9, November 2020
p-ISSN : 2721-3854 e-ISSN : 2721-2769 Sosial Sains
632
Strategi Pemerintah Indonesia Dalam Membentuk Opini Publik Terkait Pemberlakuan PSBB
dekat orang lain tanpa pelindung. Dengan pemberitaan media yang juga menyoroti
kata lain, transmisi Virus Corona atau Covid- perbedaan analisa dan strategi antara
19 terjadi antara orang yang telah terinfeksi pemerintah daerah dan pusat dalam
dengan orang lain. Sedangkan cara menerapkan PSBB. Hal ini menjadi topik dan
pencegahan penularan virus Covid-19 yang isu yang ramai diperbincangkan hingga
paling penting adalah sering cuci tangan dan mendorong timbulnya berbagai opini di
menutup mulut serta hidung saat bersin atau masyarakat.
batuk. Langkah pencegahan lain adalah Opini publik sangat penting dalam
membiasakan menjaga jarak dengan anggota negara demokrasi seperti Indonesia karena
masyarakat lain minimal dengan jarak satu tidak ada pemerintah yang dapat mencapai
meter (Widiyani, 2020). kesuksesan bila pemerintah tersebut tidak
Walaupun awalnya diyakini virus memperdulikan opini publik, karena tujuan
Covid-19 tidak ditemukan dan tidak akan pemerintah yang demokratis adalah
masuk ke Indonesia, akhirnya pada awal sepenuhnya untuk kesejahteraan rakyat
Maret 2020, Covid-19 ditemukan pertama (Pethe, 2018). Suatu peraturan atau keputusan
kali di Indonesia. Hingga tanggal 1 Juni 2020, yang dibuat oleh pemerintah yang sejalan
jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 dengan opini publik akan lebih mudah
berjumlah 26.940 orang dengan 1.641 orang diterima dan dilaksanakan dengan baik oleh
meninggal dan 7.637 dinyatakan sembuh rakyat.
(Tugas, 2020). Virus yang telah dinyatakan Mengevaluasi persepsi publik tentang
oleh WHO sebagai pandemi ini tidak hanya tindakan pemerintah adalah suatu hal yang
berdampak buruk pada kesehatan dan sangat penting dilakukan oleh pemerintah,
hilangnya nyawa, juga melumpuhkan sedikit karena persepsi publik dapat dianggap
demi sedikit seluruh aspek kehidupan sebagai input yang bermanfaat dalam
masyarakat dan negara khususnya sendi-sendi pengembangan kebijakan (Canel, M. J., &
perekonomian di semua lapisan masyarakat Sanders, 2012). Oleh karenanya opini publik
tanpa terkecuali. itu diperlukan untuk mengukur berhasil atau
Dalam upaya menekan jumlah orang tidaknya sebuah pemerintahan dan kebijakan
yang terinfeksi, sesuai dengan himbauan yang dibuat (Khusna, 2016).
WHO adalah penerapan social distancing Merujuk kepada latar belakang masalah
yang kemudian berubah menjadi physical yang telah disebutkan di atas serta
distancing hingga ajuran lockdown yang salah mempertimbangkan pentingnya opini publik,
satunya ditujukan kepada Indonesia. Namun, penelitian ini mengambil studi kasus
Presiden Jokowi menampik untuk melakukan pemberlakuan PSBB untuk menganalisa
lockdown dan lebih memilih PSBB strategi apa yang dilakukan oleh pemerintah
(Pembatasan Sosial Berskala Besar), yang dalam membentuk opini publik terkait dengan
kemudian penerapannya diserahkan kembali kebijakan yang diambil?
kepada pemerintah daerah untuk mengajukan Dalam penelitian ini peneliti fokus
kebijakan tersebut. Di sisi lain, pemberitaan kepada pembentukan opini publik bahwa
media juga santer menginformasikan bahwa pemberlakuan PSBB oleh pemerintah pusat
sebelum PSBB ditetapkan, beberapa adalah lebih baik dibanding perberlakuan
pemerintah daerah diketahui telah lockdown. Maka pertanyaan penelitian yang
mengusulkan lockdown kepada pemerintah akan dan perlu dijawab pada akhir penelitian
pusat. Tentu saja kebijakan PSBB melawan adalah:
permintaan lockdown menimbulkan reaksi “Bagaimana strategi pemerintah pusat
pro dan kontra publik. Ditambah lagi berbagai dalam membangun opini publik bahwa
penerapan PSBB lebih baik daripada menjadi opini yang menguntungkan atau
lockdown?” berpihak pada organisasi (Sari, 2017).
Prof. W. Doop menjelaskan bahwa Menurut (Strömbäck, J., & Kiousis,
opini publik adalah pendapat umum yang 2011). opini publik dapat dibentuk dengan
menunjukkan sikap suatu kelompok terhadap cara memaksimalkan publisitas positif dan
suatu permasalahan yang terjadi. Sedangkan meminimalkan publisitas negatif, melakukan
Willian Abig menyatakan bahwa opini publik propaganda dan dengan cara persuasi. Media
adalah ekspresi dari keseluruhan anggota memainkan peran yang sangat penting dalam
kelompok yang memiliki kepentingan atas membentuk dan mengendalikan opini publik
permasalahan yang terjadi. Dari kedua karena media memiliki tiga sifat atau
pendapat tersebut dapat dipahami bahwa karakteristik yaitu ubikuitas, kumulatif dan
opini publik adalah (1) pendapat rata-rata dari konsonan. Sifat ubikuitas mengacu pada fakta
suatu kelompok atas sesuatu hal yang bahwa media yang merupakan sumber
dianggap penting, (2) kombinasi dari berbagai informasi yang sangat luas karena mudah
pikiran, kepercayaan, paham, prasangka, ditemukan dimana saja, sifat kumulatif media
anggapan, dan hasrat, (3) sesuatu hal yang mengacu pada proses media yang selalu
baku dan dapat berubah-rubah. Opini Publik mengulang-ulang apa yang disampaikannya,
merupakan aspek penting yang harus dikelola kemudian sifat konsonan mengacu pada
dalam aktivitas Public Relations agar tercipta kesamaan kepercayaan, sikap dan nilai yang
opini positif yang dapat membangun citra dianut oleh media massa (Neumann, E. N.
atau reputasi yang bagi bagi lembaga atau Theory. In R. West, 2010). Karena pada
organisasi yang berkepentingan (Tosepu, kenyataannya bahwa media memegang kunci
2017). ruang publik dan dapat memiliki pengaruh
Opini Publik adalah suatu pernyataan besar pada pembentukan opini publik, tidak
dari sikap dan opini dapat berubah-ubah ada aktor atau institusi politik yang mampu
dalam hal intensitas dan stabilitasnya. Opini mengambil alih peran media (Littlejohn et al.,
Publik mengacu pada perasaan bersama dari 2017).
suatu populasi atas suatu masalah tertentu Salah satu cara pemerintah mencapai
(Morissan, 2018). tujuan untuk membangun opini publik adalah
Menurut (Elvirano, 2012). ada tiga cara dengan kemampuannya menggunakan
dalam membangun opini publik yaitu dengan kemampuan media untuk membangun agenda
tekanan (pressure), membeli (buying) dan publik. Ada dua cara bagi setiap pemerintah
bujukan (persuasive). Opini publik yang untuk mempengaruhi opini publik, yang satu
terbentuk karena adanya tekanan (pressure) adalah pengaruh langsung dan yang lainnya
banyak dipengaruhi oleh pengaruh, wibawa, adalah pengaruh tidak langsung. Pengaruh
karisma pribadi, maupun berdasarkan jabatan langsung dilakukan pemerintah dengan cara
atau kekuatan tertentu. Memperoleh opini melalui pidato dan konferensi pers yang
publik dengan membeli (buying) maksudnya dilakukan pada media. Pengaruh tidak
adalah mendapatkan suara konsumen atas langsung dapat dilakukan dengan iklan sosial
kepuasan pembelian atau dalam dunia politik atau iklan layanan masyarakat serta acara
disebut money politic untuk mendapatkan bincang-bincang/talkshow yang dilakukan
suara dukungan. Yang terakhir adalah opini pada media dengan membahas topik-topik
publik yang dihasilkan melalui bujukan yang dinginkan dibentuk sebagai opini publik
(persuasive) dengan tujuan mengubah opini oleh pemerintan (Essays,2016) Pembingkaian
yang bertentangan atau kontra beralih isu dalam berita media massa dapat
membentuk opini publik namun perlu
melakukan lockdown sebagaimana yang alasan umum yang berulang dinyatakan dalam
disarankan banyak pihak sebelumnya siaran pers pemerintah pusat. Alasan
termasuk beberapa kepala daerah dan WHO. terperinci tentang keputusan memberlakukan
Dalam beberapa kesempatan, Presiden Jokowi kebijakan PSBB tidak terlihat menjadi pesan
dan beberapa pejabat pemerintah pusat hanya komunikasi yang diagendakan secara dominan
menjawab bahwa penetapan PSBB adalah oleh pemerintah pusat dalam hal ini
pilihan yang rasional dan dipilih berdasarkan direpresentasikan oleh Presiden Jokowi untuk
dengan kondisi negara, baik geografis, mempengaruhi atribut atau persepsi
demografi, karakter budaya, kedisiplinan dan masyarakat dalam membangun opini publik.
kemampuan fiskal negara Indonesia. Dalam hal ini, peneliti tidak menemukan
Juru bicara pemerintah untuk adanya kampanye komunikasi atau penjelasan
percepatan penanganan Covid-19 Achmad yang dilakukan secara gencar serta konsisten
Yurianto dalam konferensi pers-nya pada yang disampaikan melalui media mainstream
tanggal 8 April 2020 menyampaikan bahwa maupun media online lainnya termasuk media
alasan pemberlakuan PSBB oleh pemerintah sosial dalam upaya menggiring dan
pusat karena jaga jarak fisik (physical membentuk opini publik bahwa pemberlakuan
distancing) yang selama ini dilakukan tidak PSBB lebih baik dibanding lockdown.
efektif di tengah masyarakat dan hal inilah Akan tetapi peneliti menemukan bahwa
yang menyebabkan kasus positif Covid-19 di pemerintah pusat bersama seluruh instansi dan
Indonesia terus meningkat. pihak yang bertugas untuk memerangi Covid-
Pada program talkshow televisi Mata 19 lebih fokus dan sangat gencar serta
Najwa yang ditayangkan pada tanggal 22 konsisten dalam mengkampanyekan tata cara
April 2020. Najwa Shibab sang host atau regulasi bagaimana PSBB dapat
berkesempatan mewawancarai Presiden diterapkan dan dipatuhi pelaksanaanya oleh
Jokowi seputar Covid-19 dengan mengangkat masyarakat dengan tertib agar berhasil
tema “Jokowi Diuji Pandemi”. Presiden menekan laju penyebaran Covid-19. Melalui
Jokowi menjawab pertanyaan Najwa Shihab observasi, peneliti melihat bahwa
terkait keputusan mana yang menjadi prioritas semenjak kebijakan PSBB diumumkan oleh
pemerintah antara ekonomi atau kesehatan pemerintah pusat diikuti berita penerapan
dan Jokowi menjawab, antara ekonomi dan diberbagai wilayah di Indoensia, seluruh
kesehatan tidak dapat dipisahkan. Namun media massa baik koran, radio hingga televisi
akhirnya dalam wawancara yang berdurasi secara terus menerus mengkampanyekan
lebih dari satu jam tersebut, Presiden penerapan PSBB. Demikian juga dengan
menyampaikan alasan utamanya, media sosial seperti Twitter, Facebook,
memberlakukan PSBB ketimbang lockdown Instagram yang setiap hari ramai
atau karantina wilayah karena pertimbangan membicarakan PSBB termasuk didalamnya
ekonomi rakyat dan negara. Pernyataan ini komentar positif maupun negatif, sehingga
kembali disampaikan oleh Presiden Jokowi tagar #PSBB sempat menjadi trending topic di
dalam pernyataan resmi Presiden dalam twitter. BNPB dan Kementerian Kesehatan
konferensi pers melalui kanal youtube yang bertugas menangani komunikasi krisis
Sekretariat Presiden pada tanggal 7 Mei 2020. pandemi Covid-19 juga bertugas untuk
Pernyataan ini juga disampaikan melalui mengelola media sosial setiap harinya dan
akun-akun media sosial Presiden Jokowi. terkait penerapan PSBB, influencer, tokoh
Sepanjang rentang waktu dari tanggal 2 terkemuka, ulama, artis dan tokoh-tokoh
maret 2020 sampai dengan 6 Juni 2020, terkenal lainnya didaulat untuk memberikan
terkait alasan pemberlakuan PSBB hanya penekanan agar kebijakan dijalankan sebagai
Dalam hal ini tentu saja pemerintah Gabore, S. M., & Xiuju, D. (2018). Opinion
pusat memiliki alasan dan pertimbangan yang Formation in Social Media: The
lebih penting mengapa opini publik yang Influence of Online News
Dissemination on Facebook Posts
dibangun adalah dari sisi manfaat penerapan
Communicatio South African. Journal
PSBB bukan untuk membandingkan PSBB for Communication Theory and
dengan lockdown. Berbagai informasi, Research, 44(2), 20–40.
publikasi dan siaran pers yang dilakukan
pemerintah pusat juga untuk mengedepankan Hallahan, K. (2011). Political Public Relation
pentingnya PSBB mengapa perlu dilakukan and Strategic Framing. Political Public
mandiri oleh setiap wilayah, adalah untuk Relation Principles and Applications,
69(4), 177–213.
memastikan bahwa pemerintah dan jajaran
terkait paham bahwa kepentingan tiap-tiap Hatta, R. T. (2020). Alasan WHO Tetapkan
wilayah berbeda-beda sesuai kondisi yang Virus Corona COVID-19 Sebagai
dihadapinya. Kondisi ini sesuai dengan teori Pandemi. In Proceedings of the National
agenda indexing bahwa pada hal-hal yang Academy of Sciences (Vol. 117, Issue
kritis dan dapat membahayakan kepentingan 28). National Acad Sciences.
negara, pemerintah harus melakukan
Hernawan, W., & M. (2014). Strategi Public
pemilahan terhadap berita-berita yang perlu Relations dalam Membentuk Opini
diberikan kepada publik (Lieber, P. S., & J., Publik Tentang Pencitraan di PT. Bukit
2011). Asam (Persore) Tbk. Unit Pelabuhan
Tarahan-Bandar Lampung. Jurnal Kom
BIBLIOGRAFI Dan Realitas Sosial, 4, 174–189.
Canel, M. J., & Sanders, K. (2012).
Government communication: An Khusna, I. (2016). Opini Publik Cerminan
emerging field in political dari Pemerintah dan Kebijakannya.
communication research. The Sage Promedia, 2(1), 120–137.
Handbook of Political Communication,
2, 85–96. Kim, S., & Krishna, A. (2018). Unpacking
Public Sentiment Toward the
Darmajati, D. (2020). Survei KedaiKOPI: Government: How Citizens’ Perceptions
Publik Jabodetabek Nilai PSBB Efektif of Government Communication
Lawan Corona. Springer. Strategies Impact Public Engagement,
Cynicism, and Communication
Dur, A. (2018). How interest groups influence Behaviors in South Korea. International
public opinion: Arguments matter more Journal of Strategic Communication,
than the sources. European Journal of 2(12), 215–236.
Political Research, 1(2), 1–22.
Lieber, P. S., & J., G. G. (2011). Political
Elvirano. (2012). Komunikasi Pembangunan Public Relations, News Management
Perubahan Sosial. Jakarta: PT Raja and Agenda Indexing. Political Public
Grafindo Persada. Relations Principles and Applications,
306(14), 55–74.
Essays, U. (2016). Governments Influence On
Public Opinion Media Essay. Springer. Littlejohn, S. W., Foss, K. A., & Oetzel, J. G.
https://www.ukessays.com/: (2017). The Theory of Human
https://www.ukessays.com/essays/media Communication. Illinois. Waveland
/governments-influence-on-public- Press, Inc.
opinion-media-essay.php
Morissan. (2018). Teori Komunikasi Individu
hingga Massa, Cetakan ke 4. Jakarta: In
Nugroho, R. S. (2020). Ini Alasan WHO Susanto, E. H. (2017). Media Sosial Sebagai
Memberi Nama Resmi Covid-19 untuk Pendukung Jaringan Komunikasi
Virus Corona. Www.Kompas.Com: Politik. Jurnal ASPIKOM, 3(3), 379–
Https://Www.Kompas.Com/Tren/Read/2 398.
020/02/12/063200865/Ini-Alasan-Who-
Memberi-Nama-Resmi-Covid-19-Untuk- Tosepu, Y. A. (2017). Pendapat Umum dan
Virus-Corona, February, 12. Jejak Pendapat, Teori Konsep dan
Applikasi . Makassar. In ebook.
Oriola, M. O., & Ogbemi, O. B. (2016). News
Analysis as a Media Content for Public Tugas, T. K. (2020). Kasus Positif COVID-19
Opinion Formation and Moulding. Naik 467 Orang, Sebanyak 15 Provinsi
Benin Mediacom Journal, 10, 77–90. Tak Laporkan Penambahan Kasus.
Pethe, R. (2018). Why should public opinion Weeks, B. E., Abreu, A. A., & de Zuniga, H.
matter in a country? International G. (2017). Online influence? Social
Journal of Advance Research and media use, opinion leadership, and
Development. International Journal of political persuasion. International
Advance Research and Development, Journal of Public Opinion Research,
3(7), 66–69. 29(2), 214–239.
Sari, A. (2017). Dasar Dasar Public Relations Widiyani, R. (2020). Cara Penyebaran Virus
Teori dan Praktik. Yogyakarta. Corona COVID-19 Menurut WHO.
Deepublish. Retrieved from Detik News.
Strömbäck, J., & Kiousis, S. (2011). Political
public relations: Principles and
applications. Taylor & Francis.