Anda di halaman 1dari 5

Dalam penelitian pendekatan kualitatif dan kuantitatif memiliki proses dan

gaya yang berbeda. Disini akan membahas mengenai penelitian kualitatif yang
mana dalam menganalisis data memiliki cara yang sangat berbeda dibandingkan
dengan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif sendiri tidak berkutat pada angka-
angka melainkan pada penyajian kata-kata atau kalimat yang berkaitan dengan
objek penelitian. Tujuan dari analisis kualitatif yaitu upaya dalam mengemukan
atau mengemuakakan makna dengan klasifikasi tertentu dalam sebuah penelitian.
Pada penelitian kualitatif memang jauh berbeda dengan kuantitatif yang
mana dalam kegiatan penelitiannya menggunakan teori yang jelas dan tetap. Akan
tetapi bukan berarti bahwa penelitian kualitatif bisa diragukan keabsahannya,
karena pada kualitatif juga menggunakan kaidah penelitian yang jelas yang mana
menuntut penelitinya untuk membahas lebih dalam lagi sehingga menghasilkan
hasil penelitian yang konkret.
Proses pada penelitian kualitatif ini dilakukan bhakan sejak peneliti be;um
memasuki lapang, kemudian pada saat di lapangan dan setelah selesai di lapangan.
Namun kegiatan penelitian lebih berfokus pada tahapan di lapangan karena pada
saat itu bersamaan dengan penggalian data.
A. Analisis Data Sebelum di Lapangan
Analisis data sebelum ke lapang adalah analisis yang bertujuan untuk
mentetapkan apa saja yang menjadi fokus penelitian. Fokus penelitian ini sifatnya
masih sementara yang nantinya bisa mengalami perubahan sesui dengan kondidi
nanti saat berada di lapangan. Kerapkali peneliti kualitatif mengganti fokus
penelitiannya jika fokus penelietian tidak ada dalam rumusan masalahnya.
B. Analisis Data di Lapangan Model Spradley
Pada penelitian kulaitatif, sumber data diperoleh dari berbagai sumber
dengan teknik pengumpulan trigulasi. Pengamatan yang dilakukan secara terus
menerus ini membuat variasi data sangat tinggi sehingga dalam teknik analisis
belum ada pola jelas. Hal ini menyebabkan peneliti kerap mengalami kesulitan
saat menganalisi data kualitatif. Menurut Spradley terdapat beberapa tahapan
dalam menganalisa data, tahapan terseut dibagi menjadi empat bagian yakni
sebagai berikut:
1. Analisis Domain
Analisis domain sebenarnya merupakan cara berpikir untuk menguji dan
menemukan hubungan antara data deskripsi secara rinci. Analisis ini biasanya
dilakukan untuk mengetahui gambaran secara menyeluruh yang sifatnya umum.
Pada tahapan ini peneliti diharuskan untuk membaca seluruh data untuk
meperoleh domain, analisis ini sangat cocok dan releven jika dipakai untuk studi
penelitian yang sifatnya eksploratif. Karena analisis ini dipakai untuk memeroleh
gambaran seutuhnya Dalam analisis ini, jika domain yang dipilih makin banyak,
jumlah waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian juga akan semakin
besar. Analisis ini memang biasa digunakan untuk mengalisa gambaran objek
penelitian secara utuh akan tetapi masih secara umum atau masih dalam tingkatan
permukaan.
2. Analisis Taksonomi (Taxonomy Analysis)
Analisis taksonomi di awali dari penyelidikan peneliti untuk memilih dan
mempelajari domain tertentu berdasar pada fokus penelitian. Tujuan pertama
adalah menemukan domain dengan sebanyak-banyaknya. Tahapan ini seorang
peneliti melaksanakan mengenai domain budaya dengan menemukan cara domain
tersebut bisa tersusun. Langkah untuk melakukan analisis taksonomi, antara lain:
1) Memilih domain terlebih dahulu sebelum melakukan analisis taksonomi,
pada tahap ini biasanya peneliti akan memilih sebuah domain dengan
menggunakan lebih banyak informasi.
2) Melihat kembali kesamaan yang ada dengan begitu peneliti bisa mulai
mengelompokan kembali dari domain yang telah ada.
3) Mencari dan mengingat terkait istilah-istilah yang sudah terangkum dalam
suatu domain, sehingga bisa mengajukan pertanyaan yang terstruktur.
4) Memperluas pencarian domain-domain yang dianggap bisa dimasukan
kedalam sub-domain untuk dianalisis.
5) Membangun sebuah taksonomi tentatif, pada tahap ini taksonomi masih
dapat berubah-ubah.
6) Melakukan observasi yang fokus untuk memeriksa sebuah analisis seorang
peneliti.
7) Membangun sebuah taksonomi yang lengkap, pada bagian ini diharuskan
untuk menghentikan pengumpulan data lebih banyak dan menghentikan
analisis sebuah taksonomi serta menerimanya lengkap secara relatif.
3. Analisis Komponensial
Yang dimaksud dengan analisis komponensial yaitu sebuah tahapan mencari
makna yang ditujukan pada orang-orang yang telah dikategorikan budayanya.
Analisis komponensial adalah sebuah pencarian satuan makna yang ditujukan bagi
orang yang dikategorikan dalam budaya mereka. Dengan begitu analisis
komponensial adalah teknik yang menarik serta mudah dilaksanakan karena
menggunakan pendekatan kontras antar elemen.
4. Analisis Tema Kultural
Analisis tema cultural adalah analisis yang berkaitan tentang pemahaman
suatu gejala yang mempunyai khas tersendiri dari analisis sebelumnya. Disebut
dengan analisis tema kultural karena analisis ini lebih banyak mengumpulkan
tema, berfokus pada budaya, nilai budaya, dan symbol budaya yang ada pada
domain. Analisis ini mengharuskan ketelitian peneliti dalam mencari hubungan
anatar domain dan juga hubungan secara menyeluruh. Jika sudah maka
selanjutanya akan dinyatakan sesuai dengan tema dan fokus penelitian tersebut.
C. Analisis Data di Lapangan Model Miles Dan Huberman
Menurut Miles dan Hubermen dalam buku Hardani, dkk () mengemukakan
bahwa terdapat setidaknya tiga kegiatan yang terjadi secara bersamaan yakni (1)
data reduction; (2) data display; (3) penarikan kesimpulan. Dengan penjelasannya
sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Reduksi data bisa diartikan sebagai proses pemilahan, penyederhanaan,
merangkum atau memilih hal-hal apa saja yang dianggap penting dan menjadi
pokok dari penelitian serta membuang hal-hal yang tidak diperlukan. Pada saat
melakukan reduksi data biasanya menggunakan kegiatan abstraksi. Kegiatan
abstraksi ini merupakan kegiatan yang merangkum dengan mencari inti, menjaga
mana saja pernyataan yang akan diperlukan. Reduksi data ini akan dilakukan
secara terus-menerus agar mendapatkan catatan inti dari hasi penggalian data.
Tujuan adanya reduksi data ini ialah menyederhanakan data ynag telah
diperolah saat berada di lapangan. Hal ini dilakukan karena kerapkali ditemui
bahwa pada saat pengambilan data terdapat data yang bercampur, dimana data
yang tidak berkaitan dengan penelitian bercampur dengan data yang penting dan
berkaitan dengan penelitian. Oleh karena itu peneliti perlu melakukan
penyederhanaa agar data yang digunakan merupakan data yang benar-benar
mecakup scope penelitian.
2. Penyajian Data
Penyajian data adalah mengumpulkan informasi secara tersusun yang
nantinya memberikan kemungkinan pengambilan tindakan atau pengambilan
kesimpulan. Penyajian data dalam pendekatan penelitian kualitatif biasanya bukan
berupa angka melainkan dalam bentuk kalimat atau narasi. Akan tetapi data
tersebut biasanya belum tersusun secara sistematis karena masih berpencar dan
susunannya kurang baik. Oleh karena itu perlu dilakukan penyajian data tanpa
mengurangi isinya.
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupaka tahapan akhir dari sebuah penelitian, pada
atahapan ini peneliti akan mengemukakan kesimpulan dari data yang telah
diperolehnya. Simpulan juga bisa dikatakan sebagai intisari dari penelitian yang
isinya mengenai pendapat-pendapat akhir yang berdasar pada uraian yang telah
disampaikan sebelumnya.
Simpulan penelitian juga memungkinkan terjawabnya rumusan masalah
penelitian, akan tetapi bisa saja tidak. Karena memng rumusan masalah peneltian
pada awalnya masih bersifat sementara. Dalam penarikan simpulan penelitian
pada kualitatif mencari apa yang dilakukan (what) bagaimana melakukannya
(how) mengapa dilakukan (why) dan bagaimana hasilnya (how is the effects).
Penarikan kesimpulan dalam sebuah penelitian sangat penting dilakukan,
meskipun terlihat mudah akan tetapi proses penarikan kesimpulan bukanlah
bagian yang bisa ditulis begitu saja. Dalam sebuah kesimpulan haruslah
memebrikan kesan yang mudah dipahami serta menjawab rumusan masalah yang
ada dalam penelitian tersebut. Penarikan kesimpulan akan lebih efektif jika
menggunakan tiga cara sebagai berikut:
Mengemukakan ulang topic dan masalah penelitian, sebagai kalimat
pembuka biasanya dalam pembuatan kesimpulan akan mengulas secara singkat
uraian yang telah disampaikan. Kalimat diusahakan jelas dan singkat dengan
memberikan penjelasan mengapa topic penelitian itu penting. Usahakan agar
kalimat yang digunakan juga tidak sama dengan yang ada di dalam pedahuluan.
Meringkas poin penting yang ada dalam penelitian, artinya dala kesimpulan
juga menggambarkan kembali poin-poin penting atau hasil penelitian secara
singkat namun mencakup keseluruhan dan bagaimana rumusan masalah dapat
terjawab. Pada bagian terakhir juga dalam menuliskan kesimpulan sebisa mungkin
memebrikan saran dan mengundang pembaca agar melaksanakan penelitian
lanjutan, sehingga penelitian akan terus berlanjut dan berkembang.

Anda mungkin juga menyukai