Disusun Oleh :
1. PENGKAJIAN
1) Identitas Pasien
Nama Anak : An. A
Tempat/Tanggal Lahir : Palembang, 28 desember 2019
Umur : 1.5 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Anak Ke : 1 (Satu)
BB/TB : 11 kg
Alamat : Jl. Ahmad dahlan palembang
DX Medis : Cerebral Palcy
No. RM : 49.34.567
Jam/ Tgl Masuk RS : 09.30/ 15 Juni 2021-09-18
Penanggung Jawab
Nama Ibu : Ny. D
Umur : 27 Tahun
Pekerjaan : Guru
Pendidikan : S1
2) Keluhan Utama
An. A diantar oleh keluarga ke RS Bhayangkara Palembang pada tanggal 15 Juni
2021 dengan keluhan pucat sejak 3 hari sebelum masuk masuk rumah sakit,
batuk berdahak, dan demam.
3) Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan
Sekarang An. A mulai dirawat mulai tanggal 15 Juni 2021. Saat dilakukan
pengkajian pada hari senin tanggal 19 Juni 2021 pukul 09.00 WIB Keluarga
mengatakan kepala An. A mengalami pembesaran, pucat sejak 3 hari yang lalu,
batuk berdahak namun tidak bisa mengeluarkan sekret, nafsu makan tidak ada
sejak 3 hari yang lalu. An. A tampak batuk dan sulit mengeuarkan dahak,
tampak pucat, tampak sklera anikterik, tampak konjungtiva anemis, tampak
rewel dan gelisah.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
An. A pernah dirawat sebelumnya pernah mengalami kejang, lalu menderita cerebral
palsy hingga saat ini.
c. Pengkajian Keperawatan
1. Penampilan Umum :
Kesadaran klien Compos Mentis (E4V5M6), namun klien juga mengidap cerebral
palsy jadi klien tidak bisa apa-apa karna memang mengalami gangguan dalam tumbuh
kembang, klien tampak sesak dan masih menggunakan oksigen nasal kanul 2 liter,
klien terlihat gelisah dan kebiruan (sianosis), klien terlihat rapi dan bersih karena ibu
klien rajin mengelap klien pagi dan sore dan menggantikan bajunya.
2. Pengkajian Respirasi :
Frekuensi pernafasan An. A Takipnea : 30x/menit, nafas klien terlihat dispnea,
kedalaman dangkal, irama tidak teratur, terdapat suara nafas tambahan (ronchi),
SPO2 :70%.
3. Pengkajian sirkulasi :
Saat pengkajian nadi An. A 108x/menit, nadi teraba kuat dengan irama teratur, tidak
terdapat distensi vena jugularis.
4. Pengkajian Nutrisi dan Cairan :
Selama sakit An.A mendapatkan diit susu F70 melalui NGT dan mendapatkan cairan
infuse intravena D5 Otsu 500 Ml.
Genogram
Wanita =
Laki-laki =
Klien =
Tinggal serumah =
Keluarga mengatakan tidak ada keluarga yang lain yang mengalami hal yang serupa dengan
pasien.
2. Intranatal
a. Usia kehamilan saat lahir : 9 bulan
b. Cara persalinan : Normal
c. Ditolong oleh : Bidan puskesmas
d. BB/ TB saat lahir : 3000 gram/ 49 cm
e. Pengobatan yang didapatkan : Obat tetes mata dan vitamin K
3. Postnatal
An. A pernah dirawat saat usia 6 buan
An.A tinggal di lingkungan rumah yang cukup ramai asri dan jauh dari kebisingan
dimana disekitar rumah masih banyak pohon – pohonan dan jauh dari sumber polusi.
6. Riwayat Psikososial
Ny.D mengatakan dalam kesehariannya, An. A termasuk anak yang ceria dan senang
bermain di luar rumah bersama Ny. D. An. A yang sedang aktif – aktif nya bermain –
main dengan orang tua.
7. Riwayat Tumbuh Kembang
a. Motorik Kasar
Pemeriksaan motorik kasar tidak bisa dilakukan karena kondisi pasien rewel dan gelisah.
b. Motorik Halus
Perkembangan motorik halus tidak bisa dilakukan karena pasien rewel dan gelisah.
e. Perkembangan fisik
Telungkup : 4 bulan
Duduk : 7 bulan
Merangkak : 7 bulan
Berdiri : 12 bulan
Jalan : 13 bulan
Bicara : 13 bulan
8. Imunisasi
Ny. D mengatakan An. A di imunisasi lengkap, Ny. D mengatakan imunisasi terakhir
An. A imunisasi campak.
Sebelum Sakit : An. A BAK + 6-7 x sehari dengan warna kuning jernih, An. A, tidak
ada keluhan saat BAK.
Saat Sakit : An. A memakai popok saat berada di rumah sakit. Frekuensi BAK sulit
diketahui.
Kesadaran : Composmentis
Keadaan Umum : Baik
Berat Badan : 11 kg
Tanda-Tanda Vital
Nadi : 86 x/menit
Suhu : 36°C
Pernafasan : 26 x/menit
a. Kepala
Saat dilakukan pengakajian pada An.A keluarga mengatakan kepala anak
mengalami pelebaran dari yang normalnya yaitu 44,7 cm, kepala An.diraba lunak,
tidak lesi , keadaan rambut anak berminyak karena sejak masuk rumah sakit anak
belum ada keramas, tidak ada ketombe.
b. Mata
Mata simetris kiri dan kanan, tampak bola mata simetris kiri dan kanan, terdapat
dilatasi pupil, tidak ada penurunan respon penglihatan , konjungtiva anemis, sclera
tidak ikterik , tidak terdapat , pupil isokor.
c. Hidung
Hidung simetris kiri dan kanan , tidak ada kelainan pada hidung , penciuman
normal, tidak ada peradangan / sinusitis pada An. A
d. Mulut
An. A belum menggosok gigi , mukosa mulut pucat, bibir kering ,lidah bersih ,
tidak ada cyanosis pada bibir, bibir simetris kiri dan kanan, keadaan rahang
normal, tidak ada kelainan
e. Telinga
Telinga simetris kiri dan kanan, tidak terjadi penurunan pendengan, tidak ada
serumen.
f. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid,tidak kelainan pada leher.
g. Thorak
1. Paru - paru
I : simetris kiri dan kanan , tidak ada menggunakan otot bantu pernafasan,
tidak menggunakan cuping hidung.
P : Pergerakan dinding dada teratur, trakttil fremitus sama, tidak ada oedem Pk
: Sonor
Aus : Irama pernafasan klien vesikuler , ronchi (-) , wheezing (-)
2. Jantung
I : Tidak ada palpitasi
P : Ictus cordis teraba di ICS ke V
Pk : Gallop
Aus : S1 S2 lup dup
h. Abdomen
I : Tidak ada lesi, ositaktrik tidak ada
P : Tidak ada oedem, atau masa, nyeri tekan tidak ada, nyeri lepas tidak ada,
pembesaran hepar tidak ada
Pk : Tympani
i. Punggung
Tidak ada kelainan pada punggung, tidak terdapat lesi, tidak ikterik.
j. Ekstremitas
Anggota gerak An.A tidak ada mengalami kelemahan, tangan kiri An.A
terpasang infus Kaen-1B 4 tetes/menit
2. Pemeriksaan Penunjang
2. ANALISA DATA
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif b.d sekresi yang tertahan d.d Ibu klien
mengatakan klien sesak, Nafas klien takipnea RR : 30x/menit, Terdengar suara
nafas tambahan (ronchi), Terlihat klien tidak mampu batuk.
b. Gangguan Pertukaran Gas b.d ketidakseimbangan ventilasi – perfusi d.d Ibu
klien mengatakan An. A sesak, Klien terlihat sianosis, Hasil SPO2 :70%.
c. Defisit Nutrisi b.d ketidakmampuan menelan makanan d.d Ibu klien
mengatakan An. A tidak bisa menelan makanan, terlihat berat badan menurun
di bawah rentang ideal, BB 15kg, Terlihat otot menelan An. A lemah,
Membran mukosa klien terlihat pucat.
Rencana Keperawatan :
1 2 3
Defisit Nutrisi b.d Status Nutrisi (1004) : Bantuan Peningkatan
- Asupan gizi terpenuhi Berat Badan (1240) :
ketidakmampuan
- Asupan makanan terpenuhi -Timbang berat badaan
menelan makanan d.d Ibu - Asupan cairan terpenuhi klien
klien mengatakan An. A - Terdapat energy - Lakukan perawatan mulut
sebelum makan
tidak bisa menelan - Berikan makanan yang
makanan, terlihat berat sesuaai dengan instruksi
dokter
badan menurun di bawah - Berikan makanan sesuai
rentang ideal, BB 15kg, diit klien, dengan tekstur
lembut, dan berikan
Terlihat otot menelan An. melalui selang NGT
A lemah, Membran - Kenali penurunan BB
yang merupakan tanda
mukosa klien terlihat peyakit lain (cerebral
pucat. palsy)
- Instruksikan kepada
keluarga klien mengenai
target berat badan yang
realistis dengan penyakit
klien
1 2 3
Pukul : 10:30 wib -Klien terlihat tidak mampu batuk
- Mengelola pemberian
nebulizer A : Masalah belum Teratasi
(velutin/6jam)
Pukul : 11:00 wib P:
- Mengelola pemberian Lanjutkan intervensi :
oksigen yang - Mengelola pemberian nebulizer
dilembabkan (velutin/6jam)
Pukul : 11:30 wib - Mengauskultasi suara nafas
- Memposisikan untuk tambahan (ronchi)
meringankan sesak - Kolaborasi terapi analgesik
nafas (semi fowler) dengan dokter
Pukul : 12.00 wib
- Kolaborasi terapi
analgesik dengan
dokter
(Ceftriaxone
750mg/12 jam,
Methylprednisolone
8mg/24 jam,
Omeprazole 15mg/24
jam, Asam Folat
1mg/24 jam,
Eritromicin 2,5cc/6
jam,
Nebulizer velutin/6
jam)
Gangguan Pukul : 09:30 wib Pukul 14.00 wib.
Pertukaran Gas - Memonitor S:
kecepataan, irama, -Ibu klien mengatakan An. A sesak
kedalaman dan O:
kesulitan saat bernafas - Klien terlihat sianosis
Pukul : 10:30 wib - Hasil SPO2 :70% A : Masalah
- Memonitor pola nafas belum teratasi
(takipnea) P:
Pukull : 11:00 wib Lanjutkan Intervensi :
- Memonitor saturasi - Memonitor kecepataan, irama,
oksigen pada pasien kedalaman dan kesulitan saat
(SPO2) bernafas
Pukul : 11:30 wib - Memonitor saturasi oksigen pada
- Mencatat hasil pasien (SPO 2)
monitoring pernafasan
(suara nafas tambahan,
SPO2, pola
nafas,jumlah respirasi)
1 2 3
Defisit Nutrisi Pukul : 11:00 wib Pukul 14.00 wib
- Menimbang berat
badan klien S:
Pukul : 11:30 wib -Ibu klien mengatakan An. A tidak
- Melakukan perawatan bisa menelan makanan
mulut sebelum makan
Pukul : 12:00 wib O:
- Memberikan makanan - terlihat berat badan menurun di
yang sesuaai dengan bawah rentang ideal, BB 15kg
instruksi dokter - Terlihat otot menelan An. A
Pukul : 12:30 wib lemah
- Memberikan makanan - Membran mukosa klien terlihat
sesuai diit klien, pucat
dengan tekstur lembut,
dan berikan A : Masalah belum teratasi
melalui selang NGT
Pukul : 13:00 wib P:
- Mengenali penurunan Lanjutkan Intervensi :
BB yang merupakan - Melakukan perawatan mulut
tanda peyakit lain sebelum makan
(cerebral palsy) Pukul : 13:30 - Memberikan makanan yang
wib sesuaai dengan instruksi dokter
- Menginstruksikan - Memberikan makanan sesuai diit
kepada keluarga klien klien, dengan tekstur lembut, dan
mengenai target berat berikan melalui selang
badan yang realistis NGT
dengan penyakit klien
P:
Lanjutkan Intervensi :
- berkolaborasi fisioterapi
dada dengan petugas terapi
- Mengelola pemberian
oksigen yang dilembabkan
- Memposisikan untuk
meringankan sesak nafas
-Kolaborasi terapi analgesik
dengan dokter
P:
Lanjutkan intervensi :
- Memonitor pola nafas
(takipnea)
- Mencatat hasil
monitoring pernafasan
(suara nafas tambahan,
SPO2, pola nafas,
jumlah respirasi)
1 2 3
P:
Lanjutkan Intervensi :
- Menimbang berat badan
klien
- Mengenali penurunan BB
yang merupakan tanda
peyakit lain (cerebral
palsy)
- Menginstruksikan kepada
keluarga klien mengenai
target berat badan yang
realistis
dengan penyakit klien
A : Masalah Teratasi
P : Hentikan Intervensi
P : Hentikan Intervensi
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
DAFTAR PUSTAKA
Darsono dan Himpunan dokter spesialis saraf indonesia dengan UGM. 2005
BukuAjar Neurologi Klinis. Yogyakarta: UGM Press.
Nining wiyati, dkk 2008. Asuhan Kebidanan Pada ibu bersalin Cetakan ketiga.
Yogyakarta : Fitramaya.
Sjamsuhidajat. R, Jong WD, Hidrosefalus ini Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 2004. halaman 808-811.
Wong...[et.al]. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Wong. Alih bahasa : Agus
Sutarna, Neti.Juniarti, H.Y. Kuncoro. Editor edisi bahasa Indonesia : Egi Komara
Yudha....[et al.].Edisi 6.Jakarta : EGC
Apriyanto1, Rhonaz Putra Agung2, Fadillah Sari 3. 2013. Hidrosefalus Pada Anak1
Dokter Spesialis Bedah Saraf RSUD Raden Mattaher, Jambi.JMJ, Volume1, Nomor
1, Mei 2013, Hal: 61 – 67