Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

IMAN KEPADA ROSUL

Disusun guna memenuhi tugas


Mata kuliah : Tauhid
Dosen pengampu : Drs. Yulius Mas’ud M.Ag

Disusun Oleh:

*Abdul Hadi (2015050085)

*Romi Oktaviardi (2015050101)

*Aprijul Hendra Siregar (2015050093)

JURUSAN LMU AL- QUR AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULIDDIN DAN STUDI AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL
PADANG
2021 M/ 1442 H
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI.....................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................3

A. Rumusan Masalah........................................................................................3

B. Tujuan Penulisan..........................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................4

A. Kebenaran Iman kepada Nabi dan Rosul Allah..........................................4

1. Beriman Kepada Rasul-Rasul.......................................................................4


2. Hakikat Kenabian..........................................................................................5
B. SIFAT DAN KEWAJIBAN ROSUL..........................................................5
1. Sifat – Sifat Para Rosul.................................................................................5
2. Hikmah dan Kewajiban Para Rosul..............................................................7
BAB III PENUTUP ........................................................................................7
A. Kesimpulan..................................................................................................7
B. Saran - Saran................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................8

2
BAB I

PENDAHULUAN

Landasan hidup yang pertama seorang muslim adalah iman. Berdasarkan


iman inilah seorang muslim bertindak dan berperilaku. Iman akan menjadi cahaya
penuntun sehingga mengarahkan gerak-gerik seorang muslim. Iman kepada rosul
Allah merupakan salah satu rukun dari rukun - rukun aqidah, dengan demikian
manusia haruslah beriman kepada rosul tanpa membeda - bedakan mereka. Maka
adalah wajib bagi setiap manusia untuk mengetahui tentang semua kebenaran
yang telah ada pada setiap Rosul Allah. Oleh karena itu penulis merasa tertarik
untuk membahasnya dalam makalah ini.

A. Rumusan Masalah

1. Apa arti iman kepada nabi atau rosul?

2. Apakah sifat dan kewajiban rosul itu?

3. Mengapa harus ada nabi atau rosul?

4. Adakah hikmahnya?

B. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui kebenaran iman kepada nabi atau rosul

2. Faham akan karater dan kewajiban nabi atau rosul

3. Tahu akan pengutusan dan hikmah adanya nabi dan rosul

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kebenaran Iman kepada Nabi dan Rosul Allah

1. Beriman kepada rasul-rasul


Beriman kepada rasul adalah salah satu rukun iman, dimana sangat tidak
sah iman seseorang tanpa beriman kepada para rasul. Maksud beriman kepada
rasul adalah meyakini secara pasti bahwa Allah subhanahu wata’ala mempunyai
rasul-rasul, mereka sengaja dipilih Allah untuk menyampaikan risalah-Nya.
Barangsiapa mengikuti mereka maka mendapat petunjuk dan barangsiapa yang
mengingkarinya maka tersesat. Dan mereka para rasul telah menyampaikan semua
yang telah diturunkan Allah kepada mereka secara jelas. Mereka telah
menunaikan semua amanah, membimbing umat dan berjuang di jalan Allah
dengan sebenar-benarnya, menegakkan hujjah, tidak ada sedikitpun isi risalah
yang diganti atau diubah atau disembunyikan oleh mereka. Kita wajib beriman
dengan semua rasul baik yang disebutkan namanya atau yang tidak disebutkan,
dan setiap rasul yang datang pasti membawa berita tentang kedatangan rasul
setelahnya dan rasul yang datang sesudahnya membenarkan rasul-rasul
sebelumnya. Oleh karena itu, kita wajib beriman kepada para rosul Allah tanpa
membeda – bedakan mereka1.
Allah berfirman yang artinya:
“Katakanlah (hai orang-orang beriman) kami beriman kepada Allah dan
apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim,
Ismail, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya dan apa yang diberikan kepada Musa dan
Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Dan kami tidak
membedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-
Nya”2.

Barangsiapa yang mendustakan salah seorang rasul maka berarti dia


mendustakan Allah Subhanahu Wataala yang telah membenarkan rasul-Nya. Dan
apabila seseorang beriman kepada rosul dan tidak beriman kepada sebagian yang
lain, serta membeda – bedakan keimanan terhadap mereka, maka dia termasuk
orang kafir3.

1
Lihat, buku POKOK - POKOK KEIMANAN, hal. 185
2
QS.Al-Baqarah:136
3
Lihat, buku Pokok – pokok KEIMANAN, hal. 186

4
Allah berfirman yang artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-Nya dan
bermaksud memperbedakan antara keimanan kepada Allah dan rasul-Nya, dengan
mengatakan: kami beriman kepada yang sebagian dan kami kafir terhadap
sebagian (yang lain), serta (bermaksud dengan perkataan itu) mengambil jalan
(tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir), merekalah orang-orang yang
kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu
siksaan yang menghinakan”4.

2. Hakikat kenabian
Kenabian merupakan perantara antara Allah dan makhluk dalam
menyampaikan syari’at-Nya, dan status kenabian merupakan hak prerogatif Allah
subhanahu wataala dimana Dialah yang menentukan siapa yang Dia kehendaki
untuk mendapatkan derajat kenabian, tidak ada usaha atau pilihan dari seorang
hamba untuk mendapatkan status tersebut.
Allah berfirman yang artinya:
“Allah memilih utusan-utusan-Nya dari malaikat dan dari manusia,
sesungguhnya Allah maha mendengar lagi maha melihat”5.

Jadi status kenabian sifatnya adalah pemberian bukan sesuatu yang bisa
diusahakan, tidak bisa diperoleh dengan banyak berbuat ketaatan atau ibadah,
tidak pula berdasarkan pilihan atau permohonan dari nabi, akan tetapi kenabian
semata-mata adalah pilihan dari Allah subhanahu wata’ala. Allah berfiman yang
artinya:
“Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan
memberi petunjuk kepada agama- Nya orang yang kembali (kepada-Nya)”6.

B. SIFAT DAN KEWAJIBAN PARA ROSUL


1. SIFAT PARA ROSUL
Setiap rosul harus mempunyai sifat – sifat sebagai berikut : ketinggian
fitrah, sehat akal, benar dalam pembicaraan, terpercaya dalam menyampaikan apa
yang diamanatkan kepadanya, terpelihara dari setiap kejelekan, sehat badan dan

4
Q.S. An – Nisa’ : 150 – 151
5
Q.S. Al – Hajj’ ayat 75
6
QS.Asy – Syuura ayat13

5
jiwa, sehingga jiwa (nafsu) kemanusiaan tidak mampu menguasai jiwanya karena
keagungan Tuhan akan membantunya7.
Allah subhanahu wata’ala berfirman yang artinya:
“Hai rasul sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu,
dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak
menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia”8.

Setiap nabi dan rosul mempunyai sifat-sifat wajib dan mustahil adalah
sebagai berikut :
1. Siddiq : jujur/ benar mustahil kidzib (dusta)
2. Amanah : dapat dipercaya mustahil khiyanaah (penipu)
3. Tablig : menyampaikan mustahil kitmaan (menyembunyikan)
4. Fatanah : pandai mustahil balladah (bodoh)

Diantara Nabi & Rasul yang berjumlah 25 ada lima Rasul yang memiliki
keistimewaan dan ketabahan yang luar biasa dalam menyampaikan risalah yang
dibawanya. Kelima Rasul tersebut yaitu :

1. Nuh a.s.
2. Musa a.s.
3. Ibrahim a.s.
4. Isa a.s.
5. Mukhammad SAW.

Firman Allah SWT yang artinya :


“Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari
kamu (Muhammad), dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami
telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh”9.
Kelima orang rasul tersebut di atas diberi gelar Ulul Azmi yang berarti
orang yang mempunyai ketabahan dan keuletan serta kesabaran yang luar biasa.
Para rasul dalam menjalankan tugasnya diberi bekal mukjizat oleh Alloh.
Mukjizat artinya kemampuan luar biasa yang tidak bisa ditiru oleh setiap orang.

7
Lihat, buku POKOK – POKOK KEIMANAN, halm 191
8
Q.S. Al – Maidah ayat 67
9
Q.S. Al – Ahzab ayat 7

6
2. HIKMAH DAN KEWAJIBAN PARA ROSUL
Beberapa kewajiban para Rosul Allah yang menjadi hikmah kepada semua
umat manusia diseluruh dunia ini adalah sebagai berikut :
1. Memperkenalkan manusia terhadap Tuhannya dan penciptaanya,
mengajak mereka beribadah kepada Allah SWT dan mengingkari apa
yang diibadahi selainNya.
2. Mengajak umat manusia mendirikan agama, memelihara agama, dan
untuk menghukumi apa yang Allah turunkan.
3. Menyampaikan kabar gembira dan kabar peringatan kepada umat
manusia.
4. Memberikan contoh yang baik agar manusia senantiasa berada di jalan
yang lurus, mempunyai budi pekerti yang baik, dan benar dalam
beribadah.
5. Menyelamatkan manusia dari perbedaan pokok kehidupan mereka dan
hidayah mereka kepada yang hak yang dikehendaki oleh sang
pencipta.
6. Menjelaskan amal – amal sholeh yang dapat membersihkan jiwa
manusia dan mensyucikan serta menanamkan kebaikan didalam jiwa10.

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN
Beriman kepada rasul merupakan kewajiban seluruh umat manusia,
dimana sangat tidak sah iman seseorang tanpa beriman kepada para rasul. Nabi
dan rosul adalah orang – orang yang telah dipilih oleh Allah, tidak ada seorang
pun yang dengan usahanya sendiri bisa menjadi nabi atau rosul. Nabi atau rosul
mempunyai lima sifat wajib dan lima sifat muhal (mustahil). Nabi atau rosul
adalah ma’shum (terpelihara dari perbuatan dosa). Ada lima nabi yang
mempunyai ketabahan dan kesabaran yang luar biasa yang disebut sebagai Ulul
Azmi. Diutusnya nabi atau rosul memberikan banyak hikmah kepada umat
manusia.

B. SARAN – SARAN

10
Lihat, buku POKOK – POKOK KEIMANAN, hal. 187 - 191

7
Tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan pembuatan makalah ini.
Layaknya manusia biasa yang penuh dengan salah dan lupa. Begitupun penulis
sangat menyadari bahwa segala kesempurnaan adalah milik Allah semata. Oleh
karena itu, kepada semua pembaca supaya bisa membaca kembali literatur-
literatur yang berkenaan dengan pembahasan ini sehingga diharapkan akan bisa
lebih menyempurnakan kembali pembahasan materi dalam makalah ini.
Terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Al – Wafaz, Ahmad Salamah, dkk , Kitabul Iman “Pokok – Pokok
Keimanan, CV. Trigenda Karya, Bandung, 1994.

Anda mungkin juga menyukai