0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan6 halaman
Penelitian ini mengkaji hubungan pengetahuan perawat dengan kepatuhan identifikasi pasien di rumah sakit. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar perawat memiliki pengetahuan yang kurang dan tidak patuh dalam melakukan identifikasi pasien. Terdapat hubungan antara pengetahuan perawat dengan kepatuhan identifikasi pasien, di mana pengetahuan yang kurang berpeluang lebih besar untuk tidak patuh dalam identifikasi pasien.
Penelitian ini mengkaji hubungan pengetahuan perawat dengan kepatuhan identifikasi pasien di rumah sakit. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar perawat memiliki pengetahuan yang kurang dan tidak patuh dalam melakukan identifikasi pasien. Terdapat hubungan antara pengetahuan perawat dengan kepatuhan identifikasi pasien, di mana pengetahuan yang kurang berpeluang lebih besar untuk tidak patuh dalam identifikasi pasien.
Penelitian ini mengkaji hubungan pengetahuan perawat dengan kepatuhan identifikasi pasien di rumah sakit. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar perawat memiliki pengetahuan yang kurang dan tidak patuh dalam melakukan identifikasi pasien. Terdapat hubungan antara pengetahuan perawat dengan kepatuhan identifikasi pasien, di mana pengetahuan yang kurang berpeluang lebih besar untuk tidak patuh dalam identifikasi pasien.
Abstract : Nursing Knowledge On Obedience Of Patient Identification. The patient safety
hospital in indonesia in 2011 report the case KTD 14,41 % and KNC 18,53 %, the procedure 9,26 % clinic, the cause of the problem is disobedience nurse in the identification of patients prior to the act of nursing. The purpose of this research to know the knowledge of nurse with compliance identification of patients in inpatient rooms RSUD Pringsewu Lampung 2017 years. This research study are design correlation the study by this approach crossectional .A population of this Sampling techniques in research is proposive sampling obtained the sample about 38. Data analysis chi square test with a = 0,05. The result of this research there is between correlations of nurse knowledge with compliance identification patients where p-value = 0,002 and value or (odd ratio) 9,500 which means knowledge not good 9,500 times could cause nurses do not comply with the implementation of the identification of patients. It is expected that Pringsewu Hospital prepares SOP for patient identification in accordance with PERMENKES standard (2011) and Depkes RI (2008).
Key Words : Nursing Knowledge, Compliance identification patien
Abstrak : Pengetahuan Perawat Pada Kepatuhan Identifikasi Pasien Komite keselamatan
pasien Rumah Sakit di Indonesia pada tahun 2011 melaporkan kasus KTD 14,41% dan KNC 18,53%, kesalahan prosedur klinik 9,26%, penyebab permasalahannya yaitu ketidakpatuhan perawat dalam pelaksanaan identifikasi pasien sebelum melakukan tindakan keperawatan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan perawat dengan kepatuhan melakukan identifikasi pasien di ruang rawat inap. Penelitian ini menggunakan desain correlation study dengan pendekatan crossectional. Jumlah populasi ini adalah 41 orang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Proposive Sampling didapat sampel penelitian ini sebanyak 38 orang. Analis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji chi square dengan α = 0,05. Hasil uji penelitian ada hubungan antara pengetahuan perawat dengan kepatuhan identifikasi pasien dimana p-value = 0,002 dan nilai OR (Odd Ratio) 9,500 yang artinya pengetahuan tidak baik berpeluang 9,500 kali menyebabkan perawat tidak patuh dalam pelaksanaan identifikasi pasien. Diharapkan RSUD Pringsewu menyusun SOP identifikasi pasien sesuai dengan standar PERMENKES (2011) dan Depkes RI (2008).
Kata Kunci : Pengetahuan Perawat, Kepatuhan Identifikasi pasien
PENDAHULUAN kesalahan akibat melakukan suatu tindakan
atau tidak mengambil tindakan yang Keselamatan pasien merupakan isu global seharusnya di ambil (Kemenkes, 2011). yang penting saat ini dimana sekarang banyak Keamanan pelayanan di rumah sakit dilaporkan tuntutan pasien atas medical eror yang salah satunya dimulai dari ketepatan terjadi pada pasien. Keselamatan pasien rumah identifikasi pasien. Kesalahan identifikasi skit adalah suatu sistem dimana rumah sakit pasien diawal pelayanan akan berdampak pada membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi kesalahan pelayanan pada tahap selanjutnya assessment resiko, identifikasi dan pengelolaan (WHO, 2007). Rumah sakit harus menjamin hal yang berhubungan dengan resiko pasien, proses identifikasi ini berjalan dengan benar pelaporan dan analisis insiden, kemampuan sejak pertama kali pasien didaftar (Setyowati, belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta 2010). implementasi solusi untuk meminimalkan Laporan IKP oleh KKP-RS (Komite timbulnya resiko dan mencegah terjadinya cedera Keselamatan Pasien-Rumah Sakit) di Indonesia yang disebabkan oleh pada bulan Januari-April 2011, menemukan bahwa adanya pelaporan kasus KTD (14,41%) Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan KNC (18,53%) yang disebabkan karena oleh Sitorus (2014) dengan judul “Analisis proses atau prosedur klinik (9,26 %). kepatuhan perawat dalam pelaksanaan 1_Jurnal Ilmiah Kesehatan, Volume 6 No 1 Januari 2017 identifikasi pasien sebelum melakukan tindakan 2008 dan PERMENKES tahun 2011. Adapun keperawatan di ruang rawat inap Siloam Hospital hasil dari uji validitas r table 0.468 pada 28 Lippo Village” didapatkan hasil terdapat pertanyaan dan Dari hasil uji kuesioner hubungan yang signifikan antara pengetahuan, pengetahuan didapatkan r tabel cronbah’s sikap, motivasi dan kepatuhan terhadap Alpha (0,943) dan kuesioner kepatuhan pelaksanaan identifikasi pasien. didapatkan r tabel cronbah’ Alpha (0,958) Survey yang telah dilakukan di ruang lebih besar dari konstanta 0,413) sehingga 28 penyakit dalam RSUD Pringsewu terdapat pasien variabel pernyataan dinyatakan reliabel. yang tidak terpasang gelang identifikasi dan proses identifikasi yang dilakukan oleh 25 dari 38 HASIL perawat belum sesuai dengan standar keselamatan pasien. a. Analisis Univariat Ketidakpatuhan yang dilakukan oleh perawat dalam mengdentifikasi pasien, yang dapat Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden beresiko terjadi kejadian yang tidak diinginkan Berdasarkan Pengetahuan akibat salah dalam mengidentifikasi pasien, menimbulkan sebuah pertanyaan yang dapat dijawab melalui studi penelitian yaitu apakah ada hubungan pengetahuan perawat dengan kepatuhan melakukan identifikasi pasien di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pringsewu Lampung”. Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa (63,2%), sedangkan dengan pengetahuan METODE sebagian besar responden dengan baik 14 orang (32,8%). pengetahuan tidak baik yaitu 24 Desain penelitian yang digunakan peneliti orang. dalam penelitian ini adalah studi korelasi (correlation study). Studi korelasi ini pada Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden hakikatnya merupakan penelitian atau penelaahan Berdasarkan Kepatuhan hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok subjek. Hal ini dilakukan untuk melihat hubungan antara gejala satu dengan gejala yang lain, yaitu variable pengetahuan dengan variable kepatuhan identifikasi pasien (Notoadmodjo, 2012). Variabel pengetahuan Berdasarkan tabel 2 terlihat bahwa perawat tentang identifikasi pasien diukur dengan sebagian besar responden tidak patuh yaitu menggunakan kuesioner yang hasil ukurnya 23 orang (65,5%), sedangkan 15 orang berupa berpengetahuan baik dan tidak baik, serta (39,5%) responden lainnya dengan kategori pada variabel kepatuhan identifikasi pasien patuh. berupa patuh dan tidak patuh. Jumlah sample pada penelitian sebanyak b. Analisis Bivariat 38 respondent yang didapatkan melalui proses tehnik Purpossive Sampling, dengan kriteria Tabel 3 Hubungan Pengetauan Perawat inklusi dan eksklusi. Waktu pengambilan data dengan Kepatuhan Identifikasi dilakukan pada bulan Juni 2018 dengan proses Pasien pengambilan data menggunkan instrument pengetahuan perawat pada identifikasi pasien dan kepatuhan perawat pada pelaksanaan identifikasi pasien yang bersumber dari DepKes RI tahun
Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa
sebagian besar responden berpengetahuan tidak baik, yaitu sebanyak 24 orang (63,2%), 19 orang dan patuh. Sedangkan responden dengan (50,0%) diantaranya tidak patuh sedangkan 5 pengetahuan baik yaitu sebanyak 14 orang orang (13,2%) yang berpengetahuan tidak baik (36,8%), 10 orang (26,3%) dalam kategori patuh 2_Jurnal Ilmiah Kesehatan, Volume 6 No 1 Januari 2017 dan 4 orang lainya (10,5%) dengan kategori tidak mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan patuh. Hasil P- Value = 0,002 (<0,05) yang nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu artinya ada hubungan antara pengetahuan perawat kondisi yang memungkinkan antara lain adalah dengan kepatuhan identifikasi pasien di Ruang motivasi (Notoatmodjo, 2003). Rawat Inap RSUD Pringsewu. Kepatuhan Pengetahuan yang kurang yang dimiliki PEMBAHASAN perawat tentang identifikasi pasien menjadi salah satu faktor ketidakpatuhan perawat Pengetahuan yang kurang yang dimiliki terhadap pelaksanaan identifiasi pasien. perawat tentang identifikasi pasien menjadi salah Penilaian kepatuhan perawat dilihat dari satu faktor ketidakpatuhan perawat terhadap Checklist observasi mulai dari memastikan pelaksanaan identifiasi pasien. Penilaian identitas, tingkat pengetahuan, tingkat kepatuhan perawat dilihat dari Checklist observasi pendidikan, kepatuhan, masa kerja (berapa mulai dari memastikan identitas, tingkat lama bekerja), tujuan pelayanan dan meminta pengetahuan, tingkat pendidikan, kepatuhan, masa persetujuan sebelum tindakan sudah sesuai kerja (berapa lama bekerja), tujuan pelayanan dan dengan isi kuesioner, yang harapannya ketika meminta persetujuan sebelum tindakan sudah pengetahuan tinggi maka bisa membuat sesuai dengan isi kuesioner, yang harapannya perawat menjadi patuh. ketika pengetahuan tinggi maka bisa membuat Berdasarkan hasil penelitian, mayoritas perawat menjadi patuh. responden tidak patuh terhadap pelaksanaan Berdasarkan hasil penelitian, mayoritas identifikasi pasien yaitu 23 orang (63,5%) responden tidak patuh terhadap pelaksanaan dimana 19 orang (50,0%) berpengetahuan tidak identifikasi pasien yaitu 23 orang (63,5%) dimana baik dan 4 orang (10,5%) berpengetahuan baik. 19 orang (50,0%) berpengetahuan tidak baik dan Milgram (2007), kepatuhan seseorang dapat 4 orang (10,5%) berpengetahuan baik. Milgram dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain (2007), kepatuhan seseorang dapat dipengaruhi (1) status lokasi, dimana pada lokasi penelitian oleh beberapa faktor, antara lain (1) status lokasi, ini sudah terdapat SOP (Standar Operasional dimana pada lokasi penelitian ini sudah terdapat Prosedur) terkait pelaksanaan identifikasi SOP (Standar Operasional Prosedur) terkait pasien. (2) tanggung jawab personal, dimana pelaksanaan identifikasi pasien. (2) tanggung tanggung jawab responden terkait identifikasi jawab personal, dimana tanggung jawab masih kurang terlihat dari kurangnya responden terkait identifikasi masih kurang kepatuhan responden dalam pelaksanaan terlihat dari kurangnya kepatuhan responden identifikasi identifikasi pasien. (3) legitimasi dalam pelaksanaan identifikasi identifikasi pasien. dari figure otoritas, dimana seperti yang (3) legitimasi dari figure otoritas, dimana seperti diketahui bahwa semua karyawan dirumah yang diketahui bahwa semua karyawan dirumah sakit menerima kebijakan terkaitidentifikasi sakit menerima kebijakan terkaitidentifikasi pasien. (4) Status dari figure otoritas, dimana pasien. (4) Status dari figure otoritas, dimana yang yang diketahui bahwa kebijakan dikeluarkan diketahui bahwa kebijakan dikeluarkan oleh pihak oleh pihak rumah sakit. (5) dukungan rekan, rumah sakit. (5) dukungan rekan, dimana dimana dukungan rekan atau teman kerja masih dukungan rekan atau teman kerja masih terlihat terlihat kurang. Dari semua faktor diatas dapat kurang. Dari semua faktor diatas dapat dilihat dilihat bahwa faktor yang berpengaruh dalam bahwa faktor yang berpengaruh dalam ketidak ketidak patuhan perawat dalam identifikasi patuhan perawat dalam identifikasi pasien yaitu pasien yaitu tanggung jawab personal dan tanggung jawab personal dan dukungan rekan. dukungan rekan. Sikap yang baik dapat terwujud jika didasarkan Sikap yang baik dapat terwujud jika pada tanggung jawab atas segala sesuatu yang didasarkan pada tanggung jawab atas segala telah dipilihnya dengan segala resiko yang sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala merupakan sikap yang paling tinggi. Suatu sikap resiko yang merupakan sikap yang paling belum tentu otomatis terwujud dalam suatu tinggi. Suatu sikap belum tentu otomatis tindakan (overt behavior). Untuk terwujud dalam suatu tindakan (overt behavior). Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain adalah motivasi (Notoatmodjo, 2003). Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik, yaitu sebanyak 24 orang (63,2%), 19 sebagian besar responden berpengetahuan tidak orang 3_Jurnal Ilmiah Kesehatan, Volume 6 No 1 Januari 2017 (50,0%) diantaranya tidak patuh sedangkan 5 SARAN orang (13,2%) yang berpengetahuan tidak baik dan patuh. Sedangkan responden dengan Pada penelitian ini hanya melihat pengetahuan baik yaitu sebanyak 14 orang factor pengetahuan sebagai korelasi dari (36,8%), 10 orang (26,3%) dalam kategori patuh kepatuhan identifikasi pasien, membutuhkan dan 4 orang lainya (10,5%) dengan kategori tidak penelitian lebih lanjut tentang faktor lain patuh. seperti motivasi faktor kebijakan dan awarness Hasil uji Chi-square menunjukkan bahwa pada proses identifikasi pasien oleh perawat. adanya hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan identifikasi paien pada perawat Di DAFTAR PUSTAKA Ruang Bedah dan Ruang Penyakit Dalam RSUD Pringsewu Kabupaten Pringsewu 2017 dengan KKP-RS. 2011. Pedoman Pelaporan nilai P-Value = 0,002 dan nilai OR (Odds Rasio) Keselamatan Pasien. Jakarta: KKP-RS. 9,500. Nilai Odds Rasio bermakna bahwa KementerianKesehatan.2011. Permenkes RI pengetahuan tidak baik berpeluang 9,500 kali Nomor 1691/Menke.Per/Viii/ 2011 menyebabkan perawat tidak patuh dalam Tentang Keselamatan Pasien Rumah pelaksanaan identifikasi pasien. Sejalan dengan Sakit. http://www.depkes.go.id/ penelitian yang dilakukan Bawelle (2013) bahwa Departemen Kesehatan R.I., (2008). Panduan terdapat hubungan antara pengetahuan perawat Nasional Keselamatan Pasien Rumah dengan identify patient correctly di ruang rawat Sakit (Patient Safety). Edisi 2. KKP-RS. inap RSUD Liun Kendage Tahuna dengan nilai World Health Organization., (2007). Patient P=0,014) Pada penelitianya yang mengemukakan Identification. Patient Safety Solutions. bahwa pengetahuan merupakan faktor penting Setyowati D., (2010). Hubungan dalam mengambil keputusan. Kepemimpinan Head Ners dengan Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang Penerapan Budaya Keselamatan Pasien mengatakan seseorang yang mempunyai sumber Oleh Perawat Pelaksanan di RSUPN informasi yang kurang maka akan menghambat Dr. Cipto Mangun Kusumo Jakarta. seseorang memperoleh pengetahuan yang lebih [Tesis]. Universitas Indonesia, Jakarta luas (Notoatmodjo, 2007). Peneliti menarik Sitorus., (2014). “Analisis kepatuhan kesimpulan dari hasil penelitian dan teori yang Perawatdalampelaksanaan identifikasi pasien didapatkan dalam penelitian ini bahwa identifikasi sebelum melakukan pasien merupakan tahap awal memberikan tindakan keperawatan di pelayanan dimana dalam hal ini bertujuan untuk ruang rawat inap Siloam Hospital Lippo membedakan antara pasien satu dengan yang lain. Village”. Vol.01:62-67. Kesalahan identifikasi pasien diawal pelayanan Notoatmodjo, S.,( 2012). Metodologi akan berdampak pada kesalahan pelayanan pada Penelitian Kesehatan. Jakarta, Renika tahap selanjutnya. Cipta. Notoatmodjo, S., (2007). Pendidikan dan KESIMPULAN Perilaku kesehatan.Cetakan 2 Jakarta:PT Milgram, S. A., (2007). Milgram Experiment. 1. Sebagian besar responden dengan pengetahuan Retrievedhttp://www.simplypsychology.o tidak baik yaitu 24 orang rg /milg ram.html (63,2%), sedangkan dengan pengetahuan Notoatmodjo, Soekidjo., (2003). Pendidikan baik 14 orang (32,8%). Dan Perilaku Kesehatan. Rineka. 2. Sebagian besar responden tidak patuh yaitu 23 Bawelle S.C.,et all., (2013). Hubungan orang (65,5%), sedangkan 15 orang (39,5%) Pengetahuan dan Sikap Perawat dengan responden lainya dengan kategori patuh. Pelaksanaan Keselamatan Pasien 3. Ada hubungan antara pengetahuan perawat (Patientsafety) Di Ruang Rawat Inap dengan kepatuhan identifikasi pasien di Ruang RSUD Liun Kendage Tahuna. Ejournal Bedah dan Ruang Penyakit Dalam RSUD keperawatan (e-Kp) Volume I. Agustus Pringsewu Kabupaten Pringsewu 2017 dengan 2013. diakses dari https://media.neliti nilai Value = 0,002 dan nilai OR (Odds Rasio) .commedia/publications/113221-ID 9,500. hubungan-pengetahuandan-sikapperawat- d.p
4_Jurnal Ilmiah Kesehatan, Volume 6 No 1 Januari 2017
33_Jurnal Ilmiah Kesehatan, Volume 6 No 1 Januari 2017