Oleh :
Kelompok 3
Akuntansi manajemen adalah profesi akuntansi dan keuangan yang mengembangkan dan
menggunakan informasi manajemen biaya untuk membantu mengimplementasikan strategi
organisasi. Informasi manajemen biaya mencakup informasi keuangan mengenai biaya dan
pendapatan, dan informasi non keuangan mengenai retensi pelanggan, produktivitas, kualitas, dan
faktor-faktor penentu utama kesuksesan lainnya bagi organisasi. Manajemen biaya adalah
pengembangan dan penggunaan dari informasi manajemen biaya. Informasi manajemen biaya
dikembangkan dan digunakan di dalam rantai nilai informasi organisasi dengan 5 tahapan, yaitu
peristiwa bisnis, data, informasi, pengetahuan, dan keputusan. Fungsi manajemen biaya dan
pelaporan keuangan itu berbeda karena informasi manajemen biaya berfokus pada kegunaan dan
ketepatan waktu, sedangkan laporan keuangan berfokus pada keakuratan dan kepatuhan pada
persyaratan pelaporan.
4. Fokus yang lebih besar pada pelanggan, sehingga perusahaan berusaha menambah
fitur dan produk baru secepat mungkin untuk persaingan.
Berikut adalah jenis-jenis profesi akuntan yang masih ada hingga saat ini, di antaranya adalah:
Akuntan Perusahaan
Akuntan perusahaan adalah seorang akuntan yang mengabdikan diri atau bekerja pada suatu
organisasi atau perusahaan. Beberapa tugas yang harus dilaksanakan oleh akuntan perusahaan
antara lain adalah menyusun anggaran perusahaan, menyusun laporan akuntansi tertuju untuk
pihak di luar perusahaan, menyusun sistem akuntansi, dan mengurus permasalahan pajak.
Akuntan Publik
Akuntan publik merupakan seorang akuntan yang bertugas untuk melayani masyarakat dalam
lingkup publik dan sedang memerlukan jasa akuntan. Beberapa pekerjaan yang harus dilakukan
oleh akuntan publik antara lain adalah memeriksa laporan keuangan, menyusun sistem akuntansi
dan jasa lainnya secara independen.
Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah adalah seorang akuntan yang bekerja untuk perusahaan-perusahaan milik
pemerintah. Biasanya, akuntan pemerintah bekerja untuk memeriksa dan mengawasi aliran
keuangan negara dan membuat rancangan sistem akuntansi tertuju untuk pemerintah.
Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik adalah seorang akuntan yang bekerja di lembaga-lembaga bidang pendidikan.
Beberapa tugas yang harus dilaksanakan akuntan pendidik antara lain adalah membuat dan
merancang kurikulum pendidikan akuntansi, mengajar akuntansi, dan melakukan penelitian di
bidang ilmu akuntansi.
5
Pengertian dan Beberapa Etika Profesi Akuntansi yang Perlu Anda Ketahui
Sebagai salah satu profesi penting dalam ranah ekonomi, tentu terdapat kode etik yang harus
dipenuhi demi menjaga mutu dan kepercayaan para pengguna jasa. Berdasar pada keputusan
yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), etika profesi akuntansi ini meliputi
semua kaidah dan norma yang mengatur hubungan antara akuntan dengan sejawat, dengan
auditor atau klien, ataupun dengan masyarakat.
Prinsip etika ini pun bertujuan untuk memandu para akuntan agar bisa menjalankan tanggung
jawab profesionalnya.
Kepentingan Publik
Sama halnya seperti profesi lain, akuntan juga memiliki tanggung jawab pelayanan kepada
publik. Publik di sini dapat diartikan sebagai pihak-pihak yang terlibat secara langsung dan
bergantung pada integritas seorang akuntan. Tak lain, demi terciptanya stabilitas ekonomi bisnis
yang sehat dan efisien. Sebut saja seperti; pemerintah, klien, investor, pemberi kredit, atau
bahkan masyarakat secara langsung.
Karenanya, seorang akuntan harus selalu bertindak dalam koridor pelayanan publik serta
menjaga kepercayaan mereka.
Integritas
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, demi menjaga kepercayaan publik seorang akuntan
haruslah dibekali dengan integritas yang tinggi. Dengan integritas ini, seseorang akan senantiasa
memberikan pelayanan dengan jujur tanpa ada unsur keuntungan pribadi. Karena bagi mereka
yang memiliki integritas tinggi, perbedaan dan kesalahan secara tidak sengaja masih bisa
ditoleransi, namun tidak dengan kecurangan.
Objektivitas
Selain harus mengedepankan kejujuran, seorang akuntan juga dituntut untuk objektif. Dalam
artian, mereka harus bebas dari berbagai benturan kepentingan yang berhubungan dengan
kewajiban profesionalnya.
Etika profesi akuntansi dengan prinsip objektivitas ini mengharuskan para akuntan untuk
bersikap adil, tidak berprasangka, tidak memihak, tidak di bawah pengaruh salah satu pihak,
serta jujur secara intelektual.
Kerahasiaan
Mengingat akuntan adalah profesi yang berhubungan langsung dengan data keuangan, mereka
juga harus mampu memegang prinsip kerahasiaan. Dalam artian, tidak boleh mengungkapkan
informasi pada pihak mana pun, terlebih jika tanpa persetujuan atau tanpa wewenang secara
spesifik. Kecuali, jika memang harus mengungkapkannya karena kewajiban hukum atau
tanggung jawab profesional.
Selain itu, juga tidak dibenarkan untuk menggunakan informasi rahasia tersebut sebagai sarana
mendapatkan keuntungan bagi pribadi maupun pihak ketiga.
Standar Teknis
Etika profesi akuntansi yang juga tak kalah penting adalah menjalankan tugas profesional sesuai
dengan standar teknis. Seorang akuntan memiliki kewajiban untuk mematuhi standar teknis dan
standar profesional yang telah ditetapkan oleh perundangan-undangan yang relevan, ataupun
yang telah dirumuskan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Internasional Federation of
Accountants.