Disusun Oleh
BANDAR LAMPUNG
TA 2019/2020
1
KATA PENGANTAR
penulis
2
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................... 4
B. Rumusan Masalah............................................................ 4
C. Tujuan............................................................................ 4
BAB II ISI
A. Dasar Teori..................................................................... 5
BAB III PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Syok......................................................... 6
B. Etiologi Syok................................................................. 7
C. Patofisiologi dan Pengaruh Sistemik Syok........................ 8
D. Profil Hemodinamik....................................................... 10
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................... 11
B. Saran.............................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Syok merupakan suatu keadaan darurat yang sering terjadi pada anak
akibat adanya kegagalan sirkulasi dalam memenuhi kebutuhan oksigen
dan nutrisi jaringan. Apabila syok tidak ditangani segera akan
menimbulkan kerusakan permanen dan bahkan kematian. Manifestasi
klinis syok diawali dengan penurunan isi sekuncup (stroke volume) yang
disebabkan oleh berkurangnya preload, meningkatnya afterload, atau
gangguan kontraksi dan laju jantung.
Apabila syok berkepanjangan tanpa penanganan yang baik maka
mekanisme kompensasi akan gagal mempertahankan curah jantung dan isi
sekuncup yang adekuat sehingga menimbulkan gangguan sirkulasi/perfusi
jaringan, hipotensi, dan kegagalan organ. Penanganan syok secara dini
dimulai dengan resusitasi cairan secepatnya untuk memperbaiki perfusi
dan oksigenasi jaringan. Makin lambat syok teratasi, akan memperburuk
prognosis pasien.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi syok ?
2. Bagaimana Patofisiologi dari syok?
3. Apa saja klasifikasi serta etiologi syok?
4. Apa itu hemodinamika?
C. TUJUAN
1. Mengetahui definisi syok
2. Mengetahui Patofisiologi syok
3. Mengetahui klasifikasi syok
4. Mengetahui apa itu hemodinamika
4
\
BAB II
ISI
A. DASAR TEORI
Suatu keadaan atau gangguan perfusi jaringan yang menyeluruh sehingga
tidak terpenuhinya kebutuhan metabolisme jaringan.(rupii,2005).
Keadaan kritis akibat kegagalan sistem sirkulasi dalam mencukupi nutrien
dan oksigen baik dari segi pasokan dan pemakaian untuk metabolisme
seluler jaringan tubuh sehingga terjadi defisiensi akut oksigen ditingkat
sekuler.
Syok yaitu hambatan dialam peredaran darah perifer yang menyebabkan
perfusi jaringan tak cukup untuk memenuhi kebutuhan sel akan zat
makanan dan membuang sisa metabolisme atau suatu perfusi jaringan
yang kurang sempurna. Langkah pertama untuk bisa menanggulangi syok
adalah berusaha mengetahui kemungkinan penyebab syok. Pada pasien
trauma, pengenalan syok berhubungan langsung dengan mekanisme
terjadinya trauma. Semua jenis syok dapat terjadi pada pasien trauma dan
yang sering adalah syok hipovolemik karena perdarahan.
Syok sering menimbulkan sindrom respon inflamasi sistemik dan sindrom
kegagalan multi organ . kegagalan kardiovaskuler diakibatkan oleh
kekurangan ketidakkeluaran (bersama), sistemik vaskular perlawanan atau
antara bersama adalah hasil dari jantung menilai dan pukulan volume.
5
BAB III
PEMBAHASAN
A. KONSEP DASAR SYOK
Syok adalah syndrom gawat akut akibat ketidakcukupan perfusi dalam
memenuhi kebutuhan tubuh. Hal ini disebabkan oleh peningkatan
kebutuhan metabolik atau penurunan pasokan metabolik. Ketidakcukupan
akan pasokan oksigen mengakibatkan tubuh merespon dengan merubah
metabolisme energi sel menjadi anaerobic, akibatnya dapat terjadi asidosis
laktat. Jika perfusi oksigen ke jaringan terus berkurang maka respon
system endokrin, pembuluh darah, inflamasi, metabolisme, seluler dan
sistemik akan muncul dan mengakibatkan pasien tidak stabil.
Syok adalah proses yang progresif, dimana apabila tubuh tidak mampu
mentoleransi maka dapat mengakibatkan kerusakan irreversible pada
organ vital dan dapat menyebabkan kematian. Syok memiliki pola
patofisiologi, manifestasi klinis, dan pengobatan berbeda tergantung pada
etiologinya. Syok sering menimbulkan syndrom respo inflamasi sistemik
dan syndrom kegagalan multiorgan. Kegagalan kardiovaskuler diakibatkan
oleh kekurangan kardiak output, sistemik vascular resisten, atau keduanya.
CO adalah hasil dari heart rate dan troke volume. Stroke volume
ditentukan oleh tekanan pengisian ventrikel kiri dan kontraksi miokard.
SVR menggambarkan tahanan ke ejeksi vertikel kiri (afterload).
Didalam kamus “ shok “, yang didominasi vasokontriksi diklasifikasikan
menjadi “cold shok” dan yang didominasi oleh vasolidasi disebut “warm
shok”. Pengenalan dan manajemen dini dari berbagai tipe dan kegagalan
sirkulasi adalah sangat krusial untuk mengembalikan perfusi jaringan yang
adekuat sebelum kerusakan organ menjadi irreversible. Hal ini membuat
organ tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen dengan baik sehingga dapat
merusak organ tubuh. Beberapa jenis syok, yaitu:
Syok kardiogenik yang diakibatkan oleh gangguan jantung
Syok hipovolemik yang diakibatkan oleh kekurangan darah pada
tubuh, misalnya kehilangan darah akibat perdarahan.
Syok anafilaksis yang disebabkan oleh reaksi alergi berat
Syok sepsis yang disebabkan oleh infeksi
6
Syok neurogenik yang disebabkan oleh kerusakan sistem saraf.
B. ETIOLOGI SYOK
Penyebab syok dapat berbeda-beda. Berikut adalah penyebab syok
berdasarkan klasifikasinya:
1. Syok septik, infeksi organisme melepaskan toksin yang mempengaruhi
distribusi darah, cardiac output, dan lainnya.
Etiologinya bakteri, virus dan jamur.
2. Syok kardiogenik, kegagalan jantung dalam memompa darah untuk
Etiologinya kerdiomio-pati, kongenital, heart disease ischemic
3. Syok distributif, kelainan saraf mengganggu keseimbangan cairan
sehingga memudahkan terjadinya asidosis, dan overdoses dosis obat
yang mengganggu distribusi cairan.
Etiologinya anafilaksis, toxin, reaksi elergi.
4. Syok hipovolemik, menurunnya jumlah cairan menurunkan co;
asidosis metabolik membuat volume intavaskuler berkurang dan
perfusi kejaringan menurun; gangguan keseimbangan elektrolit.
Etiologinya enteritis, perdarahan, luka bakar, diabetes.
5. Syok obstruktif, CO rendah, sianosis, tekanan nadi rendah.
Etiologinya tension, pneumotorax, pericardial, temponade.
a). Gejala syok antara lain :
1. sesak napas
2. jantung berdebar, serta denyut nadi melemah
3. pusing
4. kelelahan
5. bicara kacau, pingsan hingga hlang kesadaran
6. tekanan darah menurun
7. bibir dan kuku jari menuru
8. kulit berkeringat, dingin dan pucat.
Langkah pertolongan pertama dalam menangani syok menurut Alexander R H,
Proctor H J Shok., (1993;75-94)
1. Posisi tubuh
7
a. Posisi tubuh penderita diletakkan berdasarkan letak luka. Secara umum
posisi letak penderita dibaringkan telentang dengan tujuan
meningkatkan aliran darah ke organ-organ vital.
b. Penderita dengan luka pada kepala dapat dibaringkan terlentang datar
atau kepala agak ditinggikan.
c. Kalau masih ragu tentang posisi luka penderita, sebaiknya penderita
dibaringkan dengan posisi telentang dasar.
d. Apabila terdapat trauma pada leher dan tulang belakang penderita
jangan digerakkan sampai persiapan transportasi selesai, kecuali untuk
menghindari terjadinya luka yang lebih parah.
2. Pertahanan respirasi
a. Bebaskan jalan napas, lakukan penghisapan bila ada sekresi atau
muntah.
b. Tengadah kepala, topang dagu, kalau perlu pasang alat bantu jalan
napas
c. Berikan oksigen 6liter/menit
d. Bila pernapasan/ ventilasi tidak adekuat, berikan oksigen dengan
pompa sangkup.
3. Pertahankan sirkulasi
Segera pasang infus intravena. Bisa lebih dari satu infus, pantau nadi,
tekanan darah, warna kulit, isi vena, produksi urin dan CVP.
8
anak lebih besar persentase total cairan tubuhnya tetapi untuk melindungi
mereka dari colaps kardiovaskular, peningkatan sisa metabolik rata-rata,
peningkatan insensible water loss, dan penurunan renal concentrating
ability biasanya membuat anak lebih mudah terjadi hipoperfusi pada
organ.
Respon kompensasi kardiovaskuler pada anak dengan keadaan penurunan
ventrikular preload, melemahkan kontraksi miokard, dan perubahan dalam
pembuluh darah berbeda dari yang terjadi pada dewasa. Pada pasien anak,
CO lebih tergantung pada heart rate dari pada stroke volume oleh karena
kekurangan massa otot ventrikel. Takikardi adalah yang terpenting pada
anak untuk mempertahankan CO yang adekuat pada kondisi penurunan
ventrikular preload, kelemahan konrasi miokard, atau kelainan jantung
congenital yang digolongkan oleh anatomi left-to-right shunt. Stroke
volume terantung oleh pengisian ventrikel preload, ejeksi ventrikel, dan
fungsi pompa intriksi.
Sesuai pengaturan dari pembuluh darah, endogen atau eksogen melalui
zat-zat vasoaktif, dapat menormalkan tekanan darah tanpa tergantung dari
CO. Oleh karena itu pada pasien anak, tekanan darah merupakan indikator
yang jelek dari hemostatis kardiovaskuler. Evaluasi heart rate dan perfusi
end-organ, termasuk capillary refill, kualitas dari denyut perifer,
kesadaran, urin output, dan status asam-basa, lebih bernilai dai pada
tekanan darah dalam menentukan status sirkulasi anak. Pada dasarnya,
syok merupakan suatu keadaan dimana tidak adekuatnya suplai oksigen
dan substrat untuk memenuhi kebutuhan metabolic jaringan. Akibat dari
kekurangan oksigen dan substrat-substrat penting, maka sel-sel ini tidak
dapat mempertahankan produksi O2 aerobik secara efisien.
Pada keadaan normal, metabolisme aerobik menghasilkan 6 molekul
adenosine trifosfat (ATP) tiap 1 molekul glukosa. Pada keadaan syok,
pengiriman O2 terganggu, sehingga sel hanya dapat menghasilkan 2
molekul ATP tiap 1 molekul glukosa, sehingga terjadi penumpukan dan
produksi asam laktat. Pada akhirnya metabolisme seluler tidak bisa lagi
menghasilkan energi yang cukup bagi komponen hemostatis seluler,
sehingga terjadi kerusakan pompa ion membran dan terjadi penumpukan
natrium intaseluler, pengeluaran kalium dan penumpukan sitosol.
Kerusakan metabolik dapat disebabkan karena defisiensi absolut dari
transpor oksigen atau disebabkan karena defisiensi transport substrat,
biasanya glukosa (syok iskemik). Yang paling sering terjadi adalah
kombinasi dari kedua hal diatas yaitu hipoksik dan ikemik. Atas dasar hal
tersebut, maka sangatlah penting untuk memberikan oksigen pada keadaan
syok. Pengiriman oksigen (oxygen delivery = DO2) adalah jumlah oksigen
9
yang dibawa ke jaringan tubuh permenit. DO2 tergantung pada jumlah
darah yang dipompa oleh jantung permenit ( cardiac outout= CO) dan
kandungan O2 arteri (CaO2), sehingga didapatkan persamaan sebagai
berikut:
DO2= CO (L/menit) x CaCO2 (ml/Ml/cc)
CaCO2 tergantung pada banyaknya O2 yang terkandung di Hb (saturasi
O2=SaO2), sehingga didapatkan persamaan :
CaO2 = Hb (g/100ml) x SaO2 x 1,34 mlO2/
Keadaan syok dapat terlihat secara klinis apabila terdapat gangguan pada
CaCO2, baik karena hipoksia, yang dapat menyebabkan penurunan SaO2
maupun karena anemia yang menyebabkan penurunan kadar Hb sehingga
menurunkan kapasitas total pengiriman O2. Cardiac output tergantung
pada 2 keadaan, yaitu jumlah darah yang dipompa tiap denyut jantung
(stroke volume= SV) dan laju jantung (heart rate= HR). Stroke volume
dipengaruhi oleh volume pengisian ventrikel akhir diastolik (ventriclar
preload), kontaktilitas otot jantung dab afterload.
D. PROFILE HEMODINAMIK
Hemodinamik adalah dinamika dari aliran darah . dalam sistem peredaran
darah dikendalikan oleh mekanisme homeostatis, seperti halnya sirkuit
hidraulis dikomtrol oleh sistem kontrol. Hemodinamik respon secara terus-
menerus memonitor dan menyesuaikan dengan kondisi didalam tubuh dan
lingkungannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi hemodinamik pasien
ICU antara lain adalah:
a. Penyakit dapat mempengaruhi hemodinamik pasien seperti adanya
gangguan pada organ jantung, paru-paru, ginjal dimana pusat sirkulasi
melibatkan ketiga organ tersebut terutama jika terjadi disistem
kardiovaskular dan pernafasan/
b. Status psikologi yang buruk tentu saja akan mempengaruhi
hemodinamik, karena respon tubuh ketika stress memaksa jantung
akan bekerja lebih cepat.
c. Aktifitas yang berlebih akan meningkatkan kerja jantung, dan hal
tersebut akan mempengaruhi status hemodinamik.
10
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Syok merupakan suatu keadaan gawat darurat yang sering terjadi
pada anak akibat adanya kegagalan sirkulasi dalam memenuhi
kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan. Pada keadaan kegawatan
daruratkan, lakukan PAT dan periksa tanda-tanda vital untuk
mengetahui drajat syok dan jenis syok.
B. SARAN
Saran untuk para pembaca agar dapat mengetahui gejala dan tanda-
tanda dari syok supaya dapat mencegah terjadinya keparahan.
Pasien yang mengalami syok harus diketahui terlebih dahulu jenis
syok nya agar bisa ditangani sesuai dengan prosedur
penatalaksanaannya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Frankel LR, Kache S. Shock. Dalam: kliegman RM, Behrman RE,
Jenson HD, Stanton BF, penyunting. Nelson textbook of pediatrics.
Edisi ke 18. Philadelphia: W.B. Saunders Company;2007.h.413-20.
https://www.academia.edu/33952135/Syok_makalah
https://id.scribd.com/doc/176546925/MAKALAH-SYOK
http://repository.uki.ac.id/973/
12