Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak adalah sebuah anugerah dan amanat yang Allah berikan

kepada seluruh orangtua di muka bumi ini. Semua orangtua mengharapkan

diberikan anak yang memiliki kesempurnaan secara fisik dan psikis.

Tetapi sebagai manusia tidak bisa menyalahi takdir Allah. Dan orangtua

yang diamanati anak oleh Allah harus menjaga dan mendidik secara baik,

sebagaimana yang disebutkan di dalam Al-Qur’an bahwa kita tidak boleh

mengkhianati amanat yang telah Allah berikan.

َ ‫ َوال َّرس‬ ‫ َوتَ ُخونُوا‬ ‫أَ َمانَاتِ ُك ْم‬


َ‫الَّ ِذين‬ ‫الَتَ ُخونُوا َءا َمنُوا‬ َ‫ُول هللا‬

‫يَاأَيُّهَا‬

‫ َوا ْعلَ ُموا تَ ْعلَ ُمونَ َوأَنتُ ْم‬ ‫أَنَّ َمآ‬ ‫فِ ْتنَةُُ َوأَوْ الَ ُد ُك ْم أَ ْم َوالُ ُك ْم‬ ‫َع ِظي ُُم أَجْ ُُر ِعن َدهُ هللاَ َوأَ َّن‬

”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengkhianati Allah dan

RasulNya, dan juga janganlah kalian mengkhianati amanat-amanat yang

dipercayakan kepadamu padahal kamu mengetahui. Dan Ketahuilah,

bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan, dan

sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.” [Al Anfal:27, 28].

Ada beberapa orangtua yang di amanati oleh Allah diberikan anak

yang luar biasa yang berbeda seperti anak-anak lainnya. Misalnya cacat

1
2

fisik atau psikis. Diantaranya gangguan psikis yaitu Autis, Insecure,

Gangguan Bahasa, Cerebral Palsy, ADHD, dll.

Banyak gangguan psikis yang “menyeramkan” yang dapat dialami

oleh anak dan tentunya gangguan tersebut dapat menjadikan para orangtua

cemas dan dapat mengalami strees bahkan frustasi jika tidak bisa

menanganinya. Salah satu gangguan psikis yaitu ADHD.

ADHD adalah anak yang mengalami Gangguan Pemusatan

Perhatian dengan Hiperaktivitas (GPPH) atau Attention Deficit and

Hyperactivity Disorder (ADHD). Kondisi ini juga disebut sebagai

gangguan hiperkinetik. Keadaan anak hiperaktif dirinya sangat sulit untuk

tenang, sering mengganggu orang lain, suka memotong pembicaraan guru

atau teman, dan mengalami kesulitan dalam memahami sesuatu yang

diajarkan guru kepadanya. Selain itu juga, prestasi belajar anak hiperaktif

juga tidak bisa maksimal. Untuk itulah dibutuhkan suatu pendekatan untuk

membantu anak-anak yang hiperaktif supaya mereka dapat

memaksimalkan potensi diri dan meningkatkan prestasinya.

Peran orangtua sangat dibutuhkan oleh anak ADHD karena anak

ADHD dapat membawa perkembangan jiwa yang buruk dan bahkan dapat

berakibat fatal untuk karir dan masa depan anak. Oleh karena itu, peran

orang tua dan guru sangat penting dalam membimbing anak ADHD

dengan kesabaran yang tinggi sehingga anak dapat mencapai potensi dan

keberhasilan baik di rumah maupun di sekolah. Hal penting yang harus


3

diperhatikan oleh penderita ADHD adalah mereka kerap mendapatkan

label negatif dari orang-orang di sekitarnya, bahkan dari orang tua sendiri.

Mereka seringkali dicap nakal, malas, dan agresif karena sulit

mengendalikan perilaku dan emosinya. Jika dibiarkan maka akan sangat

mempengaruhi secara negatif kondisi kejiwaan anak. Padahal, tidak ada

seorang anak pun yang menginginkan dirinya dilahirkan dalam kondisi

terganggu kesehatan dan perilakunya. Oleh sebab itu, sangat penting bagi

penderita ADHD mendapatkan penanganan yang tepat sedini mungkin.

Gangguan ADHD ini sering menjadi buah bibir di kalangan para

orangtua, bahkan bukan hanya orangtua tetapi guru PAUD atau TK pun

membicarakan tentang ADHD ini. Karena mereka harus mengetahui

penyebab dan penanganan yang harus mereka lakukan terhadap anak

hiperaktif. Terutama untuk guru PAUD atau TK mereka harus memahami

anak yang memiliki gangguan ADHD supaya mereka tidak kewalahan

dalam menjawab dan menjelaskan berbagai pertanyaan yang diberikan

oleh anak ADHD.

Permasalahan anak ADHD yang mengalami gangguan konsentrasi

ini perlu mendapat penanganan yang tepat agar proses kegiatan belajar

mengajar dapat berjalan dengan baik. Banyak upaya-upaya yang dilakukan

oleh guru, terapis, maupun orang tua dalam meningkatkan konsentrasi

anak ADHD. Diantaranya dengan bentuk-bentuk permainan seperti

bermain peran, dalam bentuk olahraga seperti bulutangis, beladiri. Ada

juga yang menggunakan media khusus seperti puzzle, menggunakan terapi


4

musik dan lainnya. Dari beberapa upaya-upaya tersebut ada beberapa yang

berhasil atau bahkan tidak sama sekali itu karena ketidak tahuan orang tua

terhadap gangguan ADHD dan penanganannya. Ini terlihat dari kurang

tepatnya metode atau media yang digunakan dalam menangani konsentrasi

anak ADHD dan kurangnya keseriusan dalam menangani anak ADHD.

Dengan latar belakang di atas penulis merasa perlu untuk membahas karya

tulis yang berjudul “PERSPEKTIF PSIKOLOGI TERHADAP ANAK

USIA DINI YANG MEMILIKI GANGGUAN ADHD DALAM

KESULITAN BELAJAR DAN PENANGANNYA”

B. Rumusan Masalah

Untuk lebih mengarahkan permasalahan ini, maka penulis membatasinya

kepada:

1. Apa yang dimaksud ADHD?

2. Apa perspektif psikologi terhadap anak yang memiliki gangguan

ADHD dalam kesulitan belajar?

3. Bagaimana cara menangani anak yang memiliki gangguan ADHD?

C. Tujuan Penulisan
5

Tujuan yang ingin di kemukakan oleh penulis dalam karya tulis ini adalah:

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud gangguan ADHD

2. Untuk mengetahui perspektif psikologi anak yang memiliki gangguan

ADHD dalam kesulitan belajar

3. Untuk mengetahui cara menangani anak yang memiliki gangguan

ADHD

D. Metode dan Teknik Penulisan

1. Metode Penulisan

Dalam pembuatan karya ilmiah, penulis menggunakan Metode Deskritif,

Metode yang yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis

suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan

yang luas (Sugiono, 2005 : 21)

2. Teknik Penulisan

Teknik yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ini adalah teknik

Bibliografi yaitu salah satu cara memilih dan menentukan keterangan-

keterangan yang relevan juga mempelajari literature-literatur guna

mendukung penyelesaian masalah yang sedang dibahas (Winarto,

2007:258)

E. Sistematika Penulisan
6

Untuk menguraikan dan memudahkan penulisan ini, maka penulis

menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN, yang meliputi tentang Latar Belakang

Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Metode

Penulisan, Sistematika Penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORETIS yang membahas tentang pengertian

anak berkebutuhan khusus dan ADHD, jenis-jenis dan ciri-ciri

ADHD, faktor-faktor penyebab ADHD.

BAB III : PEMBAHASAN yang berisi tentang penjelasan faktor penyebab

ADHD, Hambatan belajar yang di alami anak ADHD, dan

Penangan anak yang memiliki gangguan ADHD, Teknik

pembelajaran untuk anak ADHD.

BAB IV : PENUTUP yang meliputi kesimpulan dan saran.

Anda mungkin juga menyukai