DISUSUN OLEH :
NAMA : ELLY PUSPITASARI
NIM : 199427
2021
i
Contents
BAB I ................................................................................................................................................. 3
BAB II................................................................................................................................................ 6
TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................................................... 6
2.1. RUMAH SAKIT ........................................................................................................................ 6
2.1.1. PENGERTIAN RUMAH SAKIT ............................................................................................... 7
2.2. TUJUAN ISTALASI RUMAH SAKIT ............................................................................................ 8
2.3. TUGAS POKOK FUNGSI UMUM FARMASI ............................................................................... 8
BAB 3 ................................................................................................................................................ 9
3.1. PELAYANAN KEFARMASIAN ................................................................................................... 9
3.2. STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN ................................................................................. 10
3.3. PELAYANAN FARMASI KLINIK ............................................................................................... 10
3.4. KUALITAS PELAYANAN ......................................................................................................... 11
3.5. PELAYANAN RESEP ............................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 13
i
BAB I
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu kesejahteraan yang harus
diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Pelayanan kesehatan merupakan hak
setiap orang yang dijamin dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang harus diwujudkan dengan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
Kesehatan dinilai sebagai hal yang penting bagi umat manusia. Hal ini dikarenakan
kesehatan merupakan salah satu factor yang menunjang kualitas hidup manusia. Agar tercipta
masyarakat yang produktif, peningkatan kualitas hidup manusia pun harus dilakukan. Salah
satu cara untuk meningkatkan kualitas hidup manusia adalah dengan meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan. Hal ini menuntut penyedia jasa layanan kesehatan seperti rumah sakit
menyebutkan Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab
kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang
Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian antara lain
penyaluran, dan pelayanan sediaan farmasi harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu.Tenaga kesehatan yang kompeten dalam
pekerjaan kefarmasian adalah apoteker dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian (TTK).
i
Permenkes Nomor 74 Tahun 2016menyatakan pelayanan kefarmasian meliputi dua kegiatan,
yaitu pengelolaan sediaan farmasi dan pelayanan farmasi klinik yang harus didukung
olehsumber daya manusia, sarana dan peralatan dalam rangka meningkatkan outcometerapi
dan meminimalkan risiko terjadi efek samping obat untuk keselamatan pasien.
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat (Permenkes, 2016). Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan yang bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan
yang optimal bagi masyarakat dan tempat yang digunakan untuk menyelenggrakannya disebut
sarana kesehatan. Sarana kesehatan berfungsi melakukan upaya kesehatan dasar, kesehatan
rujukan dan atau upaya kesehatan penunjang. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan
kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang
merupakan proses yang melibatkan pengelolaan sediaan farmasi dan pelayanan farmasi klinis
yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah obat dan
i
Pelayanan kefarmasian dalam hal memberikan perlindungan terhadap pasien memiliki fungsi
yaitu:
yang ingin dicapai mencakup mengidentifikasikan hasil pengobatan dan tujuan akhir
pengobatan, agar pengobatan dapat diterima untuk terapi, agar diterapkan penggunaan
secara rasional, memantau efek samping obat dan menentukan metode penggunaan obat.
Untuk mendapatkan rekam medis untuk digunakan pemilihan obat yang tepat.
Sebagai sarana memantau penggunaan obat apakah efektif, tidak efektif, reaksi yang
pengobatan. Sebagai sarana bimbingan dan konseling dalam rangka pendidikan kepada
pasien
i
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. RUMAH SAKIT
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
kesehatan yang bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi
kesehatan. Sarana kesehatan berfungsi melakukan upaya kesehatan dasar, kesehatan rujukan
dan atau upaya kesehatan penunjang. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan
2012)
i
2.1.1. PENGERTIAN RUMAH SAKIT
Rumah Sakit adalah suatu bagian/unit/divisi atau fasilitas dirumah sakit, tempat
rumah sakit itu sendiri.Instalasi farmasi rumah sakit merupakan tempat atau fasilitas
kefarmasian yang dikepalai oleh seorang apoteker dan dibantu oleh beberapa orang apoteker
2004).
Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) sebagai suatu departemen atau unit atau
bagian di suatu rumah sakit dibawah pimpinan seorang apoteker dan dibantu oleh beberapa
bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan serta kefarmasian, yang terdiri dari pelayanan
kesehatan/sediaan farmasi, dispending obat berdasarkan resep bagi penderita saat tinggal
dan rawat jalan, pengendalian mutu pengendalian distribusi dan penggunaan seluruh
mencakup pelayanan langsung pada penderita dan pelayanan klinik yang merupakan
semua perbekalan kesehatan yang beredar dan digunakan dalam rumah sakit baik untuk
penderita rawat inap, rawat jalan, maupu untuk semua unit termasuk poliklinik rumah sakit
(Siregar, 2004).
i
2.2. TUJUAN ISTALASI RUMAH SAKIT
Rumah Sakit Sesuai dengan SK Menkes Nomor 1197/Menkes/SK/X/2004 tentang
Standar Pelayanan Rumah Sakit bahwa pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian rumah
sakit yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan farmasi rumah sakit yang utuh
dan berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu,termasuk
pelayanan farmasi klinik yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.Farmasi rumah
sakit bertanggung jawab terhadap semua barang farmasi yang beredar dirumah sakit tersebut
(KemenkesRI, 2004)
Tujuan pelayanan farmasi rumah sakit adalah pelayanan yang paripurna sehingga dapat
memberikan obat tepat pasien, tepat dosis, tepat cara pemakaian, tepat. kombinasi, tepat
waktu dan tepat harga. Selain itu pasien diharapkan mendapat pelayanan yang dianggap
perlu oleh farmasi sehingga pasien mendapat pengobatan efektif, efesien, aman, rasional,
dan terjangkau (Maimun, 2008)
pengobatan sendiri, dikenal dengan swamedikasi. Obat untuk semua medikasi meliputi
obat-obat yang dapat digunakan tanpa resep yang meliputi obat wajib di apotek (OWA),
memberi informasi tentang obat atau obat yang sudah ditarik. Apoteker hendaknya aktif
apotek. Apotek tidak diizinkan mengganti obat yang tertulis dalam resep dengan obat lain.
Pengelolaan ObatKompetensi penting yang harus dimiliki apoteker dalam bidang obat
meliputi kemampuan merancang, membuat, melakukan pengelolaan obat yang efektif dan
efisien
i
BAB 3
3.1. PELAYANAN KEFARMASIAN
Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab
kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang
kefarmasian merupakan proses yang melibatkan pengelolaan sediaan farmasi dan pelayanan
fungsi yaitu:
yang ingin dicapai mencakup mengidentifikasikan hasil pengobatan dan tujuan akhir
untuk terapi, agar diterapkan penggunaan secara rasional, memantau efek samping obat
Sebagai sarana memantau penggunaan obat apakah efektif, tidak efektif, reaksi yang
Sebagai sarana bimbingan dan konseling dalam rangka pendidikan kepada pasien.
i
3.2. STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN
Standar pelayanan kefarmasian adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman
Melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obatyang tidak rasional dalam
Apoteker kepada pasien dalam rangka meningkatkan outcome terapi dan meminimalkan
risiko terjadinya efek samping karena obat, untuk tujuan keselamatan pasien (patient safety)
sehingga kualitas hidup pasien (quality oflife) terjamin. Dimanapelayanan farmasi klinik
meliputi:
Melaksanakan visite.
i
Evaluasi Penggunaan Obat (EPO).
persepsi pasien. Kualitas pelayanan yang baik adalah kualitas pelayanan yang mampu
menyesuaikan harapan dan persepsi pasien terhadap kualitas pelayanan yang diterima.
Rumah sakit khususnya rumah sakit milik pemerintah harus dapat menjadi sarana kesehatan
bagi masyarakat luas, itu sebabnya pelayanan pemberian informasi obat harus berkualitas
agar dapatmemuaskan masyarakat sebagai konsumen. Bagi pasien mereka akan merasa puas
jika kinerja layanan kesehatanyang diterima baik, dan sebaliknya ketidakpuasan akan terjadi
jika kinerja layanan kesehatan yang diterima tidak sesuai Dimensi kualitas pelayanan
kesehatan merupakan suatu kerangka pikir yang dapat dijadikan pedoman untuk
menganalisis kualitas layanan kesehatan yang akandiamati kemudian dapat dicari solusi
Kehandalan (reliability)
Kemampuan rumah sakit memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara
akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti
ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pasien tanpa kesalahan, sikap yang
i
Daya Tanggap (responsiveness)
Suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada
ada alasan yang jelas menyebabkan persepsi negatif dalam kualitas pelayanan.
Jaminan (assurance)
rasa percaya para pasien. Hal ini meliputi beberapa komponen antara lain komunikasi
(communication),kredibilitas(credibility),keamanan(security),kompetensi(competence)
Empati (empathy)
Memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada
para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan pasien. Dimana suatu perusahaan
maupun rumah sakit diharapkan memiliki pengetahuan dan pengertian tentang pelanggan
dan kemampuan sarana dan prasarana fisik rumah sakit yang dapat diandalkan keadaan
lingkungan sekitarnya merupakan bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi
jasa. Hal ini meliputi fasilitas fisik. Contoh gedung, gudang, perlengkapan dan tehnologi
kebutuhan pasien dengan sistem resep perorangan.Pelayanan resep merupakan bagian dari
pelayanan kefarmasian oleh karena itu untuk mencapai mutu pelayanan kefarmasian yang
i
DAFTAR PUSTAKA
Anief, Moh. 2007. Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktik. Gadjah Mada
University
Press. The Mc Graw-Hill Companies, Inc, PP.76 – 77