Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SISTEM RANGKA MANUSIA

NAMA : LISA RAHMIATI

NIM/BP :16002/2010

PRODI : PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIERSITAS NEGERI PADANG

2012
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR …………………………………………........... i

DAFTAR ISI ……………………………………………………......... ii

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB II ISI

A. Pengertian Globalisasi................................................................. 2
B. Ciri globalisasi............................................................................
4

C. Teori globalisasi.......................................................................... 4
D. Sejarah globalisasi.......................................................................
5

E. Proses Globalisasi........................................................................ 7
F. Aspek Globalisasi........................................................................
7
G. Dampak globalisasi......................................................................
H. Pengaruh Globalisasi Terhadap Bangsa dan Negara Indonesia... 9
I. Cara Menyikapi Dampak Negatif Globalisasi ...............................
1
2

2
1

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………… 2
B. Saran …………………………………………………………... 4
DAFTAR PUSTAKA
2
4
Daftar gambar

KATAPENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja
dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul Sistem Rangka pada
Manusia ini dengan baik dan lancar.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih


adakekuranganbaikdarisegisusunankalimat maupuntatabahasanya.Olehkarenaitudengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agarkamidapatmemperbaikimakalahini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah
pengetahuan pembaca.

Padang, September 2021

TimPenyusun
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Tulang merupakan kerangka tubuh yang menyebabkan tubuh dapat berdiri tegak, Tempat
melekatnya otot-otot sehingga memungkinkan jalannya pembuluh darah, tempat sumsum
tulang dan syaraf yang melindungi jaringan lunak, juga tulang merupakan organ yang
dibutuhkan manusia untuk mengangkat dan membawa barang-barang yang berat. Intinya
tulang adalah organ yang kita butuhkan untuk melakukan aktifits sehari–hari. Sehingga kita
tidak dapat membayangkan bagaimana terganggunya kita bila ada kerusakan yang terjadi
pada tulang kita.

Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada
makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan
basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula
dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang.
Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang
ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya. Rata-rata
manusia dewasa memiliki 206 tulang, walaupun jumlah ini dapat bervariasi antara individu.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud denan sistem rangak dan fungsi sistem rangka ?
2. Jelaskanlah Pembagian Rangka pada Tubuh Manusia ?
3. Jelaskanlah macam-macam sendi pada manusia ?
4. Jelaskanlah Kelainan dan Gangguan yang Terjadi pada Sistem Rangka Manusia ?

Tujuan
1. Mengetahui pengertian dan fungsi sistem rangka
2. Menjelaskan pembagian rangka pada tubuh manusia
3. Menjelaskan sendi pada manusia
4. Menjelaskan kelainan dan gangguan yang terjadi pada sistem rangka manusia

Manfaat 1

Adapun manfaat dibuatnya makalah ini adalah dapat menambah wawasandan


pengetahuan mengenai sistem rangka pada manusia.

BAB II

ISI

2.1 Pengertian dan Fungsi Sistem Rangka


Sistem rangka yaitu suatu susunan dari organ-organ yang mempunyai fungsi/pekerjaan
tertentu yang terdiri dari susuna kerangka(skeleton). Susunan kerangka atau skeleton ini terdiri
dari susunan berbagai macam tulang-tulang yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
Susunan dari beberapa tulang ini pun memiliki suatu fungsi. Menurut Syaifuddin(1994)
fungsi dari sistem rangka yaitu:
a. Membantu tubuh untuk berdiri tegap/tidak rubuh.
b. Melindungi organ tubuh yang lunak seperti otak, jantung, dan paru-paru.
c. Tempat melekatnya otot-otot dan merupakan alat gerak pasif.
d. Tempat pembuatan sel-sel darah.
e. Memberi bentuk pada bangunan tubuh.

2.2 Pembagian Rangka pada Tubuh Manusia


Rangka tubuh manusia terbagi atas dua, yaitu axial skeleton dan appendicular skeleton. Axial
skeleton merupakan rangka penyusun sumbu tubuh. Sedangkan appendicular skeleton adalah rangka
penyusun alat gerak manusia.

Gambar 1 sistem rangka

a. Axial skeleton
Axial skeleton terbagi atas empat pambagian yaitu tulang tengkorak, sternum dan costa, serta
columna vertebrae.
i. Tulang tengkorak
2
Tengkorak dibentuk oleh beberapa tulang yang bentuknya melengkung dimana tulang-tulang
ini saling berhubungan satu sama lain. Terdiri atas dua bagian yaitu tengkorak otak dan
tengkorak wajah
Tengkorak otak ini terdiri atas:
1. Gubah tengkorak
a. Frontalis(tulang dahi) berjumlah 1.
b. Parietalis(Ubun-ubun) berjumlah 2.
c. Osipitalis(Tulang kepala belakang) berjumlah 1.
2. Dasar tengkorak
a. Sfenoidal(tulang baji) berjumlah 1.
d. Ethmoidal(tulang tapis) berjumlah 1.

3. Samping tengkorak
e. Temporalis(pelipis) berjumlah 2.
Gambar 2 tengkorak

Sedangkan tengkorak wajah terdiri atas:


1. Bagian hidung
a. Ossa Lakrimal(tulang mata) berjumlah 2.
b. Ossa nasal(Tulang hidung) berjumlah 2.
c. Ossa Konka nasal(Tulang karang hidung) berjumlah 2.
d. Septun nasal(Sekat rongga hidung) berjumlah 1.
2. Bagian rahang
a. Ossa maksilaris(rahang atas) berjumlah 2.
b. Ossa mandibularis(rahang bawah) berjumlah 1.
c. Ossa zigomatikum(tulang pipi) berjumlah 2.
d. Ossa palatum(tulang pipi) berjumlah 2.
e. Ossa Hioid(tulang lidah)

Gambar 3 Tulang wajah


ii. Sternum dan Costa
Tulang dada berhubungan dengan tulang belakang . Tulang dada dan tulang rusuk berfungsi
untuk melindungi organ-organ yang terdapat di dalam dada seperti jantung dan paru-paru.
1. Sternum(tulang dada) terdiri atas tiga bagian yaitu:
a. Manubrium sterni
b. Korpus sterni
c. Prosesus xipoid
2. Costa(tulang iga) terdiri atas:
a. Costa vera(rusuk sejati) berjumlah 7 pasang.
b. Costa spuria(rusuk tidak sejati) berjumlah 3 pasang.
c. Costa fluitantes(rusuk melayang) berjumlah 2 pasang.

Gambar 4 Tulang dada

iii. Columna vertebrae


Columna vertebrae(Tulang belakang) merupakan rangkaian tulang tunggal, bentuknya tidak
teratur dan memanjang dari ujung kepala sampai ujung ekor. Tulang belakang berfungsi
menyangga berat tubuh. Tulang tersebut kokoh tapi fleksibel oleh karena itu manusia dapat
melakukan berbagai macam gerakan yang misalnya berdiri ataupun duduk. 
Bagian-bagian dari tulang belakang:
1. Vertebrae servikalis(tulang leher) berjumlah 7 ruas.
2. Vertebrae torakalis(tulang punggung) berjumlah 12 ruas.
3. Vertebra lumbalis(tulang pinggang) berjumlah 5 ruas.
4. Vertebrae sakralis(tulang selangkang) berjumlah 5 ruas.
5. Vertebrae koksigialis(tulang ekor) berjumlah 4 ruas.
Gambar 5 Ruas Tulang Belakang

b. Appendicular skelton
i. Kerangka gerak atas(ekstremitas anterior)
1. Gelang bahu. Yaitu persendian yang menghubungkan lengan dengan badan. Bagian ini
terbagi atas 2 yaitu:
a. Scapula(tulang belikat) berjumlah 2.
b. Klavikula(tulang selangka) berjumlah 2.
2. Humerus(tulang pangkal lengan) berjumlah 2.
3. Ulna(tulang hasta) berjumlah 2.
4. Radius(Tulang pengumpil) berjumlah 2.
5. Carpal(Tulang pergelangan tangan) berjumlah 16.
6. Metacarpal(tulang telapak tangan) berjumlah 10.
7. Falangus(tulang jari tangan) berjumlah 14.
ii. Kerangka gerak bawah(ekstremitas posterior)
1. Koksa(tulang pangkal paha). Tulang ini membentuk sebagian besar tulang pelvis. Ostium
ini terdiri dari os. Ilium(tulang usus), os. Pubis(Tulang kemaluan), dan os. Iski(Tulang
duduk).
2. Femur(Tulang paha) berjumlah 2.
3. Tibia dan fibula(tulang kering dan betis) masing-masing berjumlah 2.
4. Tarsal(Tulang pangkal kaki) terdiri dari tulang-tulang kecil berjumlah 5.
5. Metatarsal(Tulang telapak kaki) terdiri atas tulang-tulang pendek berjumlah 5
6. Falangus(Ruas jari kaki).

Gambar 6 Rangka Apendikular

Macam-Macam Tulang:
1. Berdasarkan jenisnya, tulang dibedakan menjadi: tulang rawan (kartilago) dan tulang keras.

• TulangRawan(Kartilago)

Tulang rawan terdiri atas sel-sel tulang rawan (kondrosit), serabutkolagen, dan matriks. Sel-sel
tulang rawan dibentuk oleh bakal sel-sel tulang rawan,yaitu kondroblas.

Berdasarkan susunan serabutnya, tulang rawan dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu
sebagai berikut.

1. Tulang rawan hialin, mempunyai serabut tersebar dalam anyamanyang halus dan
rapat. Tulang rawan hialin terdapat di ujung-ujung tulang rusuk yang menempel ke
tulang dada (Gambar1.1.1a).

2. Tulang rawan elastis,susunanbsel dan matriksnya mirip tulang rawan hialin, tetapi
tidak sehalus dan serapat tulang rawan hialin. Tulang rawan elastis terdapat di daun
telinga, laring, dan epiglotis (Gambar1.1.1b).
3. Tulang rawan fibrosa,matriksnya tersusun kasar dan tidak beraturan. Tulang rawan
fibrosa terdapat di cakram antartulang belakang danbsimfisis pubis (pertautan tulang
kemaluan) (Gambar1.1.1c).

TulangKeras(Osteon)

Tulang terbentuk dari tulang rawan yang mengalami penulangan(osifikasi). Ketika


tulang rawan (kartilago) terbentuk, rongga-ronggamatriksnya terisi oleh sel osteoblas.
Osteoblas merupakan lapisan seltulangmuda. Osteoblas akan menyekresikan zat
interseluler sepertikolagen yang akan mengikat zat kapur. Osteoblas yang telah
dikelilingi zat kapur akan
mengeras dan menjadi osteosit
(seltulangkeras).

2. Berdasarkan struktur tulangnya, tulang dapat dibedakan menjadi: tulang kompak dan tulang
spons.

Tulangkompakmemilikimatriksyangpadatdan rapat, sedangkan tulang spons memiliki matriks


yang berongga-rongga

3. Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan menjadi: tulang pipa, tulang pipih, tulang pendek.
Tulang pipa, berbentuk panjang dan berongga, seperti pipa. Contoh tulang ini
diantaranya tulang pengumpil, tulanghasta, tulangbetis, dan tulang kering.Tulang pipa
terdiriatasduabagian, yaitu diafisis danepifisis.Diafisisadalah bagian "badan" tulang,
sedang kanepifisis adalah bagian tepi (epi) atau bagian "kepala" tulang. Diantara epifisis
dan diafisis,dibatasi oleh bagian yang disebut cakramepifisis(Gambar1.1.4).
Cakramepifisis lebih lambat proses penulangannya dibandingkan dengan daerah
diafisis.

(Gambar1.1.4)

Tulang pipih, adalah tulang-tulang yang berbentuk pipih. Tulang pipihbanyakterdapatdi


rangkacaksial, misalnya tulang rusuk,tulangbelikat, dan tulang-tulang yang menyusun
tengkorak(Gambar 1.1.5a). Tulang pipih berfungsi sebagai pelindung suaturongga. Misalnya,
rongga tengkorak melindungi otak dan ronggadadamelindungijantungserta paru-paru.

Tulang pendek, berukuran pendek. Hanya ditemukan di daerah pangkal telapak tangan
(Gambar 1.1.5b), pangkal telapak kaki, dantulang-tulangbelakang.

(Gambar1.1.5)
Tulang tidak beraturan, yaitu tulang yang memiliki bentuk tidak beraturan. Contohnya
adalah tulang-tulang belakang (Gambar1.1.6) dan tulang penyusun wajah.

2.3 Sendi
Persambungan tulang sendi(artikulasi) adalah pertemuan dua buah tulang atau beberapa
tulang dari kerangka.
Terdapat 3 Jenis Sendi Berdasarkan strukturnya, yaitu:
1. Fibrosa: hubungan antar sendi oleh jaringan fibrosa.

Gambar 7 Fibrosa
2. Kartilago/tulang rawan: ruang antar sendinya berikatan dengan tulang rawan.

Gambar 8 tulang rawan


3. Sinovial/sinovial joint: ada ruang sendi dan ligament untuk mempertahankan persendian.
Gambar 9 Sinovial

Sedangkan sendi berdasarkan jenis persambungannya ada 2 yaitu:


1. Sinartrosis, yaitu sendi yang terdapat kesinambungan karena di antara kedua ujung tulang yang
bersendi terdapat suatu jaringan.
a. Syndesmosis: jaringan penghubungnya merupakan jaringan ikat. Contoh: artikulasi pada
tulang-tulang tengkorak.
b. Synchondrosis: jaringan penghubungnya jaringan tulang rawan. Contoh: antara kedua ossa
pubica
c. Synostosis: jaringan penghubungnya jaringan tulang. Contoh: antara os ilium, os pubis,
dan os ischium
2. Diartrosis(Sinovial), yaitu Sendi terdapat ketidaksinambungan karena di antara tulang yg
bersendi terdapat rongga (cavum articulare). Terdapat alat-alat khusus pada sendi ini, yaitu:
a. Tendon, yaitu untuk membatasi gerak sendi dan sebagi penyokong mekanik.
b. Kartilago, yaitu sebagai penyangga.
c. Bursae mucosae(Kandung sega), yaitu untuk mempemudah gerakan sendi.
d. Ligamen

Diartrosis dibedakan atas:


Sendi Contoh
Sendi engsel Persendian pada siku
Sendi peluru Persendian pada tulang lengan
Sendi putar Persendian pada tulang tengkorak
Sendi pelana Persendian pada ibu jari
Sendi luncur Persendian pada gelang kaki
Tabel

2.4 Kelainan dan Gangguan yang Terjadi pada Sistem Rangka Manusia
1. Rakitis.
Rakitis merupakan penyakit tulang di mana kaki melengkung menyerupai huruf O atau X.
Penyakit ini disebabkan oleh kekurangan vitamin D dan zat kapur (kalsium) pada makanan
sehingga pertumbuhan dan pembentukan tulang tidak sempurna.
2. Osteoporosis
Osteoporosis merupakan gangguan tulang dengan gejala penurunan massa tulang sehingga
tulang menjadi rapuh. Hal ini terjadi karena lambatnya osifikasi dan penghambatan reabsorpsi
(penyerapan kembali) bahan-bahan tulang. Osteoporosis terjadi karena ketidakseimbangan
hormon kelamin pada pria dan wanita, kurangnya asupan kalsium, serta vitamin D.
3. Gangguan tulang belakang
Gangguan tulang belakang terjadi karena adanya perubahan posisi tulang belakang (spina)
sehingga menyebabkan perubahan kelengkungan batang tulang belakang. Kelainan atau
gangguan tulang belakang, antara lain:
1) Skoliosis, tulang punggung bengkok ke kiri atau ke kanan.
2) Lordosis, tulang punggung terlalu bengkok ke depan.
3) Kifosis, tulang punggung terlalu bengkok ke belakang.
4. Gangguan persendian
Gangguan persendian terjadi karena sendi tidak berfungsi dengan normal. Jenis gangguan
sendi dikelompokkan menjadi 4 yaitu:
1) Dislokasi
Dislokasi merupakan gangguan yang terjadi karena pergeseran tulang penyusun sendi dari
posisi awal karena jaringan ligamen yang sobek atau tertarik.
2) Terkilir
Terkilir merupakan gangguan karena tertariknya ligamen sendi oleh gerakan tiba-tiba atau
gerakan yang tidak biasa dilakukan. Terkilir menyebabkan timbulnya rasa sakit disertai
peradangan pada daerah persendian.
3) Ankilosis
Ankilosis merupakan gangguan yang terjadi karena tidak berfungsinya persendian.
4) Artritis
Artritis merupakan gangguan yang disebabkan adanya peradangan sendi. Artritis
dibedakan menjadi:
a. Rematoid, merupakan penyakit menurun yang dapat timbul di segala umur. Penyakit ini
ditandai oleh jaringan penghubung yang tumbuh di dalam sendi dan kemudian mengeras.
Akibatnya, kedua tulang pada sendi menyatu sehingga tidak dapat digerakkan.
b. Osteoartritis, merupakan penipisan tulang rawan yang menghubungkan
persendian.
c. Gautartritis, gangguan gerak akibat kegagalan metabolisme asam urat sehingga
terjadi penimbunan asam urat pada persendian.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai