Anda di halaman 1dari 4

Bahan bangunan Turunan Kayu :

-Blockboard
Merupakan lembaran papan yang berasal dari potongan kecil kayu lunak kemudian disatukan. Bahan ini
dipakai dalam pembuatan lemari dan rak namun memiliki sifat yang tidak terlalu kuat. Pelapis jati atau
sungkai yang tebalnya 3mm biasanya dipilih untuk melapisi blockboard untuk menperlihatkan serat kayu
alami.
Kayu blockboard yang diberi lapisan terluar dari irisan kayu jati (teak) disebut sebagai Teakwood.
Sedangkan istilah double teakwood artinya adalah rangka kayu yang ditutup lembaran teakwood (kayu
jati) yang dipasang pada ke dua sisi dan biasanya digunakan untuk pembuatan daun pintu.

-Plywood/Kayu Lapis

Plywood atau kayu lapis adalah lembaran irisan kayu tipis (veneer) yang ditumpuk berlapis-lapis hingga
mencapai ketebalan tertentu. Lembaran Veener dilem dengan menggunakan mesin menjadi satu
membentuk lembaran papan.
Produk plywood populer ada dua jenis yaitu triplek yang memiliki tiga lapisan dan multiplek yang
memiliki lebih banyak lapisan. Fungsi dari plywood sangat beragam. Selain digunakan sebagai dinding
penyekat, atau permukaan daun pintu untuk yang tebal sampai sebagai penahan pembuatan cor beton.
Plywood kualitas rendah ini memang sering dimanfaatkan oleh jasa bangun rumah untuk membuat maal
cor beton.
- High Density Fiberboard

High Density Fiberboard di produksi dengan metode yang hampir sama dengan Medium Density
Fiberboard tapi dikompres dan dikeringkan dengan suhu lebih tinggi. Karena itu produk ini menjadi salah
satu produk kayu olahan yang lebih kuat dalam menahan beban. Panel ini biasanya digunakan untuk
bahan pelapis lantai pada desain rumah kayu.

-Papan Partikel

Papan Partikel adalah salah satu jenis produk komposit/panel


kayu yang terbuat dari partikel-partikel kayu atau bahan-bahan
berlignoselulosa lainnya, yang dilikat dengan perekat sintetis atau
bahan pengikat lain kemudian dikempa panas (Maloney, 1993).
Berdasar kerapatannya papan partikel dibagi menjadi tiga golongan
yaitu :
1. Papan Partikel berkerapatan rendah (low density particleboard)
yaitu papan yang mempunyai kerapatan kurang dari 0,4 g/cm3
2. Papan
Partikel berkerapatan
sedang (Medium
density
particleboard) yaitu papan yang mempunyai kerapatan antara
0,4-0,8 g/cm3
3. Papan Partikel berkerapatan tinggi (High density particleboard)
yaitu papan yang mempunyai kerapatan lebih dari 0,8 g/cm3
Maloney (1993) menyatakan bahwa dibandingkan dengan kayu
asalnya, papan partikel mempunyai keunggulan, yaitu:
a. Papan partikel bebas mata kayu, pecah dan retak
b. Ukuran dan kerapatan papan partikel dapat disesuaikan dengan
kebutuhan
C. Tebal dan kerapatan seragam serta mudah dikerjakan
d. Mempunyai sifat isotropis
e. Sifat dan kualitasnya mudah diatur

periodisasi :
Sebuah penemuan 2011 di Kanada, Provinsi New Brunswick menemukan tanaman atau pohon kayu
yang ditanam sekitar 395-400 juta tahun yang lalu. Orang-orang telah menggunakan kayu sejak ribuan
tahun lalu untuk berbagai tujuan, terutama sebagai bahan bakar atau sebagai bahan konstruksi untuk
membuat rumah, alat perkakas, senjata, mebel, kemasan karya seni dan kertas.
Kayu yang merupakan bahan alami dari batang pohon memiliki manfaat yang luar biasa bagi berbagai
macam kebutuhan manusia. Salah satu manfaat yang digunaan manusia adalah penggunaan kayu
sebagai bahan bangunan baik untuk bahan konstruksi, ornamen hingga asesories, perkakas, dan lain
sebagainya. Sebagai bahan bangunan, bukan bahan konstruksi, penggunaan kayu telah ditemukan
antara tahun 665 s/d 57 SM SM. Penggunaan konstruksi sederhana mulai diterapkan disebuah dinasti di
Jepang dimana secara umum arsitektur jepang yang masih berhubungan dengan arsitektur korea
memiliki kesamaan hubungan kepercayaan. Beberapa bentuk yang digunakan dimasa itu adalah
digunakan pada bangunan Kuil, Kedai Minum Teh, Budhist Temple dan tempat peribadatan agama
Shinto.
Pada masa awal penggunaan kostruksi kayu, pemanfaatan kayu sebagai bahan konstruksi bangunan
sederhana dibuat dengan kayu2 pohon secara utuh, kayu2 gelondongan maupun ranting2 yang disusun
dan diikat dengan perhitungan2 tertentu. Sementara kegunaan kayu sebagai bahan konstruksi
bangunan berlantai banyak ataupun berbentang lebar ditemukan pada tahun 120 Masehi di wilayah2
yang memiliki hutan tropis dan sub tropis. Seiring dengan bertambahnya ilmu pengetahuan, dimana
manusia mulai memikirkan dan mempertimbangkan metode dan prosedur pemanfaatan kayu yang
antara lain harus memenuhi syarat : mampu menahan bermacam-macam beban yang bekerja dengan
aman dalam jangka waktu yang direncanakan; mempunyai ketahanan dan keawetan yang memadai
melebihi umur pakainya; serta mempunyai ukuran penampang dan panjang yang sesuai dengan
pemakainnya dalam konstruksi.

Adapun jenis-jenis kayu, yaitu :

1. Kayu Jati. Jenis kayu yang banyak dicari dalam dunia furnitur dan berharga mahal. Hal itu
karena kayu jati memiliki ketahanan yang kokoh dan kuat, tahan lama, tahan terhadap
jamur, rayap, dan serangga lainnya. Di samping itu juga karena kayu ini memiliki keindahan
dekoratif dengan teksturnya yang halus dan warna yang memikat seiring bertambahnya
umur kayu. Selain diolah menjadi perabot rumah dan elemen dekorasi, kayu jati juga
digunakan sebagai pelapis lantai, dinding, dan bahan konstruksi bangunan lainnya.
2. Kayu Merbau. Dengan teksturnya yang cukup keras dan stabil, kayu ini nyaris tidak
memiliki kekurangan sehingga digunakan sebagai alternatif pengganti kayu jati. Seperti
halnya kayu jati, kayu merbau juga tergolong mahal. Dalam bidang konstruksi, kayu ini
cocok dijadikan penyangga dan atap rumah.
3. Kayu Meranti Merah. Kerap digunakan sebagai material bangunan, terutama untuk area
dalam ruangan dan interior. Hal ini karena kayu meranti memiliki sifat yang peka terhadap
cuaca sehingga kurang bagus jika digunakan di luar ruangan atau eksterior. Terdapat 2 jenis
kayu meranti, yaitu meranti muda dan merah tua, di mana dari segi kualitas keduanya
sama-sama bagus untuk digunakan sebagai material bangunan.
4.  Kayu Kamper. Mempunyai keunggulan kuat terhadap serangga. Jika dibandingkan dengan
kayu jati, kayu ini lebih ringan dan harganya lebih terjangkau. Aromanya yang khas
membuatnya dinamakan kayu kamper. Kayu yang memiliki serat halus dan indah ini biasa
dijadikan bahan untuk membuat jendela dan pintu.
5. Kayu Kelapa. Diambil dari pohon kelapa yang sudah berumur 60 tahun lebih dan sudah
tidak menghasilkan lagi. Keunggulannya sebagai material bangunan adalah kayu ini mudah
dijadikan balok sehingga cocok sebagai tiang penyangga atap rumah.
6. Kayu Gaharu. Dianggap sebagai salah satu kayu termahal di dunia karena kayu ini memiliki
ketahanan yang kuat dan kokoh, serta mempunyai manfaat yang beragam. Kayu gaharu
kebanyakan tumbuh di daerah Kalimantan dan memiliki karakteristik berwarna kehitaman,
serta mengandung resin yang berbau harum khas. Kayu pohon gaharu selain sangat baik
untuk digunakan sebagai bahan bangunan atau perabot interior rumah, resinnya juga
banyak dimanfaatkan sebagai bahan dasar oleh produsen kosmetik, shampoo hingga
parfum.
7. Kayu Ulin. Dikenal juga sebagai kayu besi atau bulian, serta memiliki nilai ekonomis yang
sangat tinggi. Hal tersebut dikarenakan karakteristiknya yang kuat dan tahan terhadap
perubahan suhu, kelembaban, dan tahan terhadap pengaruh air laut. Pohon ulin banyak
tumbuh secara alami di Pulau Kalimantan, Sumatera bagian Timur dan Selatan, serta Pulau
Bangka dan Belitung. Berdasarkan warna batangnya, kayu ulin memiliki empat varietas,
yaitu ulin tando dengan warna batang coklat kemerahan, ulin lilin dengan batang coklat
gelap, ulin tembaga dengan warna batang kekuningan, serta ulin kapur dengan warna
batang coklat muda.
8. Kayu Bangkirai. Karakteristiknya adalah sebagai kayu yang kuat, awet, dan tahan terhadap
berbagai cuaca. Oleh karena itu, kayu ini cocok digunakan pada area luar ruangan atau
ekterior dan sering digunakan sebagai material konstruksi berat, seperti atap kayu.

Sifat Fisik kayu :


Setiap jenis kayu memiliki sifat fisik yang bervariasi, yang menentukan kualitas dan fungsi dari kayu
tersebut. Kayu lunak (softwood) misalnya lebih dipilih untuk menjadi kertas karena mudah dihancurkan
dan dijadikan pulp. Sedangkan kayu keras (hardwood) digunakan sebagai tiang bangunan. Selain itu,
keberadaan fitur tertentu seperti knot (mata kayu) dan warna juga mempengaruhi. Kayu merupakan
hasil dari tumbuhan hidup dengan serat yang tidak hom.
ogen, sehingga sifat fisiknya tidak akan sama secara radial (dari bagian empulur ke luar) dan longitudinal
(memanjang kayu, dari bawah ke atas).

Anda mungkin juga menyukai