Oleh:
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur mari kita ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
‘ASAS ASAS MANAJEMEN ADMINISTRASI NEGARA “ sholawat dan salam tak
bosan bosannya kita kita kirimkan kepada arwah junjungan kita yakninya nabi besar
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan sampai kealam yg berilmu
pengetahuan.
Saya sebagai penulis saya menyadari begitu banyak kekurangan dan kesalahan dalam
pembuatan makalah ini .dan saya sangat mengaharpkan kritik dan saran dalam pembuatan
makalah ini agar dapat memperbaiki dan meyempurnakan pembuatan makalah ini.
Oleh karena itu saya ingin meyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yg
telah mendukung saya dalam pembuatan makalah ini :
1. Kepada ALLAH SWT atas nikmat yang luar biasa yang telah di berikan kepada saya
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini .
2. Kepada bapak Rizky Syafril ,SHI.M,Si selaku dosen pengampun
3. Dan kepada seluruh teman teman anggota kelompok yang telah ikut berpartisipasa
dalam mengerjakan tugas ini
Hanya untaian do’a yang dapat kami panjatkan semoga amal baiknya di terima oleh Allah
SWT. Dan menjadi amal saleh yang senantiasa mengalir keharibaan penguasa alam semesta.
Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh sekali dari kesempurnaan,
oleh karena itu kritik dan saran yang mampu membangkitkan jiwa kami, sangat diharapkan.
Mudah-mudahan skripsi ini mamapu memberi manfaat serta menunjang ilmu pengetahuan
bagi penullis khususnya dan bagi para generasi yang akan datang. Serta senantiasa mendapat
ridho-Nya. Amin.
ABSTRAK
Asas-asas umum pemerintahan yang baik (selanjutnya disebut AAUPB) lahir dari
praktik penyelenggaraan negara dan pemerintahan sehingga bukan produk formal suatu
lembaga negara seperti undang-undang. Asas-asas umum pemerintahan yang baik dapat
dipahami sebagai asas-asas umum yang dijadikan sebagai dasar dan tata cara dalam
penyelenggaraan pemerintahan yang layak, yang dengan cara demikian penyelenggaraan
pemerintahan itu menjadi baik,sopan,adil,dan terhormat, bebas dari kezaliman,
pelanggaranperaturan, tindakan penyalahgunaan wewenang dan tindakan sewenang-
wenang.Sejarah perkembangan AUPB di
Halaman
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
ABSTRAK.................................................................................................................................3
DAFTAR ISI..............................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................5
A. Latar Belakang.............................................................................................................5
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................6
C. Tujuan masalah............................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................6
A. Diskreasi Administrasi dan Penyalahgunaanya...........................................................6
B. SEJARAH KELAHIRAN ASAS ASAS UMUM ADMINISTRASI NEGARA........8
C. Azaz azas management umum adm negara.....................................................................11
BAB III PENUTUP..................................................................................................................13
A. KESIMPULAN.........................................................................................................14
B. KRITIK DAN SARAN.............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem penyelenggaraan pemerintahan negara merupakan unsur penting dalam
suatu negara. Oleh karena itu, maka tidak berlebihan apabila salah satu faktor penentu
krisis nasional dan berbagai persoalan yang melanda bangsa Indonesia bersumber dari
kelemahan di bidang manajemen pemerintahan, terutama birokrasi, yang tidak lagi
mengindahkan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik.
Asas - asas umum pemerintahan yang baik (Algemene Behoorlijk Van
Bestuur/General Principle Of Good Administration) merupakan jembatan antara norma
hukum dan norma etika. Asas - asas tersebut ada yang tertulis dan tidak tertulis. Asas ini
sebagai perwujudan pemerintahan yang baik, baik dari sistem dan pelaksanaan
pemerintahan. Pada dasarnya dengan adanya kewenangan bagi administrasi negara untuk
bertindak secara bebas dalam melaksanakan tugas-tugasnya maka ada kemungkinan
bahwa administrasi negara melakukan perbuatan yang menyimpang dari peraturan –
peraturan yang berlaku sehingga dapat merugikan masyarakat luas.
B. Rumusan Masalah
1. Apasaja administratif dan penyalahgunaan asas asas administrasi Negara
2. Sejarah kelahiran asas asas umum administrasi Negara yang baik
3. Apa saja arti penting asas asas umum administrasi Negara
C. Tujuan masalah
1. Menjelaskan asas asas administrasi Negara yg baik
2. Menjelaskan kelahiran asas asas umum administrasi Negara yang baik
3. Menjelelaskan arti penting asas asas umum administrasi Negara yang baik
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam pelaksanaannya diskresi merupakan salah satu hak pejabat administrasi negara
dalam menjalankan tugas, tetapi pelaksanaan tugas melalui diskresi tersebut hanya dapat
dilakukan oleh pejabat yang berwenang.Menurut UUNo. 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan, Diskresi hanya dapat dilakukan oleh Pejabat Pemerintahan
yang berwenang, dengan tujuan untuk:
Di Negara Belanda, penerapan prinsip asas-asas umum pemerintahan yang baik, pada
awalnya dipengaruhi oleh implementni konsep sefire saute (negars kesejahteraan). Konsep ini
menempatkan penyelenggara pemerintahan negara sebagai pihak yang bertanggung jawab
terhadap tercapainya kesejahteraan warga negara dan warga masyarakat. Di dalam
mewujudkan konsep welfare
state pemerintah diberi wewenang yang luas untuk melakukan campur tangan dalam
segala urusan kehidupan warga negara dan masyarakat. Wewenang untuk mencampuri segala
urusan warga negara ini tidak hanya bersumber dari peraturan perundang-undangan, Akan
tetapi dalam keadaan tertentu yang menderak pemerintah dapat menggunakan wewenang
bebas (aukres). Perwujudan konsep negara kesejahteraan ini pada akhirnya menimbulkan
kontradiksi. Hal ini dikarenakan dalam negara yang menganut faham kesejahteraan
menghendaki setiap tindakan alat administrasi negara atau alat tata usaha negara, pejabat
negara atau pejabat pemerintah harus berdasarkan atas hukum. Di samping itu dalam waktu
yang sama alat administrasi negara ini diserahi peran, tugu dan tanggung jawab yang luas dan
kompleks untuk mewujudkan kesejahteraan warga negara dan masyarakat.
Sebetulnya konsep mengenai asas-asas umum pemerintahan yang baik, baru muncul
pada awal abad ke-20 sebagai akibar dari munculnya konsep rechaz dan zie rule of law. Pada
awal abad tersebut suasana pada banyak negara diwarnai oleh gagasan yang menyatakan
bahwa negara tidak boleh melakukan campur tangan dalam urusan kehidupan warga negara.
Negara hanya diperbolehkan melakukan campur tangan dalam urusan ketertiban, keamanan,
dan hubungan luar negeri. Gagasan ini dikenal dengan tipe negara penjaga malam atau negara
hukum formal, negara hukum dalam arti sempit dan sering disebut dengan istilah
nachwachterstat. Konsep negara penjaga malam ini lahir dan berkembang bersamaan dengan
berkembangnya faham ekonomi liberal. Pada akhirnya faham ekonomi liberal ini kemudian
memunculkan krisis ekonomi yang mencapai puncaknya pada tahun 1934 dan melumpuhkan
perekonomian sebagian besar negara-negara di dunia. Akibat dari krisis ekonomi itu, secara
perlahan-lahan muncul petan negara dalam kehidupan warga negara untuk mengatasi krisis'.
Setelah itu negara terlibat dalam berbagai aspek kehidupan warga negara maka muncullah
konsep welfare state atau yang sering dischut dengan istilah negara kesejahteraan. Awal
kemunculan asas-asas umum pemerintahan yang baik atau dalam bahasa Belanda disebut
dengan "algemene beginselen van behoorlijk bestuur disingkar ABBB di Negara Belanda
adalah adanya kekhawatiran di kalangan warga masyarakat. Kekhawatiran ini disebabkan
karena potensi terjadinya benturan kepentingan antara pemerintah dengan rakyat akibat dari
adanya diskresi yang dipunyai oleh alat administrasi negara. Diskresi ini di dalam praktik
seringkali menimbulkan kerugian bagi warga masyarakat akibat dari tindakan-tindakan yang
kurang terpuji dari aparat pemerintah. Bahkan acapkali terjadi tindakan-tindakan kurang
terpuji itu juga merugikan alat administrasi negara sendiri. Berbagai bentuk penyimpangan
tindakan pemerintah yang merupakan tindakan tidak terpuji, seperti onrechtmatige
overheidsdaad (perbuatan melanggar hukum yang dilakukan oleh pemerintah), denournement
de pouvoir (penyalahgunaan kekuasaan), atau willekeur (kesewenang-wenangan). Hal ini
dapat terjadi dan menyebabkan hak asasi warga negara dirugikan atau terabaikan.
mengenal ABBB di Negara Belanda baru mulai dilakukan oleh Pemerintah Belanda
pada tahun 1950-an. Pada tahun tersebut di Nederland, oleh sebuah komisi di parlemen
Belanda yang dikenal dengan Panitia de Moncly telah dibuat suatu laporan mengenai asas-
asas umum pemerintahan yang baik. Komisi ini dibentuk oleh pemerintah Belanda agar
meneliti dan membuat laporan mengenal peningkatan perlindungan hukum bagi rakyat dari
tindakan menyimpang alat administrasi negara. Asas-asas ini dapat dijadikan dasar oleh
warga untuk minta banding terhadap keputusan-keputusan yang telah diambil oleh badan-
badan pemerintahan. Pada waktu itu atas-asas ini dapat dijadikan landasan banding atau dasar
pengujian hakim terhadap suatu keputusan administrasi negara.
Pada saat itu panitia de Monchy" berpendapat bahwa perlu segera diadakan
perlindungan hukum bagi para boger (warga) terhadap tindakan alat administrasi negara
meskipun tindakan itu sudah sesuai dengan asas legalitas. Terciptanya pemerintahan yang
bersih (clean government) dan pemerintahan yang baik (good governance) bagi para
penyelenggara negara tidak cukup hanya berpegang puda asas legalitas atau ketentuan
normatif undang-undang, akan tetapi juga harus berpedoman pada asas-asas hukum yang
telah berkembang dalam masyarakat dalam menjalankan wewenangnya. [19.26, 10/9/2021]
Siti Wahyuni IAN UNP: Di Indonesia konsep asas-asas umum pemerintahan yang baik
(AUPB) yang telah berkembang di Belanda ini mulai diperkenalkan oleh G.A.van Poelje
pada tahun 1953. Namun pada waktu itu konsep AUPB belum mendapat perhatian di
lingkungan para ahli Hukum Administrasi Negara di Indonesia. Baru pada tahun 1978 AUPB
mulai diperhatikan di lingkungan ahli Hukum Administrasi Negara di Indonesia tatkala
Crince Le Roy seorang ahli Hukum Administrasi Belanda, memberikan kuliahnya pada
Penataran Lanjutan Hukum Tata Usaha Negara/Hukum Tata Pemerintahan di Fakultas
Hukum Universitas Airlangga. Crince Le Roy mengetengahlun 11 butir asas-asas umum
pemerintahan yang baik yang merupakan terjemahan dari algemene beginselen van
behoorlijk bestuur yang sudah diterima di lingkungan ilmu Hukum Administrasi Negara
Belanda. Asas-asas umum pemerintahan yang baik tersebut adalah:
Dalam hubungan ini, Muin Fahmal mengemukakan bahwa asas umum pemerintahan
yang layak sesungguhnya adalah rambu-rambu bagi para penyelenggara negara dalam
menjalankan
AAUPB dapat di ibaratkan sebagai rambu lalu lintas dan pedoman perjalanan dalam
rangka memperlancar hubungan pemerintahan yaitu antara pemerintah dan yang diperintah
atau warga masyarakat. AAUPB
Dalam perkembangannya, AAUPB memiliki arti penting dan fungsi sebagai berikut:
1. Bagi administrasi negara, bermanfaat sebagai pedoman dalam melakukan penafsiran
dan penerapan terhadap ketentuan-ketentuan perundang-undangan yang bersifat
sumir, samar atau tidak jelas. Kecuali itu sekaligus membatasi dan menghindari
kemungkinan
2. administrasi negara mempergunakan freies ermessen atau melakukan kebijakan yang
jauh menyimpang dari ketentuan perundang-undangan. Dengan demikian,
administrasi negara diharapkan terhindar dari perbuatan onrechtmatige daad,
detournement de pouvoir, abus de droit, dan ultravires.
3. Bagi warga masyarakat, sebagai pencari keadilan, AAUPB dapat dipergunakan
sebagai dasar gugatan sebagaimana disebut dalam pasal 53 UU No. 5 Tahun 1986.
4. Bagi Hakim TUN, dapat dipergunakan sebagai alat menguji dan membatalkan
keputusan yang dikeluarkan badan atau Pejabat TUN.
5. AAUPB juga berguna bagi badan legislatif dalam merancang suatu Undang-Undang.
6. Menurut Indroharto, AAUPB merupakan bagian dari asas-asas hukum yang umum
yang secara khusus berlaku dan penting artinya bagi perbuatan-perbuatan hukum
pemerintahan. Arti penting dari keberadaan
A. KESIMPULAN
Jadi dari materi di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Asas-asas
umum pemerintahan yang baik dapat dipahami sebagai asas-asas umum yang
dijadikan sebagai dasar dan tata cara dalam penyelenggaraan pemerintahan yang
layak, yang dengan cara demikian penyelenggaraan pemerintahan itu menjadi baik,
sopan, adil, dan terhormat, bebas dari kezaliman, pelanggaran peraturan, tindakan
penyalahgunaan wewenang dan tindakan sewenang-wenang. Sejarah perkembangan
AUPB di Indonesia dapat dilihat dari perkembangan prinsip AUPB dalam berbagai
peraturan perundang-undangan, praktik penerapan AUPB dalam putusan pengadilan
atau yurisprudensi serta doktrin. Perkembangan pengaturan prinsip AUPB
menemukan momentumnya yang semakin kuat, tatkala UU Administrasi
Pemerintahan disahkan pada tahun 2014. Sebagai akibat dari dianutnya konsepsi
welfare state maka negara memiliki kewajiban untuk memenuhi kesejahteraan
masyarakat salah satunya melalui pelayanan publik. Dengan adanya AAUPB
diharapkan pemerintah sebagai pemberi pelayanan publik dapat menerima AAUPB
sebagai norma hukum yang harus dijadikan dasar oleh penyelenggara pelayanan
publik dalam menjalankan kewenangannya, sekaligus sarana bagi warga negara untuk
menggugat penyelenggara pelayanan publik yang menyimpang.
https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/alj/article/view/6521
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/administratum/article/view/18158
https://fhukum.unpatti.ac.id/jurnal/sasi/article/view/349/176
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/alj/article/download/65
21/3361%23:~:text%3DFungsi%2520AUPB%2520adalah%2520untuk
%2520mewujudkan,dari%2520korupsi%252C%2520kolusi%2520dan
%2520nepotisme.&ved=2ahUKEwilk97IhvLyAhUEeisKHXUFAJIQFnoECAQQBg&usg=A
OvVaw115gjUB4qA1ZVN80SZV8M-
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131570328/lainlain/ASAS-ASAS%20UMUM
%20PEMERINTAHAN%20YANG%20BAIK%20%20HVS%2070gr%2016x23__20eks.pdf
https://books.google.com/books?
id=9AcREAAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=Asas+asas+umum+administrasi+negara+ya
ng+baik&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjMi8HCre_yAhXJyzgGHTZeAF4Q6AF6BAgGEA
M
http://repository.ubharajaya.ac.id/id/eprint/8407
https://bldk.mahkamahagung.go.id/images/PDF/2018/PENJELASAN-HUKUM-ASAS-
ASAS-UMUM-PEMERINTAHAN-YANG-BAIK.pdf
https://bldk.mahkamahagung.go.id/images/PDF/2018/PENJELASAN-HUKUM-ASAS-
ASAS-UMUM-PEMERINTAHAN-YANG-BAIK.pdf