Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Nim ; 190420014
Mk ; VC_(akuntansi perbankan dan lembangan keuangan lainnya)
Jurusan ; Akuntansi
3. Berlakunya Qanun Aceh No. 11 Tahun 2018 tentang lembaga Keuangan Syariah (LKS)
adalah Peraturan yang mengatur tentang kegiatan lembaga Keuangan dalam rangka
mewujudkan ekonomi masyarakat Aceh yang adil dan sejahtera dalam naungan Syari’at
Islam
a. Jelaskan Pengertian Lembaga Keuangan Syariah?
* Jawaban
Lembaga Keuangan Syari'ah adalah sebuah lembaga keuangan yang prinsip
operasinya berdasarkan pada prinsip-prinsip syari'ah Islamiah. Operasional
lembaga keuangan Islam harus menghindar dari riba, gharar dan maisir. Hal- hal
terssebut sangat diharamkan dan sudah diterangkan dalam AlQuran dan Al-
Hadist. Tujuan utama mendirikan lembaga keuangan Islam adalah untuk
menunaikan perintah Allah dalam bidang ekonomi dan muamalah serta
membebaskan masyarakat Islam dari kegiatan-kegiatan yang dilarang oleh agama
Islam. Untuk melaksanakan tugas ini serta menyelesaikan masalah yang
memerangkap umat Islam hari ini, bukanlah hanya menjadi tugas seseorang atau
sebuah lembaga, tetapi merupakan tugas dan kewajiban setiap muslim.
Menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam berekonomi dan bermasyarakat sangat
diperlukan untuk mengobati penyakit dalam dunia ekonomi dan sosial yang
dihadapi oleh masyarakat
Sebagai contoh bila Anda ingin mengajukan asuransi kesehatan syariah dari
Prudential, Allianz, Sinarmas, atau AIA, tentu saja ada beberapa keuntungan yang
diberikan dibandingkan dengan asuransi kesehatan biasa.Berikut ini adalah
perbedaan yang terdapat di antara asuransi syariah dan asuransi konvensional
secara umum:
* Pengelolaan Risiko
Pada dasarnya, dalam asuransi syariah sekumpulan orang akan saling membantu
dan tolong menolong, saling menjamin dan bekerja sama dengan cara
mengumpulkan dana hibah (tabarru). Dengan begitu bisa dikatakan bahwa
pengelolaan risiko yang dilakukan di dalam asuransi syariah adalah menggunakan
prinsip sharing of risk, di mana resiko dibebankan/dibagi kepada perusahaan dan
peserta asuransi itu sendiri.
* Sistem Perjanjian
Di dalam asuransi syariah hanya digunakan akad hibah (tabarru) yang didasarkan
pada sistem syariah dan dipastikan halal. Sedangkan di dalam asuransi konvensional
akad yang dilakukan cenderung sama dengan perjanjian jual beli.
* Kepemilikan Dana
Sesuai dengan akad yang digunakan, maka di dalam asuransi syariah dana
asuransi tersebut adalah milik bersama (semua peserta asuransi), di mana
perusahaan asuransi hanya bertindak sebagai pengelola dana saja. Hal ini tidak
berlaku di dalam asuransi konvensional, karena premi yang dibayarkan kepada
perusahaan asuransi adalah milik perusahaan asuransi tersebut, yang mana dalam hal
ini perusahaan asuransi akan memiliki kewenangan penuh terhadap pengelolaan dan
pengalokasian dana asuransi.
* Pembagian Keuntungan
Di dalam asuransi syariah, semua keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan
terkait dengan dana asuransi, akan dibagikan kepada semua peserta asuransi
tersebut. Namun akan berbeda dengan perusahaan asuransi konvensional, di mana
seluruh keuntungan yang didapatkan akan menjadi hak milik perusahaan asuransi
tersebut.
4. Jelaskan Konsep dan teori pegadaian syariah dan jelaskan bagaimana Mekanisme
pelaporan Keuangan pegadaian Syariah?
* Jawaban
Konsep Lembaga Gadai Syariah Walaupun cikal bakal lembaga gadai berasal dari Italia yang
kemudian berkembang keseluruh dataran Eropa, perjanjian gadai ada dan diajarkan dalam
Islam. Fiqih Islam mengenal perjanjian gadai yang disebut rahn, yaitu perjanjian menahan
sesuatu barang sebagai tanggungan hutang. Dasar hukum rahn adalah Al Qur’an, Sunnah
Rasul, Ijma’ ulama atas hukum mubah (boleh) perjanjian gadai.
7. Jelaskan Karakteristik dan Produk pasar modal syariah di Indonesia dan sebutkan
Perbedaan Saham syariah dan konvensional?
* Jawaban
1. Sukuk
Sukuk merupakan obligasi syariah (Islamic bonds), sementara itu peraturan bapepam
dan LK nomor IX.A.13 memberikan definisi sukuk sebagai “efek syariah berupa
sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian yang
tidak tertentu. Sukuk bukan merupakan surat utang, melainkan bukti kepemilikan
bersama atau asset/proyek. Setiap sukuk yang diterbitkan harus mempunyai asset
yang dijadikan dasar penerbitan (Underlying asset). Klaim kepemilikan pada sukuk
didasarkan pada asset/proyek yang spesifik. Penggunaan dana sukuk harus
digunakan untuk kegiatan usaha yang halal. Imbalan bagi pemegang sukuk dapat
berupa imbalan, bagi hasil, atau marjin, sesuai dengan jenis akad yang digunakan
dalam penerbitan sukuk.
2. Reksa dana syariah
Dalam peraturan Bapepam dan LK nomor IX.A.13 reksa dana syariah didefinisikan
sebagai raksa dana sebagaimana dimaksud dalam UUPM dan peraturan
pelaksanaannya yang pengelolaannya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip
syariah dipasar modal. Reksa Dana Syariah sebagaimana reksa dana pada
umumnya merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal,
khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan
keahlian untuk menghitung resiko atas investasi mereka. Reksa dana dirancang
sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal,
mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu
dan pengetahuan yang terbatas. Reksa dana syariah dikenal pertama kali di
Indonesia pada tahun 1997 ditandai dengan penerbitan reksa dana syariah
danareksa saham pada bulan juli 1997.
3. Sahan Syariah
Saham merupakan surat berharga bukti penyertaan modal kepada perusahaan dan
dengan bukti penyertaan tersebut pemegang saham berhak untuk mendapatkan
bagian hasil dari usaha perusahaan tersebut. Konsep penyertaan modal dengan hak
bagian hasil usaha ini merupakan konsep yang tidak bertantangan dengan prinsip
syariah. Prinsip syariah mengenal konsep ini sebagai kegiatan musyarakah atau
syirkah.
• Wali Amanat merupakan layanan jasa yang diberikan Mandiri Syariah untuk
mewakili Pemegang Sukuk dalam melakukan pemantauan pemenuhan hak dan
kewajiban Penerbit berdasarkan Perjanjian Penerbitan Sukuk.
2. Safe Deposit Box (SDB) adalah Laci yang disewakan yang ukurannya antara kisaran (tinggi
x Lebar x Panjang) laci memiliki kunci dua lubang anak kunci, satu untuk bank satu untuk
nasabah (tanpa kedua kunci tersebut SDB tidak akan terbuka). Dalam transaksi SDB ini terjadi
proses transaksi akuntansi SDB. Jika seorang nasabah menyewa SDB ukuran tertentu untuk
selama satu tahun dengan tariff sewa sebesar Rp. 700.000,- dan jaminan kunci sebesar
850.000. saudara diminta buatlah:
a. Jurnal Pembukuannya.
b. Jurnal Kehilangan kunci, sebagai biaya bongkar dan kunci baru.
c. Jurnal perpanjangan, sewa dengan tarif tidak berubh
d. Jurnal Penggantian SDB, karena sesuatu hal awal bulan ke-7
nasabah diminta penggantian sewa SDB yang lebih besar dengan tariff
sewa (misalnya) pertahun sebesar 2.000.000,-, buatlah perhitungan dan
jurnalnya?
e.Jurnal penutupan, jika nasabah tidak pernah kehilangan kunci SDB, jika nasabah tidak
memperpanjang masa sewa SDB, jaminan kunci akan dikembalikan ke nasabah, buatlah
jurnalnya.
* Jawaban;