Anda di halaman 1dari 7

Hubungan Kunjungan Trimester 1 dengan Screening Anemia

pada Ibu Hamil di Era Peradaban Baru

Yuni Khoirul Waroh


Email: yunikhoirulwaroh@unipasby.ac.id
D III Kebidanan, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, Indonesia
Jl. Dukuh Menanggal XII/4 Surabaya
Telp/Fax. (031) 8281181

Abstrak
Pandemi Covid-19 melahirkan adanya era peradaban baru yang dimana masyarakat diminta untuk
berdaptasi terhadap kondisi pandemi ini. Hal ini juga berlaku pada pelayanan Kesehatan Ibu dan
Anak khususnya pemeriksaan kehamilan. Penyebab kematian tertinggi di Indonesia tahun 2019
adalah karena perdarahan, yang dimana ini bisa dipengaruhi oleh rendahnya kadar hemoglobin
atau yang lazim disebut anemia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan
kunjungan trimester 1 dengan screening anemia pada ibu hamil.Metode penelitian yang digunakan
adalah cross sectional, dengan menggnakan media google form untuk pengisian angket dan screen
shot buku KIA. Uji statistik pada penelitian ini menggunakan Pearson. Hasil penelitian
menunjukkan tidak ada hubungan antara kunjungan trimester 1 dengan screening anemia yang
didapatkan nilai uji statistik Pearson nilai sig = 0,189 > 0,05 yang artinya tidak terdapat hubungan
kunjungan trimester 1 dengan pemeriksaan kadar hemoglobin pada ibu hamil. Kesimpulan yang
dapat diambil adalah bahwasannya meskipun sekarang memasuki era peradaban baru dimana ada
beberapa daerah yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar dan yang pada pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak khususnya pemeriksaan pada kehamilan masih bisa dilaksanakan ,
kebijakan pemerintah pada era peradaban baru pada kunjungan Trimester 1 difokuskan pada
screening kondisi kesehatan ibu terhadap komplikasi pada kehamilan, dan terutama menyangkut
rujukan apabila terdapat komplikasi pada kehamilannya maupun penatalaksanaan pada ibu hamil
dengan Covid-19, sehingga hal ini bisa mencegah penularan Covid-19.

Kata Kunci: kunjungan trimester 1; screening anemia; ibu hamil; era peradaban baru.

Abstract
The Covid-19 pandemic gave birth to a new civilization era where people were asked to adapt to
this pandemic condition. This also applies to maternal and child health services, especially
antenatal care. The highest cause of death in Indonesia in 2019 is due to bleeding, which can be
influenced by low hemoglobin levels or what is commonly known as anemia. The purpose of this
study was to analyze the relationship between first trimester visits and anemia screening in
pregnant women. The research method used was cross sectional, using google form media to fill
out questionnaires and screen shots of the MCH book. The statistical test in this study used
Pearson. The results showed that there was no relationship between the first trimester visit and
anemia screening, which was obtained by the Pearson statistical test value sig = 0.189> 0.05,
which means that there was no relationship between the first trimester visit and the examination of
hemoglobin levels in pregnant women. The conclusion that can be drawn is that even though we
are now entering a new civilization era where there are several regions that implement Large-Scale
Social Restrictions and which in Maternal and Child Health services, especially pregnancy
examinations, can still be implemented, government policies in the new civilization era during the
1st trimester visit are focused on screening of maternal health conditions for complications in
pregnancy, and especially regarding referrals if there are complications in her pregnancy and
management of pregnant women with Covid-19, so that this can prevent transmission of Covid-19.

Keywords: 1st trimester visited; anemia screening; pregnant women; new era of civilization.

51
52
Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan

1. Pendahuluan terhenti. Pada tingkat pos pelayanan


Kesehatan Ibu dan Anak masih terpadu (Posyandu) pelayanan
menjadi prioritas utama pada antenatal care (ANC) terhenti
masalah kesehatan di Indonesia. sebanyak 46%.[5]
Sebelum ada pandemi Covid 19 Hal tersebut di atas yang
Angka Kematian Ibu di Indonesia menjadi landasan peneliti untuk
mencapai 305 per 100.000 kelahiran melakukan penelitian ini.
hidup. [1]
Meurut data profil Kesehatan 2. Metode Penelitian
Indonesia tahun 2019 target Angka Jenis penelitian ini observasi
Kematian Ibu tahun 2024 adalah analitik dengan menggunakan
183/100.000 kelahiran hidup dan metode cross sectional. Data
tahun 2030 diharapkan menjadi 131 didapatkan melalui wawancara
per 100.000 kelahiran hidup, adapun kepada responden dengan
penyebab kematian ibu terbanyak menggunakan google form yang
adalah perdarahan sebanyak 91.280 berisi angket dan screen shot dari
kasus., dan salah satu penyebab buku KIA.
perdarahan adalah karena anemia Penelitian ini dilaksanakan di
dalam kehamilan.[2] Kelurahan Siwalankerto,
Proporsi kasus anemia pada Kecamatan Wonocolo Kota
ibu hamil tahun 2018 di Indonesia Surabaya pada bulan Maret 2020-
sebanyak 48,9%. [1] Januari 2021
Data pemeriksaan kadar Pengambilan sampel pada
Hemoglobin pada perempuan usia penelitian ini mengginakan
15-49 tahun selama masa kehamilan probability sampling. Besar sampel
di Jawa Timur tahun 2018 sebanyak pada penelitian ini sebesar 56 ibu
56,16%.[3] hamil.
Menurut laporan Riskesdas Uji statistik pada penelitian ini
Jawa Timur 2018, capaian ANC K1 menggunakan Pearson.
ideal kota Surabaya 89,35%, ini
sebelum ada pandemi Covid – 19.[3] 3. Hasil dan Pembahasan
Pada saat ini untuk a. Data Umum
mengurangi tingginya angka 1) Umur Ibu
kematian akibat persebaran Covid-
19 diberlakukan kebijakan Tabel 1 Distribusi Frekuensi Umur
Pembatasan Sosial Berskala Besar Ibu Hamil di Kelurahan
yang dimana dimaksudkan untuk Siwalankerto
mengurangi mobilitas manusia Umur Ibu Frekuensi Presentase
selaku agent penularan pada Covid- (%)
19.[4] 15-20 0 0,0
Kebijakan PSBB juga tahun
berimbas pada terhentinya layanan 21-35 56 100,0
tahun
kesehatan di tingkat masyarakat,
36-45 0 0,0
yang dimana dari Laporan Kajian tahun
Cepat Kesehatan yang diadakan oleh Jumlah 56 100
Kementerian Kesehatan Republik Sumber : Data Primer 2020
Indonesia dan UNICEF tahun 2020
didapatkan data 75% pos pelayanan Dari tabel menunjukkan bahwa
terpadu (Posyandu) tutup dan lebih seluruhnya umur ibu hamil di
dari 41% pelayanan ke rumah Kelurahan Siwalankerto berumur

Volume 8 Nomor 1 Tahun 2021


53
Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan

21-35 tahun sebanyak 56 ibu 4) Paritas


(100,0%)
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Paritas
2) Pendidikan Ibu Hamil di Kelurahan
Siwalankerto
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Paritas Ibu Frekuensi Presentase
Pendidikan Ibu Hamil di (%)
Kelurahan Siwalankerto Primigravida 28 50,0
Pendidikan Frekuensi Presentase Multigravida 28 50,0
Ibu (%) Grandemultigravida 0 0,0
Dasar 0 0,0 Jumlah 56 100
Menengah 16 28,6 Sumber : Data Primer 2020
Perguruan 40 71,4
Tinggi Dari tabel menunjukkan bahwa
Jumlah 56 100 berimbang paritas ibu hamil di
Sumber : Data Primer 2020 Kelurahan Siwalankerto antara
Dari tabel menunjukkan bahwa yang primigravida dan
multigravida
hampir setengahnya pendidikan
ibu hamil di Kelurahan
Siwalankerto adalah pendidikan b. Data Khusus
tinggi sebanyak 40 ibu (71,4%) 1) Kunjungan Trimester 1

Tabel 5 Distribusi Frekuensi


3) Pekerjaan Kunjungan Ibu Hamil Trimester
1 di Kelurahan Siwalankerto
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Kunjungan Frekuensi Presentase
Pekerjaan Ibu Hamil di Trimester 1 (%)
Kelurahan Siwalankerto Tidak Ideal 32 57,1%
Pekerjaan Frekuensi Presentase Ideal 24 42,9%
Ibu (%) Jumlah 56 100
IRT 2 3,5 Sumber : Data Primer 2020
Wiraswasta 21 37,5
Swasta 26 46,5
Dari tabel menunjukkan bahwa
PNS 7 12,5
lebih dari setengahnya ibu hamil
di Kelurahan Siwalankerto
Jumlah 56 100 melakukan kunjungan Trimester 1
Sumber : Data Primer 2020 ideal sebanyak 32 ibu hamil
Dari tabel menunjukkan bahwa (57,1%).
hampir setengahnya pekerjaan ibu Menurut Anung Ahadi, et al
hamil di Kelurahan Siwalankerto (2020), ibu hamil termasuk dalam
adalah swasta sebanyak 26 ibu kelompok rentan terkena Covid –
(46,5%). 19, kerna pada saat hamil kondisi
keshatan mengalami penurunan
kesehatan parsial disebabkan
adaptasi tubuh terhadap
kehamilan.perubahan fisiologis
dan imunologis pada kehamilan
dapat meningkatkan resiko
komplikasi obstetrik dan infeksi
pernafasan. [6]
Menurut Depkes 2020,
pelayanan Ante Natal Care (ANC)

Volume 8 Nomor 1 Tahun 2021


54
Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan

selama masa pandemi minimal edukasi pada ibu hamil


6x, dengan frekuensi diharapkan terjadi penurunan
pemeriksaan 2x selama Trimester pada kasus anemia. [9]
1, 1x di trimester 2, dan 3x di Dalam penelitian ini
trimester 3. Minimal 2x diperiksa didapatkan data bahwa hampir
oleh dokter spesialis kandungan seluruhnya ibu hamil melakukan
untuk melakukan skrining.[7] pemeriksaan kadar hemoglobin,
Dalam penelitian ini hal ini sesuai dengan pendapat
didapatkan lebih dari setengahnya para pakar, bahwasannya dengan
ibu hamil di Kelurahan dilakukan screening sedini
Siwalankerto melakukan mungkin, penatalaksanaan
kunjungan Trimester 1 ideal, yang komplikasi yang disebabkan
diartikan bahwa ibu hamil karena anemia bisa ditekan ,
melakukan pemeriksaan sehingga angka morbiditas dan
kehamilannya selama Trimester 1 mortalitas bisa berkurang.
minimal 2x. Hal ini bisa diartikan
karena ibu hamil tinggal di 3) Hubungan Kunjungan
perkotaan akses pelayanan Trimester 1 dengan Screening
kesehatan relatif masih lebih Anemia
muda, meskipun dengan
pembatasan physical distancing. Tabel 7 Uji statistik hubungan
Kunjungan Trimester 1 dengan
2) Screening Anemia Pemeriksaan Kadar Hemoglobin
Screening
K1 Anemia
Tabel 6 Distribusi Frekuensi
Screening Anemiadi Kelurahan K1 Pearson 1 .180
Siwalankerto Correlation
Screening Frekuensi Presentase Sig. (2- .189
Anemia (%) tailed)
Dilakukan 43 76,8% N 55 55
Tidak 13 23,2% Screening Pearson .180 1
Dilakukan Anemia Correlation
Jumlah 56 100 Sig. (2- .189
Sumber : Data Primer 2020 tailed)
N 55 55
Dari tabel menunjukkan bahwa
Sumber : Data Primer 2020
hampir seluruhnya ibu hamil di
Kelurahan Siwalankerto Dari tabel menunjukkan bahwa
melakukan screening anemia dari uji statistik Pearson
sebanyak 43 ibu hamil (76,8%). menunjukkan bahwa nilai sig =
Menurut B. Sasangka and T. 0,189 > 0,05 yang artinya tidak
Ratnaningsih (2019) salah satu terdapat hubungan kunjungan
sarana untuk screening defisiensi trimester 1 dengan pemeriksaan
zat besi pada ibu hamil adalah kadar hemoglobin pada ibu hamil
dengan melakukan pemeriksaan di Kelurahan Siwalankerto
kadar content hemoglobin Menurut S. Natalia, S.
reticulocyte (CHr) .[8]
Sumarmi, and S. R. Nadhiroh
Menurut Herlambang, A. D. (2017) menunjukkan
Fitri, and A. Puspasari (2018) bahwacakupan pemberian tablet
menyatakan bahwa dengan Fe kepada ibu hamil melalui
intervensi dan meningkatkan pelayanan ANC tidak

Volume 8 Nomor 1 Tahun 2021


55
Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan

menggambarkan besar kecilnya Namun, beberapa wanita hamil


prevalensi anemia ibu hamil akan meragukan keandalan
karena yang mempengaruhi informasi online tersebut. Oleh
anemia meliputi banyak faktor karena itu, penting untuk
seperti bioavaibilitas zat besi, dan memastikan kualitas dan
kepatuhan ibu hamil keamanan layanan online dan
mengonsumsi zat besi.[10] membangun rasa saling percaya
Menurut A. Aziz et al.(2020) yang stabil antara ibu hamil,
menyatakan pelayanan antenatal penyedia layanan kebidanan, dan
care selama pandemi bisa dengan teknologi terkait program
menggunakan telehealth yang online.[12]
dimana bisa dilakukan pada Dalam penelitian ini
beberapa kasus yang patologis, didapatkan data bahwa tidak ada
antara lain: preeklampsia, diabetes hubungan antara Kunjungan
gestasional, penyakit Antenatal Trimester 1 dengan
cardiovasculer pada ibu, penyakit Screening Anemia. Hal ini
neurologis, riwayat persalinan dimungkinkan meskipun ibu
prematur, gangguan pertumbuhan sudah melakukan pemeriksaan
intrauterine, kelainan kongenital, Ante Natal Care ideal, akan tetapi
anemia, dll. Meskipun kunjungan ibu tidak bisa mendapatkan
virtual telehealth tidak pelayanan screening anemia
sepenuhnya menggantikan secara optimal. Hal ini bisa
pertemuan langsung selama disebabkan karena selama
kunjungan ante natal care, namun pandemi Covid -19 ini petugas
kunjungan tersebut menawarkan kesehatan melakukan asuhan
cara untuk mengurangi seminimal mungkin, guna
kemungkinan pasien dan penyedia mencegah penularan Covid-19.
terpapar COVID-19 sambil Alternatif yang bisa digunakan
memberikan pengujian dan untuk tetap melakukan
layanan yang terkonsolidasi pengawalan pada kesehatan ibu
secara langsung. Telehealth dapat hamil bisa dengan
mengurangi paparan virus korona menggunakantelehealth dengan
selama kehamilan. Telehealth media sosial, salah satunya bisa
harus disesuaikan untuk ibu hamil dengan menggunakan group
berisiko tinggi[11] whats-up yang untuk melakukan
Menurut H. Wu et al(2020) pengawalan terutama pada
asuhan antenatal online akan kehamilan berisiko tinggi.
menjadi alternatif yang lebih
disukai bagi para ibu hamil ini 4. Kesimpulan
karena dapat memberikan Kesimpulan yang dapat
informasi terkait kehamilan dan diambil adalah bahwasannya
konsultasi klinik jarak jauh. meskipun sekarang memasuki era
Selain itu, asuhan antenatal peradaban baru dimana ada
online dapat membantu beberapa daerah yang menerapkan
menyediakan layanan medis yang Pembatasan Sosial Berskala Besar
relatif ekonomis dan mengurangi (PSBB) pada beberapa kota yang
ketidaksetaraan perawatan berimbas pada pelayanan Kesehatan
kesehatan karena kemudahan dan Ibu dan Anak khususnya
efektivitas biaya, terutama di pemeriksaan pada kehamilan masih
negara atau wilayah berkembang. bisa dilaksanakan , akan tetapi tidak

Volume 8 Nomor 1 Tahun 2021


56
Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan

berhubungan dengan screening pada [6] A. A. Pradana, C. Casman, and


anemia, kebijakan pemerintah pada N. Nur’aini, “Pengaruh
era peradaban baru pada kunjungan Kebijakan Social Distancing
Trimester 1 difokuskan pada pada Wabah COVID-19
screening kondisi kesehatan ibu terhadap Kelompok Rentan di
terhadap komplikasi pada Indonesia,” J. Kebijak.
kehamilan, dan terutama Kesehat. Indones. JKKI, vol.
menyangkut rujukan apabila 9, no. 2, pp. 61–67, 2020,
terdapat komplikasi pada [Online].
kehamilannya maupun https://jurnal.ugm.ac.id/jkki/art
penatalaksanaan pada ibu hamil icle/view/55575.
dengan Covid-19, untuk [7] Kemenkes RI, Pedoman
penanggulanagan masalah pelayanan antenatal,
Kesehatan Ibu dan Anak terutama persalinan, nifas, dan bayi
dalam masa kehamilan dibutuhkan baru lahir di Era Adaptasi
kerjasama lintas sektoral. Baru, 2020.
[8] B. Sasangka and T.
5. Daftar Pustaka
Ratnaningsih, “Reticulocyte
[1] Riskesdas 2018, “HASIL
hemoglobin content (CHr)
UTAMA RISKESDAS 2018
untuk skrining defisiensi besi
Kesehatan,” pp. 20–21, 2018.
pada ibu hamil,” J. Gizi Klin.
[2] Kemenkes RI, Profil Indones., vol. 16, no. 1, p. 40,
Kesehatan Indonesia Tahun 2019, doi:
2019, vol. 42, no. 4, 2019. 10.22146/ijcn.27387.
[3] Riskesdas, Laporan Provinsi [9] Herlambang, A. D. Fitri, and
Jawa Timur Riskesdas 2018, A. Puspasari, “Skrinning dan
2019. Tatalaksana Anemia Pada Ibu
[4] Presiden Republik Indonesia, Hamil di Wilayah Kerja
“Peraturan Pemerintah Nomor Puskesmas Muaro Kumpeh
21 Tahun 2020 tentang dan Klinik Mer-c Jambi,” Med.
Pembatasan Sosial Berskala (Medical Dedication), vol. 1,
Besar Dalam Rangka no. 1, pp. 1–7, 2018.
Percepatan Penanganan [10] S. Natalia, S. Sumarmi, and S.
Coronavirus Disease R. Nadhiroh, “Cakupan Anc
2019/COVID-19,” vol. 2019, Dan Cakupan Tablet Fe
no. 022868, p. 8, 2020. Hubungannya Dengan
[5] Kemenkes and UNICEF, Prevalensi Anemia Di Jawa
“Laporan Kajian Cepat Timur,” Media Gizi Indones.,
Kesehatan : Latar Belakang vol. 11, no. 1, p. 70, 2017, doi:
Layanan kesehatan esensial 10.20473/mgi.v11i1.70-76.
pada masa pandemi COVID- [11] A. Aziz et al., “Telehealth for
19 di Indonesia,” pp.1–8, High-Risk Pregnancies in the
2020. Setting of the COVID-19
Pandemic,” Am. J. Perinatol.,
2020, doi: 10.1055/s-0040-
1712121.

Volume 8 Nomor 1 Tahun 2021


57
Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan

[12] H. Wu et al., “Online antenatal


care during the COVID-19
pandemic: Opportunities and
challenges,” Journal of
Medical Internet Research,
2020, doi: 10.2196/19916.

Volume 8 Nomor 1 Tahun 2021

Anda mungkin juga menyukai