11 Namun , jika 4 kondisi tersebut tidak ada, maka timbul masalah pengukuran terhadap:
Unit unit yang berbedaPerubahan hargaBeli dan jual pada pasar yang samaPenggunaan modal
sebagian
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penggunaan historical costing dipandang akan mengurangi aspek
kualitas relevansi, sehingga laporan keuangan tidak dapat digunakan
dalam pengambilan keputusan. oleh karena itu fair value muncul untuk
mengatasi kekurangan historical cost. namun fair value tidak sepenuhnya
berguna untuk pengambilan keputusan karena tidak memiliki reabilitas.
baik historical cost dan fair value accounting mempunya kelebihan
masing-masing. karena perdebatan ini historical cost masih di pakai
hingga sekarang ” dari uraian di atas saya akan menjelaskan lebih rinci
mengenai hal tersebut,,, berawal dari pengertian Historical
Cost yaitu Menurut Suwardjono (2008;475) biaya historis
merupakan rupiah kesepakatan atau harga pertukaran yang telah tercatat
dalam sistem pembukuan. Prinsip historical cost menghendaki
digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan
biaya. Yang dimaksud dengan harga perolehan adalah harga pertukaran
yang disetujui oleh kedua belah pihak yang tersangkut dalam tranksaksi.
Harga perolehan ini harus terjadi pada seluruh traksaksi diantara kedua
belah pihak yang bebas. Harga pertukaran ini dapat terjadi pada seluruh
tranksaksi dengan pihak ekstern, baik yang menyangkut aktiva, utang,
modal dan transaksi lainnya.
Keunggulan menggunakan Historical Cost :
1. hasil penilaiannya dapat di verifikasi
2. memberi data yang dapat di bandingkan
3. tidak menyajikan holding gain and loss
4. menyajikan data yang dapat berguna untuk pengambilan keputusan bagi
manajemen dan investor, data yang di gunakan dapat memprediksi masa
depan
Menurut Suwardjono (2008;475) fair value adalah jumlah rupiah
yang disepakati untuk suatu obyek dalam suatu tranksaksi antara pihak-
pihak yang berkehendak bebas tanpa tekanan atau keterpaksaan. Dengan
demikian, fair value bukanlah nilai yang akan diterima atau dibayarkan
entitas dalam suatu transaksi yang dipaksakan, likuidasi yang dipaksakan,
atau penjualan akibat kesulitan keuangan. Nilai adalah nilai yang wajar
mencerminkan kualitas kredit suatu instrumen.
Masalah utama yang dihadapi dalam pelaksanaan Akuntansi Nilai
Sekarang adalah pengukuran dari nilai sekarang (current value) itu sendiri.
Menurut Martin A. Miller ada dua metode yang paling sering digunakan
dalam perhitungan yaitu : Sistem Nilai Masukan (Entry Value System)
dari Sistem Nilai Keluaran (Exit Value System).
Entry Value System didasarkan atas dasar harga pokok penggantian (Replacement
Cost) atau harga pokok, untuk memproduksi (Reproduksi Cost). Yang dimaksud dengan
Replacement Cost adalah estimasi biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh aktiva
baru atau ekuivalennya pada harga sekarang (current prices) setelah disesuaikan dengan
depresiasi. Sedangkan Reproduction Cost dimaksud sebagai estimasi biaya yang harus
dikeluarkan untuk memproduksi aktiva baru atau ekuivalennya pada harga sekarang setelah
diasumsikan dengan depresiasinya.
Exit Value Sistem biasanya didasarkan atas nilai bersih yang dapat direalisasi (Net
Realizable Value) dalam keadaan usaha yang biasa atau kadang-kadang berdasarkan atas
Discounted Cash Flow. Yang dimaksudkan dengan Net Realizable Value adalah estimasi
harga penjualan atas aktiva setelah didukungi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menjual
aktiva tersebut. Sedangkan Discounted Future Cash Flow dimaksudkan sebagai nilai
sekarang (present value) dari estimasi pemasukan kas (Cash Inflow) atau cast saving yang
dijual pada tingkat bunga yang sesuai.
B. Rumusan Masalah
1. Buatlah Laporan Laba/Rugi menggunakan konsep Historical Cost,
Current Cost, dan Exit Cost.
2. Jelaskan kelebihan dari penggunaan konsep yang digunakan para
pemakai.
C. Tujuan
1. Mampu membuat Laporan Laba/Rugi menggunakan konsep
Historical Cost, Current Cost, dan Exit Cost.
2. Mampu menjelaskan kelebihan dari penggunaan konsep yang
digunakan para pemakai.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Historical Cost merupakan rupiah kesepakatan atau harga pertukaran yang telah tercatat
dalam sistem pembukuan. Prinsip historical cost menghendaki digunakannya harga perolehan
dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Maksud dari harga perolehan adalah harga
pertukaran yang disetujui oleh kedua belah pihak yang tersangkut dalam tranksaksi. Harga
perolehan ini harus terjadi pada seluruh traksaksi diantara kedua belah pihak yang bebas.
Harga pertukaran ini dapat terjadi pada seluruh tranksaksi dengan pihak ekstern, baik yang
menyangkut aktiva, utang, modal dan transaksi lainnya.
Current Cost adalah sistem akuntansi dimana aset dinilai berdasarkan harga pasar saat
membeli dan laba ditentukan oleh alokasi berdasarkan pada biaya saat ini. Tujuan dari
Current cost adalah kebutuhan akan informasi oleh manajer untuk pengambilan keputusan
dalam menjalankan bisnis. Kita asumsikan bahwa manajer dari suatu perusahaan ingin
mengetahui bagaimana mereka harus mengalokasikan sumber daya perusahaan untuk
memaksimalkan keuntungan.
Exit price merupakan sistem akuntansi yang menggunakan harga jual pasar untuk
mengukur posisi keuangan perusahaan dan kinerja keuangan.Menurut Edwards and Bell
(1961) exit value adalah harga maksimum dari aset yang saat ini ditahan apabila dijual dan
dikurangi dengan biaya transaksi. Dengan sebutan lain exit value disebut juga dengan nilai
realisasi bersih (net relizable value) dari aset).
B. Pembahasan Kasus
Soal:
1 Des 2015 Tuan Anar dan Tuan Nyasat, masing-masing menyetor uang Rp. 75.000.000
sebagai modal awal CV DMSK.
Tgl 2 Des 2015, dilakukan pembelian 120 unit produk TV merk Somny, seharga Rp.
1.000.000 (lihat table) transaksi dan data selanjutnya adalah sebagai berikut:
2 Des 16 Des 31 Des
2015 2015 2015
Uni
Uraian Unit Rp/Unit Unit Rp/Unit t Rp/Unit
Persediaan
Awal 0 120 45
1.000.00 1.200.00 1.300.00
Beli 120 0 0 0 0 0
1.500.00 1.750.00 1.900.00
Jual 0 0 45 0 0 0
Persediaan
Akhir 120 75 45
Index 100 115 120
a. Buat Laporan laba rugi dan Neraca untuk Periode yang berakhir 31 Des 2015, dengan
menggunakan konsep penilaian Historical Cost, Current Cost Exit Price
b. Jelaskan kelebihan informasi konsep tersebut dalam kaitannya dengan informasi yang
diinginkan oleh para pemakai
Jawaban:
(bagian a)
Historical Cost
Penjual ( 75 x
1.750.000
) Rp.
131.250.000
HPP
Persediaan Awal
Rp. 0
Pembelian ( 120x1.000.000 ) Rp.
120.000.000
Barang Siap
Jual Rp.
120.000.000
Persediaan Akhir ( 45 x
1.000.000) (Rp.45.000.000)
HPP
(Rp. 75.000.000)
Laba
Kotor
Rp. 56.000.000
Biaya Lain-
lain
Rp. 0
Laba
Bersih
Rp. 56.250.000
Exit Price
Penjual ( 75 x
1.750.000
) Rp.
131.250.000
HPP
Persediaan Awal
Rp. 0
Pembelian ( 120x1.000.000 ) Rp.
120.000.000
Barang Siap
Jual Rp.
120.000.000
Persediaan Akhir ( 45 x
1.200.000) (Rp.54.000.000)
HPP
(Rp. 66.000.000)
Laba
Kotor
Rp. 65.250.000
Biaya & Pendapatan Lain-
Lain Rp. 0
Kenaikan & Penurunan Nilai Persediaan
(Rp. 1.200.000 – Rp. 1.000.000) x 45
(Rp. 9.000.000)
Laba
Bersih
Rp. 56.250.000
Current Cost
Penjual ( 75 x
1.750.000
) Rp.
131.250.000
HPP
Persediaan Awal
Rp. 0
Pembelian ( 120x1.000.000 ) Rp.
120.000.000
Barang Siap
Jual Rp.
120.000.000
Persediaan Akhir ( 45 x
1.300.000) (Rp.58.500.000)
HPP
(Rp. 61.500.000)
Laba
Kotor
Rp. 69.750.000
Biaya & Pendapatan Lain-
Lain Rp. 0
Kenaikan & Penurunan Nilai Persediaan
(Rp. 1.300.000 – Rp. 1.000.000) x 45
(Rp. 13.500.000)
Laba
Bersih
Rp. 56.250.000
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada pembahasan kasus ini kita dapat menarik kesimpulan bahwa dalam
melaporkan Laporan Rugi/Laba kita dapat menggunakan tiga konsep penilaian yaitu
Historical Cost, Current Cost dan Exit Price. Dimana Historical Cost merupakan nilai
kesepakatan atau harga pertukaran yang telah tercatat dalam sistem
pembukuan, Current Cost adalah sistem akuntansi dimana aset dinilai berdasarkan
harga pasar saat membeli dan laba ditentukan oleh alokasi berdasarkan pada biaya
saat ini dan yang terakhir, ialah Exit price yang merupakan sistem akuntansi yang
menggunakan harga jual pasar untuk mengukur posisi keuangan perusahaan dan
kinerja keuangan.
B.Current Cost Accounting
Current Cost Accounting adalah sistem akuntansi dimana aset dinilai berdasarkan nilai
sekarang (fair value) dan profitnya berdasarkan pada nilai saat aset tersebut dibeli.
Suwardjono mendefinisikan current costsebagai jumlah rupiah harga pertukaran atau
kesepatakan yang diperlukan untuk memperoleh aset yang sama jenis dan kondisinya atau
penggantinya yang setara (ekuivalennya). Harga pertukaran harus ditentukan dari pasar
barang yang sekarang digunakan (input market) sehingga harga pertukaran akan
menggambarkan dengan tepat nilai aset yang bersangkutan.
Tujuan dari current cost accounting adalah untuk mengukur laba dalam suatu periode dengan
mempertahankan kapital semula. Kapital diukur atas dasar kapasitas operasi atau kemampuan
untuk menyediakan barang dan jasa dengan kuantitas yang sama dengan kapasitas atau
kemampuan kapital sebelumnya. Current cost accounting menuntut agar semua sumber
ekonomik yang dikonsumsi atau keluar dari entitas diganti dengan sumber ekonomik yang
mempunyai fungsi atau kemampuan yang sama atau lebih besar. Berdasarkan pemikiran
tersebut, current cost accountingdianggap mampu merefleksikan harga yang harus
dibayarkan untuk aset yang digunakan atau dijual pada saat tertentu seandainya aset tersebut
belum dimiliki oleh perusahaan. Untuk mempertahankan jumlah kapital seperti semula,
kapital diukur pada akhir periode untuk dibandingkan dengan kapital pada awal periode.