1
Syafril & Zelhendri Zen, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Depok: Kencana, 2017),
hal.26.
2
Made Pidarta, Landasan Kependidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2013), hal.42.
c. Pembukaan Undang-Undang Dasar tahun 1945
2. Landasan Filsafat
Filsafat dalam arti sekarang mulai dikenal sejak zaman Yunani
kuno. Para tokoh filsafat pada waktu itu adalah Socrates (456-
399SM), Plato (427-347SM), dan Aristoteles (384-322SM).
Socrates mengajarkan bahwa manusia harus mencari kebenaran
dadn kebijakan dengan cara berpikir secara dialektis. Plato
mengatakan kebenaran hanya ada di alam ide yang bisa diselami
dengan akal, sedang Aristoteles merupakan peletak dasar
empirisme, yaitu kebenaran harus dicari melalui pengalaman panca
indra.3
3
Ibid
4
Ibid
3. Landasan Sejarah
5
Ibid
sistem, dan metode pendidikannya diringkas kedalam empat kemasan,
yaitu Asas Taman Siswa, Panca Darma, Adat Istiadat, dan semboyan
atau perlambang. Sedangkan Ahmad Dahlan berkontribusi pada
pendidikan di Indonesia dengan mendirikan organisasi agama Islam
pada tahun 1922 di Yogyakarta, yang kemudian berkembang menjadi
pendidikan agama Islam.
5. Landasan Psikologi
a. Psikologi Perkembangan
Dalam psikologi perkembangan ada 3 jenis pendekatan yaitu:
1) Pendekatan pertahapan, dimana perkembangan individu
berjalan melalui tahapan-tahapan tertentu yang tentunya setiap
individu mempunya ciri khusus dalam tahapan
perkembangannya
2) Pendekatan diferensial, yang mana memandang individu
berdasar kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan.
3) Pendekatan ipsatif, yang berusaha melihat karakteristik setiap
individu, oleh karenanya pendekatan ini boleh juga diseut
pendekatan individual.
b. Psikologi Belajar
Dalam psikologi belajar kita akan dapat mempelajari
bagaimana tipe-tipe pendidik dalam mengajar, dan bagaimana tipe-
tipe peserta didik dalam belajar, hal ini dimaksudkan agar salah
satu diantara pengajar atau peserta didik dapat menyesuaikan
kondisi psikis mereka terhadap satu sama lain agar terjadi situasi
belajar yang nyaman bagi pengajar maupun peserta didik.
c. Psikologi Sosial
Psikologi sosial adalah psikologi yang mempelajari psikologi
seseorang di masyarakat, yang mengkombinasikan ciri-ciri
psikologi dengan ilmu sosial untuk mempelajari pengaruh
masyarakat terhadap individu dan antar individu (Hollander, 1981).
C. Dasar Filosofis Adanya Landasan Pendidikan
Pendidikan sebagai usaha sadar yang sistematis dan sitemik selau bertolak
dari sejumlah landasan serta memperhatikan sejumlah asas tertentu. Landasan
tersebut sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap
perkembangan manusia dan masyaratkat suatu bangsa. Terdapat beberapa
argumen yang dapat gunakan sebagai alasan mengapa landasan pendidikan itu
sangat diperlukan.
Pengertian Urgensi jika dilihat dari bahasa latin bernama “urgere” yaitu
kata kerja yang berarti mendorong dan jika dilihat dari bahasa inggris bernama
“urgent” yang memiliki arti kata sifat. Menurut kamus bahasa Indonesia, Urgensi
adalah hal yang sangat penting atau keharusan yang sangat mendesak untuk
diselesaikan, dengan demikian mengandaikan ada suatu masalah dan harus segera
ditindak lanjuti.
6
Syaiful Sagala, Manajemen Strategi Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, Bandung:
Alfabel, 2009.
Dari definisi tersebut, dapat di simak beberapa hal yang dalam setiap
pendidikan niscaya akan mengundang perhatian dan pertanyaan kita sebagai
pendidik, secara sungguh dan kadang bahkan mendalam.
Pertama, bahwa pendidikan itu pada dasarnya merupakan suatu perbuatan
atau tindakan, mengundang pertanyaan: apa yang dimaksud dengan perbuatan
atau tindakan itu, apakah tindakan itu bersifat sepihak atau timbal-balik, apakah
tindakan itu bersifat menentukan sepenuhnya atau masih ada hal-hal lain yang
turut mempengaruhi berhasil-tidaknya tindakan pendidikan itu, dan selanjutnya
untuk maksud atau tujuan apa tindakan itu dilaksanakan.
Kedua, bahwa tindakan pendidikan itu diarahkan kepada suatu maksud
atau tujuan tertentu, muncul persoalan: Apa yang dimaksud atau dituju oleh
tindakan tersebut?.
Ketiga, untuk mencapai tujuan pendidikan itu, apa sajakah bahan
pendidikan, apakah pengetahuan dan kemahiran, apakah sifat, sikap dan
karasteristik, gambaran pribadi yang bagaimanakah yang diharapkan dimiliki si
terdidik kelak?
Keempat, bahwa tindakan itu dilakukan oleh seseorang terhadap seseorang
menyiratkan suatu pertanyaan mengenai siapa orangnya yang mendidik dan yang
di didik itu dan lebih lanjut lagi apa sebenarnya dan bagaimana karakteristik dan
sifat orang yang dimaksud, pertanyaan ini cukup mendasar dan lebih merupakan
persoalan antropologis.
Kelima, di mana dan dalam keadaan atau situasi bagaimana tindakan
pendidikan itu diambil? Ini pun merupakan suatu persoalan yang perlu mendapat
perhatian kita, karena kita mengetahui, bahwa keadaan atau situasi akan banyak
pengaruhnya terhadap kelangsungan dan efek tindakan yang bersangkutan.
Dari pengertian di atas,menyimpulkan bahwa urgensi pendidikan
merupakan suatu hal yang penting untuk dilakukan dalam perbuatan atau tindakan
yang dilakukan dengan maksud agar anak atau orang yang dihadapi itu akan
menigkatkan pengetahuannya, kemampuannya, akhlaknya, bahkan seluruh
pribadinya.
Pendidikan itu bukan perbuatan yang mudah dan karena itu harus
dilaksanakan dengan penuh kesungguhan, didasari landasan yang kuat diarahkan
kepada sasaran yang tepat, dilaksanakan dengan memperhitungkan situasi dan
kondisi yang kongkrit serta direncanakan melalui pemikiran yang mantap.
Bagi manusia, pendidikan bukan sekedar kemungkinan melainkan
merupakan suatu keharusan untuk dapat hidup, lebih tepat lagi untuk dapat hidup
sebagai manusia. Apabila manusia yang baru lahir itu tidak mendapatkan bantuan
berupa pendidikan, sulit dibayangkan ia dapat terus hidup, apa lagi hidup sebagai
manusia yang harus mampu melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab
dalam dunia yang serba kompleks penuh tantangan. Itu sebabnya, kita sebagai
manusia sangat penting untuk mempelajari berbagai ilmu pengetahuan, sebagai
sarana dalam belajar menghadapi kehidupan.
1. Simpulan
2. Saran
Pendidikan sangat penting bagi manusia, oleh karena itu kita sebagai anak didik
maupun pendidik dimasa yang akan datang harus mengetahui dasar-dasar
kependidikan, supaya terciptanya urgensi dasar pendidikan dalam proses
pendidikan.