Chapter II
Chapter II
Chapter II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Karbohidrat
Sumber terbesar energi tubuh adalah karbohidrat yang menjadi bagian dari
bermacam-macam struktur sel dan substansi serta komponen primer diet serat.
Karbohidrat disimpan sebagai glikogen atau diubah menjadi lemak tubuh
(Soetjiningsih, 2004).
2. Protein
Protein diperlukan untuk sebagian besar proses metabolik terutama
pertumbuhan, perkembangan dan merawat jaringan tubuh. Konsumsi energi yang
berasal dari protein adalah 9,6% (Almatsier, 2003). Sumber diet protein yang baik
adalah daging, unggas, ikan, telur, susu dan keju (Soetjiningsih, 2004).
Protein berfungsi sebagai zat pembangun selain sebagai salah satu sumber
utama energi, bersama-sama dengan karbohidrat dan lemak (Allison, 1985). Jumlah
protein yang dianjurkan berdasarkan angka kecukupan gizi rata-rata perorang
perhari bagi laki-laki dan wanita umur 11-18:
Perempuan
Laki-laki
Sumber:Worthington-Roberts ,1943
3. Lemak
Lemak memegang peranan penting sebagai komponen struktural dan
fungsional membran sel dan prekursor senyawa yang meliputi berbagai segi dan
metabolisme. Lemak juga sebagai sumber asam essential yang diperlukan oleh
pertumbuhan sebagai sumber suplaienergiyang berkadar tinggi, dan sebagai
pengangkut vitamin larut lemak (Soetjiningsih ,2004). Komposisi konsumsi energi
makanan rata-rata sehari orang Indonesia adalah 20,6% berasal dari lemak
(Almatsier, 2003).
Sumber utama lemak adalah minyak tumbuh-tumbuahan (minyak kelapa,
kelapa sawit, kacang tanah, kacang kedelai, jagung dan sebagainya), mentega,
margarin, dan lemak hewan( lemak daging dan ayam). Sumber lemak yang lain
adalah kacang-kacangan, biji-bijian, daging dan ayam, krim ,susu, keju, dan kuning
telur, serta makanan yang dimasak dengan lemak dan minyak.
Vitamin merupakan zat organik yang harus diperoleh suatu organisme dari
lingkungan dalam jumlah yang sangat sedikit, tetapi sangat essential bagi proses
metabolisme yang normal (Gong, 1988).
4.1. Vitamin A
Vitamin A merupakan nutrient yang larut dalam lemak, essential untuk mata,
tulang, pertumbuhan, pertumbuhan gigi, differensiasi sel, reproduksi dan intergritas
sistem imun. Sumber vitamin A yang baik dalam diet adalah hati, susu, karoten
seperti sayur daun hijau tua, buah dan sayur kuning dan orange (Soetjiningsih, 2004).
4.2. Vitamin C
4.3. Vitamin E
Fungsinya seperti antioksidan, vitamin E yang baik dalam diet adalah minyak
dan lemak sayur-sayuran, beberapa produk sereal. Kacang-kacangan dan beberapa
ikan laut (Karsatapoetra, 2008).
4.4. Folat
Perananya dalam pembentukkan haemoglobin dan material genetik. Sumber
folat yang berkadar tinggi ditemukan pada sayur warna hijau tua, kacang kering,
gandum dan hati. Beberapa sumber makanan asam folat ini tidak banyak disukai
oleh sebagian remaja sehingga berisiko timbul defisiensi. Gejala defisiensinya
5. Mineral
Mineral merupakan bagian dari tubuh yang memegang peranan penting
dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun
fungsi tubuh secara keseluruhan. Kalsium, fosfor dan magnesium adalah bagian dari
tulang, besi dari haemoglobin dalam sel darah merah, dan iodium dari hormon
tiroksin (Arisman, 2010). Disamping itu mineral berperan dalam berbagai tahap
metabolisme, terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim-enzim. Keseimbangan
ion-ion mineral dalam cairan tubuh diperlukan untuk memperlancarkan aktivitas
5.1. Kalsium
Remaja banyak membutuhkan kalsium dibandingkan ketika masih kanak-
kanak atau saat dewasa. Kalsium penting pada remaja untuk pembentukkan dan
pertumbuhan tulang sehingga puncak masa tulang dapat dipenuhi. Faktor utama yang
mempengaruhi metabolisme kalsium adalah kecukupan asupan vitamin D baik dari
diet maupun matahari. Asupan kalsium yang penting untuk pembentukkan dan
pertumbuhan gigi, kontraksi otot, pembekuan darah, dan integritas membran sel
(Soetjiningsih, 2004).
Angka kecukupan rata-rata sehari kalsium untuk remaja menurut Widya
Karya Pangan dan Gizi LIPI (1998), adalah 600-700 mg. Sumber kalsium utama
5.3. Seng
Seng berperan dalam berbagai aspek metabolisme, seperti reaksi-reaksi yang
berkaitan dengan sintesis dan degradasi karbohidrat, lipid, asam nukleat dan kolagen.
Dengan ini boleh dikatakan bahawa seng berperan dalam pembentukkan kulit,
metabolisme jaringan ikat dan penyembuhan luka.
Angka kecukupan seng yang dianjurkan menurut Widya Karya Pangan dan
Gizi tahun 1998, baik pria maupun wanita usia antara 10 dan kurang dari 60 tahun
adalah 15mg (Almatsier, 2003). Sumber seng yang baik dalam diet adalah kerang
laut, daging merah, unggas, keju, seluruh padi-padian sereal, kacang kering, dan telur
(Soetjiningsih, 2004). Jumlah vitamin dan mineral yang dianjurkan untuk perharian
berdasarkan angka kecukupan gizi rata-rata per orang.
Vitamin dan
mineral Laki- laki Perempuan
10-12 13-14 15 16-18 10-12 13-14 15 16-18
Kalsium(mg) 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000
Iron(mg) 15 15 19 19 14 33 31 31
Iodium(ug) 144 106 106 118 148 98 98 104
Zink(mg) 9 9 9 9 7.5 7.5 7.5 7.5
Selenium(ug) 28 28 28 28 23 23 23 23
Thiamin(mg) 1.2 1.2 1.2 1.2 1.1 1.1 1.1 1.1
Riboflavin(mg) 1.3 1.3 1.3 1.3 1 1 1 1
Niacin(mg) 16 16 16 16 16 16 16 16
Folate(ug) 400 400 400 400 400 400 400 400
Vitamin C(mg) 65 65 65 65 65 65 65 65
Vitamin A(ug) 600 600 600 600 600 600 600 600
Vitamin D(ug) 5 5 5 5 5 5 5 5
Vitamin E(mg) 10 10 10 10 7.5 7.5 7.5 7.5
Sumber:Worthington-Roberts ,1943
Air dalam mata, jaringan saraf tulang belakang, dan dalam kantung ketuban
melindungi organ-organ tubuh dari benturan (Almatsier, 2003). Masukan air dalam
tubuh berasal dari air minum, air dalam bahan makanan , dan air metabolik.
Pengeluaran air tubuh terjadi melalui air seni, air dalam tinja dan penguapan ,
pernafasan serta keringat (Arisman, 2010).
7. Serat
Serat dalam makanan (dietary fiber) merupakan bahan makanan yang tidak
dapat dicerna oleh enzim dalam saluran pencernaan manusia (Gong, 2008). Fungsi
serat pada tubuh adalah untuk melancarkan proses pengeluaran dari tubuh. Sumber
dari diet bisa didapatkan dari seluruh produk padi-padian, beberapa jenis buah dan
sayur, kacang-kacangan dan biji-bijian. Kekurangan asupan menyebabkan
konstipasi, sebaliknya bila kelebihan asupan mungkin menimbulkan absorpsi mineral
berkurang (Soetjiningsih, 2004).
Apabila dianalisis secara ilmu gizi, maka susunan makanan ini dengan
kombinasi dan jumlah yang cocok dapat memberikan semua zat gizi yang
dibutuhkan tubuh untuk mencapai derajat kesehatan optimal. Susunan makanan
dalam PUGS yang dianjurkan adalah yang menjamin keseimbangan zat-zat gizi.
Kebutuhan sehari yang dianjurkan untuk makanan sumber energi seperti beras,
jagung, ubi jalar, kentang, sagu, roti ,mie, pisang dan lain-lain adalah tiga hingga
lima piring nasi. Sumber zat pembangun dari lauk hewani seperti ikan, telur, ayam,
daging, keju adalah dua hingga tiga potong, sedangkan dari lauk nabati seperti
kacang-kacangan tempe, tahu, oncom sebanyak dua hingga tiga potong. Makanan
yang merupakan zat pengatur seperti sayuran adalah 1 ½-2 mangkok sehari
sedangkan buah-buahan yang dianjurkan adalah dua hingga tiga potong sehari
(Almatsier, 2003).
Keanekaragaman makanan dalam hidangan sehari-hari yang dikonsumsi,
minimal harus berasal dari satu jenis makanan sumber zat tenaga, satu jenis makanan
sumber zat pembangun dan satu jenis makanan sumber zat pengatur. Ini merupakan
penerapan prinsip penganekaragaman yang minimal. Idealnya adalah jika setiap kali
makan, hidangan tersebut terdiri dari empat kelompok makanan yaitu makanan
pokok, lauk-pauk, sayur dan buah (Depkes RI, 2003).
Upaya untuk menanggulangi masalah gizi, yakni “gizi kurang” atau “gizi
lebih”, adalah membiasakan mengkonsumsi hidangan sehari-hari dengan susunan zat
gizi yang seimbang (Depkes RI, 2003) berikut akan dijelaskan mengenai akibat gizi
kurang maupun gizi lebih pada proses tubuh.