Anda di halaman 1dari 7

Gambaran Peran Ibu Terhadap Pendidikan

Seksual Pada Anak Usia Prasekolah


Yunifer Syeren Rori S.Kep
Profesi Ners Unklab

yunifersyerenrori@gmail.com

Abstrak
Peran ibu dalam pendidikan seks sejak dini sangatlah penting, agar anak mampu memlindungi dirinya
dari kejahatan seksual. Tujuan: untuk mengetahui gambaran peran ibu terhadap pendidikan seksual
pada anak usia prasekolah. Metodologi: penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif. Hasil: Sebanyak 35 responden penelitian didapati sebagian besar responden
yaitu 20 ibu (57,1%) peran ibu dalam kategori yang cukup. Kesimpulan: peran ibu terhadap pendidikan
seksual pada prasekolah dalam kategor cukup. Rekomendasi: Sangat diharapkan keterlibaan orangtua
terlebuh khusus kepada ibu untuk lebih meningkatkan pendidikan seksual pada anak usia prasekolah.

Kata kunci : Peran Ibu, Pendidikan seksualitas, Anak Usia Prasekolah

Latar Belakang/Pendahuluan Penyalahgunaan seks antara lain Pornografi,


Masa pra sekolah merupakan masa aborsi, zina, dan pembunuhan, Sedangkan narkoba
keemasan (golden age) dimana stimulasi seluruh dianggap mempunyai andil dalam peningkatan
aspek perkembangan berperan penting untuk tugas seks bebas dikalangan remaja (Ambarawati 2013)
perkembangan selanjutnya, dimana 80 % Anak prasekolah memiliki karakteristik
perkembangan kognitif anak telah tercapai pada yang ingin tahu alasan, sebab, dan penjelasan,
usia prasekolah. Perkembangan pada anak sehingga sudah menjadi kewajiban orangtua untuk
prasekolah mencakup perkembangan motorik, menjaga agar anak dapat melewati masa tumbuh
personal sosial dan bahasa. Perkembangan motorik kembang dengan baik. Dalam hal ini peran ibu
anak terdiri dari dua yakni : motorik kasar dan sangat penting sebagai perlindungan serta
motorik halus, hal ini tidak terlepas dari ciri anak pengawas dalam menjaga anaknya, ibu merupakan
yang selalu bergerak dan selalu ingin bermain tempat yang nyaman. Dalam memberikan
sebab dunia mereka adalah dunia bermain dan pendidikan seksual sebagai pemberian informasi
proses belajar (Septiani, Widyaningsih, & Igomh tentang alat kelamin dengan upaya ibu harus
2016). Anak prasekolah yang berada pada rentang meluangkan waktu, memberikan perhatian, kasih
usia 3-6 tahun secara umum sedang mengikuti sayang serta dukungan untuk memenuhi
kelompok bermain, taman kanan-kanak, anak juga kebutuhan fisik, mental, emosi dan sosial dan
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang melindungi anak dari lingkungan sekitar.
sangat pesat karena pada tahap ini anak-anak Mengenalkan pendidikan seks sejak dini sangatlah
berada pada masa keemasan (golden period), dan penting, agar anak mampu memlindungi dirinya
masa kritis (crittical period) (Affrida, 2017). dari kejahatan seksual (Dian 2018).
Anak adalah generasi masa depan, Pendidikan seks adalah pengajaran, dan
sehingga penting orangtua untuk menjaga agar pemberian informasi tentang seksual. Informasi
anak dapat melewati masa tumbuh kembangnya yang diberikan di antaranya pengetahuan tentang
dengan rasa aman dan nyaman. Pengalaman yang fungsi organ reproduksi dengan menanamkan
menyenangkan di masa kecil akan moral, etika, komitmen, agama agar tidak terjadi
mengoptimalkan tumbuh kembangnya, sedangkan penyalah gunaan organ reproduksi (Aprilia, 2015).
pengalaman buruk dapat mengganggu tumbuh Menurut Ambarawati 2013, Orang tua sangat
kembangnya. Ada beberapa hal yang bisa berperan dalam memberikan informasi, arahan,
menghancurkan hidup seorang anak, yaitu : dan pemahaman tentang seksualitas pada anak
secara benar. Pelecehan seksual menjadi salah satu Pengumpulan Data
akibat dari kurangnya pemahaman ibu dalam pola Pengumpulan data pada artikel penelitian ini
asuh pemberian pendidikan seks usia dini. dilakukan dengan menggunakan kuesioner skala
Menurut Kriswanto 2015, pendidikan seks likert. Kuesioner peneliti mengadopsi dari
untuk anak seharusnya sudah dimulai sejak dini, penelitian sebelumnya oleh Dian (2018), yang
bahkan mulai usia 0-5 tahun (masa balita), sudah diuji validasi melalui uji reliabilitas 0,926,
tepatnya dimulai saat usia anak 3-4 tahun, karena sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang
pada usia ini anak sudah bisa melakukan akan digunakan dalam penelitian adalah reliable.
komunikasi dua arah dan dapat mengerti menge Kuesioner untuk mengukur sikap ibu tentang
nai organ tubuh mereka dan dapat pula dilanjutkan pendidikan seksualitas memiliki 15 pernyataan. 6
pengenalan organ tubuh internal. Di Indonesia, pernyataan negatif dengan nomor (1), (3), (4),
anak usia 6-12 tahun paling sering mengalami (12) (14), (15), dan untuk 9 penyataan yang
kekerasan seksual (33%) dan emosional (28,8%), positif dengan nomor (2), (5), (6), (7), (8), (9),
dibandingkan dengan kekerasan yang bersifat fisik (10), (11), (13) dengan menggunakan skala likert
(24,1%). Tingginya kasus kekerasan seksual pada yang berisi daftar pertanyaan sangat tidak setuju
anak (child abuse) yang dilakukan oleh orang- (STS)/1 (Sanga Kurang), tidak setuju (TS)/2
orang terdekat anak termasuk keluarga (Kurang), kurang setuju (KS)/3 (Cukup), setuju
menunjukkan pentingnya pemahaman akan (S)/4 (Baik) dan sangat setuju (SS)/5 (Sanga
pendidikan seks usia dini (Aprilia, 2015). Baik). Serta interpretasi yang digunakan dalam
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kuesioner yaitu kategori kurang baik 0-25%,
peran ibu terhadap pendidikan seksual pada anak cukup baik 26-50%, baik 51- 75%, dan kategori
usia prasekolah. sangat baik 76-100%.
Peneliti menggunakan rumus frekuensi dan
Metodologi persentasi untuk mengetahui bagaimana gambaran
Metode penelitian merupakan rencana peran ibu terhadap pendidikan seksual pada anak
penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga usia prasekolah dan diolah dengan aplikasi
peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap statistik. Kuesioner yang diawali dengan
pertanyaan (Setiadi, 2013). Peneliti menggunakan menentukan penelitian sesuai tema yang dipilih,
metode kuantitatif untuk mencapai tujuan dalam mengumpulkan data ibu yang memiliki anak usia
studi ini. prasekolah, kemudian memili dan menetapkan
subjek penelitian, bertemu dengan calon reponden
Metode dan memperkenalkan diri serta menyampaikan diri
Metode penelitian yang digunkan dalam serta menyampaikan maksud dan perihal yang
penelitian ini adalah metode deskriptif yang dilakukan, memberikan penjelasan mengenai
bertujuan mengetahui gambaran peran ibu informend conset maupun instrumen yang akan
terhadap pendidikan seksual pada anak usia digunakan kepada responden, meminta
prasekolah (Setiadi, 2013). persetujuan subjek penelitian kemudian meminta
dilakukan, memberikan penjelasan mengenai
Sample/Responden informend conset maupun instrumen yang akan
Teknik sampling yang digunakan dalam digunakan kepada responden, meminta
penelitian ini menggunakan pendekatan persetujuan subjek penelitian kemudian meminta
consecutive sampling yaitu pengambilan sample subjek penelitian untuk mengisi kuesioner yang
yang memenuhi kriteria penelitian sampai kurung telah disediakan. Setelah selesai dalam pengisian
waktu tertentu sehingga jumblah sampel terpenuhi kuesioner, peneliti mengucapkan terima kasih
(Swarjana, 2012). Kriteria inklusif yang diambil kepada responden. Kemudian peneliti menyalin
yaitu: peran ibu terhadap pendidikan seksual pada data yang ada ke microsoft office excel dan
anak usia prasekolah dengan sampel yang diambil mengolah data melalui uji statistik dan melaporkan
35 reponden. hasil pengolahan data uji statistik.
Hasil dan Pembahasan Penelitian ini didapati banyak ibu yang
Hasil dan pembahasan membahas tentang memilki sikap yang cukup, hal ini dapat terjadi
analisis dan interpretasi hasil data penelitian akibat beberapa faktor seperti, orang tua hanya
mengenai gambaran peran ibu terhadap menyalin apa yang mereka dapatkan ketika masih
pendidikan seksual pada anak usia prasekolah. kecil, dan orang tua cederung mendidik anak
dengan keadaan perkembangan yang sejalan
Temuan Hasil dan Pembahasan dengan umur anak, kemudian orang tua
Data analisis hasil dari penelitian yang telah mengganggap bahwa seksual itu lebih spesifik
dilakukan terhadap 35 responden didapati sebagai dengan hubungan suami istri sehingga hal itu di
berikut: anggap tabuh untuk dibicarakan, serta orang tua
beranggapan bahwa anak akan mengetahui
Tabel 1 Distribusi frekuensi peran ibu ….. seksualitas dengan sendirinya. Dari itu ibu yang
f % Cum. % memiliki prilaku cukup terhadap seksual karena
ketidaktahuan tentang cara menyampaikan
Kurang 2 5.7 5.7 pendidikan seksual pada anak (Hendrian 2010).
Cukup 20 57.1 62.9 Keterbatasan Studi
Peran Ibu
Baik 13 37.1 100.0 Terdapat beberapa keterbatasan yang
dihadapi penulis dalam menyusun artikel yaitu:
Total 35 100.0 sulit mengumpulkan data penunjang selama
rentang waktu pengumpulan data karena sedang
menghadapi masalah epidemic tingkat global,
Berdasarkan tabel 1 menujukan bahwa 20 sehingga untuk mencari responden lebih banyak
orang ibu (57.1%) memiliki prilaku yang cukup lagi, sangat sulit karena ketakutan orangtua untuk
dalam penerapan pendidikan seksual pada anak menerima orang asing masuk kedalam rumah,
dan 13 orang ibu (37.1%) memiliki prilaku yang sehingga ada beberapa ibu yang tidak bisa mengisi
baik dalam penerapan pendidikan seksualitas pada kuesioner.
anak kemudian didapati ada 2 orang ibu (7,5%)
Implikasi Studi
memiliki prilaku yang kurang dalam penerapan
Dari hasil penelitian diharapkan dapat
pendidikan seksualitas pada anak serta 1 orang ibu memberikan informasi kepada orang tua terlebih
(5.7%) memiliki prilaku yang paling rendah dalam khusus ibu yang memiliki anak usia prasekolah
penerapan pendidikan seksual pada anak. Hasil untuk dapat memberikan pendidikan seksual pada
penelitian ini, sesuai dengan penelitian yang anak sejak dini agar wawasan anak lebih luas dan
dilakukan oleh Dian (2018). Dalam penelitian prilaku kekerasan seksual pada anak berkurang
menujukan bahwa 28 orang ibu (70%) memiliki dengan adanya pendidikan seksual sejak dini.
sikap yang cukup dalam penerapan pendidikan
Simpulan dan Rekomendasi
seksual pada anak dan 8 orang ibu (20%) memiliki Berdasarkan hasil penelitian yang
sikap yang baik dalam penerapan pendidikan dilakukan mengenai Gambaran Peran Ibu
seksualitas pada anak kemudian didapati ada 3 Terhadap Pendidikan Seksualitas Pada Anak Usia
orang ibu (7,5%) memiliki sikap yang kurang Prasekolah, kesimpulan dari penelitian ini yaitu
dalam penerapan pendidikan seksualitas pada anak sebanyak 35 responden (57.1%) memiliki prilaku
yang cukup dan 13 orang ibu (37.1%) memiliki
serta 1 orang ibu (2,5%) memiliki sikap yang
prilaku yang baik. Sedangkan rekomendasi bagi
paling rendah dalam penerapan pendidikan seksual orangtua terlebih khusus ibu yaitu tetap
pada anak. mempertahankan bahkan lebih ditingkat
pendidikan seksualitas pada anak usia prasekolah.
References

Affrida, E, N. (2017). Strategi Ibu Dengan Peran Setiadi. (2013). Konsep dan Praktik Riset
Ganda Dalam Membentuk Kemandirian Keperawatan, 2nd edition. Jakarta:
Anak Usia Pra Sekolah. Jurnal GrahaIlmu.
Pendidikan Anak Usia Dini. Volume 1.
Pages 124-130.

Ambarwati, R. (2013). Peran Ibu Dalam


Penerapan Pendidikan Seksualitas Pada
Anak Usia Pra Sekolah (Di TK SBI
Kroyo, Karangmalang, Sragen). Prosiding
Konfrensi Nnasional PPNI Jawa Tengah.

Aprilia, A. (2015). Perilaku Ibu dalam


Memberikan Pendidikan Seks Usia Dini
pada Anak Pra Sekolah Studi Deskriptif
Eksploratif di TK IT Bina Insani Kota
Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat,
Volume (3), 1. (ISSN: 2356-3346)

Dian, E. (2018). Hubungan Peran Ibu Dengan


Prilaku Penerapan Pendidikan Seksual
Pada Anak Usia Prasekolah Di TK
Pembina Desa Sarongsong 1 Kecamatan
Airmadidi. Fakultas Keperawaan
Universiasi Klabat.

Hendrian, D. ( 2016). KPAI: Pelecehan seksual


pada anak meningkat 100%, Diakses
tanggal 24 November 2016. Yogyakarta.

Kriswanto, C. (2017). Belajar Mengenai Organ


Intim Bagi Anak Usia 5-6 Tahun
(Pendidikan Seks Usia Dini). Pre School
BSD.

Nursalam. (2013). Metodologi penelitian ilmu


keperawatan. Jakarta: Selemba Medika.

Septiani, R., Widiyaningsih, S., & Muhammad, K.


(2016). Tingkat Perkembangan Anak Pra
Sekolah Usia 3-5 Tahun Yang Mengikuti
Dan Tidak Mengikuti Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD). Jurnal Keperawatan.
Volume 4 No 2. Hal 114-125. (ISSN:
2338-2090)

Anda mungkin juga menyukai