Anda di halaman 1dari 38

Pengenaan Pajak Penghasilan:

1. PPh Orang Pribadi


2. PPh Badan

Oleh : Hengky Veru Purbolakseto, SE, MA, BKP.


1
PAJAK PENGHASILAN
(PPh)
Pasal 1

ADALAH

PAJAK YANG DIKENAKAN TERHADAP SUBJEK PAJAK


ATAS PENGHASILAN YANG DITERIMA ATAU DIPEROLEHNYA
DALAM TAHUN PAJAK
SUBJEK PAJAK
Pasal 2 ayat (1)

- ORANG PRIBADI

- WARISAN YG BELUM TERBAGI

BADAN

BENTUK USAHA TETAP (BUT)


OBJEK PAJAK
Pasal 4 ayat (1)

PENGHASILAN

SETIAP TAMBAHAN KEMAMPUAN EKONOMIS YANG :

➢ Diterima atau diperoleh Wajib Pajak,


➢ Berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia,
➢ Dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan
Wajib Pajak,

DENGAN NAMA DAN DALAM


BENTUK APAPUN
4 KELOMPOK PENGHASILAN

Pekerjaan→ Gaji, Upah, Honor dll


Usaha → Laba Ush → Penj – HPP = LK – By Um =
Lb Bersih = Lb Ush = Penghasilan Neto dari
Usaha.
Modal/Inv → Bunga, Dev, Royalti, Sewa dll

Lain lain → Pembebasan Utang, Hadiah, Undian,


Keuntungan karena likuidasi dsb.
PELUNASAN PPh
DALAM TAHUN BERJALAN
Pasal 20 ayat (1), (2) dan (3)

- PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN PAJAK


OLEH PIHAK LAIN (PPh Psl 21,22,23,24)
- PEMBAYARAN OLEH WAJIB PAJAK SENDIRI
(PPh Pasal 25)

MERUPAKAN ANGSURAN
- DILAKUKAN SETIAP PAJAK YANG BOLEH
BULAN, ATAU DIKREDITKAN TERHADAP
PPh YANG TERUTANG
- MASA LAIN YANG UNTUK TAHUN PAJAK YBS
DITETAPKAN OLEH KECUALI
MENTERI KEUANGAN PEMBAYARAN PPh
YANG BERSIFAT
FINAL
KEWAJIBAN PERPAJAKAN
PEMOTONG / PEMUNGUT PAJAK

KEWAJIBAN MATERIL KEWAJIBAN FORMIL

Menghitung -Mendaftarkan diri


pajak terutang -Pembukuan
-Memungut/Memotong
-Menyetor
-Melapor
-Pasal 21 UU PPh
-Pasal 22 UU PPh
-Pasal 23 UU PPh
-Pasal 4 (2) UU PPh
-UU PPN dan PPnBM UU KUP
PENGENAAN PAJAK PENGHASILAN
WAJIB PAJAK

ORG. PRIBADI BADAN

KARYAWAN Usahawan

Omzet<4,8M Omzet>=4,8M

1.
Menghitung
Penghasilan Gaji Bersih Perkiraan/Norma Pembukuan Pembukuan
Bersih

2.
Menghitung Dikurangi PTKP Tidak Dikurangi
Penghasilan PTKP
Kena Pajak

3.
Tarif PPh Orang Tarif PPh
Pengeanaan
PPh ( Tarif) Pribadi Badan
8
PENGHITUNGAN PENGHASILAN BERSIH

1. Orang Pribadi sbg. Karyawan ➔ Gaji Bersih


2. Orang Pribadi Yang menjalankan
Usaha/Pekerjaan Bebas
- Omzet < 4,8 M setahun ➔Perkiraan /Norma
- Omzet >= 4,8 M setahun ➔Pembukuan
3. Wajib Pajak badan ➔ Pembukuan

➔ Bagi Orang Pribadi terdapat batasan


penghasilan yang tidak dikenakan pajak
(PTKP)
9
Perbandingan PTKP dari tahun pajak
1984 s.d 2010

UU No.7 KMK-928/ KMK-361/ PMK-564/ PMK-137/ UU no.36

Tahun 1983 KMK.04/1993 KMK.04/1998 PMK.03/2004 PMK.03/2005 Tahun 2008 Keterangan

1983-1993 1994-1998 1999-2004 2005 2006-2008 2009-2012

960.000 1.728.000 2.880.000 12.000.000 13.200.000 15.840.000 untuk WP

480.000 864.000 1.440.000 1.200.000 1.200.000 1.320.000 tambahan Kawin


Penghasilan istri di
960.000 1.728.000 2.880.000 12.000.000 13.200.000 15.840.000 Gabung
Tanggungan 3
480.000 864.000 1.440.000 1.200.000 1.200.000 1.320.000 orang
Perbandingan PTKP dari tahun pajak
2012 s.d 2021

PMK 162/ PMK 122 PMK 101

PMK.011/2012 PMK.010/2015 PMK.010/2016 Keterangan

2013-2014 2015 2016 – saat ini

24.300.000 36.000.000 54.000.000 untuk WP

2.025.000 3.000.000 4.500.000 tambahan Kawin

24.300.000 36.000.000 54.000.000 Penghasilan istri di Gabung

2.025.000 3.000.000 4.500.000 Tanggungan 3 orang


BESARNYA PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK
(PTKP)

STATUS KELUARGA LAMA (2006-2008) (2009-2012 ) BARU (2016-)


PMK
no.101/PMK.010/2016
WAJIB PAJAK SENDIRI (TK) 13.200.000,00 15.840.000,00 54.000.000

WAJIB PAJAK KAWIN (K/-) + 1.200.000,00 + 1.320.000,00 + 4.500.000

ISTERI PUNYA PENGHSILAN + 13.200.000,00 + 15.840.000,00 + 54.000.000


DIGABUNG (K/I/-)
TANGGUNGAN + 1.200.000,00 + 1.320.000,00 + 4.500.000

MAKS TANGGUNGAN 3 (Tiga) Orang 3 (Tiga) Orang 3 (Tiga) Orang

12
CONTOH PENGHITUNGAN PTKP
STATUS KELUARGA LAMA (2006- BARU (2009-) BARU (2016-)
2008)
SENDIRI (TK) 13,200,000 15,840,000 54.000.000,00

KAWIN BELUM 14,400,000 17,160,000 58.500.000,00


PUNYA ANAK (K/-)
KAWIN ANAK 2 (K/2) 16,800,000 19,800,000 67.500.000,00

Contoh : Kawin Anak 2 (K/2)


Penghitungan PTKP :
+ PTKP Dia Sendiri = 54,000,000
+ Kawin = 4,500,000
+ Tanggungan
= 2 x 4.500.000 = 9,000,000
Jumlah PTKP = 67.500.000

13
Perbandingan tarif PPh sesuai UU
no.7 thn 1983, UU no.10 thn 1994

UU no.17 thn 2000, dan UU no.36 thn 2008


Tarif 1984-1994 1995-2000 2001-2008 2009-....
5% - - s.d 25 Juta s.d 50 Juta
10% - s.d 25 Juta 25 Jt - 50 Jt -
15% s.d 10 juta 25 Jt - 50 Jt 50 jt - 100 jt 50 jt - 250 jt
25% 10 jt - 50 jt - 100 jt - 200 jt 250 jt - 500 jt
30% - > 50 jt - > 500 jt
35% > 50 jt - > 200 jt
TARIF WP ORANG PRIBADI
(Pasal 17 ayat (1) huruf a)
UU PPh Lama
:
No. Lapisan Penghasilan Tarif
1. S.d Rp 25.000.000,- 5%
2. Di atas Rp25.000.000,- s.d. Rp 50.000.000,- 10%
T 3. Di atas Rp50.000.000,- s.d. Rp 100.000.000 15%
A 4. Di atas Rp100.000.000,- s.d.Rp200.000.000,- 25%
R 5. Di atas Rp200.000.000,- 35%
I
UU PPh Baru (Mulai 2009)
F :

No. Lapisan Penghasilan Tarif


1. S.d. Rp 50.000.000,- 5%
2. Di atas Rp50.000.000,- s.d. Rp 250.000.000 15%
3. Di atas Rp250.000.000,- s.d.Rp500.000.000,- 25%
4. Di atas Rp500.000.000,- 30%
15
Wajib Pajak OP Karyawan

• Yang digunakan dasar penghitungan ➔


sebesar Gaji yang diterima dari pemberi
kerja dikurangi PTKP
• Contoh :
1. Gaji, tunjangan dll. ➔ 60.000.000
2. PKP = (-) PTKP (misal TK) ➔ 54.000.000
Penghasilan Kena pjak ➔ 6.000.000
PKP merupakan dasar untuk menghitung pajak
3. PPh = 5% X 6.000.000 = Rp. 300.000,-
16
Wajib Pajak OP Usahawan

• WP orang Pribadi (WP OP) usahawan/


pekerjaan bebas ➔ penghitungan
penghasilan bersih adalah :
• Omzet/thn =< Rp. 4,8 M➔ Perkiraan/norma
dengan berlakunya ➔ PP No.23 Tahun 2018
per 1 Juli 2018 maka Hanya untuk WPOP yang
melakukan pekerjaan Bebas
• Omzet/thn >Rp. 4,8 M➔ Pembukuan

17
Norma Penghitungan Penghasilan Neto
• Menghitung penghasilan neto bukan dari penghasilan
dikurangi biaya tetapi menggunakan tarif tertentu dari
bruto
• Penghasilan neto = Bruto X tarif Norma
Syarat Diperbolehkan Memakai Norma :
1. WP Orang Pribadi yang melakukan Pekerjaan Bebas,
2. Omzet < 4.800.000.000 per tahun
3. Mengajukan permohonan tertulis
4. Tetap wajib catatan atas peredaran usaha
Apabila semua syarat tidak dipenuhi maka WP Wajib
Pembukuan
Tarif Perkiraan neto/Norma telah ditentukan oleh Dirjen
Pajak menurut bidang usahanya
18
Contoh Penghitungan perkiraan/Norma

• dr. Muti Lasi, Sp.Og (TK/-) adalah Dokter Spesialis.


Dalam tahun 2021 mendapat penghasilan sbb :
1. Praktek dokter : Rp. 400.000.000,-
Karena total omzet tidak sampai Rp. 4,8 M maka
boleh menghitung penghasilan bersih dengan
norma
➔Norma/perkiraan penghasilan neto untuk Dokter
Spesialis sebesar 25%
➔Berapa penghasilan neto dan penghasilan kena
pajak dr.Muti ?

19
Contoh Penghitungan perkiraan/Norma

1. Menghitung Perkiraan Penghasilan Neto :


Penghasilan
Jenis Usaha Omzet Tarif Norma Neto

Dokter 400.000.000 25% 100.000.000

Jumlah 400.000.000 100.000.000

Jumlah Penghasilan Neto/bersih = Rp. 100.000.000


2. Menentukan PKP = Rp. 100.000.000-PTKP
= 100.000.000 – 54.000.000 = 46.000.000,-
3. Pajak Penghasilan = 2.300.000,- 20
Penghitungan Penghasilan Dengan
menggunakan Pembukuan
• Yang Wajib Menghitung Penghasilan
dengan Pembukuan :
1. O. Pribadi Usahawan omzet > Rp. 4,8 M
2. Seluruh Wajib Pajak Badan (tidak
memandang omzet)
➔tidak wajib Pembukuan :
1. O.P. Karyawan
2. O.P. Usahawan omzet s.d Rp. 4,8 M
3. O.P. Pekerjaan Bebas omzet s.d Rp. 4,8 M 21
Penghitungan PPh OP 2020 dgn
menggunakan pembukuan
• Diketahui jumlah peredaran usaha Pak Veru (K/3) dalam tahun
2020 sebesar Rp 39.093.000.000. dengan Total Biaya Rp. 36 M
maka penghitungan Pajak Penghasilan Pak Veru,
• Karena omzet/penjualan lebih dari Rp. 4,8 m maka Pak Veru harus
menggunakan pembukuan..
• Setelah dilakukaan koreksi fiskal diketahui bahwa laba fiskal
sebesar Rp. 3.000.000.000,-

22
Hasil Penghitungan PPh OP 2020
1. Penghasilan/laba Bersih (fiskal) = 3.000.000.000
2. Penghasilan kena pajak (WP OP) = Laba bersih – PTKP
= 3.000.000.000 – 72.000.000
= 2.928.000.000,-
3. Penghitungan PPh Terutang sbb :

Lapisan PKP Tarif PPh

0-50 juta 50,000,000 5% 2,500,000

50 - 250 Juta 200,000,000 15% 30,000,000

250 - 500 Juta 250.000.000 25% 62.500.000

> 500 Juta 2.428.000.000 30% 728.400.000


Jumlah 2.928.000.000 823.400.000
23
Penghasilan neto dengan Pembukuan
Penghitungan Penghasilan neto dengan Pembukuan
diperuntukkan bagi :
1. Orang Pribadi dgn Omzet >4,8 M/thn
2. Seluruh Wajib Pajak Badan

Untuk menghitung penghasilan neto bagi WP yang wajib


Pembukuan maka :

Pengh Bruto = penghasilan yang termasuk obyek Pajak


Biaya = biaya yang diperbolehkan sebagai pengurang
penghasilan

24
Wajib Pajak Badan
• Badan adalah
Sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan
baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan
usaha yang meliputi :
PT, CV, perseroan lainnya, BUMN, BUMD, firma, kongsi,
koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan,
organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi
lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak
investasi kolektif dan bentuk usaha tetap

25
BIAYA-BIAYA YANG BOLEH DIKURANGKAN DARI
PENGHASILAN BRUTO
• BIAYA UNTUK MENDAPATKAN, MENAGIH, DAN MEMELIHARA
PENGHASILAN TERMASUK :
- Biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan
dengan kegiatan usaha (biaya pembelian bahan, Biaya Gaji,
bunga, sewa, dan royalti, biaya perjalanan, biaya
pengolahan limbah, premi asuransi, biaya promosi dan
penjualan , biaya administrasi , dan pajak kecuali Pajak
Penghasilan)
- Biaya penyusutan fiskal dan/atau amortisasi
- Iuran kepada dana pensiun yg pendiriannya telah disahkan
oleh Menteri Keuangan (OP)
- Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta
- Kerugian dari selisih kurs
- Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang
dilakukan di Indonesia
- Biaya bea siswa, magang, dan pelatihan
26
BIAYA-BIAYA YANG BOLEH DIKURANGKAN DARI
PENGHASILAN BRUTO (lanjutan)
- Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih yang
memenuhi syarat tertentu dgn Kep Dirjen Pajak
- Zakat dan sumbangan wajib keagamaan
- Pembentukan dan pemupukan cadangan piutang tak
tertagih khusus untuk usaha bank, leasing, cadangan
untuk usaha asuransi, Penjamin LPS, cad. Penanaman
kembali hutan, cadangan biaya reklamasi untuk usaha
pertambangan, dan cad. Biaya penutupan limbah.
- Kempensasi kerugian tahun sebelumnya (maksimal 5
tahun sebelumnya)
- Penggantian atau imbalan dlm bentuk natura dan
kenikmatan yang terbatas berupa:
– Biaya makan dan minum untuk seluruh pegawai,
atau
– Natura dan kenikmatan didaerah terpencil, atau
– Natura berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
(baju seragam satpam)
27
BIAYA-BIAYA YANG BOLEH DIKURANGKAN
DARI PENGHASILAN BRUTO (lanjutan)

- Sumbangan Khusus untuk :


- Bencana Nasional,
- Penelitian dan pengembangan yang dilakukan di Indonesia,
- Pembangunan infrastruktur sosial,
- Fasilitas pendidikan , dan
- Pembinaan olahraga

- Untuk biaya kendaraan sedan,


sejenis boleh dibebankan 50%
- Untuk biaya telepon seluler dapat
dibebankan 50% 28
BIAYA YANG TIDAK BOLEH
DIKURANGKAN DARI PENGHASILAN BRUTO
Pasal 9 ayat (1)

PEMBAGIAN LABA DENGAN NAMA DAN DALAM BENTUK APAPUN

BIAYA YG DIBEBANKAN UTK KEPENTINGAN PRIBADI


PEMEGANG SAHAM, SEKUTU, ATAU ANGGOTA

PEMBENTUKAN DANA CADANGAN KECUALI CADANGAN UNTUK


JENIS USAHA TERTENTU

PREMI ASURANSI KESEHATAN, KECELAKAAN, JIWA, DWI GUNA, DAN


ASURANSI BEA SISWA YG DIBAYAR OLEH WP ORANG PRIBADI

PENGGANTIAN/ IMBALAN PEKERJAAN/JASA YG DIBERIKAN DALAM


BENTUK NATURA DAN KENIKMATAN KECUALI
- PENYEDIAAN MAKANAN DAN MINUMAN BAGI SELURUH PEGAWAI
- DI DAERAH TERTENTU DAN YANG BERKAITAN DENGAN
PELAKSANAAN PEKERJAAN YANG DITETAPKAN KEPMENKEU
(KMK No. 466/KMK.04/2000)
29
PPh 38
BIAYA YANG TIDAK BOLEH
DIKURANGKAN DARI PENGHASILAN BRUTO
Pasal 9 ayat (1)

JUMLAH YANG MELEBIHI KEWAJARAN YG DIBAYARKAN KEPADA


PEMEGANG SAHAM ATAU PIHAK YG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

HARTA YG DIHIBAHKAN, BANTUAN ATAU SUMBANGAN,


DAN WARISAN kecuali sumbangan tertentu

PAJAK PENGHASILAN

BIAYA YANG DIBEBANKAN/ DIKELUARKAN UNTUK KEPENTINGAN PRIBADI


WP ATAU ORANG YANG MENJADI TANGGUNGAN

GAJI ANGGOTA PERSEKUTUAN, FIRMA, ATAU PERSEROAN KOMANDITER


YG MODALNYA TIDAK TERBAGI ATAS SAHAM

SANKSI ADMINISTRASI DAN PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN


30
PPh 39
BIAYA YANG TIDAK BOLEH
DIKURANGKAN DARI PENGHASILAN BRUTO
Pasal 9 ayat (1) (Lanjutan)
- Biaya – biaya untuk mendapatkan, menagih dan
memelihara penghasilan yang :
1. Dikenakan PPh bersifat final, atau
2. Bukan obyek pajak, atau
3. Penghasilan netonya dihitung dengan norma
penghitungan

31
Tarif PPh Badan
1. Omzet diatas 50 M
2. Omzet >4,8 M s.d. 50 M
3. Omzet <=4,8 M
4. Perseroan terbuka (tbk)

32
TARIF WP BADAN – Omzet diatas 50 M
(Pasal 17 ayat (1) huruf b)
Ketentuan Lama :
Lapisan Penghasilan Tarif
s.d Rp 50.000.000,- 10%
Di atas Rp50.000.000,- s.d. Rp 100.000.000,- 15%
T
Di atas Rp100.000.000,- 30%
A
R
I
F Ketentuan Baru (Mulai tahun 2009) khusus WP Badan dgn
omzet diatas 50 M :

Tahun Tarif Tunggal


Tahun 2009 28 %
Tahun 2010 - 25 %
33
CONTOH PENERAPAN
TARIF PPh BAGI
WAJIB PAJAK BADAN dgn Omzet
diatas 50 M
JUMLAH PKP Rp 190.000.000,00
PPh TERUTANG :
1. Jika tahun pajak 2008
10% X Rp 50.000.000 = Rp 5.000.000
15% X Rp 50.000.000 = Rp 7.500.000
30% X Rp 90.000.000 = Rp 27.000.000

Jumlah Rp 39.500.000,00

2. Jika tahun pajak 2009 :


28 % X 190.000.000 = Rp. 53.200.000,-

3. Jika tahun pajak 2010 :


25% X 190.000.000 = Rp. 47.500.000,-
34
2 & 3 tarif khusus PPh Badan ( TBK dan
UMKM)
1. Untuk Perseroan Terbuka (minimal 40% publik)
➔ada pengurangan tarif 5% (pasal 17 (2b))
Tarif pajak 2009 = 23%
Tarif Pajak 2010 - = 20%

2. BAGI UMKM = WP Badan dgn Omzet >4,8 M s.d Rp


50 M)
➔Pengurangan 50% u. Omzet 4.8 M (psl 31 E)
Bagian Omzet Tahun 2009 Tahun 2010

Bagian omzet s.d. 4,8 M 14 % 12.5%


Bagian Omzet 4,8 s.d. 50 M 28 % 25 %

35
CONTOH PENGHITUNGAN FASILITAS UMKM
Contoh : PT X tahun 2020
Peredaran Usaha = Rp. 30.000.000.000
Penghasilan kena pajak = Rp. 3.000.000.000

Uraian Peredaran Usaha PKP Tarif PPh


Fasilitas s.d. 4,8 M 480.000.000 12,5% 60.000.000

Tarif biasa 4,8 M – 30 M 2.520.000.000 25% 630.000.000

Jumlah 30 M 3.000.000.000 690.000.000

(4.800.000.000/30.000.000.000) X 3.000.000.000

36
36
Penghitungan Penghasilan Kena
Pajak dari Laba Komersial
Laba bersih Komersial XXXX
Koreksi Fiskal :
(+) Koreksi fiskal positif XXXX
(-) Koreksi fiskal negatif XXXX
Jumlah koreksi fiskal XXXX
Jumlah penghasilan Kena Pajak XXXX

Anda mungkin juga menyukai