Masa Bayi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 14

wordpress.

com
Google mendeteksi bahwa sambungan internet Anda lambat dan telah mengoptimalkan
laman ini untuk menghemat data hingga 80%.
Baru saja dioptimalkan
Lihat yang asli

Cari
Cari
nurhijah8

Just another WordPress.com site

MASA BAYI DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN PADA MASA BAYI(Nurhijah


Agustini )

MASA BAYI DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN PADA MASA BAYI

BAB I

PENDAHULUAN

Para ahli psikologi perkembangan pada masa bayi ini menjadi dua bagian yaitu masa orok
dan masa bayi itu sendiri. Dan masing-masing bagian akan memperlihatkan ciri-ciri pokok
pada setiap fase perkembagnan. Masa orok atgau masa anak baru lahir merupakan masa
perkembangan yagn terpendek dalam kehidupan manusia,m yagn dimulai sejak lahir dan
berakhir ketika ia mencapai umur dua minggu. Masa orok terbagai menjadi dua masa, yakni
masa furtunate dan masa neonate.

Sedangkan masa bayi dimulai sejak berkhirnya masa orok, dua mi ggu setelah kelahiran
sampai akhir tahun ke dua dari kehidupan. Sementara itu, pada umumnyaa bayi relatif telah
tidak bergantung lagi pada bantuan orang dewasa dan telah dapat melakukan banyak hal
untuk dirinya sendiri. Berkurnagnya tketidak berdayaan dan bertambahnya kemampuan
untuk berdiri sendiri disebabkan oleh perkembangan penguasaan badan yagn cepat yang
memungkinkan bayi duduk, berdiri, berjalan dan meamnipulasikan objek-objek semaunya.
Dari beberapa definisi ini kami akan membahas beberapa perkembangan pada masa bayi
yaitu :

Rumusan masalah

Bagaimana proses perkembangan pada masa bayi ?


Bagaimana perkembangan masa orok (masa penyesuaian sejak lahir sampai umur 2
minggu ?
Bagaimana perkembangan masa bayi (2 minggu sampai 2 tahun)?
BAB II

PEMBAHASAN
MASA BAYI DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN PADA MASA BAYI

Masa Orok (masa penyesuaian sejak lahir sampai umur 2 minggu)


Masa orok atau masa infasi adalah masa perkembangan individu yang berlangsung sangat
singkat dan merupakan masa yang sangat pendek dalam kehidupan manusia, setelah di
lahirkan. Lamanya masa ini adalah sejak lahir sampai umur 2 minggu. Masa ini terbagi 2
periode, yaitu; (1) masa fortunate yang berlangsung sejak bayi lahir sampai 15-30 menit
pertama sampai diguntingnya tali pusat. Dan (2) masa neonate, yang berlangsung sejak
diguntingnya tali pusat sampai usia 2 minggu.

Maya Penyesuaian.
Adapun penyesuaian-penyesuaian yang penting dialami oleh bayi yang baru lahir tersebut
ada 4 macam, yaitu :

Penyesuaian dengan perubahan temperatur. Ketika masih di dalam kandungan bayi


terbiasa dengan temperatur yang mantap sekitar 100%.
Penyesuaian dengan bernafas. Ketika masih dalam kandungna oxygen diperoleh dari
placenta (tali pusat). (Akmal Hawi, 2008).
Penyesuaian kepada mengisap dan menelan sebagai cara untuk memperoleh makanan
untuk menggantikan cara penerimaan makanan dari plasenta melalui tali pusat.
Penyesuaian kepada cara pembuangan melalui organ-organ eksresi, yang sebelumnya
terjadi melalui tali pusat dan plasenta, seperti halnya pada masa prenatal.(Ely Manizar,
2009).
Bagi bayi yang baru lahir penyesuaian terhadap keempat hal tersebut adalah sulit. Karena
daya penyesuaian terhadap keempat macam hal tadi tergantung pada :

1) Proses lahir, yaitu apakah melalui operasi, dengan pertolongan alat atau dengan
jalan normal.

2) Lamanya proses lahir itu.

3) Keadaan ketika masih dalam kandungan, terutama menjelang bulan-bulan terakhir


dari masa kandungan.

Bagi yang dilahirkan dengan mudah (normal) lebih cepat mengadakan peneysuaian dengan
lingkungan daripada bayi yang sulit lahir (lahir dengan pertolongan/operasi). Tapi tidaklah
semua bayi yang baru dilahirkan dapat meneysuaikan diri dengan baik. Akibat dari
kegagalan penyesuaian diri dapat menimbulkan kematian.

Perkembangan Fisik.
Dalam membicarakan perkembangan fisik pada masa orok inilah akan dibagi dalam
beberapa perincian, yaitu :

1) Besar Tubuh

Makanan ibu, terutama bulan-bulan terakhir dari kehamilan.


Anak pertama lebih kecil dari anak selanjutnya.
Aktifitas janin berpengaruh pula pada ukuran bayi yang lahir.
2) Besar Tubuh

Kepala bayi sekitar seperempat dari panjang tubuhnya, sedangakan pada orang dewasa
kepala itu kira-kira seperrtujuh dari panjang tubuhnya.

3) Sifat-sifat bayi.

Otot mata belum terkendali, sehingga gerakan mata belum terarah dan belum terkoordinasi.
Kelenjar air mata berlum bertugas sehingga tangis orok tanpa disertai air mata belum
bertugas sehingga tangis orok tanpa disertai air mata. Lebar pendek sehingga tidak tampak.
Kepala ditutupi rambut yang bagus.

4) Fungsi-fungsi Fisiologis.

Denyut nadi waktu lahir adalah 130-150 permenit. Beberapa hari kemudian turun sampai
rata-rata 117 kali. Denyut nadi orang dewasa rata-rata 70 permenit. Waktu bayi tidur, denyut
nadinya 123.5 dan waktu menangis 218.2. Gerakan nafas pada minggu pertama adalah 35
permenit dan pada minggu kedua 38-40 permenit. Umur satu tahun 27,8. Umur 10-15 tahun
19,1 dan pada orang dewasa 18 permenit.

5) Gerakan Orok.

Irwin membagi gerakan orok menjadi dua kelompok yakni; (1) gerakan umum dan gerakan
khusus. Gerakan umum itu adalah gerakan seluruh badan bayi, sedangkan gerakan khusus
hanya terbatas pada bagian-bagian tertentu saja. Gerakan khusus ini meliuti: reflek, yaitu
respon khusus terhadap rangsangan-rangsangan luar maupun rangsangan dalam serta
mencakupi bagian-bagian otot badan yang lebih luas daripada reflek.

Gerakan Umum
Bila suatu bagian tubuh terkena rangsangan, maka timbul respon pada bagian terangsang
itu, lalu diikuti oleh bagian terangsang itu, lalu diikuti oleh bagian-bagian tubuh lainnya.

Gerak Khusus.
Reflek.
Umumnya orang mengatakan bahwa gerakan yang tidak disadari. Oleh karena bayi yang
baru lahir dipandang belum mempunyai kesadaran, maka gerakannya itu dinamakan
gerakan reflek.

Respon Umum
Hurlock mempergunakan istilah respon umum, karena respon ini menyebar bila
dibandingkan dengan respon reflek. Jadi sebenarnya tidak ada perbedaan yang prinsipil.
Ciri dari gerak ini adalah tidak menentu, tidak bertujuan dan tidak terkoordinasi.(Akmal Hawi,
2008)

6) Vokalisasi anak yang baru lahir

Biasanya menangis dimulai pada waktu anak lahir atau segera setelah dilahirkan. Tangis
pada waktu lahir merupakan kegiatan refleks semata sebagai masuknya udara dengan
cepat melalui tali suara yang menyebabkan bergetar. Tangis dari anak keras suaranya dan
ditandai dengan pernafasan yang teratur. Maksud dari tangis kelahiran adalah untuk
menggelembungkan paru-paru, sehingga memungkinkan pernafasan dan menyediakan
oksigen yang cukup bagi darah. Sigmund Freud, mengemukakan bahwa kelahiran itu
merupakan trauma, dan penghayatan yang dramatis.(Abu Ahmadi & Munawar Sholeh,
2005). Menurut Hurlock menganggap tangis lahir ini murni reflek dan disebabkan oleh
udara yang terdesak dengan mengenai tali suara, sehingga tali suara itu bergetar tapi tak
sependapat dengan Kant dan Adler mereka menganggap bahwa pendapat Hurlock sebagai
tafsiran yang fantastis. Menurut Kant tangis yang baru lahir itu adalah suara tangisan
kemarahan pada kelahiran yang mengagetkan itu. Adler menganggap sebagai suatu tanda
rasa rendah diri yang timbul mendadak karena ditempatkan ke dalam lingkungan yang
sangat baru dan rumit.

Akan tetapi pendapat ketiga orang tersebut, tidak lebih dari tafsiran. Oleh karena itu belum
tentu benar. Kalau diperhatikan realitas kelahiran bayi itu, maka terdapat beberapa hal,
yakni: (1) perubahan lingkungan; (2) yang berlangsung dengan tiba-tiba; dan (3) setelah
melewati tempat keluar yang sempit. Jadi unsur yang riil yang menyebabkan bayi itu
menangis, yaitu rasa sakit dan terperanjat. (akmal Hawi, 2008).

7) Perkembangan Tangis

Kalau tangis disebabkan oleh rasa sakit, terkejut, tidak enak, maka tangis selanjutnyapun
tetap berpangal pada sebab-sebab itu hanya sumber sebabnya berbeda. Di samping itu
irama tangisnyapun sudah mengalami perkembangan.

Hurlock mengemukakan empat macam tangis bayi yakni (1) tidak enak, iramanya monoton,
staccato yaitu keras dan terputus-putus; (2) rasa sakit iramanya tertahan, muka merah,
mulut terbuka lebar, walaupun rasa marah itu sudah berkurang, tetapi sedu sedannya masih
terus; dan (4) lapar, nada suaranya tinggi

Ibu rajin memperhatikan tangis bayinya akan dapat membedakan tangis bayi itu. (Akmal
Hawi, 2008). Tangis bersifat reflex dan merupakan respons terhadap rangsangan tertentu.
Orok lebih banyak menangis disebabkan oleh lapar dan alasan-alasan lain yang tidak
diketahui dari pada sebab-sebab lainnya.(Ely Manizar, 2009)

8) Pembentukan kepribadian

Dasar-dasar kepribadian sebagaimana halnya dengna sifat-sifat fisik lainnya berasal dari
sifat-sifat kebakaan dan selanjutnya berkembang melalui lingkungan dan belajar.
Bagaimanapun besarnya pengaruh lingkungan, namun sifat kebakaan akan memainkan
peranan utama dalam perkembangan kepribadian. Sejak anak dilahirkan telah tampak
petunjuk-petunjuk yang nyata mengenai kepribadiannya.

Selanjutnya lingkungan terutama ibu dan bagaimana sikap ibu dalam mengasuh,
merupakan faktor penentu yang penting dalam perkembangan pola kepribadian si anak
kelak. Demikian pula halnya jika ibu tidak dapat memberikan air susunya karena situasi
yang tidak mengizinkan serta perlakuan gegabah dalam memberikan dotnya.
Ibu yang bijaksana akan bersikap hati-hati dalam memberikan botol susu pada bayinya
dengan rasa kehangatan dan perhatian seolah-olah ibu sendiri yang sedang memberikan
makan tersebut. Hal yang demikian akan membantu terwujudnya kepribadian yang
diharapkan.

Masa Bayi (2 Minggu sampai 2 tahun)


Masa bayi dimulai sejak berakhirnya masa orok (2 minggu setelah kelahiran sampai akhir
tahun kedua dari kehidupan). Jika pada masa orok, kehidupan bayi sangat tergantung pada
bantuan orang dewasa, maka pada masa bayi ketergantungan itu sudah mulai berkurang.

Masa bayi adalah masa peletak dasar bagi kehidupan anak, dimana dasar-dasar
kebanyakan pola tingkahlaku, sikap orang lain dan diri sendiri serta banyak pola
pengungkapan emosional terbentuk. Masa ini disebut juga dengan masa “kritis” dalam
perkembangan anak, karena perkembangan selanjutnya terbentuk berdasarkan pondasi
pada masa ini.

Masa bayi merupakan usia menarik. Allah SWT telah memperlengkapi bayi dengan daya
tarik tersendiri. Setiap gerak-geriknya.

Perkembangan Fisik
Dalam rentangan kehidupan terdapat dua masa dimana pertumbuhan fisik berjalan dengan
pesat, yaitu pada masa prenatal dan masa post natal (terjadi pada masa bayi dan masa
pubertas).(akmal Hawi, 2008,53)

Masa bayi merupakan satu dari dua masa pertumbuhan yang satu lagi terjadi pada masa
pubertas. Selama enam bulan pertama dari kehidupan, pertumbuhan berlangsung dengan
kecepatan seperti pada masa pre-natal dan kemudian mulai mengendur. Pada tahun kedua
pertumbuhan mulai menurun dengan tempo yang cepat. Dinyatakan dalam bentuk
persentase, petumbuhan dalam berat badan selama tahun pertama ialah 200 %, dan pada
tahun kedua 25-30 %. Pertumbuhan dalam tinggi badan adalah 50 persen pada tahun
pertama dan 20 % pada atahunkedua.

Ukuran baju bayi mencerminkan pola pertumbuhan yang universal dan dapat diramalkan.
Pada usia bulan-bulan pertama berat badan berat badan bayi bertambah sekitar 5 hingga 6
ons per minggu, dan ketika usia 4 bulan berat badannya naik dua kali lipat. Dan pada tahun
kedua kehidupan bayi rata pertumbuhannya mengalami perlambatan, dimana usia 2 tahun
beratnya mencapai sekitar 16 kg dengan tinggi 32 hingga 35 inci.

Pola pertumbuhan bayi adalah sama bagi pria dan wanita. Selama tahun pertama,
pertambahan berat badan secara proposional adalah lebih besar dari pada pertumbuhan
tinggi badan, pada tahun kedua sebaliknya yang terjadi.

Sebagai mana halnya dengan pertumbuhan dalam ukuran, masa bayi juga merupakan
masa petumbuhan yang cepat bagi tulang-tulang. Pada usia 6 bulan bayi dapat duduk tanpa
dukungan, dan pada usia 7 bulan dapat merangkak dan berdiri tanpa dukungan. Pada usia
8 bulan bayi dapat menyangga tubuh hingga ke posisi berdiri, pada usia 10 bulan hingga 11
bulan dapat berjalan menggunakan kursi atau meja sebagai alat bantu, dan pada usia 12
hingga 13 bulan bayi pada umumnya dapat berjalan tanpa bantuan.
Dari 20 gigi seri, kira-kira 16 telah tumbuh sebelum masa bayi berakhir. Gigi pertama
muncul kira-kira pada usia 6-8 bulan. Gigi seri tengah sebelah bawah muncul lebih dahulu
baru gigi seri bagian atas. Pada umur satu tahun, rata-rata bayi mempunyai 4 sampai 6
buah gigi, dan pada umur dua tahun, 1 buah gigi. Waktu tumbuhnya gigi sangat bervariasi
dan tergantung dari faktor-faktor kecenderungan kabakaan, kesehatan, gizi dan jenis
kelamin. Urutan pertumbuhan gigi adalah lebih penting dari pada usia tumbuhnya gigi, oleh
karena itu bila terjadi ketidak teraturan dalam urutan pertumbuhan gigi mungkin sekali akan
menyebabkan posisi rahang tidak baik dan susunan gigi yang rusak. (Ely Manizar, 2009)

Perkembangan Otak
Pertumbuhan yang cepat dalam system syaraf merupakan karakteristik dari tiga sampai
empat tahun pertama setelah kelahiran. Pertumbuhan terutama terdiri dari perkembangan
sel-sel yang belum matang pada waktu kelahiran dan bukan merupakan pembentukan sel-
sel baru. Diperkirakan bahwa seperempat dari berat otak orang dewasa dicapai pada usia
Sembilan bulan, dan tiga perempat pada akhir tahun kedua. Pada saat lahir berat otak bayi
seperdelapan dari berat total atau sekitar 25 % dari berat otak orang dewasa, maka pada
ulang tahun kedua otak bayi sudah mencapai kira-kira 75 % dari otak dewasanya.

Perkembangan Penginderaan
Organ keinderaan berkembangan dengan cepat selama masa bayi dan sanggup berfungsi
dengan memuaskan sejak bulan-bulan pertama dari kehidupan. Dengan berkembangnya
koordinasi otot-otot mata pada bulan ketiga, maka bayi sanggup melihat dengan jelas.
Menurut Agoes Dariyo ada lima indera yang bergfungsi aktif pada bayi yaitu : (1) sentuhan,
(2) penciuman, (3) Pengecapan, (4) Sentuhan.

Fungsi-fungsi Fisiologis
Masa bayi merupakan masa pembentukan dasar pola fisiologis mengenai makan, tidur dan
buang air. Walaupun pada akhir masa bayi pembentukan kebiasaan itu belum sempurna,
tetapi dasar-dasar yang baik sudah terbentuk, karena semakin lama akan semakin sulit
memperkembangkan kebiasaan-kebiasaan fisik yang baik.

Penguasaan Otot-otot
Untuk dapat berdiri sendiri anak aharus mampu mengendalikan otot-ototnya. Hal in sangat
penting artinya bila ia hendak melakukan apa yang ingin ia lakukan dan bila akan
dilakukannya. Salah satu bidang perkembangan yang utama ialah penguasaa otot-ototnya.

Perkembangan Bahasa
Ada tiga bentuk pra bahasa yang normal muncul dalam pola perkembangan bahasa yaitu
menangis, mengoceh dan isyarat. Menangis adalah bentuk pra-bahasa yang paling banyak
dipakai selama bulan-bulan pertama dari yang paling banyak dipakai selama bulan-bulan
pertama dari kehidupan, walaupun dari sudut pandang jangka panjang Mengoceh adalah
lebih penting karena merupakan dasar bagi perkembangan bahasa yang sebenarnya.
Isyarat dipakai bayi sebagai pengganti bahasa, sedangkan pada anak-anak lebih tua atau
orang dewasa isyarat dipakai sebagai pelengkap bahasa. Pada masa bayi ini pun terjadi
permulaan dari perkembangan bicara melalui empat tahap yaitu antara lain:

Para pengoceh (berupa tangisan dan bunyi bahasa tertentu).


Mengoceh (6-12 bulan).
Kalimat satu kata (12-15 bulan).
Kalimat dua kata (terjadi bila anak telah memiliki perbedaan kata sebanyak 50 kata). (akmal
Hawi, 2008).
Perkembangan Emosi
Emosi bayi berkembangan dari bentuknya yang sangat sederhana, yang muncul pada waktu
lahir dalam bentuk-bentuk yang tidak terarah yang dapat ditimbulkan oleh berbagai macam
perangsang atau stimuli yang luas.

Perkembangan Sosial
Pengalaman-pengalaman social yang mula-mula dialami anak dalam lingkungan keluarga,
memainkan peranan penting dalam penentuan sikap dan prilakunya terhadap hubungan-
hubungan social. Oleh karena kehidupan bayi terpusat di lingkungan rumah, maka dasar-
dasar bagi sikap dan prilaku sosialnya dikemudian hari “disemai” di rumah.

Perkembangan Bermain
Bermain atau setiap kegiatan yang menimbulkan kesemenangan, dimulai dalam bentuk
yang sederhana pada masa bayi. Bermain pada masa ini terutama terdiri dari gerakan-
gerakan yang tidak menentu dan perangsangan organ-organ keinderaan.

Pada tahun kedua, permainannya telah lebih teratur dan boneka dipakai untuk berbagai
macam kegiatan permainan. Ciri khas pada usia ini ialahpermainannya banyak melibatkan
kegiatan-kegiatan berjalan, melempar dan memungut kembali benda-benda, ataupun
memasukkan dan mengeluarkan benda-benda dari tempatnya. Oleh karena koordinasi otot-
ototnya belum baik, maka bayi sering bersifat merusak dalam bermain dengan benda-benda
permainannya.

Perkembangan Pengertian
Bayi memulai hidupnya dengan tidak mempunyai pengertian tentang apa yang diamatinya
dalam lingkungan sekitarnya. Oleh karenanya ia harus memperoleh pengertian tentang
sesuatu yang diamatinya melalui kematangan dan belajar. Pengertian yang diperoleh
sebagaian akan tergantung dari tingkat kecerdasan dan sebagian lagi tergantung pada
pengalaman masa lalunya. Kenangan masa lalunya akan merupakan dasar penafsiran
pengalaman-pengalaman barunya.

Dari tingkahlaku bayi terlihat bahwa, sejak awal usianya konsep-konsep berkembangan
dengan cepat. Umpanya pengenalan bayi terhadap orang-orang dan benda-benda yang
tidak asing baginya dalam lingkungan di mana ia berada, diperlihatkan melalui respon yang
menyenangkan sama halnya dengan pengenalan terhadap orang-orang dan benda-benda
yang asing baginya selalu disertai dengan rasa takut.(Akmal Hawi, 2008).

Sikap moral dan tingka laku


Bayi tidak mempunyai kata hati dan skala nial. Oleh karenanya ia tidak dapat dikatakan
bermoral ataupun tidak bermoral, tetapi ia adalah nonmoral dalam arti bahwa tingkah
lakunya tidak berpedomankan pada ukuran-ukuran nilai. Pada waktu ia akan belajar dari
orang tuanya, dari teman-temannya, dari guru-gurunya mengenai nilai-nilai moral dari
masyarakat dan keperluannya untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma tersebut.
Hubungan Keluarga
Sikap-sikap dan tingkah laku individu sepanjang kehidupan sangat dipengaruhi oleh
pengalaman-pengalaman yang pertama-tama. Oleh karena lingkungan pertama terbatas
pada lingkungan keluarga, maka hubungan keluarga memegang peranan yang sangat
menentukan menjadi manusia apa ia kelak.

Bayi membutuhkan pemeliharaan yang terus menerus dari satu orang tertentu selama
sembilan bulan pertama dari kehidupannya untuk memberinya jaminan rasa aman. Untuk
memberikan perhatian terhadap bayi merupakan tugas dan kewajiban orang tua, mereka
harus siap merawat bayi seperti (1) mengganti popok pakaian setiap saat, (2) memberi air
susu ibu, (3) memandikan bayi, (4) memeriksakan kesehatan ke dokter, puskesmas, rumah
sakit, (5) menemani bermain bersama dan sebagainya.

Kepribadian
Kepribadian tidaklah terdiri dari sejumlah, sifat-sifat akan tetapi merupakan perpaduan dan
organisasi dari sifat-sifat kedalam suatu pola. Inti atau titik berat dari pola ini sikap-sikap dan
kebiasaan-kebiasaan yang telah terbentuk sejak awal kehidupan dan mengalami perobahan
dan penghalusan bila anak bertambah usianya dan bertambah luas pengalaman hidupnya.

Ada 3 faktor yang terdapat didalam perkembangan kepribadian, individu, yakni (1)
kebakaan, (2) pengalaman-pengalaman permulaan di dalam keluarga, dan (3) peristiwa-
peristiwa kemudian hari.

Masa bayi merupakan “masa kritis” dalam perkembangan kepribadian oleh karena pada
masa inilah diletakkan landasan-landasan, dan berdasarkan landasan-landasan ini pulalah
akan dibangun struktur kepribadian dewasa.

Rasulullah SAW bersabda :

Artinya : “Tiap-tiap anak yang dilahirkan diatas fitrah, maka ibu bapaknyalah yang
mendidiknya menjadi orang yagn beragama Yahudi, Nasrani dan Majusi”(Ely Manizar,
2009).

KESIMPULAN

Masa bayi dan perkembangan masa bayi terbagi menjadi dua yaitu (1) Masa Orok
(masa penyesuaian sejak lahir sampai umur 2 minggu). (2) Masa Bayi (2 Minggu sampai 2
tahun). Masa orok atau masa anak baru lahir merupakan masa perkembangan yang
terpendek dalam kehidupan manusia. Yang dimulai sejak lahir dan berakhir ketika ia
mencapai umur dua minggu.

Masa ini disebut dengan masa penyesuaian terhadap temperature diluar kandungan,
pernafasan, cara membuang kotoran, mengisap dan menelan. Aktivitas yang dilakukan
adalah lebih banyak tidur dan melakukan gerakan reflek. Sementara masa bayi dimulai usia
dua minggu hingga dua tahun. Masa bayi disebut juga dengan masa menarik, karena
disukai oleh setiap orang.

Perkembangan yang terjadi sangat cepat, gigi mulai tumbuh, belajar berbicara, berjalan,
berekrespresi melalui senyuman, menangis dan tertawa. Peran orang tua sangat diperlukan
untuk meletakkan pola-pola dasar terhadap pembentukan sikap dan tingkah laku.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu & Shaleh Munawar, Psikologi Perkembangan, Jakarta : Rineka Cipta,

2005.

Hawi, Akmal, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Palembangan : IAIN Raden

Fatah Press, 2004,

Hawi, Akmal, Perkembangan Pemikiran Pendidikan Islam, Palembang : IAIN Raden

Fatah Press, 2006.

Manizar, Ely, Psikologi Perkembangan, Palembang : Grafika Telindo, 2009.

MAKALAH ILMU JIWA PERKEMBANGAN

MASA BAYI TUGAS-TUGAS

PERKEMBANGAN PADA MASA BAYI

Oleh : Kelompok 06

Muhammad Dahwi : 09210099

Nurhijah Agustini : 09210111

Novitasari : 09210109

Paradilla : 0921009
DOSEN PEMBIMBING

Dra. Ely Manizar, M. Hum

FAKULTAS TARBIYAH

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH

PALEMBANG TAHUN 2010

Tentang iklan-iklan ini


Share this:
TwitterFacebook
Memuat...
Suka
Jadilah yang pertama menyukai ini.
Desember 21, 2012 Leave a reply
« Sebelumnya
Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Komentar
Nama
*

Surel
*

Situs Web
Kirim Komentar

Beri tahu saya komentar baru melalui email.

View Full Site

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Ikuti
nurhijah8

Mendaftar
Log Masuk

Salin shortlink
Kelola Langganan
Ciutkan bilah ini
Skip to primary content
Beranda
About

blogspot.com
Dioptimalkan 24 menit yang lalu
Lihat yang asliSegarkan
educate

Kamis, 15 Desember 2011

ciri dan tugas perkembangan dalam masa bayi

CIRI-CIRI MASA BAYI


Dalam setiap periode perkembangan manusia selalu terdapat ciri/karakter tersendiri di
dalamnya, meskipun terkadang ada kesamaan ciri-ciri di setiap rentang kehidupan/periode
perkembangan manusia sehingga bisa dibedakan dan dianalisis di setiap
perkembangannya, begitu pula dengan masa bayi, periode ini juga mempunyai ciri khusus
atau karakter. Berikut ini adalah beberapa ciri/karakter yang penting dalam masa
perkembangan bayi, diantaranya:
1)Masa bayi adalah masa bayi yang sesungguhnya
Meskipun seluruh masa anak-anak terutama tahun-tahun pertama dianggap sebagi masa
dasar, namun masa bayi inilah dasar periode kehidupan yang sesungguhnya, hal ini karena
pada masa ini banyak sekali pola perilaku, sikap dan pola ekspresi emosi yang terbentuk
dan terbangun, sehingga penting bagi lingkungan terutama lingkungan keluarga untuk
memperhatikan dan menanamkan nilai serta mengarahkan perilaku dan emosinya.
Alasan pentingnya meletakkan dasar-dasar nilai pada masa bayi ini antara lain:
a.Sifat-sifat buruk tidak berkurang dengan bertambahnya usia anak, bahkan pola-pola yang
terbentuk pada permulaan kehidupan ini cenderung mapan
b.Pola perilaku, kepercayaan dan sifat yang kurang baik mulai berkembang, untuk menjadi
penting dan perlu perbaikan sesegera mungkin, hal ini karena pada masa ini
perkembangannya sangat cepat sehingga semakin cepat hal-hal yang kurang baik itu
diperbaiki maka semakin mudah bagi anak untuk kembali kepda kebaikan.
c.Karena dasar-dasar awal cepat berkembang menjadi kebiasaan pada masa ini melalui
pengulangan-pengulangan, maka dasar-dasar itu akan selamanya mempengaruhi
penyesuaian pribadi dan sosialnya
d.Karena factor belajar dan pengalaman memantapkan peran yang penting dalam
perkembangan, maka hal itu dapat diarahkan dan dikendalikan sehingga perkembangannya
sejajar dengan jalur yang memungkinkan terjadinya penyesuaian pribadi dan social yang
baik
2)Masa dimana pertumbuhan dan perubahan berjalan dengan pesat
Bayi berkembang pesat baik secara fisik maupun psikologis, dengan cepatnya pertumbuhan
ini, perubahan tidak hanya terjadi dalam penampilan tetapi juga kemampuan. Bayi lambat
laun menjadi tidak segemuk saat dilahirkan dan anggota-anggota tubuh berkembang dalam
perbandingan yang lebih baik.
Pertumbuhan dan perubahan juga terjadi pada intelek bayi, perubahan ini berjalan sejajar
dengan pertumbuhan dan perubahan fisiknya.
3)Masa berkurangnya ketergantungan
Seiring berkembangnya penampilan dan kemampuan untuk mengendalikan tubuh, hal ini
mengakibatkan berkurangnya ketergantungan pada orang lain sehingga ia menjadi tidak
senang “diperlakukan seperti bayi”, ia tidak lagi mau membiarkan orang lain ikut campur dan
melakukan hal-hal yang dapat dilakukan atau yang dianggapnya dapat dilakukan sendiri.
Kalau ia ingin mandiri dan dilarang, ia akan protes dengan ledakan amarah, menangis atau
yang lainnya.
4)Masa meningkatnya individualitas
Mungkin hal yang terpenting dalam meningkatkan kemandirian adalah bahwa keadaan ini
memungkinkan bayi mengembangkan hal-hal yang sesuai dengan minat dan
kemampuannya. Akibatnya, individualitas yang tampak pada waktu lahir semakin menonjol
pada saat menjelang akhir masa bayi. Individualitas tampak dalam penampilan dan pola-
pola perilaku, bahkan bayi kembar pun menunjukkan individualitasnya. Dengan
meningkatnya individualitas, maka setiap bayi juga harus diperlakukan sebagai individu,
sehingga tak selayaknya teknik-teknik latihan anak yang sama diterapkan pada semua bayi.
5)Masa dimana permulaan sosialisasi dilakukan
Egosentrisme yaitu diri bayi yang muda belia yang mempunyai keinginan untuk menjadi
bagian dari kelompok social dengan cara memprotes jika dibiarkan sendiri selama beberapa
waktu dan dengan mencoba memperoleh perhatian dari orang lain melalui segala macam
cara termasuk dengan perilaku sok akrab.
6)Masa dimulainya penggolongan peran-seks
Penggolongan peran-seks biasa dilakukan orang-orang sekitar khususnya orang tua seperti
saat membelikan pakaian dengan memilih warna dan desain sesuai jenis kelaminnya,
pengkondisian kamar, penyampaian cerita, dan sebagainya. Hal ini dalam rangka
pengenalan jenis kelamin kepada anak-anak.
7)Masa bayi adalah masa yang sangat menarik
Meskipun menurut ukuran orang dewasa bayi mempunyai perbandingan tubuh yang tidak
wajar, tetapi justru hal inilah yang membuat bayi itu menarik perhatian. Sedangkan anak
yang lebih besar menganggap bayi menarik karena ketidak berdayaan dan
ketergantungannya. Lambat laun dengan berkurangnya ketergantungan karena
meningkatnya kemampuan untuk melakukan sesuatu bagi diri sendiri dan menjadi kurang
menariknya penampilan karena perubahan fisik menjadikan bayi sulit diatur dan menolak
bantuan orang lain.
8)Masa bayi sebagai masa permulaan kreativitas
Karena kurangnya koordinasi otot dan ketidakmampuan mengendalikan lingkungan,
sehingga bayitidak mampu melakukan sesuatu hal yang dianggap oirisnal atau kreatif dan
cenderung meniru (imitate). Namun dalam bulan-bulan pertama bayi belajar
mengembangkan minat dan sikap yang merupakan dasar bagi kreativitasnya di kemudian
hari dan untuk penyesuaian diri dengan pola-pola yang diletakkan orang lain, terutama
orang tua[1].
9)Masa bayi merupakan masa yang rentan dan berbahaya
Meskipun semua tahapan dalam rentang kehidupan mengandung bahaya, tetapi bahaya
yang tertentu lebih banyak terdapat selama masa bayi daripada periode-periode lain.
Bahaya dapat berupa bahaya fisik dan bahaya psikologis. Diantara bahaya-bahaya fisik
yang paling parah adalah penyakit dan kecelakaan, sedangkan bahaya psikologis dapat
terwujud manakala diletakkan dasar-dasar yang buruk pada masa-masa ini.
TUGAS DALAM PERKEMBANGAN MASA BAYI
Karena pola perkembangan dapat diramalkan meskipun bayi dalam mencapainya berbeda-
berbeda usia, namun dapatlah dibuat standar dari harapan-harapan social dalam bentuk
tugas-tugas perkembangan. Misalnya, semua bayi diharapkan belajar berjalan, memakan
makanan padat, sedikit mampu mengendalikan alat-alat pembuangan, mencapai stabilitas
fisiologis yang baik (terutama dalam irama lapar dan tidur), mempelajari dasar-dasar
berbicara, dan berhubungan secara emosional dengan orang tua dan saudara-saudara
sekandung sampai derajat tertentu dan tidak sepenuhnya tersendiri (individualis) seperti
saat dilahirkan. Tentu saja sebagian besar tugas-tugas perkembangan ini belum dapat
sepenuhnya tercapai dan dikuasai pada saat masa bayi ini, tetapi setidaknya dasar-
dasarnya harus sudah diletakkan.
Perkembangan yang pesat dari susunan saraf, pengerasan tulang, dan penguatan otot-otot
memungkinkan bayi untuk menguasai tugas-tugas perkembangan masa bayi tetapi
keberhasilan bayi dalam hal ini banyak bergantung pada kesempatan yang diberikan untuk
menguasai tugas-tugas tersebut dan bergantung pada bantuan serta bimbingan yang
diperoleh.
Bayi yang berkembang lambat dalam penguasaan tugas-tugas perkembangan masa bayi
akan mengalami kesulitan pada saat ia mencapai awal masa kanak-kanak dan diharapkan
mampu menguasai setidaknya selama 3 tahun.
PERKEMBANGAN FISIK
Pertumbuhan yang pesat selama rentang kehidupan terjadi pada masa bayi dan pada masa
pubertas, selama 6 bulan pertama pertumbuhan terus terjadi dengan pesat seperti pada
masa prenatal dan kemudian mulai menurun. Dalam 6 bulan kedua, tingkat pertumbuhan
cepat menurun, dalam tahun pertama peningkatan berat tubuh lebih besar daripada
peningkatan tinggi, sedangkan tahun kedua terjadi hal sebaliknya, yakni peningkatan tinggi
lebih besar daripada peningkatan berat tubuh.
Meskipun pola umum dari pertumbuhan dan perkembangan sama bagi semua bayi, tetapi
tetap ada perbedaan dalam hal tinggi, berat, kemampuan sensorik dan bidang
perkembangan fisik lain. Beberapa bayi memulai kehidupan dengan badan yang lebih kecil
dan perkembangan yang kurang normal, hal ini sangat mungkin disebabkan karena belum
cukup umur atau kondisi fisik yang buruk akibat ibu kekurangan gizi, mengalami tekanan
atau kondisi kurang baik lainnya selama periode prenatal.
Selama periode masa bayi perbedaan-perbedaan tidak saja terus berlangsung tetapi akan
semakin tampak mencolok. Perbedaan dalam berat lebih besar daripada perbedaan dalam
tinggi, ini disebabkan karena perbedaan berat sebagian bergantung pada bentuk tubuh dan
sebagian lagi bergantung pada kebiasaan makan dan jenis makanan.
FUNGSI PSIKOLOGIS
Masa bayi adalah masa pembentukan pola-pola psikologid fundamental untuk makan, tidur,
dan buang air, meskipun pembentukan kebiasaan tersebut mungkin tidak selesai pada akhir
masa bayi ini.
PENGENDALIAN OTOT
Pada mulanya, tubuh bayi mengalami gerakan-gerakan yang menyerupai kegiatan
menyeluruh pada bayi neonatal, juga demikian halnya dalam keadaan tidur. Gerakan acak
tak berarti ini berangsur-angsur menjadi lebih terkoordinasi tetapi hal ini memungkinkan
dilakukannya pengendalian otot.
Perkembangan pengendalian otot terjadi karena adanya factor pematangan dan factor
belajar. Karena otot-otot, tulang, struktur saraf sudah matang dan karena perubahan dalam
perbandingan badan, maka bayi dapat menggunakan badannya secara terkoordinasi, tetapi
bayi harus diberikan kesempatan untuk belajar melakukannya. Sebelum keadaan (dalam hal
ini kondisi fisik dan pematangannya) siap tercapai, belajar tidak akan ada manfaatnya.
Keterampilan-Keterampilan Masa Bayi
Pada dasar yang diletakkan melalui pematangan koordinasi otot sebelum akhir tahun
pertama bayi mulai mengembangkan pelbagai keterampilan, diantaranya adalah koordinasi
halus yang dilakukan otot-otot yang lebih kecil. Untuk mengembangkan keterampilanada 3
hal yang penting untuk dipahami, yakni: kesempatan untuk berlatih, rangsangan untuk
belajar, dan contoh yang baik untuk ditiru serta bimbingan untuk meyakinkan bahwa
peniruan yang dilakukan itu benar.
Sebelum masa bayi berakhir, bayi memperoleh banyak keterampilan yang berguna bagi
dirinya dalam kehidupan sehari-hari. Mula-mula bayi tidak dapat menggabungkan berbagai
keterampilan sehingga keterampilan itu kurang bermanfaat baginya, namun dengan latihan
maka penggabungan ini dapat berlangsung. Tidak satupun dari keterampilan-keterampilan
ini dapat dipelajari dengan baik pada masa bayi yang relative singkat tetapi hal ini dapat
menjadi keterampilan dasar dari keterampilan yang akan diperhalus dan akan dipelajari
secara lebih baik dan sempurna ketika bayi memasuki masa kanak-kanak.
Keterampilan yang diharapkan dapat dipelajari oleh semua bayi biasanya digolongkan
dalam dua kategori besar, yaitu keterampilan tangan dan keterampilan kaki. Karena adanya
peningkatan yang pesat dalam penggunaan pada minggu-minggu pertama maka koordinasi
tangan berkembang pesat. Dengan berkembangnya setiap keterampilan tangan baru, maka
minat dan kegiatan bayi terpaku dengan memanfaatkan sebagian besar waktu jaganya
untuk menggunakan tangan-tangannya sehingga hal ini meningkatkan pengendalian
terhadap tangan-tangan tersebut.
Sebaliknya, karena sebagian besar masa bayi dicurahkan untuk mengembangkan
kemampuan berjalan maka keterampilan kaki merupakan perkembangan keterampilan yang
belum sempurna pada akhir masa periode ini dan akan disempurnakan pada periode
berikutnya.

[1] Elizabeth B. Hurlock, Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang


kehidupan, Erlangga, Edisi,Jakarta. Hal….78
bronie educate di 05.40
Berbagi
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar


Beranda
Lihat versi web
Mengenai Saya

Foto saya
bronie educate
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai