Oleh:
HASMITA SARI
RARAH APRIENY
LISYA NURUL FAJRIAH
XI MIA 10
BAHAYA SAMPAH DI LINGKUNGAN
SMA NEGERI 1 GOWA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat
dan perlindunganNyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan tuntas karya ilmiah ini
sesuai dengan harapan penulis.
Penulis menulis karya ilmiah ini dengan judul “Bahaya Sampah di Lingkungan SMA
NEGERI 1 GOWA” melihat telah rendahnya pandangan warga SMA 1 GOWA terhadap bahaya
sampah yang telah merogoti bumi pertiwi yang kita cintai ini. Adapun tujuan karya ilmiah yang
penulis paparkan dalam penulisan ini adalah untuk menyampaikan kepada pembaca ataupun
pendengar betapa bahayanya sampah di lingkungan sekolah yang kita dambakan ini. Agar kita
sekiranya dapat menanggulanginya dan menciptakan sekolah yang kita harapkan. Dan penulisan
ini juga bertujuan untuk menyelesaikan tugas Karya Ilmiah yang diberikan oleh guru Bahasa
Indonesia.
Harapan kami dalam penulisan karya ilmiah ini adalah agar kita sebagai siswa secara
khusus, dan kita sebagai warga sekolah secara umum dapat menanggulangi sampah dan mengerti
tentang bahaya sampah.
Demikian penulis perbuat apabila ada kesalahan dalam penulisan maupun dalam isi karya
ilmiah ini penulis meminta maaf. Dan akhir kata penulis mengucapkan Terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………….
Daftar Isi……………………………………………………………………..
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………….. 1-2
B. Rumusan Masalah……………………………………………………. 2
C. Tujuan Pembahasan………………………………………………….. 2
Bab II Pembahasan
A. Bahaya Sampah………………………………………………………. 3-5
B. Peran warga sekolah dalam penanggulangan sampah………………… 5
C. Pengendalian Sampah………………………………………………… 6-8
D. Metode penanggulangan sampah……………………………………... 8-11
Bab III Penutup
A. Kesimpulan…………………………………………………………… 12
B. Saran…………………………………………………………………. 13
Daftar Pustaka ……………………………………………………………….
BAB I
1. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan dan tidak berguna lagi bagi kehidupan
Mahluk hidup. Zaman ini sampah telah merajalela. Dimana-mana dapat ditemui tumpukan-
tumpuka sampah. Dilingkungan masayarakat, dilingkungan keluarga, bahkan dilingkungan
sekolah yang seharusnya menjadi contoh terhadap lingkungan umum malahan menjadi sekolah
yang penuh dengan sampah.
SMA Negeri 1 gowa, sebuah sekolah yang dulunya indah nan asri, sekarang telah
dipenuhi dengan sampah. Sampah bertebaran dimana-mana dibelakang sekolah, ditaman sekolah
yang seharusnya menjadi model keindahan sekolah, dan bahkan di laci-laci siswa dipenuhi
dengan sampah. Menurut pengamatan ilmiah yang penulis telah lakukan, hal sembrono tersebut
terjadi oleh banyak faktor maupun itu faktor dari luar siswa maupun faktor dari dalam siswa.
Adapun faktor utama penyebab hal ini adalah rendahnya atau minimnya pengetahuan siswa
tentang bahaya sampah dimana para siswa menganggap sampah adalah hal yang sepele dan
apabila tidak ditanggulangi tidak berakibat apa-apa meskipun sesungguhnya sampah adalah
musuh besar bumi yang dapat merusak bumi dan mahluk hidup yang ada didalamnya.
Kedisiplinan dan kepatuhan dalam hal membuang sampahpun tidak terlaksana lagi dalam
lingkungan sekolah. Bahkan hukuman yang membuang sampah secara sembaranganpun kurang
dilaksanakan. Hal ini sebenarnya dan realitasnya karena tidak adanya atau kurangnya pantauan
dan bimbingan dari guru akan hal yang di anggap sepele ini yang berhubungan langsung dengan
minat siswa yang sangat minim dalam penanggulangan sampah yang sebenarnya apabila
dilakukan dengan sungguh-sungguh dapat berdampak positif bagi kehidupan umum. Ada aksi
tentunya ada reaksi. Umpama kimia ini dapat digambarkan dalam penanggulangan sampah bagi
siswa. Ada minat tentunya ada juga cara untuk menanggulanginya.
OSIS di SMA inipun kurang bertindak dalam penanggulangan sampah dan tidak terlalu
paham betul akan bahaya sampah serta tidak cekat dalam menanggulangi bahaya fatal tanpa
penanggulangan sampah. Penyediaan sarana fasiltas penanggulangan sampah di sekolah ini
sangatlah apa adanya. Tong sampah yang seharusnya ada disetiap sisi sekolah kurang disediakan
dan kurang dipergunakan dan bahkan fasilitas penanggulangan sampah yang disediakan sekolah
seperti tong sampah sering dirusak dan dipermainkan oleh para siswa. Sampah organik dan
sampah anorganikpun tidak ada dipilah-pilah alhasil berbagai jenis sampah seperti daunan,
kertas, plastik, dan sepihan-serpihan seng dapat dijumpai dilingkungan sekolah ini. Motivasi,
dukungan serta sosialisasi yang sangat kurang memadai dalam hal penanggulangan sampah
bahkan penanggulangan sampah melauli 3-R (Reduse, Reuse, Recyckle) yang pada umummya
sudah dilaksanakan dalam sekolah-sekolah tidak ada dilakukan dalam lingkungan sekolah
SMAN 1 GOWA ini.
Berdasarkan penjelassan diatas, maka penulis perlu menulis karya ilmiah yang berjudul
“Bahaya Sampah di Lingkungan SMAN 1 GOWA ”
Dalam lingkungan SMA ini sampah organik dan sampah anorganiklah yang paling dan
selalu dapat ditemui seperti sampah organik daun-daunan, kertas-kertas, karton dan lain
sebagainya dan sampah anorganik seperti kaleng-kaleng, plastik, besi, aluminium dan seng yang
pastinya akan berdampak buruk atau bisa dikatakan berbahaya bagi kesehatan, keindahan,
kenyamanan serta keamanan dalam melakukan proses belajar-mengajar di sekolah. Hal tersebut
biasanya terjadi karena seiring perkembangan terknologi dan kebudayaan antar sesama manusia
yang semakin canggih yang mengakibatkan penghasilan sampah semakin bertumpuk dan
merajalela yang tertuju langsung ke tingkat bahaya sampah yang semakin tinggi di lingkungan
sekolah tersebut. Adapun bahaya sampah itu sendiri sangatlah banyak dan sangatlah berbahaya
tetapi akan penulis rangkum ke dalam dua bagian besar yaitu sebagai berikut:
B. SARAN
1. Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan menumbuhkan
kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu
diperlukan juga control sosial budaya sekolah atau tata aturan untuk lebih menghargai
lingkungan, walaupun kadang harus dihadapkan pada masalah tertentu. Peraturan yang
tegas dari sekolah juga sangat diharapkan karena jika tidak maka para perusak
lingkungan akan terus merusak sumber daya alam.
2. SMAN 1 GOWA adalah SMA yang termasuk masih kecil dibandingkan dengan sekolah-
sekolah lain yang ada di Indonesia. Sudah sangat banyak sekolah yang menerapkan sitem
pengolahan sampah karena mereka tahu bahaya sampah yang sesungguhnya. Ada baiknya jika
kita menerapkan sistem yang sama dengan sekolah yang sudah di anggap maju tersebut agar kita
tidak dipandang kecil lagi oleh sekolah lain.
3. Sekolah yang baik adalah sekolah yang dapat mengharagi lingkungan sekolah itu sendiri. Jadi
ada baiknya jika kita menetapkan pandangan tersebut terhadap sekolah kita karena tidak perlu
otak bagus tanpa moral yang baik juga. Jadi mari kita tetap mengulurkan tangan untuk menjamin
sekolah kita tetap dibanggakan atas kebersihannya.
4. Kalimat mutiara yang mengatakan “Untuk mencapai kesuksesan 99% adalah dari usaha kita
1% sisanya dari otak kita”. Ini menjelasakan agar kita tidak terlalu merendahkan diri atas diri
kita jangan terlalu berpikir hanya orang yang derajatnya tinggi saja yang bisa menghasilkan uang
dari pengolahan sampah. Apabila ada minat dan usaha kita yakinlah kita akan bisa
melakukannya dan meraih kesuksesan itu.
5. Untuk mencapai kebersihan sekolah tanpa sampah seharusnya harus melibatkan seluruh warga
sekolah agar PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dapat dijalankan oleh seluruh warga
sekolah itu sendiri.
6. Untuk menjalankan metode atau langkah-langkah dalam kebersihan lingkungan, mari kita
tetap tanamkan prinsip ‘Bersih Pangkal Sehat’ karena kesehatan lebih berharga dari segalanya.
Disamping itu mari kita tetap kuatkan iman dan kepercayaan kita agar apa yang kita lakukan
kiranya diberkati dan diridoi oleh Tuhan yang maha esa.
DAFTAR PUSTAKA
Alex S. 2012. Sukses Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk
Organik.http://www.POM.go.id.tersedia.(ONLINE) 15 april