Makalah Bimbingan Konseling
Makalah Bimbingan Konseling
DOSEN PENGAMPUH:
Dra.Hj.Hasnah,M.Si.
KELAS C21A:
KLP 7
DAFTARI ISI
KATA PENGANTAR ................................................................... i
BAB II PEMBAHASAN........................................................... 5
A. Pengertian Bimbingan Konseling (BK)...................................................6
B. Fungsi Bimbingan Konseling (BK).......................................................7
C. Tujuan dan Manfaat Bimbingan Konseling (BK)..........................................................8
D. Asas dan Hakekat Bimbingan Konseling (BK)........................................9
4. Tidak ada jam masuk kelas untuk layanan bimbingan dan konseling di
sekolah, sehingga guru BK tidak optimal melaksanakan layanan bimbingan
klasikal.
5. Rasio perbandingan antara guru BK dengan peserta didik yang masih tidak
C. BATASAN MASALAH
Dari berbagai masalah yang terindentifikasi yang telah diuraikan di
atas dan agar penelitian ini lebih terfokus, maka masalah penelitian membatasi
pada : “Belum adanya penyusunan program bimbingan dan konseling
berdasarkan asesmen kebutuhan peserta didik”.
D.RUMUSAN MASALAH
E.TUJUAN
Tolbert, (dalam Prayitno dan Amti 2004:101). Konseling adalah hubungan pribadi
yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam mana konselor melalui
hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya. Dalam hal
ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan
kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan
potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat.
Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan
menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang.
Dengan melihat uraian tentang bimbingan dan konseling di atas, maka dapat
dirumuskan tentang pengertian Bimbingan dan Konseling (BK) yaitu Serangkaian
kegiatan berupa bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli pada konseling dengan
cara tatap muka, baik secara individu atau beberapa orang dengan memberikan
pengetahuan tambahan untuk mengatasi permalahan yang dialami oleh konseli,
dengan cara terus menerus dan sistematis.
B. FUNGSI BIMBINGAN KONSELING
1. Fungsi Pemahaman
Fungsi pemahaman ialah bimbingan dan konseling yang dapat menghasilkan
pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu, yang disesuaikan dengan
kebutuhan yang diperlukan dalam rangka mengembangkan potensi siswa.
2. Fungsi Perbaikan
Fungsi perbaikan berperan untuk membantu individu dalam mengatasi dan
memecahkan permasalahan yang dialami peserta didik. Selain itu, fungsi ini
berfungsi untuk memperbaiki sikap dan tindakan yang dilakukan siswa saat
melanggar norma-norma tertentu.
5. fungsi pencegaham
Mengantisipasi berbagai masalah yang dapat terjadi dan berupaya untuk
mencegahnya, agar tidak dialami oleh peserta didik.
C. TUJUAN DAN MANFAAT BIMBINGAN KONSELING
Adapun tujuan dari bimbingan dan konseling secara khusus untuk membantu
peserta didik agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangannya, yaitu sbagai
berikut:
1. Agar siswa mempunyai komitmen kuat terutama dalam hal mengamalkan
keimanan dan nilai ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam
kehidupannya sendiri, keluarga, pergaulan terhadap teman maupun
masyarakat.
6. Agar siswa mempunyai sikap serta kebiasaan belajar hal yang positif
misalnya seperti kebiasaan belajar, disiplin, membaca buku dan kegiatan
yang positif lainnya.
7. Agar siswa memiliki kesadaran terutama dalam hal potensi diri yang
dimiliki dalam aspek belajar serta bisa memahami berbagai macam
hambatan yang bisa kapan saja muncul dalam proses belajar yang sedang
dilakukan.
MANFAAT DARI BK
1. BK akan membuat diri Anda lebih baik, nyaman dan tenang karena BK bisa
membantu Anda untuk menerima sisi yang ada dalam diri Anda.
2. BK membantu Anda agar bisa menerima diri sendiri dan orang lain sehingga
hubungan dengan orang lain lebih efektif.
Asas – asas bimbingan dan konseling tentu saja harus diterapkan dalam
penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling. Adapun asas – asas bimbingan
dan konseling yaitu sebagai berikut.
1. Asas Kerahasiaan
Merupakan asas yang menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan
konseli yang menjadi sasaran layanan. Di mana data atau keterangan yang tidak
boleh dan tidak layak diketahui oleh orang lain harus dirahasiakan oleh konselor.
Dalam hal ini, konselor wajib secara penuh untuk memelihara dan menjaga semua
data dan keterangan sehingga kerahasiaan benar- benar terjamin.
2. Asas kesukarelaan
Merupakan asas yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan konseli dalam
mengikuti, menjalani layanan yang dibutuhkan bagi dirinya. Dalam hal ini konselor
wajib membina dan mengembangkan kesukarelaan tersebut.
3. Asas keterbukaan
Merupakan asas yang menghendaki konseli yang menjadi sasaran layanan bersifat
terbuka dan tidak berpura- pura, baik dalam memberikan keterangan tentang
dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar
yang bermanfaat bagi pengembangan dirinya.
4. Asas kekinian
Merupakan asas yang menghendaki agar objek sasaran layanan bimbingan dan
konseling adalah masalah konseli dalam kondisinya sekarang. Layanan yang
berhubungan dengan masa depan atau kondisi di masa lampaupun dilihat dampak
atau kaitannya dengan kondisi yang ada dan apa yang dilakukan sekarang.
5. Asas kemandirian
Merupakan asas yang menunjuk pada tujuan umum bimbingan dan konseling yaitu
konseli sebagai sasaran layanan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi
individu yang mandiri dengan ciri mengenal dan menerima diri sendiri dan
lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri
sendiri. Konselor hendaknya mampu untuk mengarahkan segenap layanan
bimbingan dan konseling yang diselenggarakannya bagi berkembangnya
kemandirian peserta didik.
6. Asas kegiatan
Merupakan asas yang menghendaki agar konseli yang menjadi sasaran layanan
berpartisipasi secara aktif di dalam penyelenggaraan layanan bimbingan dan
konseling. dalam hal ini konselor perlu untuk mendorong konseli untuk aktif dalam
setiap layanan bimbingan dan konseling yang diperuntukkan baginya.
7. Asas kedinamisan
Merupakan asas bimbingan konseling yang menghendaki agar isi layanan terhadap
sasaran layanan yang sama kehendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan
terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap
perkembangan dari waktu ke waktu.
8. Asas keterpaduan
Merupakan asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar berbagai layanan
dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh konselor maupun
oleh pihak lain, saling menunjang, harmonis, dan terpadu.
Untuk ini kerja sama antara konselor dan pihak –pihak yang berperan dalam
penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling perlu terus dikembangkan.
Koordinasi segenap layanan bimbingan dan konseling itu harus dilaksanakan
dengan sebaik- baiknya.
9. Asas kenormatifan
Merupakan usaha bimbingan dan konseling yang tidak boleh bertentangan dengan
norma-norma yang berlaku, baik ditinjau dari norma agama, adat, hukum, ilmu
pengetahuan, maupun kebiasaan sehari- hari.
Konselor dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru – guru, atau ahli
lain, demikian juga konselor dapat mengalih tangankan kasus kepada guru mata
pelajaran, guru praktek, dan lain – lain.
Saat ini keberadaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah termasuk madrasah
sudah tampak lebih baik, apabila dibandingkan dengan era sebelumnya. Pengakuan kearah
pelayanan bimbingan dan konseling atau konseling sebagai suatu profesi sudah semakin
mengkristal terutama dari pemerintah dan kalangan profesi lainnya. Meskipun demikian,
masih adanya persepsi negative tentang bimbingan dan konseling terutama tentang
keberadaannya di sekolah dan madrasah dari para guru mata pelajaran, sebagai pengawas,
kepala sekolah dan madrasah, para siswa orang tua siswa bahkan dari guru BK sendiri.
Fokus pelayanan bimbingan dan konseling adalah manusia. Oleh sebab itu, melihat
relevansi tujuan dan fungsi bimbingan dan konseling dengan Islam (ajaran Islam) juga
harus melihat bagaimana Islam memandang manusia, tujuan penciptaannya dan tugas atau
tanggung jawabnya serta penjelasan-penjelasan lain yang berkenaan dengan syariat Islam .
Dari satu segi dapat kita lihat bahwa Bimbingan dan Konseling memiliki arti yang sama yaitu
proses pemberian bantuan terhadap seseorang, atau sekelompok orang. Dari segi lain konseling
merupakan alat dalam pemberian bimbingan, konseling juga merupakan alat yang paling
ampuh dalam keseluruhan program bimbingan atau dengan kata lain konseling merupakan titik
sentral dari keseluruhan kegiatan bimbingan. Tujuan dari Bimbingan dan Konseling yaitu (a)
Untuk dapat mewujudkan diri sendiri. (b) Untuk dapat mengarahkan diri sendiri. (c) Untuk
dapat mengambil keputusan sendiri tentang berbagai hal. (d) Untuk dapat menerima diri
sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis. (e) Untuk mengenal diri sendiri dan
lingkungannya. Bimbingan dan Konseling memiliki arah pelayanan seperti pelayanan dasar,
pelayanan pengembangan, terapeutik, dan peminatan.
B. SARAN
Seorang guru bisa dinilai memiliki mutu kerja yang berkualitas jika bisa
membimbing siswa dengan baik, jadi hendaknya mendalami dan menguasai
bidang Bimbingan dan Konseling agar jika terjadi masalah yang di hadapi peserta
didik hendaknya membimbing mereka agar menjadi pribadi yang berkualitas pula.
C. DAFTAR PUSTAKA
https://www.gurupendidikan.co.id/bimbingan-dan-
konseling/
https://www.portal-ilmu.com/2017/07/12-asas-
bimbingan-dan-konseling_6.html?m=1
https://bdkpalembang.kemenag.go.id/berita/hakekat-
bimbingan-konseling-dalam-pendidikan-di-indonesia
https://www.dosenpendidikan.co.id/fungsi-bimbingan-
konseling/