Pengembangan Model Sistem Dinamik Pemenuhan Logistik Beras Untuk Menjaga Stabilitas Harga Beras (Studi Kasus: Provinsi Jawa Timur)
Pengembangan Model Sistem Dinamik Pemenuhan Logistik Beras Untuk Menjaga Stabilitas Harga Beras (Studi Kasus: Provinsi Jawa Timur)
Abstract
Rice is still remains a staple food consumption Indonesian society in general, and particularly
East Java. Easily cooked, affordable price and available in almost around the country, making it difficult
to choose the other basic foodstuffs are comparable to rice. Moreover, the nutritional content of rice is
relatively better, when compared with other staples such as cassava, maize and tubers. So it is
understandable if the government puts these commodities as a strategic food commodities and even
politically. Price stability can be maintained if there is a balance between demand and supply of rice.
Logistics Agency (Bulog) Regional Division (DIVRE) East Java is one of the government agencies given
the task of keeping the principal national food availability in general and East Java in particular. So here
Bulog has a very important role in keeping prices stable by absorbing rice yield and rice from farmers at
a price that is not detrimental to the farmers. Researchers focus to examine the relationship between
variables that exist in the logistics fulfillment of rice in East Java is the food needs (demand), total rice
availability (supply) and the price of rice. The outcome of this research is the creation of a dynamic
system model of logistics fulfillment of rice to keep prices stable through several scenarios for demand
and supply planning in support of continuity of supply and price stability.
Abstrak
Beras sampai saat ini masih tetap menjadi konsumsi makanan pokok masyarakat Indonesia
umumnya, dan Jawa Timur khususnya. Mudah dimasak, harga yang terjangkau dan tersedia di hampir
pelosok negeri, menjadikan masyarakat sulit untuk memilih bahan makanan pokok lain yang sebanding
dengan beras. Apalagi kandungan gizi beras relatif lebih baik, bila dibandingkan dengan bahan pokok
lain seperti ketela pohon, jagung dan umbi-umbian. Sehingga wajar bila pemerintah menempatkan
komoditas ini sebagai komoditas pangan strategis dan bahkan politis. Stabilitas harga beras bisa selalu
terjaga jika terjadi keseimbangan antara demand dan supply beras. Badan Urusan Logistik (BULOG)
Divisi Regional (DIVRE) Jawa Timur merupakan salah satu instansi pemerintah yang diberikan tugas
pokok menjaga ketersediaan pangan nasional umumnya dan Jawa Timur pada khususnya. Maka BULOG
disini memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas harga beras dengan menyerap hasil
padi maupun beras dari petani dengan harga yang tidak merugikan pihak petani.Peneliti fokus untuk
meneliti hubungan antar variabel yang ada dalam pemenuhan logistik beras di Jawa Timur yaitu
mengenai kebutuhan pangan (demand), total ketersediaan beras (supply) dan harga beras. Hasil dari
penelitian ini adalah terciptanya suatu model sistem dinamik pemenuhan logistik beras untuk menjaga
stabilitas harga beras melalui beberapa skenario untuk perencanaan supply dan demand dalam
mendukung kontinuitas supply dan stabilitas harga beras..
9
Suprianto, dkk., Pengembangan Model Sistem Dinamik Pemenuhan Logistik Beras untuk..
Pada penelitian ini diusulkan untuk melakukan meningkatkan pemenuhan logistik pangan serta
penelitian pengembangan model sistem dina- menjaga stabilitas harga beras.
mik pemenuhan logistik beras yang bertujuan
untuk menjaga stabilitas harga beras (studi Ianchovichina (2001), meneliti tentang
kasus: di Provinsi Jawa Timur). Peneliti fokus penggunaan sumber daya dan kemajuan tekno-
untuk meneliti hubungan antar variabel yang logi di bidang pertanian mengenai analisis
ada dalam pemenuhan logistik beras di Jawa Ti- kesetimbangan dinamis umum. Menurut
mur yaitu mengenai kebutuhan pangan (de- penelitiannya, beberapa faktor yang mempe-
mand), total ketersediaan beras (supply) dan ngaruhi kesetimbangan dinamis umum melipu-
harga beras dengan menggunakan kerangka ker- ti Efek pada ekonomi, pertumbuhan penduduk
ja sistem dinamik. dan sumber daya lingkungan terhadap kebutu-
han pangan beras. Gohara (2001), Meneliti
Kerangka kerja Sistem dinamik dapat diguna- sebuah model sistem dinamik untuk estimasi
kan untuk menganalisis model dan menghasil- kapasitas produksi pangan dunia di masa
kan skenario untuk meningkatkan kinerja sistem mendatang. Menurut penelitiannya, beberapa
karena kemampuan mewakili arus fisik dan faktor yang mempengaruhi kapasitas produksi
informasi, berdasarkan kontrol informasi umpan pangan dunia adalah Analisis penawaran dan
balik yang terus menerus diubah menjadi kepu- permintaan makanan di seluruh dunia. Falcon
tusan dan tindakan (Suryani, 2009). (2004), meneliti menggunakan model iklim
untuk meningkatkan Ketahanan Pangan
2. METODOLOGI Indonesia. Menurut penelitiannya, beberapa
faktor yang mempengaruhi Ketahanan Pangan
Ada teori menyatakan bahwa sistem dinamik
Indonesia yaitu Hubungan antara perubahan
merupakan penggambaran dari perilaku sistem
iklim, pasokan dan ketersediaan pangan beras.
yang mana memiliki hubungan interpedensi dan
Kumar (2011), menggunakan simulasi sistem
berubah terhadap waktu (Sterman, 2000).
dinamik untuk mendukung keputusan stategis
Menurut Sterman (2000), bahwa sistem dina-
dalam mengembangakan konfigurasi supply
mik merupakan cara yang paling populer dalam
beras. Pendekatan sistem dinamik digunakan
proses pemodelan karena dapat menggambarkan
untuk mempelajari kebiasaan dan hubungan
kondisi lingkungan yang akan dimodelkan
dalam supply untuk produk yang mudah rusak.
semirip mungkin dengan kondisi seperti yang
Dapat disimpulkan bahwa model ini digunakan
ada dalam lingkungan nyata. Dapat dikatakan
untuk mengetahui hubungan antar pelaku supply
bahwa sistem dinamik merupakan umpan balik
beras dan untuk menganalisis efek dari
atau feedback structure yang saling berkaitan
perubahan nilai dari variabel model. Nurul
dan menuju ke arah keseimbangan.
(2012), meneliti dampak subsidi Pupuk
Dalam buku Sterman (2000) mencoba memberi- terhadap ketersediaan beras di Malaysia meng-
kan gambaran secara umum proses yang terjadi gunakan pendekatan sistem dinamik. Hasil
dalam pemodelan sistem dinamik seperti penelitian ini dapat menyimpulkan bahwa
nampak pada gambar 1. Chou (2009), memapar- implikasi kebijakan secara keseluruhan
kan dalam jurnalnya bahwa siklus yang ada menunjukkan produksi beras di Malaysia tidak
dalam gambar 1 merupakan bagian dari siklus bisa ditingkatkan tanpa subsidi pupuk dan
yang lebih besar dari pembelajaran dan tindakan petani tidak bersedia untuk membeli pupuk
yang ada pemodelan sistem dinamik yang akan sendiri. Hasilnya akan meningkatkan produkti-
vitas pertanian di Malaysia.
terus berlangsung di organisasi. Sistem dinamik
memiliki kemam-puan untuk menggambarkan
kemampuan manusia yang bersifat unik 3. HASIL dan PEMBAHASAN
sehingga dapat menggambarkan model sesuai
Pada buku Sterman (2000), pengembangan
dengan dunia nyata. Dalam penerapannya
model sistem dinamik dalam tahap ini perlu
sistem dinamik dapat menerima kompleksitas,
dilakukan proses Endogenous Explanation yaitu
nonlinieritas, dan struktur umpan balik yang
secara kata "endogen" berarti "timbul dari
melekat dalam sistem sosial dan fisik.
dalam." Sebuah teori endogen menghasil-kan
(Forrester., 1994). Penelitian tentang pengaruh
sistem dinamik melalui interaksi dari variabel
pemodelan sistem dinamis secara umum telah
yang ada dalam causal loop diagram (CLD)
dilakukan oleh beberapa peneliti. Dengan
dalam pemenuhan logistik beras di Jawa Timur.
menggunakan kerangka kerja Sistem Dinamik
Hubungan sebab akibat pemenuhan logistik
(SD) untuk pemenuhan logistik pangan untuk
beras untuk menjaga stabilitas harga beras di
menjaga stabilitas harga beras di Jawa Timur
jawa Timur pada gambar 1 dapat dijelaskan
untuk menggambarkan perilaku stabilitas harga
bahwa faktor yang mempengaruhi kebutuhan
yang ada dan untuk menghasilkan skenario
pangan adalah populasi penduduk dan
beberapa kebijakan di masa depan untuk
10
Jurnal Sistem Informasi, Volume 5, Nomor 1, Maret 2014, hlm. 9-14
+ +
Laju kelahiran Populasi penduduk Laju kematian
+ - Operasi pasar
-
+
Kebutuhan beras +Harga jual beras
per kapita Kebutuhan
+
pangan(demand)
-
- +
Rasio pemenuhan Total ketersediaan
+ + Produksi beras + beras(Supply)
+ +
+ +
Ekstensifikasi
+ +
Banjir dan tanah lahan +
Produksi beras Produksi beras ke
+ longsor
Gagal panen Intensifikasi lahan masuk bulog pasar
+
Hama Total produksi
- + padi
- + +
Iklim curah hujan +Produktivitas lahan
per hektar +
Efek pupuk yg + Luas panen padi
+
digunakan +
Persemaian padi
+ -
+ lahan tanam
+ Pembukaan lahan Luas Alih fungsi lahan
+ - padi +
Revitalisasi lahan Teknologi
pengolahan tanah
+ ++
+ + Pengendalian hama
+ + +
Pupuk Insektisida Penanganan panen dan
pasca panen yg tepat
Bibit berkualitas
Pengaturan irigasi
Perbaikan saluran
Pembajakan
dan galengan sawah
Gambar 1 Causal Loop Diagram pemenuhan logistik beras
11
Suprianto, dkk., Pengembangan Model Sistem Dinamik Pemenuhan Logistik Beras untuk..
3.4 Pengembangan skenario kebijakan beras menurut Dinas Pertanian Provinsi Jawa
Timur. Variabel yang nilainya bertambah ada-
Base Model pemenuhan logistik beras yang
lah permintaan beras dan supply beras dipasar
peneliti buat valid, langkah selanjutnya mem-
umum. Hasilnya dapat dilihat pada gambar 4.
buat rancangan skenario untuk pemenuhan
logistik beras. Dalam merancang skenario, de-
Skenario Most-likely
ngan cara mengubah nilai parameter yang pa-
Skenario Most-likely ini produktivitas lahan
ling berpengaruh sangat kuat terhadap base
sawah diprediksikan 5,132 ton/hektar berdasar-
model. Untuk mengetahui kinerja sistem dari
kan data beras menurut Dinas Pertanian Pro-
pemenuhan logistik beras, yang dapat repre-
vinsi Jawa Timur. Variabel yang nilainya ber-
sentasikan kemungkinan hasil yang terjadi
tambah adalah permintaan beras dan supply
dimasa mendatang 10 tahun mendatang baik
beras dipasar umum. Hasilnya dapat dilihat pa-
secara optimis (nilai produktivitas tertinggi
da gambar 5
yang pernah dicapai) maupun pesimis (nilai
produktivitas terendah yang pernah dicapai)
b) Skenario Struktur
dan nilai rata-rata produktivitas (most-likely)
yang sering terjadi dan struktur berguna untuk Skenario Struktur Intensifikasi (Bibit Unggul)
pemenuhan logistik beras dengan menambah Skenario intensifikasi adalah berupa pembe-
variabel intensifikasi dengan penggunaan bibit rian bantuan bibit unggul. Menurut perkiraan
unggul dan memperluas areal tanam melalui Berita Resmi Statistik Provinsi Papua Barat
ekstensifikasi pola tanam. bantuan bibit unggul pada tahun 2013 akan
meningkatkan produktivitas sebesar 3,51%,
a) Skenario Parameter sehingga peneliti memilih menggunakan asumi
Skenario Optimistis produktivitas meningkat 3,51% setiap tahun-
Base model, rata-rata produktivitas beras dari nya dari tahun 2013-2020. Untuk melakukan
tahun 2000 sampai dengan 2011 saat ini adalah scenario struktur ini dengan menambahkan
5,132 ton/hektar berdasarkan data beras menu- varietas unggul pada base-model dan hasilnya
rut Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur. Un- dapat dilihat pada gambar 6.
tuk skenario optimistis ini produktivitas lahan
sawah diprediksikan sebesar 8 ton/hektar me- Skenario Struktur Ekstensifikasi Lahan
nurut Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur. Skenario struktur ekstensifikasi lahan adalah
Variabel yang nilainya bertambah adalah per- berupa pembukaan lahan rawa yang belum
mintaan beras dan supply beras dipasar umum. ditanami. Maksimal pembukaan adalah 75%
Hasilnya dapat dilihat pada gambar 3. sehingga masih ada sisa lahan rawa untuk
kebutuhan lain. Hasilnya dapat dilihat pada
Skenario Pesimistis gambar 7.
Skenario pesimis ini produktivitas lahan sawah
diprediksikan 4,2 ton/hektar berdasarkan data
Laju kelahiran Laju kematian
Penduduk
Kelahiran jawa timur
Kematian
Rasio Supply
Permintaan beras
pemenuhan
beras dipasar
beras
(demand) umum
umum
Rata2 konsumsi beras Produksi
perkapita pertahun(kg) beras
masuk
bulog
Total
Rata2 konsumsi beras ketersediaan
Produksi
perkapita pertahun(ton) beras
beras Produksi
(supply) beras
disimpan
petani
sendiri
IP jatim Produksi
padi
Rata2 Produktivitas sawah
Rata2 alih fungsi
Rata2 penambahan lahan sawah
sawah baru
Luas lahan
Penambahan sawah jatim Pengurangan
sawah jatim sawah jatim
12
Jurnal Sistem Informasi, Volume 5, Nomor 1, Maret 2014, hlm. 9-14
10 M
7.5 M
5M
2.5 M
0
2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020
Time (Year)
10 M
7.5 M
5M
2.5 M
0
2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020
Time (Year)
10 M
7.5 M
5M
2.5 M
0
2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020
Time (Year)
10 M
7.5 M
5M
2.5 M
0
2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020
Time (Year)
13
Suprianto, dkk., Pengembangan Model Sistem Dinamik Pemenuhan Logistik Beras untuk..
10 M
7.5 M
5M
2.5 M
0
2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020
Time (Year)
14