Anda di halaman 1dari 18

TUGAS BAHASA INDONESIA

Oleh:
HASMITA SARI
RARAH APRIENY
LISYA NURUL FAJRIAH

XI MIA 10
BAHAYA SAMPAH DI LINGKUNGAN
SMA NEGERI 1 GOWA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat
dan perlindunganNyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan tuntas karya ilmiah ini
sesuai dengan harapan penulis.
Penulis menulis karya ilmiah ini dengan judul “Bahaya Sampah di Lingkungan SMA
NEGERI 1 GOWA” melihat telah rendahnya pandangan warga SMA 1 GOWA terhadap bahaya
sampah yang telah merogoti bumi pertiwi yang kita cintai ini. Adapun tujuan karya ilmiah yang
penulis paparkan dalam penulisan ini adalah untuk menyampaikan kepada pembaca ataupun
pendengar betapa bahayanya sampah di lingkungan sekolah yang kita dambakan ini. Agar kita
sekiranya dapat menanggulanginya dan menciptakan sekolah yang kita harapkan. Dan penulisan
ini juga bertujuan untuk menyelesaikan tugas Karya Ilmiah yang diberikan oleh guru Bahasa
Indonesia.
Harapan kami dalam penulisan karya ilmiah ini adalah agar kita sebagai siswa secara
khusus, dan kita sebagai warga sekolah secara umum dapat menanggulangi sampah dan mengerti
tentang bahaya sampah.
Demikian penulis perbuat apabila ada kesalahan dalam penulisan maupun dalam isi karya
ilmiah ini penulis meminta maaf. Dan akhir kata penulis mengucapkan Terimakasih.

Sungguminasa, 20 februari 2018

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………….
Daftar Isi……………………………………………………………………..
Bab I Pendahuluan
A.    Latar Belakang Masalah…………………………………………….. 1-2
B.     Rumusan Masalah……………………………………………………. 2
C.     Tujuan Pembahasan………………………………………………….. 2
Bab II Pembahasan
A.    Bahaya Sampah………………………………………………………. 3-5
B.     Peran warga sekolah dalam penanggulangan sampah………………… 5
C.     Pengendalian Sampah………………………………………………… 6-8
D.    Metode penanggulangan sampah……………………………………... 8-11
Bab III Penutup
A.    Kesimpulan…………………………………………………………… 12
B.     Saran…………………………………………………………………. 13
Daftar Pustaka ……………………………………………………………….
BAB I

1.      PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan dan tidak berguna lagi bagi kehidupan
Mahluk hidup. Zaman ini sampah telah merajalela. Dimana-mana dapat ditemui tumpukan-
tumpuka sampah. Dilingkungan masayarakat, dilingkungan keluarga, bahkan dilingkungan
sekolah yang seharusnya menjadi contoh terhadap lingkungan umum malahan menjadi sekolah
yang penuh dengan sampah.
SMA Negeri 1 gowa, sebuah sekolah yang dulunya indah nan asri, sekarang telah
dipenuhi dengan sampah. Sampah bertebaran dimana-mana dibelakang sekolah, ditaman sekolah
yang seharusnya menjadi model keindahan sekolah, dan bahkan di laci-laci siswa dipenuhi
dengan sampah. Menurut pengamatan ilmiah yang penulis telah lakukan, hal sembrono tersebut
terjadi oleh banyak faktor maupun itu faktor dari luar siswa maupun faktor dari dalam siswa.
Adapun faktor utama penyebab hal ini adalah rendahnya atau minimnya pengetahuan siswa
tentang bahaya sampah dimana para siswa menganggap sampah adalah hal yang sepele dan
apabila tidak ditanggulangi tidak berakibat apa-apa meskipun sesungguhnya sampah adalah
musuh besar bumi yang dapat merusak bumi dan mahluk hidup yang ada didalamnya.
Kedisiplinan dan kepatuhan dalam hal membuang sampahpun tidak terlaksana lagi dalam
lingkungan sekolah. Bahkan hukuman yang membuang sampah secara sembaranganpun kurang
dilaksanakan. Hal ini sebenarnya dan realitasnya karena tidak adanya atau kurangnya pantauan
dan bimbingan dari guru akan hal yang di anggap sepele ini yang berhubungan langsung dengan
minat siswa yang sangat minim dalam penanggulangan sampah yang sebenarnya apabila
dilakukan dengan sungguh-sungguh dapat berdampak positif bagi kehidupan umum. Ada aksi
tentunya ada reaksi. Umpama kimia ini dapat digambarkan dalam penanggulangan sampah bagi
siswa. Ada minat tentunya ada juga cara untuk menanggulanginya.
OSIS di SMA inipun kurang bertindak dalam penanggulangan sampah dan tidak terlalu
paham betul akan bahaya sampah serta tidak cekat dalam menanggulangi bahaya fatal tanpa
penanggulangan sampah. Penyediaan sarana fasiltas penanggulangan sampah di sekolah ini
sangatlah apa adanya. Tong sampah yang seharusnya ada disetiap sisi sekolah kurang disediakan
dan kurang dipergunakan dan bahkan fasilitas penanggulangan sampah yang disediakan sekolah
seperti tong sampah sering dirusak dan dipermainkan oleh para siswa. Sampah organik dan
sampah anorganikpun tidak ada dipilah-pilah alhasil berbagai jenis sampah seperti daunan,
kertas, plastik, dan sepihan-serpihan seng dapat dijumpai dilingkungan sekolah ini. Motivasi,
dukungan serta sosialisasi yang sangat kurang memadai dalam hal penanggulangan sampah
bahkan penanggulangan sampah melauli 3-R (Reduse, Reuse, Recyckle) yang pada umummya
sudah dilaksanakan dalam sekolah-sekolah tidak ada dilakukan dalam lingkungan sekolah
SMAN 1 GOWA ini.
Berdasarkan penjelassan diatas, maka penulis perlu menulis karya ilmiah yang berjudul
“Bahaya Sampah di Lingkungan SMAN 1 GOWA ”

B.     PERUMUSAN MASALAH


Berdasarkan penjelasan diatas, penulis menemukan beberapa masalah yang timbul dari
hal tersebut antara lain sebagai berikut:
1.      Apa bahaya sampah yang dapat timbul tanpa penanggulangan di lingkungan SMAN 1 GOWA?
2.      Siapa-siapa saja yang harus bertindak dalam penanggulangan sampah di lingkungan SMAN 1
GOWA?
3.      Mengapa sampah di lingkungan SMAN 1 GOWA tidak dapat terkendali?
4.      Apa metode yang harus dilakukan untuk menanggulangi sampah di lingkungan SMAN 1
GOWA?

C.    TUJUAN PEMBAHASAN


1.      Untuk mengetahui apa-apa saja bahaya sampah di lingkungan SMAN 1 GOWA.
2.      Untuk mengetahui siapa-siapa saja yang harus bertindak dalam penanggulangan sampah di
lingkungan SMAN 1 GOWA
3.      Untuk mengetahui kenapa sampah tidak dapat terkendali di lingkungan SMAN 1 GOWA
4.      Agar paham dan mengerti betul metode dalam penanggulangan sampah.
BAB II
2.     PEMBAHASAN
A.    BAHAYA SAMPAH
Sampah menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah barang-barang buangan atau kotoran
seperti daun-daun kering, kertas-kertas kotor dan sebagainya atau barang yang tidak berharga
lagi dalam dunia masyarakat. Atau sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang
dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai
ekonomis. Sedangkan bahaya adalah sesutu yang dipandang mungkin akan mendatangkan
kecelakaan, bencana, kesengsaraan dan kerugian. Berangkat dari pandangan tersebut dapat
dirumuskan bahwa bahaya sampah adalah barang-barang atau kotoran hasil aktivitas mahluk
hidup yang dapat mengakibatkan kerugian bagi kehidupan mahluk hidup itu sendiri.
Sampah sangatlah berbahaya bagi kehidupan manusia terutama di lingkungan kehidupan
wiatamandala yang belum mengenal betul apa arti dari bahaya sampah itu sesungguhnya. Hal
tersebut dapat dilihat karena begitu jelas dan transparannya pencemaran lingkungan melalui
sampah yang terjadi dan dilakukan oleh sekolah itu sendiri.
Menurut pengamatan yang dilakukan oleh penulis, hampir seluruh jenis ragam sampah yang
dapat ditemui di lingkungan masayarakat juga dapat ditemu di sekolah ini. Dalam kehidupan
sosial masayarakat, sampah dapat digolongkan menjadi 3 jenis. Jenis-jenis sampah tersebut
adalah sebagai berikut:
1.      Sampah organik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai secara
alamiah/biologis, seperti sisa makanan dan guguran daun. Sampah jenis ini juga biasa disebut
sampah basah.
2.      Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis.
Proses penghancurannya membutuhkan penanganan lebih lanjut di tempat khusus, misalnya
plastik, kaleng dan styrofoam. Sampah jenis ini juga biasa disebut sampah kering.
3.      Sampah bahan berbahaya dan beracun (B3) yaitu limbah dari bahan-bahan berbahaya dan
beracun seperti limbah rumah sakit, limbah pabrik dan lain-lain.

Dalam lingkungan SMA ini sampah organik dan sampah anorganiklah yang paling dan
selalu dapat ditemui seperti sampah organik daun-daunan, kertas-kertas, karton dan lain
sebagainya dan sampah anorganik seperti kaleng-kaleng, plastik, besi, aluminium dan seng yang
pastinya akan berdampak buruk atau bisa dikatakan berbahaya bagi kesehatan, keindahan,
kenyamanan serta keamanan dalam melakukan proses belajar-mengajar di sekolah. Hal tersebut
biasanya terjadi karena seiring perkembangan terknologi dan kebudayaan antar sesama manusia
yang semakin canggih yang mengakibatkan penghasilan sampah semakin bertumpuk dan
merajalela yang tertuju langsung ke tingkat bahaya sampah yang semakin tinggi di lingkungan
sekolah tersebut. Adapun bahaya sampah itu sendiri sangatlah banyak dan sangatlah berbahaya
tetapi akan penulis rangkum ke dalam dua bagian besar yaitu sebagai berikut:

1.      Dampak bagi kesehatan


Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang
tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi
berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit di lingkungan
sekolah yang tentunya dapat menggangu serta memberi respon negativ bagi warga sekolah.
Pengolahan sampah yang kurang memadai dapat menyebabkan tersebarnya virus berbahaya yang
sangat akan menggannggu aktifitas belajar mengajar disekolah. Timbunan sampah di sekitar
lingkungan sekolah menjadi tempat sarang nyamuk alhasil sekolah akan menjadi tempat yang
tidak aman dan nyaman lagi karena akan terjadi penyebaran penyakit bagi warga sekolah itu
sendiri.

2.      Dampak bagi lingkungan


Pembuangan sampah secara sembarangan, kurangnya peran sekolah atupun OSIS dalam
pengontrolan dan pengendalian sampah serta kurang adanya sikap saling menjaga kebersihan di
lingkungan sekolah menjadi pemicu utama tercemarnya lingkungan. Lingkungan yang
seharusnya menjadi tempat ternyaman berdirinya segala jenis mahluk hidup, sekarang telah
berbaur dengan bongkahan-bongkahan sampah yang di hasilkan mahluk hidup itu sendiri setiap
harinya. Manusia yang diberikan Tuhan akal dan pikiran malahan menjadi pusat utama
pencemaran terhadap lingkungan terutama lagi pelajar yang seharusnya menjadi pedoman
kepada masayrakat yang ada disekelilingnya malahan menjadi propokator dalam pembuangan
sampah secara sembarangan. Bila dipahami secara mendetail akan sangat merugikan apabila kita
tidak menjaga lingkungan kita. Memang sekarang SMAN 1 GOWA belum terlalau dipenuhi oleh
tumpukan-tumpukan sampah tapi bayangkan saja 5 tahun kedepan tanpa pengendalian sampah
tidak diragukan lagi akan terjadi berbagai masalah di SMA ini seperti longsor akibat tumpukan-
tumpukan sampah. Jadi sekarang kita harus bisa mengontrol dan tetap menjaga nilai-nilai
estetika terhadap lingkungan kita sendiri agar sekolah tidak menjadi sarang bencana bagi
generasi-generasi pelajar SMAN 1 GOWA berikutnya.

B.     PERAN WARGA SEKOLAH DALAM PENANGGULANGAN SAMPAH


Inti utama proses pembelajaran pada jaman ini adalah untuk menciptakan siswa-siswi yang
memiliki moral dan etika baik terhadap sosial maupun lingkungannya. Peran guru sangatlah
penting dalam menciptakan SMAN 1 GOWA yang indah dan nyaman sebagai tempat belajar
bagi siswa-siswinya. Pengontrolan sampah oleh guru sangatlah penting dalam upaya
menciptakan pelajar yang cinta terhadap lingkungannya sendiri. Bimbingan dari guru dan contoh
baik dari guru sangatlah dibutuhkan. Perhatian yang ketat serta pemberian hukuman kepada
siswa yang membuang sampah secara sembarangan merupakan contoh kongkrit yang harus dan
segera harus dilaksanakan di lingkungan sekolah. Disamping itu setiap siswa seharusnya selalu
memiliki rasa cinta terhadap lingkungannya, selalu berperan aktif dalam kegiatan
penanggulangan sampah dan selalu menumbuhkan kreatifitas-kretifitas baru dalam pencegahan
bahaya sampah karena sebagai siswa yang baik seharusnya memiliki jiwa patriotisme dan
nasionalisme serta taat akan aturan sekolah yang melarang pembuanagan sampah secara
sembarangan.
Pengembangan kreatifitas siswa harus dibarengi dengan peningkatan pengetahuan siswa.
Pengembangan ini dapat dilakukan dengan memberiakan motivasi seperti sosialisasi dari dalam
sekolah itu sendiri seperti OSIS atupun pengarahan guru atau dari luar sekolah itu seperti instansi
pemerintahan dan orangtua siswa. Dengan mengadakan pemberian informasi pembinaan
mengenai bahaya sampah tersebut, tentunya siswa akan merasa tedorong dan dibebankan
tanggungjawab akan bahaya sampah yang harus di tanggulangi sedemikian rupa untuk
menghasilakan sekolah yang aman, nyaman, dan indah.
Dalam penanggulangan sampah setiap warga sekolah khususnya para pelajar harus rela
mengorbankan tenaga, waktu dan materi. Dan ada baiknya jikalau peraturan dalam hal ini
diperkuat dalam bimbingan siswa, dan memberi hukuman pada setiap siswa yang membuang
sampah secara sembarangan. Dengan perihal tersebut warga sekolah akan mampu beradaptasi
terhadap bahaya sampah di sekolah.
C.    PENGENDALIAN SAMPAH
Pengendalian sampah di lingkungna sekolah tidak semudah yang dipikirkan karena setiap
warga sekolah harus mamiliki pola pikir atau pemikiran yang sama mengenai bahaya sampah
tersebut. Misalnya warga SMAN 1 GOWA setiap warga sekolahnya harus sepikir dan konsisten
akan pengendalian sampah tersebut. Apabila setiap warga sekolah tidak memiliki pemikiran
yang sama akan pengendalian sampah tentunya harapan untuk mencapai sekolah yang bebas
akan sampah hanya akan tinggal impian. Pengendalian sampah harus dimulai dari tata aturan
pengendalian sampah yang baik. Ini diartikan bahwasanya harus ada terlebihdahulu satu aturan
yang diciptakan oleh atasan (kepala sekolah, guru atau badan pemerintahan) kemudian
diterapkan dalam aktifitas yang berlangsung disekolah. Sesungguhnya pengendalian sampah
sangat sederhana untuk dilaksanakan apabila pola pikir warga sekolah tersebut sederhana juga
dan akan sangat sulit dilakukan apabila pola pikir sekolah tersebut rumit.
Menurut Manejer pengolahan sampah Greenaration Indonesia Zulfikar, pengolahan sampah
atau pengendalian sampah dapat bermulai dari lingkungan sekolah. Langkah pengendalian
sampah tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Pahami jenis sampah
Dalam pengendalian sampah disekolah, terlebih dahulu harus memehami jenis sampah apakah
sampah tersebut. Karena setiap sampah memiliki usia yang berbeda. Usia yang berbeda tersebut
dikarenakan jenis kandungan yang berbeda-beda pada setiap jenis sampah. Misalnya sampah
plastik yang sering digunakan warga sekolah SMAN 1 GOWA dalam melakukan aktifitas
sekolah yang kandungan kimia berbahayanya sangat tinggi yang menyebabkan lama
penguraiannya di alam selama 80-100 tahun ke depan yang pastinya dapat merusak alam. Tapi
misalkan sampah daunan yang hanya mambutuhkan waktu < 1 bulan untuk terurai yang sangat
berbeda dengan sampah plastik. Jadi kita harus memahami sampah tersebut. Dengan pemahaman
tersebut kita dapat memilahnya apakah masih dapat didaur ulang atau tidak.
2.      Kurangi kantong plastik
Plastik adalah satu dari beberapa jenis sampah yang paling berbahaya dan paling banyak
digunakan yaitu 170 kantong per tahun yang dihabiskan setiap orang padahal butuh 12 juta barel
minyak dan 14 juta pohon per tahun untuk memproduksi plastik. Sebagai contoh bayangkan saja
warga SMAN 1 GOWA adalah 200 orang X 170 plastik= 3400 kantong plastik yang digunakan
warga SMAN 1 GOWA dalam setahun tanpa pengendalian. Bagaimana dengan seluruh manusia
di dunia? Mungkin tidak terhitung lagi. Kandungan bahaya plastik yaitu BPA (Bisphenol-A).
BPA adalah materi pengikat untuk membentuk polycarbonate (PC), yang merupakan bahan
alternatif untuk membuat berbagai perangkat plastik, seperti peralatan makan dan minum yang
sering digunakan untuk kemasan jajanan kantin atau yang lainnya. Zat kimia ini merupakam zat
beracun yang sering ditemui pada botol minuman yang dijual bebas di pasaran dan yang lebih
ekstrimnya lagi zat ini akan sangat bereaksi apabila sering dipanaskan/ disteril. Dan apabila
dipanaskan zat ini akan melumer dan masuk kedalam makanan dan minuman yang kita
komsumsi akibatanya sangat fatal karena BPA akan merusak system reproduksi ovarium, otak,
dan sistem saraf manuasia. Beda lagi dengan platik kresek dan plastik PVC sebagai wadah
makana siap santap yang paling sering kita lihat beredar di sekolah kita. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh badan POM kantong plastik dan PVC banyak mengandung unsur kimia
yang sangat berbahaya yaitu senyawa timbal (Pb), cadmium (Cd), timah putih (Sn) yang dapat
menyebabkan kangker dan penyakit berbahaya lainya bagi warga sekolah yang menggunakannya
dan tentunya setelah dibuang unsur kimia berbahaya tersebut akan mengendap dilingkungan
sekolah kita yang menyebabkan tanah sekolah menjadi gersang dan tandus.
3.      Hemat kertas
Kertas sebagai kebutuhan pokok setiap siswa di seluruh dunia merupkan salah satu sampah yang
paling banyak di SMAN 1GOWA. Pengendalian kertas sangatlah penting pada pengendalian
sampah di SMA kita. Kertas merupakan sampah organik karena terbuat dari tumbuhan tetapi
dapat juga dikelompokkan kedalam sampah anorganik karena dapat didaur ulang tetapi lebih
mengacu pada sampah organik karena dilihat juga dari sisi lama penguraiaanya. Jadi kita sebagai
pelajar sudah semestinya menggunakan dan memanfaatkan kertas seperlunya, jangan
menyianyiakan kertas karena kita harus mengingat fakta bahwasanya 1 rim kertas (500 lembar)
setara dengan 1 batang pohon dan diperkirakan 2,75 miliar pohon dibutuhkan setiap tahun untuk
memproduksi kertas. Jadi kita sebagai siswa sman 1 gowa bermulailah berpikir akan bagaimana
generasi berikutnya tanpa pohon karena telah habis untuk memproduksi kertas. Jadi dengan
hemat kertas maka sampah kertas akan berkurang di sekolah kita alhasil sekolah kita bebas dari
sampah kertas.
4.      Hemat air
Air di SMAN 1 GOWA sangatlah minim bukan? Faktanya 100 % air yang ada di bumi, 97 %
adalah air laut dan 3 % adalah air tawar itupun tidak seluruhnya yang bisa dikomsumsi.
Bayangkan saja jikalau sampah beracun banyak maka air tersebut akan kotor dan tidak dapat lagi
di komsumsi maka air di lingkungan sekolah kita akan semakin minim. Begitupula dengan dunia
kita jikalau sampah banyak maka air bersih tidak akan banyak lagi. Karena kita mengetahui
bahwasanya Air adalah sumber hidup. Jadi bagaimana bisa hidup apabila air tidak ada lagi? Jadi
kita mulai dari sekolah kita untuk hemat akan air dan membuang sampah secara tidak
sembarangan agar sumber hidup kita semakin bersih.
Jadi ada 4 cara pengendalian sampah yang harus kita lakuakan di sekolah kita agar
sekolah kita mencapai kesuksesannya dalam pengendalian sampah. Ubah pola pikir lama
menjadi pola pikir baru yang penuh dengan harapan bebas dari sampah agar sekolah kita asri,
sejuk, bersih dan kreatif dalam hal sampah.

D.    METODE PENANGGULANGAN SAMPAH


1.      Pengertian Pengelolaan Sampah
    Pengelolaan sampah adalah Pengumpulan, Pengangkutan, Pemrosesan, Pendaur-ulangan atau
Pembuangan dari Material Sampah. Pengolahan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau
radioaktif dengan metode dari keahlian khusus untuk masing-masing jenis zat.
2.      Tujuan
Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan :
         Mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis
         Mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup.
Pengolahan sampah dengan metode yang baik hampir belum ada di SMA kita. Metode
pemusnahan sampah di lingkungan sekolah kita hanya menggunakan metode bakar saja padahal
pemusnahaan sampah menggunakan metode bakar sangat berbahaya apalagi pembakaran
sampah tersebut tercampur dengan sampah yang non-biodegradable seperti plastik. Meskipun
pembakaran dilakukan dengan jenis sampah tersebut, hasil dari pembakaran sampah tersebut
akan sangat sulit untuk di urai di lingkungan kita. Pembakaran limbah jenis non-biodegradable
ini menghasilakan senyawa yang sangat merusak kesehatan dan lingkungan kita. Apalagi
pembakaran sampah di sekolah kita akan sangat mengganggu proses belajar mengajar kita
karena baunya yang sangat menyengat karena tercampur dengan sampah berbahaya dan lain lagi
asap yang mengepul di sekolah kita. Pembakaran sampah jenis seperti plastik akan menambah
jenis pencemaran yang ada. Pembakaran ini juga faktanya sangat besar bahayanya karena
menurut penelitian para pakar kimia jumlah pembakaran 1 ton sampah plastik akan
menghasilkan jumlah karbon dioksida yang sama dengan 1 ton. Gas-gas berbahaya yang
dihasilakan oleh pembakaran sampah plastik adalah antara lain gas karbon monoksida (CO),
nitrogen oksida (NOx), sulfur dioksida (SO2), dioxin dan furan. Gas- gas ini dapat menyebabkan
kangker, perubahan system hormon, perubahan pertumbuhan janin, menurunkan kapasitas
reproduksi, penekanan terhadap system kekebalan tubuh dan yang lebih berbahaya lagi dapat
menyebabkan penyakit chlorance. Tetapi untunglah di lingkungan sekolah kita masih banyak
tumbuh pepohonan yang dapat menampung jenis gas berbahaya tersebut. Tapi bayangkan saja
jika dilakukan pembakaran yang terus menerus dan sampah semakin banyak dihasilkan dari
sekolah kita bahkan tumbuhanpun akan mati dan layu karena tidak dapat menahan semua jenis
gas tersebut. Jadi ada baiknya jika kita melakukan metode pengolahan sampah dengan cara yang
baik dan tidak mencemari lingkungan. Metode pengolahan sampah yang dapat kita lakukan
adalah sebagai berikut:
1.      Metode pembuanagan
Metode pembuangan adalah salah satu metode paling populer dikalangan sekolah-sekolah
dimana kita disarankan untuk membuang sampah-sampah tersebut kemudian menguburnya atau
membuang sampah ke temapt penampungan sampah. Tetapi dilakukan dengan cara yang tetap
ramah terhadap lingkungan. Hal ini bukan semata-mata dilakukan dengan membuang sampah
secara sembarangan yang sekolah kita biasa lakukan. Tetapi hal ini dilakukan dengan teknik
yang akan memenuhi tujuan dari pengolahan sampah.
Metodenya adalah sebagai berikut:
       Mengumpulkan semua jenis sampah
      Memilah-milah sampah artinya apakah sampah tersebut jenis sampah organik atau anorganik.
      Mengumpulkan sampah organiknya saja seperti daunan dan menyisihkan sampah anorganik ke
tempat yang telah disediakan
      Melubangi tanah
      Menuangkan sampah organik tersebut kedalam lubang tersebut
      Menimbun sampah tersebut dengan tanah
Setelah melakukan proses tersebut maka kita hanya perlu menunggu kira-kira 1 atau 2 bulan
setelah mikroorganisme-mikroorganisme memprosesnya didalam tanah hasilnya kita dapat
menggali kembali tanah tersebut dan sampah telah berubah menjadi tanah yang hitam dan
tentunya kaya akan unsur hara yang dapat kita gunakan untuk memupuk bunga atau pekarangan
yang ada disekolah kita. Hal pengolahan ini telah memenuhi tujuan pengolahan sampah.

2.      Metode 3-R


3-R yaitu singkatan dari Reuse, Reduce, dan Recycle.
Reuse belarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang
sama ataupun fungsi lainnya.
Contoh: menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis, menggunakan botol bekas
sebagai tempat pulpen, dan menggunakan e-mail untuk mengirim surat
Reduce belarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.
Contoh: Membeli produk dengan kemasan yang dapat di daur ulang, menggunakan produk yang
dapat diisi ulang (refill) misalnya alat tulis yang tintanya bisa diisi ulang kembali, menggunakan
kedua sisi kertas untuk menulis, dan menghindari pembelian barang-barang yang menghasilkan
sampah dalam jumlah yang besar dan yang tidak perlu.
Recycle belarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk yang
bermanfaat.
Contoh: Memilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai, membuat
karya seni atau kerajinan tangan dari sampah, mengolah sampah organik menjadi kompos.
Pengolahan sampah melalui 3-R diatas dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dimana saja,
dan tanpa biaya. Yang hanya dibutuhkan hanya sedikit waktu dan kepedulian kita dalam
melakukannya bahkan hasil dari pengolahan sampah melalui 3-R tersebut dapat menghasilkan
keuntungan materi bagi kita yang melakukan karena dapat menjual hasil daur ulang kita. Dengan
melakukan pengolahan sampah melalui 3-R tersebut penulis dapat menjamin sampah yang ada di
sekolah akan dapat teratasi dan tujuan dari pengolahan sampah dapat tercapai.
3.      Metode penghindaran dan pengurangan
Metode yang berikutnya adalah metode penghindaran dan pengurangan. Sebenarnya sampah
yang ada di dunia ini secara umum dan sampah yang ada di sekolah kita secara spesifik tidak
dapat dimusnahkan atau diatasi secara keseluruhan tapi dapat dihindari dan dikurangi dengan
cara, metode atau langkah-langkah yang kita ingin lakukan. Sekarang intinya semuanya
bergantung pada diri kita masing-masing mau kita bagaimanakan sampah tersebut. Yang
terpenting kita memiliki usaha dalm mengatasinya. Dan salah satu cara yang paling simpel
adalah dengan cara menghindari atau menguranginya. Yang terpenting kita tahu bagaimana cara
agar zat sampah tersebut tidak terbentuk atau metode ini sering disebut dengan “penguangan
sampah”. Contoh kongkrit yang dapat kita temui di lingkungan sekolah kita seperti:
-          Menggunakan serbet untuk menghindari pemakaian sampah tissue yang penggunaanya sekali
pakai
-          Penggunaan kembali bekas pakai seperti buku lama yang digunakan sebagai buku buram, dan
lain sebagainya.
Dari beberapa metode tersebut setidaknya kita sebagai anak didik SMA STTU Julu
mampu dan akan melakukan salah satu atau keseluruhan dari beberapa metode tersebut agar
kiranya tercipta sekolah yang indah, bebas dari sampah, dan sesuai dengan idaman kita.
BAB III
A.   KESIMPULAN
Dari penjelasan dan pemaparan karya ilmiah tentang bahaya sampah di SMAN 1 GOWA
diatas penulis dapat mengambil beberapa hal terpenting sebagai kesimpulan yaitu sebagai
berikut:
1.      Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas
manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis
2.      Bahaya sampah adalah barang-barang atau kotoran hasil aktivitas mahluk hidup yang dapat
mengakibatkan kerugian bagi kehidupan mahluk hidup itu sendiri.
3.      Sampah dapat dibedakan menjadi 3 bagaian besar yaitu sampah organik, sampah anorganik, dan
sampah bahan bercun dan berbahaya.
4.      Bahaya sampah sangatlah berbahaya bagi kesehatan manusia atau mahluk hidup dan bagi
lingkungan akan pencemaran yang berasal dari sampah.
5.      Seluruh warga sekolah berperan dalam penanggulangan sampah termasuk kepala sekolah, guru,
siswa, pemerintahan, dan orangtua siswa.
6.      Pengendalian sampah di sekolah dilakukan dengan 4 cara yaitu
-          Pahami atau kenali sampah, kurangi penggunaan sampah plastik, hemat kertas, dan hemat air.
7.      Pengelolaan sampah adalah Pengumpulan, Pengangkutan, Pemrosesan, Pendaur-ulangan atau
Pembuangan dari Material Sampah yang melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan
metode dari keahlian khusus untuk masing-masing jenis zat.
8.      Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan :
Mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis
Mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan hidup.
9.      Metode pengolahan sampah dibedakan atas 3 metode yaitu metode pembuangan, metode 3-R,
metode penghindaran dan pengurangan.
10.  Reuse belarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang
sama ataupun fungsi lainnya, Reduce belarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan
sampah, dan Recycle belarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk
yang bermanfaat.

B.   SARAN
1.      Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan menumbuhkan
kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu
diperlukan juga control sosial budaya sekolah atau tata aturan untuk lebih menghargai
lingkungan, walaupun kadang harus dihadapkan pada masalah tertentu. Peraturan yang
tegas dari sekolah juga sangat diharapkan karena jika tidak maka para perusak
lingkungan akan terus merusak sumber daya alam.
2. SMAN 1 GOWA adalah SMA yang termasuk masih kecil dibandingkan dengan sekolah-
sekolah lain yang ada di Indonesia. Sudah sangat banyak sekolah yang menerapkan sitem
pengolahan sampah karena mereka tahu bahaya sampah yang sesungguhnya. Ada baiknya jika
kita menerapkan sistem yang sama dengan sekolah yang sudah di anggap maju tersebut agar kita
tidak dipandang kecil lagi oleh sekolah lain.
3. Sekolah yang baik adalah sekolah yang dapat mengharagi lingkungan sekolah itu sendiri. Jadi
ada baiknya jika kita menetapkan pandangan tersebut terhadap sekolah kita karena tidak perlu
otak bagus tanpa moral yang baik juga. Jadi mari kita tetap mengulurkan tangan untuk menjamin
sekolah kita tetap dibanggakan atas kebersihannya.
4. Kalimat mutiara yang mengatakan “Untuk mencapai kesuksesan 99% adalah dari usaha kita
1% sisanya dari otak kita”. Ini menjelasakan agar kita tidak terlalu merendahkan diri atas diri
kita jangan terlalu berpikir hanya orang yang derajatnya tinggi saja yang bisa menghasilkan uang
dari pengolahan sampah. Apabila ada minat dan usaha kita yakinlah kita akan bisa
melakukannya dan meraih kesuksesan itu.
5. Untuk mencapai kebersihan sekolah tanpa sampah seharusnya harus melibatkan seluruh warga
sekolah agar PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dapat dijalankan oleh seluruh warga
sekolah itu sendiri.
6. Untuk menjalankan metode atau langkah-langkah dalam kebersihan lingkungan, mari kita
tetap tanamkan prinsip ‘Bersih Pangkal Sehat’ karena kesehatan lebih berharga dari segalanya.
Disamping itu mari kita tetap kuatkan iman dan kepercayaan kita agar apa yang kita lakukan
kiranya diberkati dan diridoi oleh Tuhan yang maha esa.

DAFTAR PUSTAKA
Alex S. 2012. Sukses Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk
Organik.http://www.POM.go.id.tersedia.(ONLINE) 15 april

Daniel, Valerina. 2009. Easy Green Living.http://www.pigeon.co.id.tersedia.(ONLINE) 1 maret

Anda mungkin juga menyukai