1. Dalam pengambilan keputusan pimpinan harus berhati-hati, karena menyangkut
permulaan satu tindakan yang mana akan berdampak pada organisasi kedepannya. Oleh karenanya, pencermatan lingkungan sangat penting dilakukan oleh pimpinan. Pimpinan perlu menganalisis masalah lingkungan internal ataupun eksternal untuk dapat mengambil keputusan yang kemudian diimplementasikan kepada seluruh jajaran atau organisasi dalam mencapai tujuan. 2. Pengambilan keputusan strategis oleh pimpinan sering kali mengalami hambatan dalam pelaksanaannya sehingga keputusan menjadi tidak bermanfaat dan bahkan sulit dilaksanakan. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yakni: a. Kurangnya informasi data dalam melakukan analisis masalah. Informasi data yang didapatkan haruslah lengkap. b. Tidak adanya koordinasi yang baik antara top manager, middle manager dan staff. Koordinasi tersebut menyangkut fungsi manajerial, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian. Dalam hal ini, pimpinan juga harus bersikap terbuka dalam menghadapi evaluasi dan kritik pada setiap pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan harus melibatkan seluruh kepengurusan untuk mendukung tujuan organisasi/perusahaan. c. Pimpinan memilih metode pendekatan informatif saja tidak dengan rasional intelektual dan sistematik. Dalam hal ini pimpinan tidak menggunakan cara berfikir yang strategis, yang mana seharusnya menggunakan pendekatan masalah dengan identifikasi, pengelompokkan, proses abstraksi dan perencanaan imlementasi. d. Pimpinan tidak konsisten terhadap tujuan yang mengacu terhadap perencanaan strategis organisasi/perusahaan. 3. Peranan ilmu manajemen strategi pada sektor publik sangat penting karena berfokus pada pemberian pelayanan yang professional kepada masyarakat. Pada sektor publik pimpinan dituntut untuk dapat mengambil keputusan yang tepat, baik pada lingkungan internal maupun eksternal dalam mewujudkan tujuan organisasi yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan yang bersifat mengarahkan, berorientasi kepada masa depan sehingga dapat memberikan pelayanan yang professional kepada masyarakat sebagai pelanggan pelayanan publik yang kemudian akan menciptakan good governance.tidak hanya itu, para pemangku kepentingan dapat memotivasi serta mengarahkan para pegawai yang selanjutnya dapat meningkatkan kinerja organisasi. 4. Manajemen strategi pada sektor publik berfokus pada masyarakat. Dalam pengambilan keputusannya seringkali mengalami hambatan. Hambatan tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: a. Pengambilan keputusannya menyangkut beberapa pihak seperti penggunaan konstitusi negara yang juga berhubungan dengan pemerintahan sehingga membuat sektor publik kaku dalam menyusun program aktivitas. Penyusunan program aktivitas harus terlebih dahulu mengeceknya dengan undang-undang apakah melanggar atau tidak. b. Besarnya pengaruh politik yang dihadapi oleh organisasi, berupa masuknya ancaman politik yang dapat membuat para pemangku menyesuaikan kebijakan organisasi dengan ancaman tersebut. c. Sektor publik yang merupakan perpanjangan tangan dari konstituen parlemen yang mengusung aspirasi rakyat membuat sektor publik tersebut lebih terbuka terhadap lingkungan eksternal. Hal ini akan berdampak pada tersorotnya kinerja setiap organisasi tersebut jika visi dan misi jauh dari harapan rakyat yang kedepannya akan mengganggu stabilitas dan keamanan negara karena ketidakpercayaan masyarakat. d. Birokrasi yang melekat pada sektor public membuat masalah atapun tugas membutuhkan waktu yang lama dalam menyelesaikannya. e. Proses pengukuran kinerja yang lebih rumit dan luas dalam mengukur tujuan dan hasil. f. Rendahnya kualitas data dan informasi kinerja sektor publik juga merupakan hambatan pada pengambilan keputusan sektor publik. Hal ini muncul karena adanya pembelokan tujuan insentif terkait penerapan manajemen. Manajemen memanipulasi data sehingga tidak sesuai dengan kenyataannya. 5. Beberapa peran manager dalam membantu mengambil keputusan strategis suatu organisasi, yakni: a. Top manager (managemen politik): Top manager merupakan tingkat manager yang paling atas bertanggungjawab terhadap ketiga dimensi manajemen strategi. Top manager memiliki hak untuk mengangkat, memilih, serta memberhentikan mnagemen lain yang berada di bawah. Dalam membantu mengambil keputusan strategis, top manager memiliki beberapa tugas, seperti : - Menentukan tujuan perusahaan - Membuat kerangka rencana dan kebijakan untuk mencapai tujuan utama. - Mengorganisir seluruh kegiatan - Mengumpulkan dan juga mengatur seluruh sumber daya organisasi - Bertanggung jawab penuh atas kelangsungan perkembangan organisasi perusahaan - Sebagai penghubung dengan pihak lain dari luar perusahaan. b. Middle manager (manajemen tengah) Manager tengah ditunjuk langsung oleh top manager yang bertanggung jawab terhadap manajemen kerjasama dan operasi. Dalam membantu mengambil keputusan managemen tengah memiliki peran, yakni : - Merealisasikan seluruh kebijakan yang disusun oleh pihak top managemen dan menjelaskan pada staff - Mengorganisir seluruh kegiatan departemen c. Staf (manajemen operasi) Staff bertugas dalam memimpin dan mengawasi performa tenaga kerja professional. Staff bertanggung jawab dalam hal operasi.