Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KELOMPOK

KULIAH KERJA NYATA TERINTEGRASI KOMPETENSI


DI MI NU THOLIBIN TANJUNGKARANG JATI KUDUS
SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2018/2019

DISUSUN OLEH:

1. Lilis Sulvia (1410310109)


2. Lu’lu’il Maknunah (1410310060)
3. Lu’luk Il Maknun (1410301015)
4. Malina Nurus Sofa (1410320001)
5. Maria Ulfa (1410310071)
6. Meidiani Nur Rohmah (1410310087)
7. Meikhun Rizqina (1410320026)
8. Melinda Candra A (1410310042)
9. Mila Khilmiyana Fadhilah (1410310084)
10. Milchatul Wasfiyah (1410310074)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


(PGMI)

JURUSAN TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS (IAIN)

TAHUN 2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah kegiatan intrakurikuler di perguruan
tinggi yang berorientasi kepada masyarakat dan harus diikuti oleh seluruh
mahasiswa. Salah satu pilar dari fungsi tridharma perguruan tinggi adalah
fungsi pengabdian, di samping fungsi pendidikan dan penelitian. Pengabdian
kepada masyarakat dalam bentuk program KKN ini diharapkan mampu
membangun hubungan saling mengoreksi antara kaidah-kaidah keilmuan
dengan dinamika kebutuhan yang ada di masyarakat.
KKN terintegrasi kompetensi ini, merupakan gagasan baru di STAIN
Kudus untuk melengkapi definisi KKN bukan hanya sebagai pengabdian
kepada masyarakat secara lintas disipliner kepada masyarakat secara umum,
melainkan KKN kompetensi ini menuntut pihak perguruan tinggi untuk
mendesain fungsi pengabdian berbasis pada kompetensi prodi mahasiswa
peserta KKN. KKN kompetensi melihat lokus KKN dari perspektif
kompetensi program studi.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai salah satu kegiatan yang wajib
dilaksanakan oleh setiap mahasiswa dan merupakan kegiatan yang
tersistematika, terprogram dengan rapi mengharuskan adanya perencanaan,
penyusunan pelaksanaan, pelaporan dan pengevaluasian sehingga nantinya
KKN tidak merupakan kegiatan yang serabutan tetapi merupakan kegiatan
ilmiah dan mencerminkan akan dunia kampus yang kesemuanya harus
didasarkan pada kaidah-kaidah keilmiahan dan sekali lagi bukan suatu
kegiatan yang tak terorganisir. STAIN Kudus merupakan salah satu
perguruan tinggi yang juga melaksanakan KKN, juga tidak terlepas pada hal-
hal yang bersifat keilmiahan, maka setiap diadakannya KKN mahasiswa
diwajibkan melaporkan kegiatan yang telah dilaksanakan.
Berdasarkan kenyataan diatas maka praktikan dari Tim KKN
Terintegrasi Kompetensi Tarbiyah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

1
yang bertempat di Madrasah Ibtidaiyah NU Tholibin Tanjungkarang Jati
Kudus akan membuat laporan kegiatan KKN IK yang ditentukan oleh
Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) selaku penanggung jawab
pelaksanaan kegiatan KKN IK ini. Laporan ini dimaksudkan untuk
mendeskripsikan dan memberikan data-data yang valid sesuai dengan
pedoman pembuatan laporan KKN-IK dan pelaporan tentang kegiatan-
kegiatan yang menjadi program kerja yang telah praktikan laksanakan di
madrasah tersebut.
Semoga laporan ini dapat memberikan gambaran secara jelas dan dapat
menjadi acuan terhadap penilaian yang nantinya akan menjadi kesimpulan.
Berdasarkan hal tersebut. Kritik dan saran yang konstruktif praktikan
harapkan untuk menyempurnakan laporan ini.

B. Definisi
Kuliah Kerja Nyata Terintegrasi Kompetensi (KKN-IK) adalah suatu
kegiatan intrakurikuler wajib dengan memadukan pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi dalam satu paket kegiatan terintegrasi antara (Praktik
Profesi Lapangan (PPL), Praktik Kerja Lapangan (PKL), Kuliah Kerja Nyata
(KKN), dan Tugas Akhir (TA) dalam semester yang sama. Berbagai macam
aspek kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa secara terintegrasi dalam satu
kegiatan KKN secara utuh dan komprehensif yang berbasis pada kompetensi
yang dimiliki oleh mahasiswa.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan yang hendak dicapai dari keseluruhan kegiatan KKN Terintegrasi
Kompetensi ini adalah:
a. Meningkatkan kepedulian/empati mahasiswa pada dunia
kompetensi/profesinya.
b. Menjamin keberlanjutan program kreatif inovatif lembaga pengguna
lulusan dan pihak perguruan tinggi.

2
c. Melakukan pengabdain berdasarkan keahlian dan kompetensi.
2. Tujuan Institusional
a. Sebagai pengabdian STAIN Kudus terhadap masyarakat dalam upaya
memahami persoalan yang dihadapi oleh lembaga pengguna lulusan.
b. Memberikan pembekalan yang paripurna kepada mahasiswa KKN
untuk lebih melihat, mengalami dinamika masalah dan kebutuhan riil
di lembaga pengguna lulusan.
c. Mahasiswa dan pihak perguruan tinggi berkesempatan
mengembangkan dan memberdayakan lembaga pengguna lulusan
berbasis keilmuan dan sebaliknya.

D. Manfaat KKN IK
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan KKN Terintegrasi
Kompetensi sebagai berikut.
1. Mahasiswa;
a. Memperdalam pengertian, penghayatan, dan pengalaman mahasiswa
dalam bidang kompetensi program studi secara nyata di lembaga
madrasah.
b. Mendewasakan mahasiswa dalam setiap penelaahan dan pemecahan
masalah yang ada di madrasah secara profesional.
c. Membentuk sikap dan rasa cinta, kepedulian sosial, dan
tanggungjawab mahasiswa terhadap kemajuan madrasah.
d. Memberikan ketrampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan
program-program memajukan lembaga madrasah.
e. Membina mahasiswa agar menjadi seorang innovator, motivator, dan
problem solver.
f. Memberikan pengalaman dan ketrampilan kepada mahasiswa sebagai
calon tenaga pendidik yang profesional di bidangnya.
2. Institusi / Madrasah;
a. Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran untuk merencanakan serta
melaksanakan program pengembangan madrasah menjadi lebih baik.

3
b. Meningkatkan kemampuan berfikir, bersikap dan bertindak agar
sesuai dengan program pendidikan di madrasah
c. Memperoleh pembaharuan-pembaharuan yang diperlukan dalam
memajukan lembaga pendidikan madrasah.
3. STAIN Kudus;
a. Perguruan tinggi lebih terarah dalam mengembangkan ilmu dan
pengetahuan kepada mahasiswa, dengan adanya umpan balik sebagai
hasil integrasi mahasiswa dengan lembaga pengguna lulusan. Dengan
demikian, kurikulum perguruan tinggi akan dapat disesuaikan dengan
tuntutan dan kebutuhan riil di lapangan.
b. Perguruan tinggi dapat menjalin kerjasama dengan instansi lain dalam
rangka memajukan lembaga pendidikan di madrasah.
c. Perguruan tinggi dapat mengembangkan IPTEKS yang lebih
bermanfaat dalam pengelolaan dan penyelesaian berbagai masalah di
lembaga pengguna lulusan.

4
BAB II
PROFIL MADRASAH

A. Sejarah Kelembagaan
1. Sejarah Singkat Madrasah Ibtidaiyah NU Tholibin Kudus
Keberhasilan suatu lembaga selalu disertai peristiwa yang
melatarbelakangi keberadaannya. Mengingat kembali perjalanan sejarah
yang akan memberikan hikmah dan pelajaran yang berarti bagi
perkembangan masa mendatang. Sebagaimana hasil wawancara dengan
Bapak Sajam, S.Pd.I selaku guru MI NU Tholibin mengungkapkan berikut
ini:
“Berdirinya bermula dari adanya kegiatan belajar agama, yang
bertempat di Langgar atau sekarang dikenal dengan Musholla, yang
bertempatkan di rumahnya Bapak KH. Umar Baharuddin. Kegiatan
belajar agama pada waktu itu banyak mengalami hambatan dan
kendala-kendala, karena pada waktu itu masih dalam masa perang,
yakni perang kemerdekaan Republik Indonesia (RI).”
Perlu diketahui, Bapak K.H. Umar Baharuddin termasuk salah satu
pejuang kemerdekaan Indonesia pada waktu itu, khususnya pejuang dalam
hal masalah agama Islam di Desa Tanjungkarang Jati Kudus. Selanjutnya
Bapak Sajam mengemukakan sebagai berikut:
“Setelah masa perkembangan, karena Islam di Tanjung semakin
berkembang, maka didirikanlah lembaga pendidikan, yang dinamai
Madrasah Tholibin, yakni pada tanggal 18 April 1949. Walaupun
telah didirikan Madrasah, akan tetapi belum mempunyai tempat
sendiri, yakni masih ikut di Masjid, tepatnya di depan samping
Masjid, yang terdiri dari 3 (tiga) lokal. Masjid tersebut sekarang
berada di sebelah utara Madrasah Ibtidaiyah NU Tholibin adapun
Masjid tersebut adalah Masjid Jami’ Al-Karim.”1

1
Hasil Wawancara dengan Bapak Sajam, S.Pd.I, guru MI NU Tholibin Tanjungkarang
Jati Kudus, pada tanggal 10 Maret 2018 pukul 08.30-09.00 WIB.

5
Letak MI NU Tholibin Tanjungkarang Jati Kudus:
Utara : Masjid Jami’ Al-Karim
Barat : Perkampungan penduduk
Selatan : RA NU Muslimat Tholibin
Timur : Perkampungan penduduk
Seiring berjalanya waktu, ada yang mewakafkan tanah, yang
letaknya berada di sebelah selatan Masjid Jami’ Al-Karim, yakni Ibu Hj.
Noor Khasanah, beliau adalah saudaranya pemilik pabrik Jambu Bool
Kudus. Sehingga madrasah yang awalnya berada di samping depan Masjid
Jami’ Al-Karim dipindah di tanah wakaf dari Ibu Noor Khasanah, sebelah
selatan Masjid.2
Walaupun telah mempunyai tempat sendiri, akan tetapi lembaga
tersebut belum menjadi Madrasah Ibtidaiyah (MI), melainkan Madrasah
Tholibin. Dan seiring berjalannya waktu, pada tahun 1967 sudah diakui
sebagai Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau setingkat Sekolah Dasar, sehingga
sudah dapat mengikuti persamaan Ujian tingkat se-Kabupaten, akan tetapi
pada zaman dahulu pula belum ada yang Madrasah tingkat Negeri atau
MIN.
Sejak awal berdirinya, Madrasah Tholibin ini sudah menginduk
dari Lembaga Ma’arif. Karena menginduk dengan Lembaga Ma’arif NU,
maka madrasah ini dinamai Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama
Tholibin, yang letaknya berada di desa Tanjungkarang Kecamatan Jati
Kabupaten Kudus.
2. Visi dan Misi Madrasah
Visi Madrasah Ibtidaiyah NU Tholibin yaitu terampil, berprestasi,
IMTAQ dan IMTEK.
Misi Madrasah:
a. Menumbuhkan semangat berprestasi dan kreatif berdasarkan IMTAQ
dan IMTEK

2
Hasil Wawancara dengan Bapak Sajam, S.Pd.I, guru MI NU Tholibin Tanjungkarang
Jati Kudus, pada tanggal 10 Maret 2018 pukul 08.30-09.00 WIB.

6
b. Mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran yang berkualitas dan
Islami
c. Membangun citra madrasah sebagai mitra terpercaya masyarakat di
bidang pendidikan
d. Terwujudnya insan yang cerdas, terampil dan memiliki kepribadian
yang kuat
Tujuan Madrasah:
a. Mampu menerangkan ilmu dalam kehidupan sehari-hari yang
berakhlakul karimah
b. Mampu berkompetensi dengan yang lain dalam berprestasi
c. Memiliki ketrampilan dan hidup mandiri mengikuti pendidikan lebih
lanjut
d. Meningkatkan partisipasi seluruh warga sekolah dan masyarakat agar
tercipta kondisi yang harmonis dalam mencapai tujuan pendidikan
3. Identitas Madrasah
Sebuah lembaga pendidikan tentunya memiliki identitas masing-masing
agar jelas dan diakui keberadaannya. Adapun identitas MI NU Tholibin
sebagai berikut:
a. Nama Madrasah : Madrasah Ibtidaiyah NU Tholibin
b. Alamat Madrasah : Jl. Perum Pura No. 8 Rt. 02 Rw. 03
Tanjungkarang Jati Kudus
c. Kode Pos : 59345
d. NSM : 111233190035
e. Status : Terakreditasi
f. Surat Keputusan No : 022404
g. Tanggal : 09 – 11 – 2010
h. Tahun Berdiri : 18 April 1949

4. Letak Geografis
Pendeskripsian tentang wilayah yang berpotensi adalah menjadi sebuah
alasan suatu lembaga untuk dapat maju dan berhasil, MI NU Tholibin

7
Tanjungkarang Jati Kudus, sudah cukup memiliki semua kriteria mencakup
wilayah. Dengan keadaan lingkungan yang cukup memadai, sehingga
menciptakan ketenangan bagi anak didik dalam menuntut ilmu dan menggali
potensi serta bakatnya.
Secara geografis MI NU Tholibin Tanjungkarang Jati Kudus terletak
cukup strategis yang mudah diakses dari manapun, lokasinya berada di Jl.
Pura No. 8, Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus.
Lokasi MI NU Tholibin Tanjungkarang Jati Kudus berbatasan dengan
berikut ini:
a. Sebelah timur : Perum Pura Kudus
b. Sebelah selatan : KB/RA Muslimat NU Tholibin
c. Sebelah barat : Pasar Tradisional Lentog Tanjung
d. Sebelah utara : Masjid Jami’ al-Karim

B. Organisasi Madrasah
Organisasi madrasah ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
catatan konkrit atas pembangunan dan perjalanan panjang Madrasah
Ibtidaiyah NU Tholibin Tanjungkarang Jati Kudus. Selain itu, juga
dimaksudkan untuk menganalisis berbagai problem pendidikan yang berserak
dalam ruang pembelajaran di lembaga pendidikan ini.
Susunan Pengurus Komite Sekolah MI NU Tholibin
Tanjungkarang Jati Kudus Periode 2018-2020
Ketua : Chamim Masyhuri
Wakil Ketua : Turaekan
Sekretaris : Yusrul Hana
Bendahara : Sholikul Hadi
Wakil Bendahara : Riska Widayanti
Anggota : Salimu Anas
Abdul Rohim
Lilik Supriyanto
Zubaidah, S.Pd

8
Ana Ristiana
Hj. Neni Triyana
Ir. H. Musfikur Rohman
H. Yatiman
Noor Farida
Susanti
Berikut struktur kepengurusan Madrasah Ibtidaiyah NU Tholibin
Tanjungkarang Jati Kudus:
1. Pembina : Kementrian Agama Kabupaten Kudus
LP Ma’arif NU Kudus
2. Kepala Madrasah :Nuzulu Ni’mah, S.Pd.I
3. Sie Kurikulum : Nujumun Nikmah, S.Pd.I
4. Sie Kesiswaan : Sukini, S.Pd.I
5. Sie Sarana Prasarana : Chusnul Chotimah, S.Ag
6. Sie Humas : Sajam, S.Pd.I
7. Bendahara : Siti Susiloati, S.Pd
8. Tata Usaha : Moh Taufiqurrohman
9. Ketua Komite : KH. Chamim Masyhuri
10. Ketua Pengurus : Ashim Bahroni

Wali Kelas :
Wali Kelas I : Chusnul Chotimah, S.Ag
Wali Kelas II : Noor Isih, S.Pd.I
Wali Kelas III : Sukini, S.Pd.I
Wali Kelas IV : Sajam, S.Pd.I
Wali Kelas V : Nujumun Nikmah, S.Pd.I
Wali Kelas VI : Siti Hamdanah, S.Pd.I

9
C. Kurikulum, Kesiswaan, Kepegawaian dan Keuangan
1. Kurikulum
Penyiapan paket pendidikan yang profesional, lembaga pendidikan
MI NU Tholibin menggunakan strategi aplikatif dalam penggunaan
kurikulum. Artinya, madrasah ini menyiapkan cara khusus penggunaan
kurikulum, yakni strategi moderat. Pada tahun 2006, di awal kebijakan
penggunaan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) dari pemerintah
pusat, madrasah ini menggunakan kurikulum 2004 (standar isi) dan KBK
(acuan pengajaran tahun 2006). Sampai sekarang madrasah ini
menggunakan acuan kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan). Memegang otoritas kebijakan di madrasah ini, berusaha untuk
melakukan strategi terbaik untuk menciptakan produk pendidikan
berkualitas.
Berdasarkan Permenag RI Nomor 2 tahun 2008 dan pertimbangan dari
Komite Madrasah, maka struktur kurikulum yang dikembangkan di MI NU
Tholibin sebagai berikut:
a. Struktur Kurikulum MI NU Tholibin
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran
yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
Kedalaman muatan kurikulum tiap mata pelajaran dituangkan dalam
bentuk Kompetensi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar) yang
dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
1) Kerangka Dasar Kurikulum
Peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum
untuk jenis pendidikan umum, kejujuran, dan khusus pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah terdiri atas komponen mata pelajaran,
komponen muatan lokal dan komponen pengembangan diri.
a) Komponen Mata Pelajaran
Komponen mata pelajaran yang dilaksanakan di MI NU
Tholibin sesuai dengan Standar Isi yaitu meliputi lima kelompok

10
mata pelajaran, yang terdiri atas: (1) Kelompok mata pelajaran
agama dan akhlak mulia meliputi: Pendidikan Agama (Qur’an
Hadits, Aqidah Akhlak, Fiqih, Keterampilan Agama, dan Sejarah
Kebudayaan Islam); (2) Kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian meliputi Pendidikan
Kewarganegaraan; (3) Kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi meliputi Bahasa Indonesia, Bahasa
Arab, Bahasa Inggris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu
Pengetahuan Sosial, Keterampilan, dan Baca Tulis Huruf Al-
Qur’an; (4) Kelompok mata pelajaran estetika meliputi: Seni
Budaya dan Bahasa Jawa; (5) Kelompok mata pelajaran jasmani,
olahraga dan kesehatan meliputi Pendidikan Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan.
b) Komponen Muatan Lokal
Komponen muatan lokal dimaksudkan untuk
mengembangkan potensi dan karakteristik daerah yang menjadi
keunggulan lokal. Adapun muatan lokal tersebut meliputi mata
pelajaran Baca Tulis Huruf Al-Qur’an, Bahasa Jawa, Bahasa
Inggris, dan Ke-NU-an.
c) Pengembangan Diri
Pengembangan diri dimaksudkan untuk mengembangkan
potensi, bakat, minat dan sikap peserta didik. Pengembangan diri
yang dilaksanakan di MI NU Tholibin adalah Bimbingan
Konseling (BK) dan kegiatan ekstrakurikuler.
Berdasarkan Permenag RI Nomor 2 tahun 2008 dan pertimbangan dari
Komite Madrasah, maka struktur kurikulum yang dikembangkan di MI NU
Tholibin sebagai berikut:

11
Program Kurikulum MI NU Tholibin Kudus
No Komponen Kelas
I II III IV V VI
Pendidikan Agama T 2 2 2
1. a. Al Qur’an Hadits E 2 2 2
b. Akidah Akhlak M 2 2 2
A
c. Fiqih 2 2 2
T
d. SKI
I
K
Pendidikan
2 2 2
2. kewarganegaraan

Bahasa Indonesia 6 6 6
3.
4. Bahasa Arab 2 2 3

5. Matematika 6 6 6
6. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4

8. SBK 4 4 4
Pend. Jasmani, Olahraga dan
9. Kesehatan
4 4 4

10. Muatan Lokal


a.
Bahasa 2 2 2 2
Daerah
b.
Bahasa 1 2 2 2
Inggris
c. Ke NU an 1 1 1
d.
Baca
Tulis 1 - - -
Al
Qur’an
11. Pengembangan Diri
a. Pramuka

12
b. Komputer
c. Seni Baca Al Qur’an
d. Seni Rebana
12. e. Upacara

c) Ekuivalen / setara dengan 2 jam pelajaran per minggu.


d) Program Tahunan (Prota) dan Program Semester (Promes).
e) Pembagian Tugas Guru dan Penyusunan Jadwal Pelajaran
b. Pelaksanaan Sistem Pembelajaran di Mi NU Tholibin
a) Sistem Paket
MI NU Tholibin melaksanakan program pendidikan dengan
sistem paket. Program pembelajaran dilaksanakan melalui tatap muka,
penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
proses interaksi antara anak didik dengan pendidik yang waktunya 35
menit/jam dengan beban belajar maksimal 48 jam pelajaran per
minggu. Secara lebih rinci dapat kita lihat pada tabel berikut :
Sistem Paket, Waktu, dan Beban Belajar Perminggu
Kelas Satu Jam Jumlah Jam Minggu Efektif Waktu
Pembelajar Pembelajaran Per-Tahun Pembelaja
an Tatap perminggu Pelajaran ran/
Muka/Meni Jam/Tahu
t n
1. 35 38 36 1.368
2. 35 36 36 1.296
3. 35 45 36 1.620
4. 35 46 36 1.656
5. 35 46 36 1.656
6. 35 46 32 1.656

Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran


yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang
dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu
penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik. Kegiatan mandiri
tidak terstruktur misalnya: mengikuti dan merekam berita-berita
tertentu di media massa (televisi, radio, surat kabar, dan lain-lain),

13
mengikuti kursus/diklat di lembaga pendidikan non formal di
masyarakat.
Jumlah waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur secara keseluruhan sebanyak-banyaknya 40% dari
jumlah waktu untuk kegiatan tatap muka.
b) Pendidikan Kecakapan Hidup
Pendidikan kecakapan hidup (life skills) di MI NU Tholibin
berusaha untuk memberikan : (1) Kecakapan religius, yang terdiri
dari: membiasakan shalat fardhu dan sunnah dengan tertib, tepat
waktu dan benar, membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar,
mengamalkan ajaran Nabi Muhammad SAW, membiasakan infak
dan sedekah, membudayakan kegiatan sosial, memperingati hari-
hari besar Islam. (2) Kecakapan disiplin, yang terdiri dari: masuk
dan pulang tepat waktu, disiplin dalam kegiatan pembelajaran,
melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru, mengumpulkan
tugas tepat waktu, istirahat tepat waktu, membiasakan memakai
pakaian sesuai aturan madrasah, menggunakan peralatan madrasah
dengan baik, merawat peralatan belajar secara baik. (3) Kecakapan
peduli lingkungan, yang terdiri dari: menanamkan budaya hidup
bersih di lingkungan kelas dan madrasah, penataan lingkungan
madrasah, dan maemperindah lingkungan madrasah.
MI NU Tholibin ketiga kecakapan hidup (life skills) tersebut
menggunakan model pembelajaran integrative. Artinya Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang disusun (terutama dalam
pengembangan Silabus dan RPP serta bahan ajarnya)
diorientasikan kepada pengembangan kecakapan hidup. Dengan
model integrative ini pendidikan kecakapan hidup bukan
merupakan suatu mata pelajaran tersendiri dan tidak ada
penambahan jam pelajaran khusus, karena kecakapan hidup telah
terintegrasi melalui semua mata pelajaran.
c) Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal

14
Pendidikan berbasis keunggulan lokal di MI NU Tholibin
adalah sebagai berikut: (1) Memiliki lingkungan yang nyaman dan
kondusif untuk belajar. (2) Memiliki keunggulan dalam kegiatan
keagamaan. (3) Mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. (4)
Memiliki keunggulan dalam prestasi kesenian.
d) Pendidikan Berbasis Keunggulan Global
Pendidkan berbasis keunggulan global di MI NU Tholibin
adalah memiliki tim olimpiade sains, matematika, dan bahasa
Indonesia yang unggul di tingkat kabupaten yaitu (1) Sistem
Mengajar. (2) Sistem Belajar. (3) Sistem Evaluasi/Penilaian. (4)
Sistem Penulisan Rapor/Hasil Belajar. (5) Sistem
Kenaikan/Kelulusan. Adapun pelaksanaan penilaian terhadap hasil
belajar peserta didik meliputi: jenis penilaian, bentuk Penilaian, dan
kriteria penilaian. Sedangkan laporan kemajuan belajar peserta didik
ditandai dengan kenaikan kelas dan kelulusan.
2. Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Program kerja MI NU Tholibin Tahun Pelajaran 2017/2018, ada
beberapa bidang. selanjutnya membahas tentang bidang ketenagakerjaan.
Di sini ada 2 jenis kegiatan, yaitu: guru dan pegawai tata usaha dan
pesuruh. Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan guru adalah berusaha
melengkapi guru bidang studi sesuai dengan ketentuan, mewajibkan guru
untuk meningkatkan wawasan keilmuan dan pendidikan melalui program
satu hari wajib membaca, menambah pengetahuan melalui izin belajar.
Adapun dalam melaksanakan program satu hari membaca,
biasanya guru-guru atau pegawai MI NU Tholibin memanfaatkan
perpustakaan dan jaringan WIFI yang ada di madrasah, biasanya guru
mencari informasi-informasi terbaru mengenai dunia pendidikan, Jika
tidak dengan cara di atas, guru biasanya membawa sendiri buku dari
rumah. Tata tertib guru dan staf administrasi, diatur oleh Kemenag. Salah
satunya absensi guru dan pegawai, absensi guru dan pegawai
menggunakan scan muka dan jadwal masuk dan pulang sudah ditentukan,
seperti berikut:

15
Jam Kerja Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Hari Jam
Senin – kamis 07.00 - 14.30
Jum’at 07.00 - 11.30
Sabtu 07.00 - 15.00

Semua tingkah laku guru di atas diatur oleh kode etik guru MI NU
Tholibin. Isi kode etik guru antara lain:
a. Guru berbakti membimbing anak didik untuk membentuk manusia
Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila.
b. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.
c. Guru memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan
melaksanakan bimbingan dan pembinaan.
d. Guru menciptakan suasana madrasah sebaik-baiknya yang menunjang
berhasilnya proses belajar mengajar.
e. Guru memelihara hubungan baik dengan wali murid dan masyarakat
sekitar.
f. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan
meningkatkan mutu dan martabat profesinya.
g. Guru memilihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan
kesetiakawanan sosial.
h. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu
Organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengadilan.
i. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang
pendidikan.

Adapun tata usaha madrasah mempunyai tugas melaksanakan


ketatausahaan madrasah dan bertanggung jawab kepada kepala madrasah
sebagai berikut:
a. Penyusunan program kerja tata usaha madrasah.
b. Pengelolaan keuangan madrasah.
c. Pengurusan administrasi ketenagaan dan peserta didik.
d. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha madrasah.

16
e. Penyusunan administrasi perlengkapan madrasah.
f. Penyusunan dan penyajian data/statistik madrasah.
g. Mengoordinasi dan melaksanakan 7 K.

Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan MI NU Tholibin


Tanjungkarang Jati Kudus Tahun Pelajaran 2017/2018
JABATA PENDI MULAI MASA
No NAMA TTL STTS
N DIKAN TUGAS KERJA
TM BL
Kudus, 27-02-
1. Sajam, S.Pd.I Ka. Sek S1 01/12/1985 30 Swt
1964
Nuzulu Ni’mah, Kudus, 06-05-
2. G. Kelas S1 01/05/1991 24 Swt
S.Pd.I 1971
Chusnul Kudus, 16-01-
3. G. Kelas S1 01/8/1991 24 Swt
Chotimah, S.Ag 1971
Nujumun Kudus, 27-01-
4. G. Kelas S1 08/071994 19 Swt
Nikmah, S.Pd.I 1972
Kudus, 05-05-
5. Sukini, S.Pd.I G. Kelas S1 13/07/1994 19 Swt
1973
Kudus, 25-06-
6. Saidah, S.Pd.I G. Mapel S1 25/07/2000 16 Swt
1978
St Hamdanah, Kudus, 11-0119-
7. G. Kelas S1 29/11/2004 11 Swt
S.Pd.I 81
Kudus. 14-07-
8. Noor Isih, S.Pd.I G. Kelas S1 01/01/2005 11 PNS
1976
Siti Susilowati, Kudus, 26-09- G. B.
9. S1 03/03/2007 9 Swt
S.Pd 1985 Inggris
M. Kudus, 08-07-
10. TU MA 13/07/2009 7 Swt
Taufiqurrohman 1985

Tenaga pendidik rata-rata telah menempuh jenjang pendidikan Strata


1 sesuai dengan kualifikasi masing-masing dan masih berstatus sebagai guru
swasta meskipun hanya ada satu yang berstatus PNS. Jumlah tenaga pendidik
dan tenaga kepenididikan terdiri dari Kepala madrasah berjumlah 1 orang,
tenaga pendidik berjumlah 9 orang, dan tenaga kependidikan berjumlah 1
orang.

3. Keadaan Peserta Didik MI NU Tholibin

17
Sebagai lembaga pendidikan, MI NU Tholibin Tanjungkarang Jati
Kudus telah menyuguhkan konsep pembelajaran yang berada dengan
lembaga-lembaga yang lainnya dalam hal meningkatkan mutu dan
kualitas peserta didik guna pembekalan ilmu kelak terjun ke masyarakat.
Dalam pembinaan kepesertadidikan di MI NU Tholibin Tanjungkarang
Jati Kudus selalu mengedepankan akhlak yang mulia yang menjadi
landasan utama. Metode inilah yang nantinya akan menciptakan
masyarakat yang selaras antara jiwa religius dengan kemajuan zaman,
karena selain pembinaan dari segi religi, juga diberikan pembinaan
dengan pembekalan ilmu pengetahuan umum sebagai tumpuan
pengetahuan mereka dalam menghadapi kemajuan teknologi.
Selain pembekalan terhadap pengetahuan agama dan umum, para
peserta didik di MI NU Tholibin ini juga diberikan pengarahan tentang
bagaimana bersosialisasi dari pembelajaran bersosialisasi yang terkecil
dulu, tentang bagaimana memelihara ukhuwah islamiyah dengan sesama
peserta didik yang berada di lingkungan madrasahnya. Sehubungan
dengan hal tersebut, maka dalam hal ini akan dipaparkan hal-hal yang
berkaitan dengan kepesertadidikan di MI NU Tholibin Tajungkarang Jati
Kudus.

Jumlah peserta didik MI NU Tholibin Tanjungkarang Jati Kudus


tahun pelajaran 2016/2017 berjumlah yang 87 anak dengan jumlah
keseluruham 41 anak laki-laki dan 46 anak perempuan dari kelas I-VI.

Jumlah Peserta Didik MI NU Tholibin Tahun Pelajaran 2017/2018


No Kelas Jumlah Siswa L/P
1. I 22 11/11
2. II 16 9/7
3. III 12 7/5
4. IV 15 5/10
5. V 11 5/6
6. VI 14 7/7
Jumlah 90 44/46

Kegiatan Ekstrakurikuler

18
Adapun kegiatan ekstrakulikuler yang diselenggarakan oleh
Madrasah Ibtidaiyah NU Tholibin Tanjungkarang Jati Kudus sebagai
berikut:

Ekstrakurikuler MI NU Tholibin Tanjungkarang Jati Kudus

No Jenis ekstra kurikuler Diselenggarakan


1 Pramuka YA
2 PASKIBRAKA YA
3 Marching Band YA
5 Matematika TIDAK
6 Sepak bola / Futsal YA
7 Tenis Meja YA
8 Bulu Tangkis YA
9. Seni Suara / Paduan Suara YA
10 Seni Musik / Alat Musik YA
11 Seni Tari Tradisional / Daerah YA
12 Seni Tari Modern TIDAK
13 Seni Drama / Teater YA
14 Marawis / Nasyid YA
Ekstra pramuka dilaksanakan pada setiap hari Rabu jam 14.00-17.00
WIB bertempat di kelas atau di halaman MI NU Tholibin Tanjugkarang Jati
Kudus.
4. Keuangan
Sumber dana MI NU Tholibin Tanjungkarang Jati Kudus di antaranya,
diperoleh dari :
a. DIPA
b. KOMITE

D. Sarana dan Prasarana


Layaknya Madrasah Ibtidaiyah pada umumnya, maka MI NU Tholibin
Tanjungkarang Jati Kudus memiliki bangunan lantai satu dan dua, memiliki
fasilitas atau sarana dan prasarana yang memadai. Berkaitan dengan sarana
dan prasarana yang memadai merupakan salah satu faktor penunjang
keberhasilan dan memudahkan dalam pelaksanaan pengajaran.

19
MI NU Tholibin Tanjungkarang Jati Kudus sebagai lembaga pendidikan
memiliki sarana dan prasarana sebagai penunjang keberhasilan belajar
mengajar. Adapaun sarana dan prasarana tersebut adalah sebagai berikut :
1. Bangunan dan Ruangan Madrasah meliputi:
DATA RUANGAN

Keadaan
No Nama Ruang Jumlah Luas
Baik R R RB
1 Ruang Kepala 1
2 Ruang TU 1
3 Ruang Guru 1
4 Ruang Kelas 6
5 Ruang Lab. Komputer -
6 Ruang Lab. Bahasa -
7 Ruang Lab. MIPA -
8 Ruang BK -
9 Ruang UKS 1
10 Ruang Perpustakaan 1
11 Musholla -
12 Dapur 1
13 Kamar mandi Anak 2
14 Kamar mandi Guru 1
15 Gudang 1

2. Alat pembelajaran, meliputi:


Alat pembelajaran yang sudah tersedia adalah sebagai berikut:
Proyektor : 1 unit
Sound Sistem : 2 unit
Microphone : 2 unit
Black board : 1 unit
White board : 6 Unit
Komputer kantor : 2 unit
Printer : 3 unit
Perencanaan Pengadaan alat pembelajaran adalah sebagai berikut:
Buku yang relevan : 700 Eksamplar
Koleksi buku perpustakaan : 150 Eksamplar
Rak/Almari buku : 10 buah
Proyektor : 1 unit

20
E. Hubungan Madrasah dengan Masyarakat
Madrasah Ibtidaiyah NU Tholibin Tanjungkarang Jati Kudus
merupakan anggota kelompok kerja se-Kabupaten Kudus. Terwujudnya
pendidikan di MI NU Tholibin Tanjungkarang Jati Kudus serta terlaksananya
proses kegiatan belajar mengajar secara efektif semua itu tidak lepas dari :
1. Kepercayaan dan kerjasama yang baik antara Pengurus dengan
masyarakat.
2. Kerjasama yang baik antara warga madrasah dengan masyarakat.
3. Adanya hubungan yang baik antara guru dengan tokoh masyarakat.
4. Adanya hubungan komunikasi timbal balik antara madrasah dengan
masyarakat.
5. Adanya hubungan baik antara madrasah dengan intansi baik pemerintah
maupun swasta.
6. Kerjasama yang baik antara, Pengurus, Kepala Madrasah, Guru,
Karyawan dan Wali Murid.

21
BAB III
PENGABDIAN KOMPETENSI
A. Pengabdian Kompetensi Tenaga Pendidik Berbasis Program Studi
1. Bentuk Pengabdian dari Program Kerja KKN-IK
a. Ekstra Tari
Salah satu seni yang menjadi keharusan dimiliki oleh mahasiswa
program studi PGMI adalah keahlian seni dalam bidang tari. Maka
dari itu dengan adanya kesempatan KKN ini praktikan mengadakan
kegiatan ekstrakurikuler tari di luar jam sekolah, dan latihan tari ini
dipertunjukkan pada waktu penutupan atau pelepasan praktikan dari
tugas KKN-IK di Madrasah Ibtidaiyah NU Tholibin Kudus. Tari yang
dipilih merupakan model tarian daerah, dengan alasan ini merupakan
bentuk pengunggulan dari keterampilan praktikan PGMI daripada
program studi lainnya.
b. Ekstra Mading
Majalah dinding adalah satu satu alat penyalur kreatifitas siswa
untuk mengekspresikan keahliannya dalam seni gambar dan tulis.
Karena itulah praktikan memasukkan ekstra mading dalam program
tambahan. Adapun siswa yang mengikuti kegiatan ini adalah kelas III
sampai kelas V. Praktikan sendiri menyadari pentingnya kemampuan
tulis menulis yang diasah sejak dini, sehingga akan berkembang dan
berguna di jenjang pendidikan siswa yang lebih tinggi nanti.

22
c. Pekan Baca
Peningkatan minat baca siswa dapat ditingkatkan dengan adanya
gerakan pekan baca yang telah digalakkan oleh kemendikbud,
sehingga siswa mempunyai wawasan yang luas melalui bacaan-
bacaan yang berkualitas. Mahasiswa praktikan KKN-IK dalam hal ini
membantu menyediakan buku-buku bacaan bagi kelas I sampai
dengan kelas V. Buku yang disediakan terdiri dari buku akademik dan
nonakademik.

d. Selasa Bugar (Senam Sehat)


Selain tari, senam juga menjadi salah satu bentuk prioritas
keterampilan PGMI. Hal ini menjadi alasan praktikan membuat
program kerja senam sehat. Selain untuk menjaga kesehatan dan
kedisiplinan, penjadwalan senam ini praktikan maksudkan sebagai
ajang gotong royong dalam rangka kebersiggan madrasah, karena
setelah senam selesai dilaksanakan dilanjutkan dengan agenda bersih
sampah Tholibin.
e. Pelatihan Paduan Suara
Pelatihan ini diadakan untuk menyeleksi siswa dalam seni suara.
Sebuah kegiatan yang menghasilkan produk sekelompok siswa yang
dikategorikan baik dalam paduan suara. Hasil dari pelatihan paduan
suara akan ditampilkan dalam penutupan KKN-IK. Adapun lagu yang
akan dinyanyikan adalah “Yalal Wathon” yang merupakan ciri khas
pelajar NU.
f. Pelatihan Puisi
Selain tari dan paduan suara, puisi juga termasuk dalam
pertunjukan yang akan disajikan dalam acara penutupan KKN-IK.
Puisi yang dilatihkan merupakan jenis musikalisasi puisi bertema
“Guru”, yang mana selain pembaca puisi juga disajikan penyanyi latar
belakang secara bersamaan, sehingga akan memberikan kesan hidup
pada puisi yang dibacakan. Selain melatih syarat-syarat pembacaan

23
puisi, praktikan KKN-IK juga melatih penghayatan dan pemfokusan
siswa.
g. Pendekatan Terhadap Siswa Bermasalah
Ini menjadi salah satu program unggulan yang tidak sengaja
praktikan buat. Praktikan menemukan satu kondisi dari seorang siswa
perempuan (siswi) yang cerdas dan memiliki semangat belajar yang
tinggi, namun karena terdapatnya sesuatu yang sulit dipahami oleh
guru-guru siswi tersebut enggan bersekolah. Dari praktikan mencoba
untuk melakukan pendekatan terhadap siswi tersebut untuk menggali
masalah, memotivasi dan akhirnya program tersebut berjalan. Pada
akhirnya siswi tersebut kembali aktif di sekolah bahkan mengikuti
ekstra yang diadakan praktikan KKN-IK yaitu latihan paduan suara
dan ikut memeriahkan lomba dan penutupan KKN-IK.
2. Bentuk Pengabdian dari Pendampingan Kegiatan Madrasah
Kegiatan ini dinamakan pendampingan karena kegiatan tersebut
telah ada dan diberlakukan oleh madrasah. Jadi, sebagai praktikan disini
hanya membantu, mendampingi atau menggantikan guru yang
berhalangan hadir. Diantara bentuk pendampingan tersebut antara lain:
a. Pendampingan Sholat Dhuha
Kegiatan rutin sholat dhuha di Madrasah Ibtidaiyah NU
Tholibin ini dilaksanakan setelah jam mata pelajaran ke dua sebelum
istirahat. Siswa yang masih dalam tingkatan anak-anak dan sulit
dikondisikan, disini praktikan bertugas untuk membantu
mendampingi dan mengkondisikan anak-anak dalam sholat dhuha
agar berjalan dengan lancar dan tepat waktu.
b. Pendampingan Sholat Jama’ah Dzuhur
Pada kegiatan pendampingan sholat dhuhur ini, pendampingan
dikhususkan pada kelas bawah yang masih sangat membutuhkan
tuntunan dalam mengerjakan sholat dhuhur berjamaah.
c. Pendampingan Mengaji Yanbu’a

24
Pendampingan ngaji Yanbu’a dilakukan setiap hari setelah
sholat dhuhur berjama’ah ini juga praktikan khususkan pada kelas
bawah karena kegiatan mengaji dilakukan pada siswa satu persatu
hingga membutuhkan waktu yang cukup lama.
d. Mengisi Jam Mengajar Yang Kosong
Jam mengajar ini dilakukan oleh praktikan ketika ada guru yang
berhalangan untuk hadir mengajar, jadi praktikan diberi tugas untuk
mengisi kelas-kelas yang kosong. Tugas praktikan di dalam kelas
dapat melanjutkan pelajaran yang telah diajarkan pada waktu yang
lalu atau mengisi dengan hal-hal yang bemanfaat lainnya.

e. Pendampingan Ekstra Pramuka


Sebagaimana umumnya, ekstra pramuka juga ditekankan di MI
NU Tholibin, mengingat usai partisipasinya dalam pesta siaga. Siswa
yang mengikuti ekstra pramuka adalah kelas III sampai V. Denngan
diadakannya ekstra pramuka ini sangat diharapkan pada siswa agar
memiliki keterampilan dan keahlian dalam bidang pramuka, karena
pramuka merupakan ekstra wajib yang telah ditetapkan hampir
seluruh jenjang sekolah dasar bagi tingkatan kelas tertentu. Dalam
kegiatan ini, terdapat pelatih tersendiri, sehingga praktikan KKN-IK
hanya mendampingi dan membantu seperlunya sesuai intruksi dari
pelatih.
f. Motivation Training
Motivation training ini diadakan untuk membantu kelas VI
meningkatkan semangat dan motivasi dalam menghadapi Ujian Akhir
yang akan datang. Pembicaranya sendiri dilakukan oleh dosen STAIN
Kudus, yaitu Ibu Farida, M.Si. Oleh karena kelas VI tidak dapat kami
jadikan objek kegiatan KKN-IK, maka alangkah lebih adil jika kami
mengadakan acara motivation training ini.
B. Pengabdian Kompetensi Umum Tenaga Pendidik
1. Pembuatan Logo Madrasah

25
Agenda pembuatan logo ini bukan murni dari program kerja
praktikan KKN-IK, namun dari pihak madrasah menginginkan adanya
pembaharuan pada logo madrasah, dengan demikian kami praktikan KKN
mencoba untuk mendesain logo dan kami jadikan sebagai salah satu
program kerja sebagai pengganti dari program kerja pembuatan website
yang tidak terlaksana karena beberapa faktor.
2. Hibah Buku dan Katalogisasi Perpustakaan
Buku-buku menjadi unsur penting didalam sebuah perpustakaan
sekolah. Jumlah dan macam-macam buku yang banyak piilihan juga akan
menarik minat baca siswa. Maka, praktikan berusaha menambah buku-
buku bacaan di dalam perpustakaan, sehingga jumlah kehadiran pembaca
dalam perpustakaan dapat meningkat. Dengan begitu siswa dapat
memiliki pengetahuan luas dari buku-buku bacaan tersebut. Buku-buku
yang dihibahkan dari beberapa sumber, yaitu praktikan dan siswa dari
sebuah bazar buku. Kemudian, keseluruhan buku-buku itu dimasukkan
dalam daftar katalog perpustakaan.

3. Pengaktifan Majalah Dinding


Majalah dinding praktikan buat di beberapa tempat strategis bagi
siswa untuk mengisinya maupun sekedar membaca, dibeberapa kelas dan
luar ruangan. Sehingga diharapkan siswa dapat berpartisipasi dalam
memberi saran atau masukan terhadap tulisan yang ada pada madding
yang telah diisi oleh beberapa siswa dan praktikan KKN-IK serta dapat
menyumbangkan produk tulisan di dalamnya. Selain itu, praktikan
merenovasi mading guru yang telah lama tidak terpakai. Lokasi yang
strategis, yaitu di depan kantor, terdapat mading khusus untuk para
pendidik. Namun, karena tidak ada yang mengaktifkan mading tersebut,
maka praktikan berusaha memberikan stimulus dengan beberapa tulisan
yang praktikan tempel di dalamnya.
C. Pengabdian Kompetensi Tenaga Kependidikan

26
1. Perekapan administrasi data induk alumni dan peserta didik MI NU
Tholibin
Selain program kerja yang dibuat sendiri oleh praktikan, juga ada
tugas lain dari tenaga kependidikan yang perlu kita bantu untuk
menyelesaikan yaitu administrasi data induk Madrasah Intidaiyah NU
Tholibin. Administrasi yang sudah ada ini masih bentuk manual, yaitu
berupa buku dan tulisan tangan dan buku induk tersebut sudah rapuh dan
memungkinkan untuk rusak dan hilang seiring berjalannya waktu. Maka
demikian praktikan membantu untuk mendata ulang administrasi data
induk MI NU Tholibin dalam bentuk file.
2. Penyebaran Angket Pada Masyarakat Sekitar
Penyusunan angket mengenai MI NU Tholibin dilaksanakan oleh
mahasiswa praktikan KKN-IK dengan bantuan pihak madrasah. Angket
tersebut disebar di masyarakat sekitar madrasah. Tujuannya adalah untuk
mengetahui perspektif dan argument masyarakat sekitar terhadap
perkembangan MI NU Tholibin.

3. Penataan Ulang dan Dekorasi Perpustakaan


Perpustakaan menjadi sorotan utama kebanyakan mahasiswa
tarbiyah yang menjalani KKN Terintegrasi Kompetensi karena
perpustaan merupakan jantungnya madrasah. Perpustakaan yang nyaman
akan menjadi daya tarik peserta didik untuk mengunjungi perpustakaan
dan belajar di perpustakaan. Maka, praktikan memberikan solusi bagi
perpustakaan MI NU Tholibin. Dengan kondisi lingkungan madrasah
yang masih dalam masa renovasi ruang kelas dan memang keadaan
perpustakaan yang sedikit berantakan membuat kami melakukan penataan
ulang buku-buku dan tata ruang sedemikian rupa. Selain itu, kami juga
menambahkan beberapa desain wallpaper sebagai penambah hiasan
dinding perpustakaan.

27
28
BAB IV
A. KESIMPULAN
KKN-IK (Kuliah Kerja Nyata Terintegrasi Kompetensi) merupakan
kegiatan KKN yang didesain oleh perguruan tinggi dengan fungsi pengabdian
berbasis kompetensi sesuai program studi yang diambil oleh mahasiswa dalam
masyarakat.
KKN-IK ini dilaksanakan di MI NU Tholibin Tanjung Karang Jati Kudus
dengan jumlah 10 mahasiswa praktikan dan 10 orang pendidik atau guru
beserta staf TU. Lokasi KKN-IK terletak di sebelah Selatan Masjid Jami’ Al-
Karim, di sebelah Utara RA NU Muslimat Tholibin, serta dikelilingi oleh
perkampungan penduduk.
MI NU Tholibin mempunyai visi yaitu terampil, berprestasi, IMTAQ dan
IMTEK. Adapun Misinya yaitu menumbuhkan semangat berprestasi dan
kreatif berdasarkan IMTAQ dan IMTEK, mengembangkan dan melaksanakan
pembelajaran yang berkualitas dan Islami, membangun citra madrasah sebagai
mitra terpercaya masyarakat di bidang pendidikan, dan terwujudnya insan
yang cerdas, terampil dan memiliki kepribadian yang kuat.
Program Kerja yang dilaksanakan mahasiswa praktikan KKN-IK
diantaranya adalah ekstrakurikuler tari dan mading, pekan baca, selasa bugar,
pelatihan paduan suara, pelatihan puisi, pendekatan terhadap siswa
bermasalah, pendampingan sholat dhuha dan dhuhur, pendampingan mengaji
yanbu’a, mengisi jam mengajar yang kosong, pendampingan ekstra pramuka,
motivation training, pembuatan logo madrasah, hibah buku perpustakaan,
pengaktifan majalah dinding, perekapan administrasi data induk alumni dan
peserta didik, penyebaran angket, dan penataan ulang dan dekorasi
perpustakaan.

29
B. SARAN
Setelah praktikan menyelesaikan laporan KKN-IK (Kuliah Kerja Nyata
Terintegrasi Kompetensi), praktikan merasa perlu mengemukakan saran dan
kritik yang bersifat kontruksif demi tercapainya perbaikan dan perkembangan
pelaksanaan KKN-IK yang diharapkan.
Praktikan mengharapkan agar KKN-IK di masa mendatang lebih baik
dibandingkan sebelum-sebelumnya. Maka dalam hal ini praktikan
menyampaikan beberapa saran, yaitu:
1. Saran untuk pihak penyelenggara KKN-IK (STAIN Kudus)
a. Mahasiswa yang akan menjadi mahasiswa praktikan KKN-IK
hendaknya dipersiapkan secara matang baik dalam hal administrasi,
pengetahuan, dan juga mental. Oleh karenanya, bagi Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL) hendaknya membimbing mahasiswa
praktikannya dengan baik, dan jangan menganggap keseluruhannya
sudah pasti mandiri dan mengerti sehingga dilepas begitu saja tanpa
arahan, agar tidak merasa canggung dan mengetahui apa yang harus
dilakukannya di Madrasah yang akan dijadikan tempat KKN-IK.
b. Demi menunjang keberhasilan kegiatan KKN-IK, maka dari pihak
penyelenggara hendaklah menciptakan hubungan yang harmonis
dengan Madrasah.
2. Saran untuk MI NU Tholibin
a. Tingkatkan mutu MI NU Tholibin dari segi kuantitas dan kualitasnya.
b. Pertahankanlah ciri khas MI NU Tholibin yang merupakan madrasah
NU ma’arif, sehingga nantinya peserta didik akan dapat bermanfaat di
masyarakat Islam.
c. Pertahankan juga kegiatan ekstrakulikuler yang dapat menunjang
keterampilan dan kemampuan peserta didik sehingga dapat diterapkan
dalam kehidupan bermasyarakat.
d. Gunakan sarana dan prasarana yang telah ada dengan baik sebagai
penunjang kegiatan belajar yang efisien.

30
e. Berusaha meningkatkan kedisiplinan, baik dalam proses pembelajaran
maupun dalam kegiatan-kegiatan yang lain.
3. Saran untuk pihak mahasiswa praktikan
a. Para peserta KKN-IK harus senantiasa menjaga kekompakan
kelompok agar masalah yang timbul selama pelaksanaan KKN-IK
dapat teratasi dengan baik.
b. Senantiasa menjaga nama baik kedua belah pihak, yaitu pihak
penyelenggara dan pihak madrasah tempat KKN-IK.
c. Mengedepankan akhlakul karimah dan kedisiplinan dimanapun dan
kapanpun.
d. Senantiasa mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan
pribadi sehingga dapat meningkatkan kinerja kelompok sebagai satu
tim yang utuh.

31
BAB V
PENUTUP

Alhamdulillah, dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT,


atas semua hidayah dan inayah-Nya, berkat kuasa dan kehendak-Nya lah
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Kuliah Kerja Nyata (KKN) di
Madrasah Ibtidaiyah NU Tholibin Tanjungkarang Jati Kudus tahun pelajaran
2018/2019 dapat berjalan dengan baik dan lancar, mulai awal pelaksanaan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) sampai selesai tidak mengalami hambatan yang
berarti.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,
maka dari itu penulis mengharapkan saran maupun kritik yang konstruktif
demi kesempurnaan laporan ini. Akhirnya penulis berharap semoga laporan
ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya,
dan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi perbaikan kedua belah pihak
baik penyelenggara maupun Madrasah, serta dapat menjadi bahan referensi
dalam penyusunan laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) berikutnya.

32

Anda mungkin juga menyukai