
pembanding namun sudah menggunakan dari responden di BPM H j . E l l y
tes awal sehingga besarnya efek atau Li a w a t i .
pengaruh penggunaan dapat diketahui Instrumen yang digunakan adalah
secara pasti. Dalam penelitian ini, subyek lembar SOP pijat oksitosin aromaterapi
penelitian terlebih dahulu diberikan tes lavender, lembar observasi jumlah produksi
awal (pre-test) untuk mengetahui sejauh ASI, gelas ukur, dan wadah untuk
mana kemampuan Ibu untuk melakukan menampung ASI. Kuesioner yang
relaktasi dengan cara pijat oksitosin dan digunakan telah diuji validitas dan
aromaterapi lavender. Setelah diberikan tes reabilitas. Analisis data univariat diperoleh
awal, selanjutnya dilakukan pijat oksitosin dalam bentuk distribusi frekuensi dan pada
dan aromaterapi lavender secaran rutin 3 analisa bivariat digunakan metode uji
kali seminggu selama 3 minggu. Setelah statistik non parametrik yaitu uji wilxocon
selesai melakukan pijat oksitosin dan karena data tidak berdistribusi normal.
aromaterapi lavender secaran rutin, Tingkat kepercayaan yang digunakan
selanjutnya kepada Ibu tersebut diberikan adalah 90% atau α= 0,05.
tes akhir (post-test) untuk mengetahui
sejauh mana pengaruh pijat oksitosin dan Hasil
aromaterapi lavender terhadap keberhasilan Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden
relaktasi. Dalam rancangan ini dilakukan Berdasarkan Umur, Pekerjaan dan Paritas
observasi pertama (pre-test) yang
Variabel Kategori n %
memungkinkan menguji perubahan- Umur (tahun) <20 tahun 2 9
perubahan yang terjadi setelah adanya 20-35tahun 19 86,4
eksperimen. >35 tahun 1 4,6
Teknik pengambilan sampel pada Pekerjaan Bekerja 2 10
penelitian ini adalah non-probability Tidak bekerja 20 90
Paritas Primipara 7 31,8
sampling dengan menggunakan teknik Multipara 15 68,2
accidental sampling. Tempat penelitian ini
dilakukan di BPM Hj.Elly Liawati wilayah Berdasarkan tabel 1 diatas dapat diketahui
kerja Ciawi kabupaten Bogor. Penelitian ini bahwa dari 22 responden sebagian besar

3
Putri SR & Rahmawati / Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2021; 10 (1): 1-7

responden berusia 20-35 tahun berjumlah lebih kecil dari taraf signifikansi 5% (p-
19 responden (86,4%). Berdasarkan value=0,000<0,05) maka dapat dinyatakan
pekerjaan sebagian besar responden tidak ada pengaruh pemberian pijat oksitosin
bekerja berjumlah 22 responden (99%) dan dengan aromaterapi lavender terhadap
berdasarkan paritas sebagian besar keberhasilan relaktasi pada ibu postpartum.
responden adalah multipara berjumlah 15
responden (68,2%). Pembahasan
Penelitian ini menyatakan bahwa
Tabel 2. Keberhasilan Relaktasi Sebelum dan sebagian besar responden berada pada
Sesudah Pijat Oksitosin dengan Aromaterapi
rentang usia 20-35 tahun. Usia 20 tahun
Lavender
sampai 35 tahun merupakan usia poduktif
Sebelum Sesudah bagi wanita untuk hamil dan melahirkan
Relaktasi Pvalue
n % n % serta siap untuk menyusui bayinya. Umur
Berhasil 0 0 18 81,8 0,000 sangat menentukan kesehatan maternal dan
Tidak berhasil 22 100 4 18,2
berkaitan dengan kesiapan secara fisik,
Berdasarkan tabel 2 diatas dapat mental dan psikologis dalam menghadapi
diketahui bahwa proporsi responden kehamilan, persalinan, dan nifas serta cara
berdasarkan relaktasi sebelum intervensi mengasuh dan menyusui bayinya.11 Ibu
adalah 22 responden (100%) tidak berhasil hamil yang berusia 20-35 tahun merupakan
dalam relaktasi, dan sesudah intervensi usia yang matang dari segi reproduksi
sebagian besar responden berhasil relaktasi maupun pemikiran sehingga Ibu mampu
yaitu 18 responden (81,8%). Selanjutnya, menerima informasi yang baik bagi
analisis bivariat pada penelitian ini adalah kesehatannya.12 Bertambahnya usia ibu
analisis yang dilakukan untuk akan mempengaruhi kemampuan
mengidentifikasi pengaruh antara variabel intelektual ibu tersebut dalam menerima
independen (pijat oksitosin dengan informasi, dan sebaliknya ibu yang
aromaterapi lavender) terhadap variabel mempunyai umur yang masih muda (<20
dependen (relaktasi). Pengaruh variabel tahun) atau >35 tahun akan mempunyai
independen terhadap variabel dependen sedikit kemampuan dalam menyaring
dilakukan dengan melihat hasil relaktasi informasi yang baru diterima tentang ASI
sebelum dan sesudah intervensi. Ekslusif. Semakin cukup usia ibu maka
Uji normalitas dalam penelitian ini tingkat daya tangkap dan pola pikir ibu
berdasarkan hasil uji Shapiro-Wilk dengan akan lebih matang dalam berfikir sehingga
menggunakan SPSS, karena uji Shapiro- pengetahuan yang diperolehnya pun akan
Wilk digunakan untuk mengetahui sebaran semakin baik.12
data pada sampel penelitian yang berjumlah Hasil penelitian ini diketahui bahwa
kurang dari 50. Hasil uji normalitas sebagian besar ibu tidak bekerja. Ibu tidak
diperoleh p-value sebelum intervensi pijat bekerja cenderung lebih fokus dalam
oksitosin dan aromaterapi lavender yaitu merawat bayi dan keluarganya, sehingga
0,000 yang artinya tidak terdistribusi dapat memberikan ASI secara maksimal.11
normal, untuk nilai p-value sesudah Dengan demikian, ibu tidak bekerja
intervensi pijat oksitosin dan aromaterapi memiliki waktu yang lebih banyak untuk
lavender yaitu 0,000 yang artinya tidak merawat anaknya dibandingkan ibu
terdistribusi normal. Diperoleh hasil bekerja, yang harus berada di luar rumah
sebaran data sebelum dan sesudah dengan dalam kurun waktu tertentu.11 Pekerjaan
nilai p-value < 0,05 artinya data tidak seseorang mempunyai pengaruh terhadap
berdistribusi normal, selanjutnya dilakukan individu dalam berhubungan sosial
uji selisih untuk menentukan uji statistik terutama dalam berinteraksi dan bertukar
yang tepat. Hasil uji analisis uji Wilcoxon, informasi. Ibu yang bekerja di luar rumah
diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 akan mudah mendapatkan pengaruh dari

4
Putri SR & Rahmawati / Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2021; 10 (1): 1-7

kolega sehingga memudahkan ibu untuk pikiran ibu. Dengan demikian agar proses
mendapatkan masukan informasi menyusui berjalan dengan lancar maka ibu
pengalaman dan dapat merubah cara harus dalam keadaan tenang, nyaman, dan
pandang ibu dalam menerima senang saat menyusui. Namun, apabila ibu
13
pengetahuan. dalam keadaan stres maka refleks
Dari hasil penelitian diketahui pengeluaran ASI dapat terhalangi. Stres
mayoritas responden termasuk kategori pada ibu yang menyusui maka akan terjadi
multipara. Seorang ibu yang pernah suatu blokade dari refleks let down. Hal ini
menyusui pada kelahiran sebelumnya akan disebabkan oleh karena adanya pelepasan
lebih mudah menyusui pada kelahiran dari adrenalin (epinefrin) yang
berikutnya. Ibu dengan paritas dua atau menyebabkan vasokontriksi dari pembuluh
lebih telah mempunyai pengalaman dalam darah alveoli, sehingga sekresi hormon
menyusui dan merawat bayi. Keberhasilan oksitosin sedikit harapannya untuk dapat
ibu saat menyusui anak yang sekarang serta mencapai organ mioepitelium pada
keyakinan ibu ini merangsang pengeluaran payudara. Akibat dari tidak sempurnanya
hormon oksitosin sehingga ASI dapat refleks let down maka akan terjadi
keluar dengan lancar.14 penumpukan ASI dampaknya dari
Salah satu faktor penghambat mekanisme tersebut akan mengalami
pemberian ASI eksklusif adalah penurunan gangguan klinis tampak payudara
produksi ASI. Penurunan produksi ASI membesar. Payudara yang besar dapat
pada hari-hari pertama setelah melahirkan mengakibatkan gagal menyusui, rasa sakit,
dapat disebabkan oleh kurangnya dan dapat menimbulkan peradangan yang
rangsangan hormon prolaktin dan oksitosin dapat menyebabkan abses. Rasa sakit ini
yang sangat berperan dalam kelancaran akan menjadi stres bagi seorang ibu
produksi ASI.14 Ketidaklancaran menyusui, sehingga stres yang ada akan
pengeluaran ASI pada hari-hari pertama bertambah. Selain itu juga memiliki
setelah melahirkan dapat disebabkan oleh dampak terhadap bayi, akibat refleks let
kurangnya rangsangan hormon oksitosin down tidak sempurna, maka bayi yang haus
yang sangat berperan dalam kelancaran jadi tidak puas. Ketidakpuasan ini akan
pengeluaran ASI.10 merupakan tambahan stres bagi ibunya.
Penelitian ini menunjukkan ada Bayi yang haus dan tidak puas ini, akan
pengaruh pemberian pijat oksitosin dengan berusaha untuk dapat air susu yang cukup
aromaterapi lavender terhadap keberhasilan dengan cara menambah kuat isapannya
relaktasi pada ibu postpartum. Selama sehingga tidak jarang dapat menimbulkan
periode menyusui, produksi ASI sangat luka-luka pada puting susu dan sudah
ditentukan oleh prinsip supply and demand barang tentu luka-luka ini akan dirasakan
artinya semakin sering payudara sakit oleh ibunya yang juga akan
dikosongkan dan dihisap oleh bayi maka menambah semakin stress. Hal ini akan
produksi ASI akan semakin bertambah. menyebabkan terbentuk satu lingkaran
Akan tetapi, hal ini tidak berlaku pada 1-3 setan yang tertutup (circulus vitiosus)
hari setelah kelahiran bayi. Pada saat dengan akibat kegagalan dalam menyusui.11
tersebut produksi ASI lebih ditentukan oleh Hasil penelitian ini sesuai dengan
kerja hormon prolaktin sehingga diperlukan penelitian yang dilakukan oleh Rohan, dkk
rangsangan baik berupa hisapan bayi yang menunjukkan produksi ASI pada ibu
maupun berupa perawatan payudara postpartum setelah diberikan intervensi
sehingga diperoleh kolostrum secara pijat oksitosin, semua responden
maksimal.14 mempunyai produksi ASI lancar yang
Berdasarkan pernyataan Luthfiyana artinya ada pengaruh pijat oksitosin
mengemukakan bahwa kerja hormon terhadap produksi ASI pada ibu
oksitosin sangat dipengaruhi perasaan dan postpartum. Pijat adalah suatu metode

5
Putri SR & Rahmawati / Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2021; 10 (1): 1-7

ilmiah memanipulasi dengan cara yang menghilangkan stress dan dengan begitu
lembut terhadap otot tubuh sehingga hormon oksitosin keluar dan akan
menimbulkan efek yang spesifik, seperti membantu pengeluaran air susu ibu,
memberikan kenyamanan dan dibantu dengan isapan bayi pada puting
menghilangkan rasa nyeri. Pemijatan susu pada saat segera setelah bayi lahir
memberikan pengaruh tubuh seperti pada dengan keadaan bayi normal. Hormon
sistem muskulo skeletal, pencernaan, oksitosin mempengaruhi dua target yaitu
perkemihan, pembuluh darah, limfa, uterus dan payudara. Pada saat melahirkan
endokrin dan syaraf.14 oksitosin meningkat kontraksi terus, setelah
Pijat oksitosin adalah salah satu cara melahirkan menstimulasi pengeluaran ASI
untuk menstimulasi keluarnya oksitosin dari kelenjar payudara, dimana stimulus
dari kelenjar pituitary posterior. Frekuensi tersebut diperpanjang dengan hisapan
dilakukan pijat oksitosin juga dapat bayi.16 Hasil penelitian ini juga penelitian
mempengaruhi produksi ASI. Setiowati dalam penelitiannya yang
Wahyuningsih menyebutkan bahwa pijat menyebutkan bahwa produksi ASI pada ibu
oksitosin lebih efektif apabila dilakukan postpartum setelah diberikan intervensi
dua kali sehari yaitu tiap pagi dan sore pijat oksitosin, semuanya mempunyai
hari.15 Dalam penelitian ini pijat oksitosin produksi ASI lancar dan hasil uji statistik
dengan aromaterapi lavender dilakukan dua diperoleh p- value = 0,042 (p value < 0,05)
kali sehari. Pada bagian atas tulang yang artinya ada pengaruh pijat oksitosin
belakang diantara kedua bahu terdapat terhadap produksi ASI pada ibu
syaraf yang mempersarafi payudara. postpartum.17
Pemijatan bagian atas punggung dapat
membuat relaks bagian punggung dan Kesimpulan
meningkatkan pengeluaran ASI. Frekuensi Simpulan dari penelitian ini adalah
dilakukan pijat oksitosin juga dapat pijat oksitosin dan aromaterapi lavender
mempengaruhi produksi ASI. Pijat mempunyai pengaruh terhadap
oksitosin lebih efektif apabila dilakukan keberhasilan relaktasi. Peran tenaga
dua kali sehari yaitu tiap pagi dan sore kesehatan, khususnya bidan sangatlah
hari.15 Pengeluaran ASI ini terjadi karena penting dan hendaknya dapat menerapkan
sel otot halus di sekitar alveoli mengerut pijat oksitosin dan aromaterapi lavender
sehingga memeras ASI untuk keluar. untuk meningkatkan keberhasilan relaktasi
Penyebab otot-otot itu mengerut adalah agar cakupan ASI Eklusif tercapai,
suatu hormon yang dinamakan oksitosin.15 memberikan pendidikan kesehatan tentang
Melalui pijatan atau rangsangan pada cara relaktasi dengan pijat oksitosin dan
tulang belakang, neurotransmitter akan aromaterapi lavender dan perlunya
merangsang medulla oblongata langsung memberikan pendidikan kesehatan serta
mengirim pesan ke hypothalamus di dukungan pada keluarga untuk melakukan
hipofise posterior untuk mengeluarkan terapi komplementer dengan pijat oksitosin
oksitosin dan mengalir melalui serabut dan aromaterapi untuk meningkatkan
syaraf (neurotransmiter) pada tulang keberhasilan relaktasi. Peningkatan
belakang yang mengontrol tekanan darah, keberhasilan relaktasi akan berperan dalam
nadi dan bagian sistem syaraf otonom. pencapaian Indikator keluarga sehat
Oksitosin mempengaruhi sel-sel mioepitel sehingga dapat menyukseskan program
yang mengelilingi alveoli mammae Indonesia Sehat. Peneliti selanjutnya
sehingga alveoli berkontraksi dan diharapkan mengkaji berbagai sumber
mengeluarkan air susu yang sudah maupun referensi yang terkait dengan
disekresikan oleh kelenjar mammae. relaktasi, dan menambah waktu penelitian
Pemijatan di daerah tulang belakang ini agar lebih lama lagi sehingga dapat
juga akan merileksasi ketegangan dan diketahui bahwa relaktasi berjalan dalam

6
Putri SR & Rahmawati / Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2021; 10 (1): 1-7

waktu yang lama atau hingga bayi berusia partum di wilayah kerja Puskesmas Pejeruk
lebih dari enam bulan atau sudah melewati Kota Mataram tahun 2017.2018. [cited 2020
batas ASI eksklusif. Mar 19] Available from
https://www.academicjourn
Ucapan Terima Kasih sal.yarsi.ac.id/index.php/jurnal-fkyarsi/article
Terima kasih kami sampaikan kepada 9. Laura DD, dkk. Efektifitas aroma terapi
lavender terhadap kualitas tidur ibu post
LLDIKTI Wilayah IV, yang telah
partum.2015. [cited 2020 Mar 26] Available
memberikan hibah penelitian dosen pemula
from https://www. media.neliti.c
tahun anggaran 2020. Terima Kasih juga
om/media/publications.
kami sampaikan kepada BPM Bidan Eli
10. Zahra A. Pengaruh pijat oksitosin dengan
Liawati, S.ST yang telah memberikan izin aromaterapi lavender terhadap produksi ASI
untuk menggunakan lahan praktiknya untuk pada Ibu porstpartum di BPM Kota Palembang
menjadi lahan penelitian. Terima kasih tahun 2018. Kemenkes RI Poltekes Diploma
kepada Akademi kebidanan Al-Ikhlas yang IV Kebidanan. 2019
telah memberikan kesempatan untuk 11. Luthfiyana NU. Perbedaan pijat oksitosin dan
mengikuti hibah penelitian dosen pemula breast care terhadap jumlah ASI pada Ibu
sehingga artikel ini bisa diselesaikan. Postpartum. Penelitian tidak dipublikasikan.
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas
Daftar Pustaka Maret. 2015.
1. Monika FB. Buku pintar ASI dan menyusui. 12. Qudsiah SC, Djarot HS dan Nurjanah S.
Jakarta: Noura Books; 2015. Hubungan antara paritas dan umur Ibu dengan
2. World Health Organization. Pekan Menyusui kejadian anemia pada ibu hamil trimester III
Dunia: UNICEF dan WHO menyerukan Tahun 2015. Jurnal Kebidanan Vol 2 No 1
Pemerintah dan Pemangku Kepentingan agar 2015. Fakultas Ilmu Keperawatan dan
mendukung semua ibu menyusui di Indonesia Kesehatan.Universitas Muhammadiyah
selama COVID-19. 2020. [cited 2020 Agust Semarang. 2015
25] Available from 13. Kusumawati & Hartono. Buku ajar
https://www.who.int/indonesia/news/detail/03- keperawatan, Jakarta: Salemba; 2015.
08-2020 14. Rohan HH, Setyowati A, Herdyana E,
3. Winter, Lori Feldman, dkk. Data show Komariyah S, dan Agustina E. Buku kesehatan
breastfeeding rates improving but disparities reproduksi: pengenalan penyakit menular
exist. 2020. [cited 2020 Nov 1] Available from reproduksi dan pencegahan.Malang: Intimedia,
https://www.aappublications.org/news/ pp. 150-160. 2017
4. United Nations Children’s Fund. Laporan 15. Wahyuningsih M. Efektifitas aromaterapi
Baseline SDG tentang anak anak di Indonesia. lavender (Lavandula Angustifolia) dan
2017. [cited 2020 Maret 1] Available from massage effleurage terhadap tingkat nyeri
https://www.unicef.org/indonesia/media/1471/f persalinan kala I fase aktif pada primigravida
ile/SDG di BPS Utami dan ruang PONEK RSUD
5. Profil kesehatan Jawa Barat tahun 2017. AKI Karanganyar. Skripsi Stikes Kusuma Husada
dan AKB provinsi Jawa Barat. 2017. [cited Surakarta diakses pada 20 Desember 2016
2020 Mar 17] Available from 16. Machmudah dan Khayati N. Produksi ASI Ibu
http://diskes.jabarprov.go.id/dmdocuments/ post seksio sesarea dengan pijat oketani.
6. Cho, Su Jin., Hye Kyoung Cho., Hee Sook Lee JurnalNers Vol. 9 No. 1 April 2014: 104–110.
& Keun Lee. Factor related to success in 2015
relactation., J Korean Soc Neonatol, Seoul. , 17. Setiowati W. Hubungan pijat oksitosin dengan
2015. kelancaran produksi ASI pada Ibu post partum
7. Astutik RY. Asuhan kebidanan masa nifas dan fisiologis Hari Ke 2-3, Jurnal Darul Azhar,Vol
menyusui. Jakarta: CV. Trans Info Media; 3 No 1, diakses pada tanggal 16 Januari 2018,
2015. http://jurnal-kesehatan.id.2017
8. Pilaria E dan Sopiatun R. Pengaruh pijat
oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu post

Anda mungkin juga menyukai