3284 6065 2 PB
3284 6065 2 PB
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan hasil belajar Bahasa Inggris
antara siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media pembelajaran online dan offline, (2)
perbedaan hasil belajar siswa yang memiliki komunikasi interpersonal terbuka dan tertutup, (3)
interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan komunikasi interpersonal dalam
mempengaruhi hasil belajar Bahasa Inggris siswa. Metode penelitian eksperimen quasi dan
melalui persyaratan, hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan ANAVA 2 jalur pada taraf
signifikansi α = 0,05 yang sebelumnya dilakukan uji persyaratan normalitas dengan Lilifors dan
uji homogenitas varians dengan uji Barlett dan uji Fisher. Hasil pengujian hipotesis diperoleh: (1)
hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan media pembelajaran
online lebih tinggi dibandingkan media pembelajaran offline, hal ini ditunjukan oleh Fhitung = 6.596
> Ftabel = 3.94, (2) hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang memiliki komunikasi interpersonal
terbuka lebih tinggi dibandingkan interpersonal tertutup hal ini ditunjukkan oleh Fhitung = 11.18 >
Ftabel = 3,94, dan (3) terdapat interaksi antara penggunaan media pembelajaran dengan
komunikasi interpersonal dalam mempengaruhi hasil belajar Bahasa Inggris yaitu Fhitung = 68.38
> Ftabel=3,94.
Kata Kunci: media pembelajaran online – offline, komunikasi interpersonal, bahasa inggris
Abstract: This study aims to determine: (1) differences in the results of English learning among
students that learned by using learning media online and offline, (2) differences in learning
outcomes of students who have interpersonal communication open and closed, (3) the interaction
between media use learning and interpersonal communication in affecting student learning
English. Quasi experimental research methods and through the requirements, research hypotheses
were tested using 2-way ANOVA at significance level α = 0.05, which previously carried out test
requirements with Lilifors normality and homogeneity of variance with Bartlett test and Fisher's
exact test. The hypothesis testing results obtained: (1) the results of English learning students that
learned using online learning media is higher than offline learning media, this is indicated by Fc =
6596 > Ft = 3.94, (2) the results of English learning students which has an open interpersonal
communication interpersonal closed higher than it is indicated by Fc = 11:18 > Ft = 3.94, and (3)
there is interaction between the use of instructional media with interpersonal communication in
influencing the outcomes of learning English, namely Fc = 68.38 > Ft = 3.94.
hanya sebagai kebutuhan akademis karena diharapkan dapat meningkatkan efisiensi proses
penguasaannya hanya terbatas pada aspek belajar mengajar, meningkatkan motivasi,
pengetahuan bahasa melainkan sebagai media memfasilitsasi belajar aktif, memfasilitasi
komunikasi global. belajar eksperimental, konsisten dengan belajar
Seiring dengan perkembangan jaman, berpusat pada siswa, memandu belajar lebih
penggunaan TIK khususnya internet untuk baik, serta belajar dengan keinginan sendiri dan
pendidikan di Indonesia terus berkembang. dengan kecepatan yang disesuaikan sendiri
Pengembangan pendidikan menuju e-learning meningkatkan pemahaman akan isi (MPB TIK
merupakan suatu keharusan agar standar mutu 2010).
pendidikan dapat ditingkatkan, karena e- Banyak pengertian tentang belajar
learning merupakan penggunaan teknologi yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya
internet dalam penyampaian pembelajaran adalah pengertian yang dikemukakan oleh
dalam jangkauan luas yang berlandaskan tiga Thorndike (1911, 60) “ proses belajar adalah
kriteria yaitu: (1) e-learning merupakan trial and error learning (beajar dari uji coba),
jaringan dengan kemampuan untuk atau yang disebut sebagai selecting and
memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan connecting (pemilihan dan pengaitan)”. Teori
membagi materi ajar atau informasi, (2) ini sering pula disebut “trial and error
pengiriman sampai ke pengguna terakhir learning” individu yang belajar melakukan
melalui komputer dengan menggunakan kegiatan melalui proses “trial and error” dalam
teknologi internet yang standar, (3) rangka memilih respon yang tepat bagi stimulus
memfokuskan pada pandangan yang paling luas tertentu. Dari eksperimen yang dilakukan oleh
tentang pembelajaran di balik paradigma Thorndike, ia menemukan hukumnya yaitu : 1)
pembelajaran tradisional, dengan demikian law of readiness : jika reaksi terhadap stimulus
urgensi teknologi informasi dapat dioptimalkan didukung oleh kesiapan untuk bertindak atau
untuk pendidikan (Rosenberg, 2001:28). bereaksi, maka reaksi menjadi memuaskan, 2)
Menurut Arikunto (1993:38) bahwa law of exercise : makin banyak dipraktekkan
guru diharapkan sanggup menciptakan proses atau digunakannya hubungan stimulus respon,
pembelajaran yang berkualitas tinggi sehingga makin kuat hubungan itu. Praktek perlu disertai
mampu menghasilkan prestasi belajar siswa. dengan “reward” 3) law of effect : apabila
Tugas utama seorang guru adalah untuk terjadi hubungan antara stimulus dan respon,
membantu siswa dalam belajar. Ada 3 fungsi dan dibarengi dengan “state of affair” yang
yang dapat diperankan guru dalam mengganggu, maka kekuatan hubungan
pembelajaran, yakni : (1) sebagai perancang menjadi berkurang
pembelajaran, (2) pengelola pembelajaran, dan Definisi lain tentang belajar
(3) evaluator pembelajaran. Sebagai perancang dikemukakan oleh Morgan dan kawan-kawan
atau perencana pembelajaran, seorang guru (1986, 58) yang menyatakan bahwa belajar
diharapkan mampu merancang pembelajaran adalah perubahan tingkah laku yang relative
agar dapat terlaksana secara efektif dan efisien, tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau
untuk itu guru dituntut memiliki pengetahuan pengalaman. Apa yang dikemukakan oleh
yang cukup tentang prinsip-prinsip belajar Morgan dan kawan-kawan ini senada dengan
sebagai dasar untuk merancang kegiatan pernyataan yang dikemukakan oleh para ahli
pembelajaran dengan memilih media lainnya yang menyatakan bahwa belajar sebagai
pembelajaran, merumuskan tujuan, memilih proses yang dapat menyebabkan perubahan
bahan, memilih metode/pendekatan dan tingkah laku karena adanya reaksi terhadap
mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Sebagai suatu situasi tertenetu atau karena adanya
pengelola pembelajaran seorang guru harus proses yang terjadinyan internal di dalam diri
mampu mengelola seluruh proses kegiatan seseorang Perubahan tersebut tidak terjadi
pembelajaran dengan menciptakan kondisi karena adanya warisan genetic, atau respon
belajar yang dinamis dan kondusif, sehingga secara alamiah, kedewasaan, atau keadaan
guru dituntut secara terus menerus memantau organisma yang bersifat temporer, sepengaruh
hasil belajar yang telah dicapai siswa dan selalu obatrti misalnya karena kelelahan, pengaruh
berusaha meningkatkannya. obat-obatan, rasa takut, dan sebagainya. Serta
Melalui E-Learning Moodle (Modular dapat merupakan perubahan dalam pemahaman,
Object Oriented Dynamic Learning tingkahlaku, persepsi, motivasi, atau gabungan
Environment) yang merupakan salah satu dari dari semuannya..
Learning Management System (LMS)
86
Jurnal Teknologi Informasi & Komunikasi dalam Pendidikan, Vol. 2, No. 1, Juni 2015, p-ISSn: 2355-4983; e-ISSN: 2407-7488
yang penuh perhatian, dan kedekatan fisik; serta interpersonal adalah suatu proses pertukaran
(3) sentuhan atau belaian yang sepantasnya. informasi, ide, pikiran dan perasaan yang
3. Sikap mendukung (supportiveness) berlangsung antar pribadi agar terjalin
Hubungan interpersonal yang efektif hubungan yang baik dalam interaksi sosial.
adalah hubungan dimana terdapat sikap Adapun indikator dari komunikasi interpersonal
mendukung (supportiveness). Komunikasi yang pada penelitian ini meliputi : keterbukaan,
terbuka dan empatik tidak dapat berlangsung empati, sikap mendukung, sikap positif dan
dalam suasana yang tidak mendukung. Kita kesetaraan.
memperlihatkan sikap mendukung dengan Masalah dan pembatasan masalah,
bersikap (1) deskriptif, bukan evaluatif, (2) maka rumusan masalah dalam penelitian ini
spontan, bukan strategi, dan (3) provisional, adalah sebagai berikut; (1) Apakah hasil belajar
bukan sangat yakin. Bahasa Inggris kelompok siswa yang diajar
4. Sikap positif (positiveness) dengan menggunakan media pembelajaran
Kita mengkomunikasikan sikap positif online lebih tinggi dibandingkan dengan
dalam komunikasi interpersonal dengan menggunakan media pembelajaran offline?; (2)
sedikitnya dua cara: (1) menyatakan sikap Apakah kelompok siswa yang memiliki
positif dan (2) secara positif mendorong orang kemampuan berkomunikasi interpersonal
yang menjadi teman kita berinteraksi. Sikap terbuka memperoleh hasil belajar Bahasa
positif mengacu pada sedikitnya dua aspek dari Inggris lebih tinggi dibandingkan dengan
komunikasi interpersonal. Pertama, komunikasi kelompok siswa yang memiliki kemampuan
interpersonal terbina jika seseorang memiliki berkomunikasi interpersonal tertutup?; dan (3)
sikap positif terhadap diri mereka sendiri. Apakah terdapat interaksi antara penggunaan
Kedua, perasaan positif untuk situasi media pembelajaran Online – Offline dan
komunikasi pada umumnya sangat penting komunikasi interpersonal dalam mempengaruhi
untuk interaksi yang efektif. Tidak ada yang hasil belajar Bahasa Inggris?
lebih menyenangkan daripada berkomunikasi
dengan orang yang tidak menikmati interaksi METODE
atau tidak bereaksi secara menyenangkan Penelitian ini di laksanakan di SMA
terhadap situasi atau suasana interaksi. Negeri 1 Dolok Merawan, Jl. Medan- P. Siantar
5. Kesetaraan (Equality) KM 99 desa Kalembak,Kecamatan Dolok
Dalam setiap situasi, barangkali terjadi Merawan, Kabupaten Serdang Bedagai, pada
ketidaksetaraan. Salah seorang mungkin lebih siswa kelas X semester ganjil. Perlakuan
pandai. Lebih kaya, lebih tampan atau cantik, (eksperimen) dilaksanakan selama 4 kali
atau lebih atletis daripada yang lain. Tidak pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 45 menit.
pernah ada dua orang yang benar-benar setara Proses pembelajaran dilaksanakan di kelas dan
dalam segala hal. Terlepas dari ketidaksetaraan disesuaikan dengan kalender pendidikan dan
ini, komunikasi interpersonal akan lebih efektif jadwal pelajaran yang berlaku. Populasi dalam
bila suasananya setara. Artinya,, harus ada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X,
pengakuan secara diam-diam bahwa kedua yang terdiri dari 3 kelas, masing-masing kelas
pihak sama-sama bernilai dan berharga, dan terdiri dari rata-rata 30 orang, secara
bahwa masing-masing pihak mempunyai keseluruhan populasi berjumlah 90 orang.
sesuatu yang penting untuk disumbangkan. Untuk teknik pengambilan sampel pada
Dalam suatu hubungan interpersonal yang penelitian ini digunakan sampel kelompok
ditandai oleh kesetaraan, ketidak-sependapatan secara acak (Cluster Random Sampling) melalui
dan konflik lebih dillihat sebagai upaya untuk undian. Kelas sampel yang diambil adalah kelas
memahami perbedaan yang pasti ada daripada X-1 dan kelas X-3 dengan jumlah sampel
sebagai kesempatan untuk menjatuhkan pihak sebanyak 60 orang.
lain. Kesetaraan tidak mengharuskan kita Metode yang diterapkan pada penelitian
menerima dan menyetujui begitu saja semua ini adalah metode quasi-eksperimen. Metode ini
perilaku verbal dan nonverbal pihak lain. dipilih karena kelas yang dipakai untuk kelas
Kesetaraan berarti kita menerima pihak lain. perlakuan baik kelas pembelajaran dengan
Kesetaraan meminta kita untuk memberikan menggunakan media pembelajaran online
”penghargaan positif tak bersyarat” kepada maupun kelas pembelajaran dengan
orang lain. menggunakan media pembelajaran offline
Dengan melihat beberapa pendapat di merupakan kelas yang sudah terbentuk
atas, maka dapat dipahami bahwa komunikasi sebelumnya dan karakteristik siswa adalah
90
Jurnal Teknologi Informasi & Komunikasi dalam Pendidikan, Vol. 2, No. 1, Juni 2015, p-ISSn: 2355-4983; e-ISSN: 2407-7488
Komunikasi Media
Total
Interpersonal
Online (A1) Offline (A2)
nA1B1 17 nA2B1 18 nt 35
91
Jurnal Teknologi Informasi & Komunikasi dalam Pendidikan, Vol. 2, No. 1, Juni 2015, p-ISSn: 2355-4983; e-ISSN: 2407-7488
Hasil perhitungan ANAVA seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 3 adalah rangkuman
analisis faktorial 2x2.
Berdasarkan rangkuman pada tabel 3 maka dibelajarkan dengan media pembelajaran online
akan dirinci pengujian hipotesis sebagai lebih tinggi dibandingkan dengan media
berikut: pembelajaran offline teruji kebenarannya secara
empirik. Hal ini juga terlihat dari rata-rata hasil
Hipotesis Pertama. Pengujian hipotesis belajar Bahasa Inggris yang dibelajarkan
pertama yang menyatakan hasil belajar Bahasa dengan media pembelajaran online ( X =36.3)
Inggris siswa yang dibelajarkan dengan media lebih tinggi dari hasil belajar Bahasa Inggris
pembelajaran online, lebih tinggi daripada hasil yang dibelajarkan dengan media pembelajaran
belajar Bahasa Inggris siswa yang diajarkan
offline ( X = 31.67).
dengan media pembelajaran offline, hipotesis
statistiknya adalah:
Hipotesis Kedua. Pengujian hipotesis kedua
Ho : A1 = A2 Ha : A1 > A2
yang menyatakan : hasil belajar Bahasa Inggris
siswa yang memiliki komunikasi interpersonal
Pernyataan hipotesis tersebut adalah :
terbuka, lebih tinggi daripada hasil belajar
Ho = Rata-rata hasil belajar bahasa Inggris
Bahasa Inggris siswa yang memiliki
siswa yang dibelajarkan dengan
komunikasi interpersonal tertutup, hipotesis
menggunakan media pembelajaran
statistiknya adalah:
online lebih kecil atau sama dengan
Ho : B1 = B2 Ha : B1 > B2
rata rata hasil belajar Bahasa Inggris
Pernyataan hipotesis tersebut adalah :
siswa yang dibelajarkan dengan media
Ho = Siswa yang memiliki komunikasi
pembelajaran offline
interpersonal terbuka memperoleh
Ha = Siswa yang dibelajarkan dengan
rata-rata hasil belajar bahasa Inggris
menggunakan media pembelajaran
lebih rendah atau sama dengan siswa
online memperoleh rata-rata hasil
yang memiliki komunikasi
belajar Bahasa Inggris lebih tinggi dari
interpersonal tertutup
pada siswa yang dibelajarkan dengan
Ha = Siswa yang memiliki komunikasi
media pembelajaran offline
interpersonal terbuka memperoleh
Berdasarkan perhitungan ANAVA
hasil belajar Bahasa Inggris lebih
faktorial 2x2 diperoleh Fhitung = 6.596 sedangkan
tinggi daripada siswa yang memiliki
nilai Ftabel = 3.94 untuk dk (1,96) dan taraf nyata
komunikasi interpersonal tertutup
= 0,05. Ternyata nilai Fhitung = 6.596 > Ftabel =
3.94, pengujian hipotesis menolak Ho dan
Hipotesis Ketiga. Berdasarkan perhitungan
menerima Ha, sehingga ditarik kesimpulan
ANAVA faktorial 2x2 diperoleh Fhitung = 11.18
bahwa hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang
92
Jurnal Teknologi Informasi & Komunikasi dalam Pendidikan, Vol. 2, No. 1, Juni 2015, p-ISSn: 2355-4983; e-ISSN: 2407-7488
sedangkan nilai Ftabel = 3.94 untuk dk (1,96) dan komunikasi interpersonal terhadapa
taraf nyata = 0,05. Ternyata nilai Fhitung = hasil belajar Bahasa Inggris siswa.
11.18 > Ftabel = 3.94, pengujian hipotesis Ha = Terdapat interaksi antara media
menolak Ho dan menerima Ha, sehingga ditarik pembelajaran online-offline dan
kesimpulan bahwa hasil belajar Bahasa Inggris komunikasi interpersonal terhadap hasil
siswa yang memiliki komunikasi interpersonal belajar Bahasa Inggris siswa.
terbuka lebih tinggi dibanding siswa yang Berdasarkan perhitungan ANAVA
memiliki komunikasi interpersonal tertutup faktorial 2x2 diperoleh Fhitung = 68.38 sedangkan
teruji kebenarannya secara empirik. Hal ini juga nilai Ftabel = 3.94 untuk dk (1,96) dan taraf nyata
terlihat dari rata-rata hasil belajar Bahasa = 0,05. Ternyata nilai Fhitung = 68.38 > Ftabel =
Inggris yang memiliki komunikasi interpersonal 3.94, pengujian hipotesis menolak Ho dan
terbuka ( X = 35.01) lebih tinggi dari hasil menerima Ha, sehingga ditarik kesimpulan
belajar bahasa Inggris siswa yang memiliki bahwa terdapat interaksi antara media
pembelajaran Online-Offline dan komunikasi
komunikasi interpersonal tertutup ( X = 31.2),
interpersonal terhadap hasil belajar Bahasa
Pengujian hipotesis yang ketiga yaitu:
Inggris siswa, teruji kebenarannya secara
terdapat interaksi antara media pembelajaran
empirik. Untuk melihat perbandingan
online-offline dan komunikasi interpersonal
kombinasi interaksi antara media pembelajaran
dalam meningkatkan hasil belajar Bahasa
online-offline dan komunikasi interpersonal
Inggris.
terhadap hasil belajar Bahasa Inggris , maka
Ho : A X B = 0 Ha : A X B ≠ 0
dilakukan uji lanjut dengan Uji Scheffe.
Perhitungan untuk uji Scheffe dapat dilihat pada
Pernyataan hipotesis tersebut adalah :
lampiran 8. Rangkuman hasil perhitungan uji
Ho = Tidak terdapat interaksi antara media
Scheffe dapat dilihat pada Tabel 4.
pembelajaran online-offline dan
40.01
39.01
38.01
37.01 37.41
36.01
35.01 34.54
34.01
33.01
Rata-rata hitung
32.01 32.5
31.01
30.01
29.01
28.01
27.01 27.17
26.01
25.01
Rendah Tinggi
Komunikasi Interpersonal
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis Inggris yang diperoleh siswa, rata rata hasil
ketiga yang menyatakan adanya interaksi antara belajar Bahasa Inggris yang dibelajarkan
media pembelajaran Online-Offline dengan offline. Penelitian ini juga membuktikan faktor
komunikasi interpersonal, maka perlu dilakukan komunikasi interpersonal sebagai salah satu
uji perbedaan rata-rata antara dua proposi. karakteristik siswa perlu diperhatikan karena
Gambar 9 menunjukkan pengaruh dan interaksi terbukti bahwa komunikasi interpersonal siswa
dari media pembelajaran dan komunikasi berpengaruh terhadap hasil belajar Bahasa
interpersonal terhadap hasil belajar Bahasa Inggris.
94
Jurnal Teknologi Informasi & Komunikasi dalam Pendidikan, Vol. 2, No. 1, Juni 2015, p-ISSn: 2355-4983; e-ISSN: 2407-7488
99