Disusun Oleh:
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI.....................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................3
A. Rumusan Masalah........................................................................................3
B. Tujuan Penulisan..........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................4
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rumusan Masalah
4. Adakah hikmahnya?
B. Tujuan Penulisan
3
BAB II
PEMBAHASAN
1
Lihat, buku POKOK - POKOK KEIMANAN, hal. 185
2
QS.Al-Baqarah:136
3
Lihat, buku Pokok – pokok KEIMANAN, hal. 186
4
Allah berfirman yang artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-Nya dan
bermaksud memperbedakan antara keimanan kepada Allah dan rasul-Nya, dengan
mengatakan: kami beriman kepada yang sebagian dan kami kafir terhadap
sebagian (yang lain), serta (bermaksud dengan perkataan itu) mengambil jalan
(tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir), merekalah orang-orang yang
kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu
siksaan yang menghinakan”4.
2. Hakikat kenabian
Kenabian merupakan perantara antara Allah dan makhluk dalam
menyampaikan syari’at-Nya, dan status kenabian merupakan hak prerogatif Allah
subhanahu wataala dimana Dialah yang menentukan siapa yang Dia kehendaki
untuk mendapatkan derajat kenabian, tidak ada usaha atau pilihan dari seorang
hamba untuk mendapatkan status tersebut.
Allah berfirman yang artinya:
“Allah memilih utusan-utusan-Nya dari malaikat dan dari manusia,
sesungguhnya Allah maha mendengar lagi maha melihat”5.
Jadi status kenabian sifatnya adalah pemberian bukan sesuatu yang bisa
diusahakan, tidak bisa diperoleh dengan banyak berbuat ketaatan atau ibadah,
tidak pula berdasarkan pilihan atau permohonan dari nabi, akan tetapi kenabian
semata-mata adalah pilihan dari Allah subhanahu wata’ala. Allah berfiman yang
artinya:
“Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan
memberi petunjuk kepada agama- Nya orang yang kembali (kepada-Nya)”6.
4
Q.S. An – Nisa’ : 150 – 151
5
Q.S. Al – Hajj’ ayat 75
6
QS.Asy – Syuura ayat13
5
jiwa, sehingga jiwa (nafsu) kemanusiaan tidak mampu menguasai jiwanya karena
keagungan Tuhan akan membantunya7.
Allah subhanahu wata’ala berfirman yang artinya:
“Hai rasul sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu,
dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak
menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia”8.
Setiap nabi dan rosul mempunyai sifat-sifat wajib dan mustahil adalah
sebagai berikut :
1. Siddiq : jujur/ benar mustahil kidzib (dusta)
2. Amanah : dapat dipercaya mustahil khiyanaah (penipu)
3. Tablig : menyampaikan mustahil kitmaan (menyembunyikan)
4. Fatanah : pandai mustahil balladah (bodoh)
Diantara Nabi & Rasul yang berjumlah 25 ada lima Rasul yang memiliki
keistimewaan dan ketabahan yang luar biasa dalam menyampaikan risalah yang
dibawanya. Kelima Rasul tersebut yaitu :
1. Nuh a.s.
2. Musa a.s.
3. Ibrahim a.s.
4. Isa a.s.
5. Mukhammad SAW.
7
Lihat, buku POKOK – POKOK KEIMANAN, halm 191
8
Q.S. Al – Maidah ayat 67
9
Q.S. Al – Ahzab ayat 7
6
2. HIKMAH DAN KEWAJIBAN PARA ROSUL
Beberapa kewajiban para Rosul Allah yang menjadi hikmah kepada semua
umat manusia diseluruh dunia ini adalah sebagai berikut :
1. Memperkenalkan manusia terhadap Tuhannya dan penciptaanya,
mengajak mereka beribadah kepada Allah SWT dan mengingkari apa
yang diibadahi selainNya.
2. Mengajak umat manusia mendirikan agama, memelihara agama, dan
untuk menghukumi apa yang Allah turunkan.
3. Menyampaikan kabar gembira dan kabar peringatan kepada umat
manusia.
4. Memberikan contoh yang baik agar manusia senantiasa berada di jalan
yang lurus, mempunyai budi pekerti yang baik, dan benar dalam
beribadah.
5. Menyelamatkan manusia dari perbedaan pokok kehidupan mereka dan
hidayah mereka kepada yang hak yang dikehendaki oleh sang
pencipta.
6. Menjelaskan amal – amal sholeh yang dapat membersihkan jiwa
manusia dan mensyucikan serta menanamkan kebaikan didalam jiwa10.
B. SARAN – SARAN
10
Lihat, buku POKOK – POKOK KEIMANAN, hal. 187 - 191
7
Tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan pembuatan makalah ini.
Layaknya manusia biasa yang penuh dengan salah dan lupa. Begitupun penulis
sangat menyadari bahwa segala kesempurnaan adalah milik Allah semata. Oleh
karena itu, kepada semua pembaca supaya bisa membaca kembali literatur-
literatur yang berkenaan dengan pembahasan ini sehingga diharapkan akan bisa
lebih menyempurnakan kembali pembahasan materi dalam makalah ini.
Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Al – Wafaz, Ahmad Salamah, dkk , Kitabul Iman “Pokok – Pokok
Keimanan, CV. Trigenda Karya, Bandung, 1994.