Prof. Dr. Dr. James Tangkudung, Sportmed., M.P.D. Apta Mylsidayu, S.PD - Kor., M.Or
Prof. Dr. Dr. James Tangkudung, Sportmed., M.P.D. Apta Mylsidayu, S.PD - Kor., M.Or
MENTAL TRAINING
(Prof. Dr. dr. James Tangkudung, SportMed., M.P.D. Apta Mylsidayu, S.Pd.Kor., M.Or.)
DI SUSUN OLEH :
NIM : 6183311005
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta
Karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan “Critical Book Review”
yang Alhamulillah tepat pada waktunya yang berjudul MENTAL TRAINING Dan aspek-aspek
psikologi dalam olahraga.
Penulis menyadari bahwa apa yang dibahas dalam tugas ini masih banyak terdapat
kekurangan baik dalam menyangkut isi maupun penulisan, kekurangan kekurangan tersebut
terutama disebabkan kelemahan dan keterbatasan pengetahuan maupun kemampuan penulis
sendiri. Hanya dengan kearifan dan bantuan dari berbagai pihak untuk memberikan saran dan
kritik yang konstruktif kekurangan-kekurangan tersebut dapat diminimalisir sedemikian mungkin
sehingga tugas ini dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi pembaca.
Dengan kesempatan ini penulis ingin menghanturkan ucapan terimakasih kepada dosen
pembimbing psikilogis olahraga. Demikianlah muda-mudahan tugas ini memberikan manfaat
kepada kita dan diridhai-Nya.Amin.
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR ......................................................................................................i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASA
A. BUKU UTAMA
B. JENIS-JENIS ANXIETY
Berdasarkan jenis-jenisnya, anxiety dibagi menjadi dua macam yaitu state anxiety dan trait
anxietya
State anxiety adalah keadaan emosional yang terjadi mendadak/pada waktu tertentu yang
ditandai dengan kecemasan, takut, tegang, dan biasanya kecemasan ini terjadi saat menjelang
pertandingan,kecemasan lainnya yang terjadi pada olahragawan biasanya takut gagal dalam
pertandingan, takut akan akibat sosial atas kualitas prestasinya, takut cedera atau hal lain
menimpa dirinya, takut terhadap agresi fisik baik oleh lawan maupun dirinya, dan takut bahwa
kondisi fisiknya tidak akan mampu menyelesaikan tugasnya atau pertandingannya dengan baik.
b. Trait anxiety
Trait anxiety adalah rasa cemas yang merupakan sifat pribadi/bawaan (sifat pencemas).Menurut
Singgih D.Gunarsa (2008: 74) trait anxiety adalah suatu predisposisi untuk mempersepsikan
situasi lingkungan yang mengancam dirinya. Seorang olahragawan pada dasarnya memiliki trait
anxiety maka manifestai kecemasannya akan selalu berlebihan dan mendominasi aspek
psikisnya. Hal ini merupakan kendala yang serius bagi olahragawan
tersebut untuk dapat bernampilan baik.
2
SUMBER ANIEXTY
1. Sumber dari dalam
a. Olahragawan terlalu terpaku pada kemampuan teknisnya. Akibatnya didominasi oleh pikiran-
pikiran yang terlalu membebani, seperti komitmen yang berlebihan bahwa harus bermain sangat
baik.
b. Muncul pikiran-pikiran negatif, seperti ketakutan akan dicemooh oleh penonton jika tidak
memperlihatkan penampilan yang baik.
Sumber dari luar
a. Munculnya berbagai rangsangan yang membingungkan rangsangan tersebut dapat berupa
tuntutan/harapan dari luar yang menimbulkan keraguan pada olahragawan untuk mengikuti hal
tersebut atau sulit dipenuhi
D. GEJALA ANXIETY
Anxiety berpengaruh terhadap diri seseorang baik berupa gangguan fisiologis dan non fisiologis.
Beberapa ahli menjelaskan bahwa kecemasan mengakibatkan gangguan. Gejala anxiety
bermacam-macam dan kompleksitas tetapi dapat dikenali. Berikut gejala-gejala apabila
olahragawan mengalami anxiety yang dilihat dari ciri-ciri cognitive anxiety dan somatic anxiety.
1. Gejala cognitive anxiety, meliputi: (1) Individu cenderung terus menerus merasa khawatir
akan keadaan yang buruk yang akan menimpa dirinya/orang lain yang dikenalnya dengan baik,
(2) Biasanya cenderung tidak sabar, (3) Mudah tersinggung, (4) Sering mengeluh misalnya sakit
pada persendian, otot kaku, merasa cepa lelah, tidak mampu rileks, (5) Sulit berkonsentrasi, (6)
Sering terkejut, dan (7) Mudahterganggu tidurnya atau mengalami kesulitan tidur.
3
BAB III
PENILAIAN
3.1 Kelebihan
1. Dilihat dari aspek isi buku lengkap menjelaskan tentang mental
taining .
2. Identitas bukunya lengkap dengan judul, edisi, penulis, penerbit,
kota terbit dan ISBN.
3. Setiap lembar dicantumkan nama buku.
4. Dari aspek tatabahasa, buku ini menggunakan ejaan yang
sempurna dalam arti bahasa buku ini sudah baik sesuai dengan
yang ada.
5. Dilihat dari aspek tampilan buku utama disini paduan warna dan
design cover bukunya sudah mecing.
3.2 Kekurangan
1. Penulisan jurnalnya terlalu sempit karena menulisnya kearah
samping tidak kearah bawah.
4
BAB IV
PENUTUP
4.1Kesimpulan
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, bahwa state anxiety adalah emosional yang terjadi
mendadak pada waktu tertentu yang ditandai dengan kecemasan, takut, tegang, dan biasanya
kecemasan ini terjadi saat menjelang pertandingan, kecemasan lainnya terjadi pada olahragawan
biasanya takut gagal dalam pertandingan .
Latihan mental (mental taining ) merupakan suatu bentuk latihan mental yang berupa
pembayangan diri dan gerakan di dlam pikiran dan manfaat dari pada latihan mental yaitu
mempelajari atau mengulang gerakan baru, memperbaiki gerakan yang salah atau belum
sempurna. Latihan mental ini sering disamakan dengan latihan visualisasi Karena sama sama
melakukan pembayangan gerakan di dalam pikiran, namun imajeri para atlet bukan hanya
melihat gerakan diri. Namun juga mempungsikan indera pendengaran perabahan penciuman dan
pengecapan untuk menguasai latihan mental seorang atlet harus dapat mahir terlebih dahulu
dalam melakukan relaksasi.
4.2 Saran
Sebabaiknya buku ini dimiliki seetiap mahasiswa jurusan keolahragaan untuk
menambah pengetahuan dan wawasan tentang mental atlet training agar dapat mahir
melakukan relaksasi dalam aspek-aspek psikologis dalam olahraga.
Sebaiknya buku ini kita miliki sebagai pedoman karena ilmu yang ada dalam buku
mental training ini sangat luas dan mendalam tentang motivasi-motivasi olahraga.
5
DAFTAR PUSTAKA
6
7