ADALAH
- ORANG PRIBADI
BADAN
PENGHASILAN
MERUPAKAN ANGSURAN
- DILAKUKAN SETIAP PAJAK YANG BOLEH
BULAN, ATAU DIKREDITKAN TERHADAP
PPh YANG TERUTANG
- MASA LAIN YANG UNTUK TAHUN PAJAK YBS
DITETAPKAN OLEH KECUALI
MENTERI KEUANGAN PEMBAYARAN PPh
YANG BERSIFAT
FINAL
KEWAJIBAN PERPAJAKAN
PEMOTONG / PEMUNGUT PAJAK
KARYAWAN Usahawan
Omzet<4,8M Omzet>=4,8M
1.
Menghitung
Penghasilan Gaji Bersih Perkiraan/Norma Pembukuan Pembukuan
Bersih
2.
Menghitung Dikurangi PTKP Tidak Dikurangi
Penghasilan PTKP
Kena Pajak
3.
Tarif PPh Orang Tarif PPh
Pengeanaan
PPh ( Tarif) Pribadi Badan
8
PENGHITUNGAN PENGHASILAN BERSIH
12
CONTOH PENGHITUNGAN PTKP
STATUS KELUARGA LAMA (2006- BARU (2009-) BARU (2016-)
2008)
SENDIRI (TK) 13,200,000 15,840,000 54.000.000,00
13
Perbandingan tarif PPh sesuai UU
no.7 thn 1983, UU no.10 thn 1994
17
Norma Penghitungan Penghasilan Neto
• Menghitung penghasilan neto bukan dari penghasilan
dikurangi biaya tetapi menggunakan tarif tertentu dari
bruto
• Penghasilan neto = Bruto X tarif Norma
Syarat Diperbolehkan Memakai Norma :
1. WP Orang Pribadi yang melakukan Pekerjaan Bebas,
2. Omzet < 4.800.000.000 per tahun
3. Mengajukan permohonan tertulis
4. Tetap wajib catatan atas peredaran usaha
Apabila semua syarat tidak dipenuhi maka WP Wajib
Pembukuan
Tarif Perkiraan neto/Norma telah ditentukan oleh Dirjen
Pajak menurut bidang usahanya
18
Contoh Penghitungan perkiraan/Norma
19
Contoh Penghitungan perkiraan/Norma
22
Hasil Penghitungan PPh OP 2020
1. Penghasilan/laba Bersih (fiskal) = 3.000.000.000
2. Penghasilan kena pajak (WP OP) = Laba bersih – PTKP
= 3.000.000.000 – 72.000.000
= 2.928.000.000,-
3. Penghitungan PPh Terutang sbb :
24
Wajib Pajak Badan
• Badan adalah
Sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan
baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan
usaha yang meliputi :
PT, CV, perseroan lainnya, BUMN, BUMD, firma, kongsi,
koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan,
organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi
lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak
investasi kolektif dan bentuk usaha tetap
25
BIAYA-BIAYA YANG BOLEH DIKURANGKAN DARI
PENGHASILAN BRUTO
• BIAYA UNTUK MENDAPATKAN, MENAGIH, DAN MEMELIHARA
PENGHASILAN TERMASUK :
- Biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan
dengan kegiatan usaha (biaya pembelian bahan, Biaya Gaji,
bunga, sewa, dan royalti, biaya perjalanan, biaya
pengolahan limbah, premi asuransi, biaya promosi dan
penjualan , biaya administrasi , dan pajak kecuali Pajak
Penghasilan)
- Biaya penyusutan fiskal dan/atau amortisasi
- Iuran kepada dana pensiun yg pendiriannya telah disahkan
oleh Menteri Keuangan (OP)
- Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta
- Kerugian dari selisih kurs
- Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang
dilakukan di Indonesia
- Biaya bea siswa, magang, dan pelatihan
26
BIAYA-BIAYA YANG BOLEH DIKURANGKAN DARI
PENGHASILAN BRUTO (lanjutan)
- Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih yang
memenuhi syarat tertentu dgn Kep Dirjen Pajak
- Zakat dan sumbangan wajib keagamaan
- Pembentukan dan pemupukan cadangan piutang tak
tertagih khusus untuk usaha bank, leasing, cadangan
untuk usaha asuransi, Penjamin LPS, cad. Penanaman
kembali hutan, cadangan biaya reklamasi untuk usaha
pertambangan, dan cad. Biaya penutupan limbah.
- Kempensasi kerugian tahun sebelumnya (maksimal 5
tahun sebelumnya)
- Penggantian atau imbalan dlm bentuk natura dan
kenikmatan yang terbatas berupa:
– Biaya makan dan minum untuk seluruh pegawai,
atau
– Natura dan kenikmatan didaerah terpencil, atau
– Natura berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
(baju seragam satpam)
27
BIAYA-BIAYA YANG BOLEH DIKURANGKAN
DARI PENGHASILAN BRUTO (lanjutan)
PAJAK PENGHASILAN
31
Tarif PPh Badan
1. Omzet diatas 50 M
2. Omzet >4,8 M s.d. 50 M
3. Omzet <=4,8 M
4. Perseroan terbuka (tbk)
32
TARIF WP BADAN – Omzet diatas 50 M
(Pasal 17 ayat (1) huruf b)
Ketentuan Lama :
Lapisan Penghasilan Tarif
s.d Rp 50.000.000,- 10%
Di atas Rp50.000.000,- s.d. Rp 100.000.000,- 15%
T
Di atas Rp100.000.000,- 30%
A
R
I
F Ketentuan Baru (Mulai tahun 2009) khusus WP Badan dgn
omzet diatas 50 M :
Jumlah Rp 39.500.000,00
35
CONTOH PENGHITUNGAN FASILITAS UMKM
Contoh : PT X tahun 2020
Peredaran Usaha = Rp. 30.000.000.000
Penghasilan kena pajak = Rp. 3.000.000.000
(4.800.000.000/30.000.000.000) X 3.000.000.000
36
36
Penghitungan Penghasilan Kena
Pajak dari Laba Komersial
Laba bersih Komersial XXXX
Koreksi Fiskal :
(+) Koreksi fiskal positif XXXX
(-) Koreksi fiskal negatif XXXX
Jumlah koreksi fiskal XXXX
Jumlah penghasilan Kena Pajak XXXX