Anda di halaman 1dari 2

Nama : Aiko J.

Assa
NIM : 20021102021

Resume Kuliah Gabungan

Hubungan Internasional Politik


Aktor dalam sistem Internasional: state actors and non-state actors
1. State actor: lembaga-lembaga pemerintahan
2. Non-state actors: individu atau organisasi yang punya pengaruh politik
signifikan yang bukan merupakan aliansi dari negara.

1. Aktor negara
 IGOs – Intergovernmental Organizations
Beranggotakan orang-orang dari pemerintah nasional
Contoh: United Ntions, Arab League, Nato
 NGOs – Nongovernmental Organizations
Beranggotakan indivdu-individu maupun kelompok-kelompok
Contoh: Amnesty International, Lions Club, Red Cross
 MNCs – Multinational Corporations
Merupakan perusahaan yang luas berada di berbagai negara (span borders)
Contoh: ExxonMobil, Toyota, Walmart
 Dan lain sebagainya

2. Kita memiliki kesempatan bergabung dan bekerja sama antara actor negara dan
actor non-negara dalam cyberwarfare atau konflik berbasis komputer. Dalam konflik
ini actor negara berusaha mengganggu aktivitas organisasi untuk tujuan strategis
atau militer. Sehingga kekacauan muncul yaitu paham nasionalisme, operasi global,
protest, resesi dan deflasi dalam pertumbuhan ekonomi dan juga lain sebagainya.

3. Polarisasi atau polarity in the national system adalah adanya kekuatan-kekuatan


atau kekuasaan-kekuasaan yang menguasai kelas global dimulai dengan bagaimana
kekuatan itu berpengaruh dalam suatu negara menonjolkan potensi negara tersebut
untuk mampu bersaing dalam tingkat internasional.

saat ini kita berada pada sistem multipolar jadi tidak hanya dikuasai oleh 1 negara
saja tapi ada berbagai kekuatan baru yang muncul dari negara-negara lain juga.

Kebijakan Luar Negeri


Bukan ruang vakum atau status tapi dinamis karena dipengaruhi interaksi faktor
internal dan eksternal.
Tindakan Politik Luar Negeri dalam pengambilan keputusan dipengaruhi oleh politik
dalam negeri, kondisi ekonomi dan militer

Menurut Roger Hilsman, 1956 mengenai Sifat Politik Luar Negeri


Politik sering merupakan penjumlahan dari sekumpulan tindakan yang terpisah-pisah
atau hanya secara samar terkait. Di lain pihak, tidak mudah menjumlahkannya,
bahkan kompromi di antara berbagai tujuan yang berbeda yang secara internal tidak
konsisten atau campuran dari berbagai alat alternatif yang saling bertentangan
dalam mencapai suatu tujuan.

Jadi untuk menentukan sifat dari politik luar negeri agak rumit karena dia selalu
dinamis tergantung pada keadaan pemerintahan dan peraturan yang berlaku dalam
periode jabatan tertentu.

Era Perang Dingin


Dua negara adidaya yang berebut hegemoni dunia (ideologi)
- Uni Soviet (Komunisme)
- USA (Demokrasi Liberal)

Kawasan Asia Pasifik mengalami Perubahan mendasar:


1. Perubahan konstelasi politik global dari bipolar ke multipolar;
2. Menguatnya saling keterkaitan antar beragam masalah global;
3. Peningkatan peran actor non-negara dalam hubungan internasional;
4. Munculnya isu-isu global baru dalam agenda internasional;
5. Semangat memperhatikan human security;
6. Usai Timur-Barat, mulai Utara-Selatan.

Bipolar – Multipolar – Unipolar


Peluang dan Tantangan Baru Bagi Indonesia
1. Aktor-aktor non negara dapat tempat lebih luas di tengah isu baru yang tidak
semuanya bisa ditangani oleh negara;
2. Kemakmuran dan keamanan nasional;
3. Ikut dalam pusaran global (ambil langkah dan kebijakan strategis);
4. Ratifikasi sejumlah kovenan (Komnas HAM dan Komnas Perempuan);

Anda mungkin juga menyukai