Perkembangan Pak - A Devita New 27
Perkembangan Pak - A Devita New 27
“PSIKOLOGI PERKEMBANGAN”
DOSEN PENGAMPU :
1. DEVITA
2. ELLA INDRA SARI
3. DELLA MAHDALENA
4. AGAM PANGESTU
5. ELISA SAPUTRI
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan peryertaan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Perkembangan Psikoseksual
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari bapak Jeffry S. Supardi, S. Psi., M.Psi. pada mata kuliah Psikologi
Perkembangan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
kami selaku penulis dan bahkan pembaca mengenai pemahaman teori
Psikoseksual dari tokoh Sigmund Freud.
kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam penulisan makalah ini.
kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami menantikan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
KELOMPOK I
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
B.Rumusan Masalah.............................................................................................6
C.Tujuan...............................................................................................................6
D.Manfaat.............................................................................................................7
BAB II.....................................................................................................................8
KAJIAN TEORI....................................................................................................8
BAB III..................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasi
permasalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud psikoseksual?
2. Jelaskan tahap perkembangan psikoseksual yang dikemukakan oleh
Sigmund Freud!
3. Bagaimana tanggapan orang tua secara verbal dan nonverbal terhadap
munculnya seksualitas anak berdampak pada sikap dan perasaan
seksual yang berkembang pada anak?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui lebih rinci mengenai pengertian psikoseksual.
2. Memberikan kita wawasan pengetahuan dan pemahaman mengenai
tahap psikoseksual yang dikemukakan oleh Sigmund Freud.
3. Mendapatkan tanggapan orang tua mengenai dampak munculnya
seksualitas yang berdampak pada sikap dan perasaan seksual yang
berkembang pada anak.
D. Manfaat
Adapun Manfaat penelitian ini ialah:
1. Secara Teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat menyumbangkan pemikiran kepada
pendidik dalam rangka dijadikan bahan informasi sebagai masukan
bagi lembaga-lembaga pendidikan yang berguna meningkatkan mutu
pendidikan .
2. Secara Praktis
Adapun kegunaan praktis dalam penelitian ini adalah:
a. Bagi Anak
Mengembangkan sosial pada anak usia dini.
b. Bagi Orangtua
Sebagai panduan orangtua untuk perkembangan kecerdasan sosial
anak usia dini.
c. Sebagai panduan guru untuk perkembangan kecerdasan psikososial
anak usia dini di sekolah.
BAB II
KAJIAN TEORI
Fiksasi adalah keadaan ketika seseorang terus fokus pada satu hal dengan
tujuan untuk mendapatkan kesenangan dan terpenuhinya kebutuhan emosional
tertentu. Kebutuhan ini belum teratasi pada tahap awal perkembangan psikologis
seksual. Oleh karena itu, fiksasi dapat menyebabkan seseorang menjadi melekat
pada seseorang atau sesuatu sejak kecil dan berlanjut hingga dewasa.
Pada fase oral, sumber utama interaksi bayi terjadi melalui rongga
mulut, sehingga pencarian akar dan refleks menghisap sangat penting.
Mulut sangat penting untuk makan, dan bayi berasal kesenangan dari
rangsangan oral melalui kegiatan memuaskan seperti mencicipi dan
mengisap. Karena bayi sepenuhnya bergantung pada pengasuh
(bertanggung jawab untuk memberi makan anak), bayi juga
mengembangkan rasa percaya dan nyaman melalui stimulasi oral. Konflik
utama pada tahap ini adalah proses penyapihan, dan anak harus
mengurangi ketergantungan pada pengasuh. Jika fiksasi terjadi pada tahap
ini, Freud percaya bahwa orang tersebut akan memiliki masalah
ketergantungan atau agresivitas. Akibat terjadinya fiksasi oral yaitu
masalah dengan minum, merokok, makan, atau menggigit kuku.
2. Fase Anal (1-3 Tahun)
Pada tahap anal, Freud percaya bahwa fokus utama libido adalah
untuk mengontrol kandung kemih dan buang air besar. Konflik utama
pada tahap ini adalah pelatihan toilet. Anak-anak harus belajar
mengendalikan kebutuhan fisik mereka. Mengembangkan kontrol
semacam ini membawa rasa pencapaian dan kemandirian. Menurut
Sigmund Freud, keberhasilan pada tahap ini tergantung pada cara orang
tua melakukan pendekatan pelatihan toilet. Menggunakan pujian dan
penghargaan ketika orang tua menggunakan toilet pada waktu yang tepat
akan mendorong hasil positif dan membantu anak merasa mampu dan
produktif.
Pada tahap penis, fokus utama hasrat seksual adalah alat kelamin.
Anak-anak juga menemukan perbedaan antara pria dan wanita. Freud juga
percaya bahwa anak laki-laki mulai menganggap ayah mereka sebagai
saingan perasaan ibu mereka. Kompleks Oedipus menggambarkan
perasaan menginginkan seorang ibu dan ayah pengganti. Namun, anak itu
juga takut akan dihukum oleh ayahnya karena perasaan ini, dan Freud
takut disebut kecemasan pengebirian. Istilah kompleks Electra telah
digunakan untuk menggambarkan perasaan serupa yang dialami oleh
gadis-gadis muda. Namun, Freud percaya bahwa anak perempuan tidak iri
dengan pengalaman penis. Akhirnya, anak menyadari bahwa ia mulai
mengidentifikasi dengan orang tua sesama jenis sebagai cara untuk
menggantikan orang tua.
Masa inkubasi (5-12 tahun) disebut juga masa diam. Ciri-ciri tahap
ini adalah peningkatan sublimasi dan pemindahan objek kepuasan seksual.
Sublimasi meliputi kecerdasan, keterampilan, dan aktivitas sosial. Selama
masa inkubasi, mereka mulai mengenal teman sebayanya dan mulai
mengenal kegiatan sosial seperti sekolah, belajar, dan bermain. Id tidak
akan pernah hilang, tetapi akan ditransfer ke ego untuk aktivitas yang lebih
otentik. Menurut beberapa ahli dan pakar, hasrat seksual tidak selalu
merupakan hasrat seksual. Masa inkubasi merupakan tahap dimana
superego perlu dilatih atau diperkuat.
5. Fase Genital (12 Tahun- ke atas)
Faktor lain yang juga tidak kalah penting adalah faktor didikan dari orang
tua, karna anak-anak akan mencontoh apa yang dilakukan orang tua nya,
mengingat bahwa guru pertama anak adalah orang tua, dengan ini orang tua harus
ekstra hati-hati dan ekstra sabar dalam mendidik anak, karena jika tindakan orang
tua tersebut menyimpang maka anak tersebut pun akan mengikuti jejak orang tua
nya. Konsep Psikoseksual Sigmund Freud membahas masalah psikologis seksual
sebenarnya membahas masalah tumbuh dan berkembangnya kepribadian itu
seperti tumbuh dan semangat berkembangnya tubuh dalam faktor seksualitas
memainkan kunci peran.
Jadi teori Freud tidak jauh dari kata itu, Freud tidak percaya pada energi
psikologi seksual atau hasrat seksual digambarkan sebagai kekuatan pendorong di
balik perilaku. Menurut Freud, kepribadian terutama terbentuk dalam lima tahun
pertama dan sangat penting untuk pengembangan lebih lanjut kehidupan masa
depan. Jika tahap psikologi seksual berhasil diselesaikan, maka hasilnya adalah
kepribadian yang sehat.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://ruangguruku.com/tahap-perkembangan-psikososial-menurut
sigmund-freud/
2. https://www.kompasiana.com/mufidahfisha/55282a476ea83448558b45ae/t
eori-psikoseksual-menurut-sigmund-freud#
3. https://media.neliti.com/media/publications/181346-ID-pengaruh-fase-
oral-terhadap-perkembangan.pdf