Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Syntax Transformation Vol. 1 No.

9, November 2020
p-ISSN : 2721-3854 e-ISSN : 2721-2769 Sosial Sains

STRATEGI PEMERINTAH INDONESIA DALAM MEMBENTUK OPINI PUBLIK


TERKAIT PEMBERLAKUAN PSBB

Mollita Rusi, Elis Ujiantuti dan Lesmana Nahar


Universitas Paramadina Jakarta, Indonesia
Email: mollitarusi24@gmail.com, elisjia13@gmail.com dan lesmana1209@gmail.com

INFO ARTIKEL ABSTRAK


Diterima 2 Agustus 2020 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan mengetahui
Diterima dalam bentuk revisi strategi pemerintah pusat dalam pembentukan opini publik
15 Agustus 2020 bahwa keputusan pemberlakukan PSBB adalah lebih baik
Diterima dalam bentuk revisi dibanding lockdown. Penelitian dilakukan dengan metode
20 Agustus 2020 kualitatif melalui pendekatan studi kasus dengan melakukan
Kata kunci: penelusuran dan analisa berita pada media konvensional
Covid-19; Opini Publik; seperti televisi, dan media cetak, serta media online dan media
PSBB; Indonesia; Lockdown. sosial untuk mendapatkan data. Dari hasil penelitian
ditemukan bahwa pemerintah pusat nampaknya tidak terlalu
fokus pada pembentukan opini publik bahwa kebijakan PSBB
lebih baik dibandingkan dengan lockdown. Pemerintah
memilih fokus membentuk opini publik bahwa ketaatan
masyarakat dalam pelaksanaan PSBB adalah hal yang utama
dalam upaya untuk memutus atau menghentikan penularan
Covid-19.

Pendahuluan penyebab para pasien jatuh sakit adalah Virus


Awal tahun 2020 ini, dunia Corona jenis baru. Jumlah yang terinfeksi
digemparkan dengan munculnya wabah baru meningkat drastis dan menyebar dengan cepat
yang penularannya sangat cepat dan juga ke seluruh dunia (Nugroho, 2020). Organisasi
sangat mematikan. Wabah ini dilaporkan Kesehatan Dunia (WHO) pada tanggal 11
pertama kali ditemukan di wilayah Wuhan Februari 2020 mengumumkan bahwa "Covid-
Tiongkok, dimana banyak pasien berdatangan 19" menjadi nama resmi baru untuk Virus
ke rumah sakit karena mengalami gejala sakit Corona yang pertama kali diidentifikasi di
yang diakibatkan virus yang belum dikenal. Tiongkok pada 31 Desember 2019 (Nugroho,
Li Wenliang adalah seorang dokter di rumah 2020).
sakit Wuhan yang tampil sebagai whist Dengan terus bertambahnya
leblower yang menyebarkan berita melalui penyebaran Covid-19 ke seluruh dunia,
media sosial bahwa para pasien mengalami dimana pada awal bulan Maret 2020 tercatat
gejala berupa radang paru-paru yang sudah lebih dari 118.000 kasus terkonfirmasi
diakibatkan oleh virus misterius. Mendengar di 114 negara dan wilayah, dan 4.291 orang
hal tersebut, pejabat kesehatan Tiongkok diketahui telah meninggal dunia, akhirnya
langsung bergerak untuk menyelidiki wabah pada tanggal 11 Maret 2020, Covid-19
misterius tersebut. Sejumlah pasien pertama diputuskan sebagai pandemi oleh WHO
yang terjangkit virus, diketahui memiliki (Hatta, 2020). Menurut WHO, cara
akses ke pasar ikan Huanan yang juga penyebaran virus Covid-19 adalah melalui
menjual hewan liar. Kemudian pejabat tetesan air liur (droplets) atau muntah
kesehatan Tiongkok mengumumkan bahwa (fomites) yang terjadi ketika kita berkontak

632
Strategi Pemerintah Indonesia Dalam Membentuk Opini Publik Terkait Pemberlakuan PSBB

dekat orang lain tanpa pelindung. Dengan pemberitaan media yang juga menyoroti
kata lain, transmisi Virus Corona atau Covid- perbedaan analisa dan strategi antara
19 terjadi antara orang yang telah terinfeksi pemerintah daerah dan pusat dalam
dengan orang lain. Sedangkan cara menerapkan PSBB. Hal ini menjadi topik dan
pencegahan penularan virus Covid-19 yang isu yang ramai diperbincangkan hingga
paling penting adalah sering cuci tangan dan mendorong timbulnya berbagai opini di
menutup mulut serta hidung saat bersin atau masyarakat.
batuk. Langkah pencegahan lain adalah Opini publik sangat penting dalam
membiasakan menjaga jarak dengan anggota negara demokrasi seperti Indonesia karena
masyarakat lain minimal dengan jarak satu tidak ada pemerintah yang dapat mencapai
meter (Widiyani, 2020). kesuksesan bila pemerintah tersebut tidak
Walaupun awalnya diyakini virus memperdulikan opini publik, karena tujuan
Covid-19 tidak ditemukan dan tidak akan pemerintah yang demokratis adalah
masuk ke Indonesia, akhirnya pada awal sepenuhnya untuk kesejahteraan rakyat
Maret 2020, Covid-19 ditemukan pertama (Pethe, 2018). Suatu peraturan atau keputusan
kali di Indonesia. Hingga tanggal 1 Juni 2020, yang dibuat oleh pemerintah yang sejalan
jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 dengan opini publik akan lebih mudah
berjumlah 26.940 orang dengan 1.641 orang diterima dan dilaksanakan dengan baik oleh
meninggal dan 7.637 dinyatakan sembuh rakyat.
(Tugas, 2020). Virus yang telah dinyatakan Mengevaluasi persepsi publik tentang
oleh WHO sebagai pandemi ini tidak hanya tindakan pemerintah adalah suatu hal yang
berdampak buruk pada kesehatan dan sangat penting dilakukan oleh pemerintah,
hilangnya nyawa, juga melumpuhkan sedikit karena persepsi publik dapat dianggap
demi sedikit seluruh aspek kehidupan sebagai input yang bermanfaat dalam
masyarakat dan negara khususnya sendi-sendi pengembangan kebijakan (Canel, M. J., &
perekonomian di semua lapisan masyarakat Sanders, 2012). Oleh karenanya opini publik
tanpa terkecuali. itu diperlukan untuk mengukur berhasil atau
Dalam upaya menekan jumlah orang tidaknya sebuah pemerintahan dan kebijakan
yang terinfeksi, sesuai dengan himbauan yang dibuat (Khusna, 2016).
WHO adalah penerapan social distancing Merujuk kepada latar belakang masalah
yang kemudian berubah menjadi physical yang telah disebutkan di atas serta
distancing hingga ajuran lockdown yang salah mempertimbangkan pentingnya opini publik,
satunya ditujukan kepada Indonesia. Namun, penelitian ini mengambil studi kasus
Presiden Jokowi menampik untuk melakukan pemberlakuan PSBB untuk menganalisa
lockdown dan lebih memilih PSBB strategi apa yang dilakukan oleh pemerintah
(Pembatasan Sosial Berskala Besar), yang dalam membentuk opini publik terkait dengan
kemudian penerapannya diserahkan kembali kebijakan yang diambil?
kepada pemerintah daerah untuk mengajukan Dalam penelitian ini peneliti fokus
kebijakan tersebut. Di sisi lain, pemberitaan kepada pembentukan opini publik bahwa
media juga santer menginformasikan bahwa pemberlakuan PSBB oleh pemerintah pusat
sebelum PSBB ditetapkan, beberapa adalah lebih baik dibanding perberlakuan
pemerintah daerah diketahui telah lockdown. Maka pertanyaan penelitian yang
mengusulkan lockdown kepada pemerintah akan dan perlu dijawab pada akhir penelitian
pusat. Tentu saja kebijakan PSBB melawan adalah:
permintaan lockdown menimbulkan reaksi “Bagaimana strategi pemerintah pusat
pro dan kontra publik. Ditambah lagi berbagai dalam membangun opini publik bahwa

Syntax Transformation, Vol. 1 No. 9, November 2020 633


Mollita Rusi, Elis Ujiantuti Dan Lesmana Nahar

penerapan PSBB lebih baik daripada menjadi opini yang menguntungkan atau
lockdown?” berpihak pada organisasi (Sari, 2017).
Prof. W. Doop menjelaskan bahwa Menurut (Strömbäck, J., & Kiousis,
opini publik adalah pendapat umum yang 2011). opini publik dapat dibentuk dengan
menunjukkan sikap suatu kelompok terhadap cara memaksimalkan publisitas positif dan
suatu permasalahan yang terjadi. Sedangkan meminimalkan publisitas negatif, melakukan
Willian Abig menyatakan bahwa opini publik propaganda dan dengan cara persuasi. Media
adalah ekspresi dari keseluruhan anggota memainkan peran yang sangat penting dalam
kelompok yang memiliki kepentingan atas membentuk dan mengendalikan opini publik
permasalahan yang terjadi. Dari kedua karena media memiliki tiga sifat atau
pendapat tersebut dapat dipahami bahwa karakteristik yaitu ubikuitas, kumulatif dan
opini publik adalah (1) pendapat rata-rata dari konsonan. Sifat ubikuitas mengacu pada fakta
suatu kelompok atas sesuatu hal yang bahwa media yang merupakan sumber
dianggap penting, (2) kombinasi dari berbagai informasi yang sangat luas karena mudah
pikiran, kepercayaan, paham, prasangka, ditemukan dimana saja, sifat kumulatif media
anggapan, dan hasrat, (3) sesuatu hal yang mengacu pada proses media yang selalu
baku dan dapat berubah-rubah. Opini Publik mengulang-ulang apa yang disampaikannya,
merupakan aspek penting yang harus dikelola kemudian sifat konsonan mengacu pada
dalam aktivitas Public Relations agar tercipta kesamaan kepercayaan, sikap dan nilai yang
opini positif yang dapat membangun citra dianut oleh media massa (Neumann, E. N.
atau reputasi yang bagi bagi lembaga atau Theory. In R. West, 2010). Karena pada
organisasi yang berkepentingan (Tosepu, kenyataannya bahwa media memegang kunci
2017). ruang publik dan dapat memiliki pengaruh
Opini Publik adalah suatu pernyataan besar pada pembentukan opini publik, tidak
dari sikap dan opini dapat berubah-ubah ada aktor atau institusi politik yang mampu
dalam hal intensitas dan stabilitasnya. Opini mengambil alih peran media (Littlejohn et al.,
Publik mengacu pada perasaan bersama dari 2017).
suatu populasi atas suatu masalah tertentu Salah satu cara pemerintah mencapai
(Morissan, 2018). tujuan untuk membangun opini publik adalah
Menurut (Elvirano, 2012). ada tiga cara dengan kemampuannya menggunakan
dalam membangun opini publik yaitu dengan kemampuan media untuk membangun agenda
tekanan (pressure), membeli (buying) dan publik. Ada dua cara bagi setiap pemerintah
bujukan (persuasive). Opini publik yang untuk mempengaruhi opini publik, yang satu
terbentuk karena adanya tekanan (pressure) adalah pengaruh langsung dan yang lainnya
banyak dipengaruhi oleh pengaruh, wibawa, adalah pengaruh tidak langsung. Pengaruh
karisma pribadi, maupun berdasarkan jabatan langsung dilakukan pemerintah dengan cara
atau kekuatan tertentu. Memperoleh opini melalui pidato dan konferensi pers yang
publik dengan membeli (buying) maksudnya dilakukan pada media. Pengaruh tidak
adalah mendapatkan suara konsumen atas langsung dapat dilakukan dengan iklan sosial
kepuasan pembelian atau dalam dunia politik atau iklan layanan masyarakat serta acara
disebut money politic untuk mendapatkan bincang-bincang/talkshow yang dilakukan
suara dukungan. Yang terakhir adalah opini pada media dengan membahas topik-topik
publik yang dihasilkan melalui bujukan yang dinginkan dibentuk sebagai opini publik
(persuasive) dengan tujuan mengubah opini oleh pemerintan (Essays,2016) Pembingkaian
yang bertentangan atau kontra beralih isu dalam berita media massa dapat
membentuk opini publik namun perlu

634 Syntax Transformation, Vol. 1 No. 9, November 2020


Strategi Pemerintah Indonesia Dalam Membentuk Opini Publik Terkait Pemberlakuan PSBB

dipertimbangkan juga bahwa audiens media perlu memperhatikan bagaimana mereka


adalah pemain aktif dalam proses berkomunikasi dengan warga negara dan
pembangunan opini publik. Mereka secara bagaimana mereka mengatasi masalah dan
sadar memilih media yang akan digunakan kebutuhan warga (Kim, S., & Krishna, 2018).
dan konten untuk dibaca berdasarkan Paparan informasi yang lengkap, diskusi, dan
kebutuhan, kebutuhan, minat dan aspirasi musyawarah yang dilakukan sebelum membu
mereka. Mereka juga mengartikan makna at suatu keputusan dapat meningkatkan
untuk isu-isu berbeda berdasarkan variasi kualitas opini publik dan modal sosial yang
dalam karakteristik pribadi (perbedaan sangat besar bagi pemerintah dengan
individu) dan kebutuhan / kepentingan mengurangi ketidakpastian dan ambivalensi
kelompok yang menjadi tempatnya dinamika publik dan dengan meningkatkan partisipasi
kelompok (Oriola, M. O., & Ogbemi, 2016). publik (Hallahan, 2011).
Media sosial mempunyai kekuatan Pada penelitian yang dilakukan di
dalam mempengaruhi pendapat masyarakat. Amerika Serikat menunjukkan bahwa ada
Upaya untuk memperoleh dukungan dari hubungan antara komunikasi presiden dengan
masyarakat luas yang cepat menjadi kekuatan penerimaan masyarakat terhadap suatu
media sosial dalam kecepatan penyampaian kebijakan negara. Tetapi yang lebih penting
pesan (Susanto, 2017). Selain itu penyebaran adalah "go public" telah menjadi strategi
berita online melalui media social memberika komunikasi dengan hubungan masyarakat
n pengaruh kuat melalui pengulangan, nada politik menjadi lebih vital dari sebelumnya.
dan komposisi pada opini publik. Berita (Strömbäck & Kiousis, 2011).
online yang lebih pendek memberikan
pengaruh kuat pada opini media sosial dari Metode Penelitian
pada artikel yang panjang (Gabore, S. M., & Metode metode penelitian yang
Xiuju, 2018). Penggunaan opinion leader di digunakan adalah metode kualitatif yang
media sosial juga dapat digunakan untuk merupakan penelitian naturalistik karena
membujuk dan merubah serta membentuk penelitian ini dilakukan pada kondisi yang
pikiran dan opini publik (Weeks, B. E., alamiah (natural setting) diharapkan dapat
Abreu, A. A., & de Zuniga, 2017). terungkap gambaran mengenai aktualisasi,
Selain melalui media massa, opini realitas sosial dan persepsi sasaran penelitian
publik dapat juga dibangun melalui tanpa tercemar oleh pengukuran formal,
komunikasi kelompok-kelompok yang Dengan penelitian kualitatif peneliti akan
berperan dan mempunyai pengikut langsung masuk ke obyek permasalahan,
dalam masyarakat seperti misalnya partai melakukan penjelajahan dan eksplorasi lebih
politik, kelompok-kelompok keagamaan, mendalam terhadap obyek sehingga jawaban
organisasi swadaya masyarakat, tokoh dan terhadap masalah dapat ditemukan dengan
artis terkenal karena pendapat mereka dapat jelas. Peneliti dapat memahami proses dan
juga mempengaruhi opini publik yang interaksi sosial dan juga dapat menemukan
menjadi pengikut atau fans mereka (Dur, pola-pola hubungan yang jelas. (Sugiyono,
2018). dan dapat melalui komunikasi 2018). Penelitian ini menggunakan
interpersonal (Hernawan, W., 2014). pendekatan metode studi kasus dengan
Strategi komunikasi yang digunakan melakukan penelusuran dan analisa berita
oleh pemerintah akan sangat berdampak pada pada media konvensional seperti televisi, dan
persepsi publik dan sentimen mereka terhadap media cetak, serta media online dan media
pemerintah yang akan berpengaruh kepada sosial untuk mendapatkan data.
opini publik. Oleh karenanya pemerintah

Syntax Transformation, Vol. 1 No. 9, November 2020 635


Mollita Rusi, Elis Ujiantuti Dan Lesmana Nahar

Data dikumpulkan dalam periode wilayahnya, akhirnya pada tanggal 30 Maret


tanggal 2 Maret 2020 sampai dengan tanggal 2020 Presiden Jokowi mengeluarkan
6 Juni 2020 dengan analisa berita di media Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 2020
konvensional dan media online, website milik untuk melaksanakan PSBB (Pembatasan
Kementerian Kesehatan, Sekretaris Kabinet, Sosial Berskala Besar) dan status darurat
Gugus tugas Covid19, BNPB serta percakapa kesehatan masyarakat, dimana pemberlakuan
n di media sosial Facebook, Twitter dan PSBB ini tidak seragam di semua daerah
Instagram melalui akun-akun milik namun berdasarkan keputusan Menteri
Kementerian Kesehatan, BNPB, Gugus Tugas Kesehatan berdasarkan permintaan daerah
Covid-19 dan akun media social Presiden yang bersangkutan. Dikutip dari PP No. 21
Joko Widodo. tahun 2020 tersebut bahwa dasar
pertimbangan pemerintah memberlakukan
Hasil dan Pembahasan PSBB adalah bahwa penyebaran Covid-19
Setelah sempat tidak ditemukannya dengan jumlah kasus dan/atau jumlah
kasus positif Covid-19 di Indonesia, kasus kematian telah meningkat dan meluas lintas
pertama ditemukan pada dua orang yang wilayah dan lintas negara dan berdampak
terdiri dari ibu dan anak warga Depok, yang pada aspek politik, ekonomi, sosial, budaya,
langsung diumumkan oleh Presiden Jokowi pertahanan dan keamanan, serta kesejahteraan
didampingi oleh Menteri Kesehatan Terawan masyarakat di Indonesia, bahwa dampak
Agus Putranto pada tanggal 2 Maret 2020 dari penyebaran Covid-19 telah mengakibatkan
Istana Negara Jakarta. Kedua warga Depok terjadi keadaan tertentu sehingga perlu
tersebut diduga tertular virus Covid-19 karena dilakukan upaya penanggulangan, salah
kontak lansung dengan warga negara Jepang satunya dengan tindakan Pembatasan Sosial
yang datang ke Indonesia. Warga Jepang itu Berskala Besar. Peraturan Pemerintah ini
terdeteksi positif virus Covid-19 setelah kemudian diikuti oleh Keputusan Menteri
meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia. Kesehatan No. 9 tahun 2020 tentang Pedoman
Tim Kemenkes pun segera melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam
penelusuran dengan siapa WN Jepang itu Rangka Percepatan Penangangan Covid-19
melakukan kontak selama di Indonesia. dengan dasar pertimbangan yang sama dengan
Pada tanggal 15 Maret 2020, untuk PP yang dikeluarkan oleh Presiden Jokowi.
mencegah penularan virus Covid-19 Pemberlakuan PSBB ini menimbulkan
pemerintah pusat meminta kepala daerah pertanyaan dan menjadi perbincangan
seluruh Indonesia untuk meliburkan sekolah ditengah masyarakat. Ada dua hal yang sangat
dan perkantoran, serta menyerukan untuk ramai dibicarakan oleh masyarakat
mulai belajar dari rumah dan bekerja dari terkait pemberlakukan kebijakan PSBB oleh
rumah atau work from home. Selain itu, pemerintah pusat. Pertama masyarakat tidak
pemerintah pusat memerintahkan seluruh melihat adanya perbedaan antara PSBB yang
masyarakat Indonesia untuk #dirumahaja, diberlakukan oleh pemerintah dengan
demi memutus rantai penyebaran Covid-19. pemberlakuan physical distancing atau social
Akibat semakin meningkatnya jumlah distancing yang sudah diberlakukan
masyarakat Indonesia yang positif Covid-19 sebelumnya, dimana sekolah diberlakukan
dan setelah melalui polemik yang cukup belajar dari rumah, kantor diberlakukan
panjang dan usulan berbagai pihak untuk bekerja dari rumah, tempat ibadah ditutup.
memberlakukan lockdown, bahkan beberapa Hal yang kedua adalah pertanyaan
daerah seperti kota Tegal dan Sorong telah masyarakat, tentang apa alasan pemerintah
terlebih dahulu memberlakukan penutupan pusat memberlakukan PSBB bukannya

636 Syntax Transformation, Vol. 1 No. 9, November 2020


Strategi Pemerintah Indonesia Dalam Membentuk Opini Publik Terkait Pemberlakuan PSBB

melakukan lockdown sebagaimana yang alasan umum yang berulang dinyatakan dalam
disarankan banyak pihak sebelumnya siaran pers pemerintah pusat. Alasan
termasuk beberapa kepala daerah dan WHO. terperinci tentang keputusan memberlakukan
Dalam beberapa kesempatan, Presiden Jokowi kebijakan PSBB tidak terlihat menjadi pesan
dan beberapa pejabat pemerintah pusat hanya komunikasi yang diagendakan secara dominan
menjawab bahwa penetapan PSBB adalah oleh pemerintah pusat dalam hal ini
pilihan yang rasional dan dipilih berdasarkan direpresentasikan oleh Presiden Jokowi untuk
dengan kondisi negara, baik geografis, mempengaruhi atribut atau persepsi
demografi, karakter budaya, kedisiplinan dan masyarakat dalam membangun opini publik.
kemampuan fiskal negara Indonesia. Dalam hal ini, peneliti tidak menemukan
Juru bicara pemerintah untuk adanya kampanye komunikasi atau penjelasan
percepatan penanganan Covid-19 Achmad yang dilakukan secara gencar serta konsisten
Yurianto dalam konferensi pers-nya pada yang disampaikan melalui media mainstream
tanggal 8 April 2020 menyampaikan bahwa maupun media online lainnya termasuk media
alasan pemberlakuan PSBB oleh pemerintah sosial dalam upaya menggiring dan
pusat karena jaga jarak fisik (physical membentuk opini publik bahwa pemberlakuan
distancing) yang selama ini dilakukan tidak PSBB lebih baik dibanding lockdown.
efektif di tengah masyarakat dan hal inilah Akan tetapi peneliti menemukan bahwa
yang menyebabkan kasus positif Covid-19 di pemerintah pusat bersama seluruh instansi dan
Indonesia terus meningkat. pihak yang bertugas untuk memerangi Covid-
Pada program talkshow televisi Mata 19 lebih fokus dan sangat gencar serta
Najwa yang ditayangkan pada tanggal 22 konsisten dalam mengkampanyekan tata cara
April 2020. Najwa Shibab sang host atau regulasi bagaimana PSBB dapat
berkesempatan mewawancarai Presiden diterapkan dan dipatuhi pelaksanaanya oleh
Jokowi seputar Covid-19 dengan mengangkat masyarakat dengan tertib agar berhasil
tema “Jokowi Diuji Pandemi”. Presiden menekan laju penyebaran Covid-19. Melalui
Jokowi menjawab pertanyaan Najwa Shihab observasi, peneliti melihat bahwa
terkait keputusan mana yang menjadi prioritas semenjak kebijakan PSBB diumumkan oleh
pemerintah antara ekonomi atau kesehatan pemerintah pusat diikuti berita penerapan
dan Jokowi menjawab, antara ekonomi dan diberbagai wilayah di Indoensia, seluruh
kesehatan tidak dapat dipisahkan. Namun media massa baik koran, radio hingga televisi
akhirnya dalam wawancara yang berdurasi secara terus menerus mengkampanyekan
lebih dari satu jam tersebut, Presiden penerapan PSBB. Demikian juga dengan
menyampaikan alasan utamanya, media sosial seperti Twitter, Facebook,
memberlakukan PSBB ketimbang lockdown Instagram yang setiap hari ramai
atau karantina wilayah karena pertimbangan membicarakan PSBB termasuk didalamnya
ekonomi rakyat dan negara. Pernyataan ini komentar positif maupun negatif, sehingga
kembali disampaikan oleh Presiden Jokowi tagar #PSBB sempat menjadi trending topic di
dalam pernyataan resmi Presiden dalam twitter. BNPB dan Kementerian Kesehatan
konferensi pers melalui kanal youtube yang bertugas menangani komunikasi krisis
Sekretariat Presiden pada tanggal 7 Mei 2020. pandemi Covid-19 juga bertugas untuk
Pernyataan ini juga disampaikan melalui mengelola media sosial setiap harinya dan
akun-akun media sosial Presiden Jokowi. terkait penerapan PSBB, influencer, tokoh
Sepanjang rentang waktu dari tanggal 2 terkemuka, ulama, artis dan tokoh-tokoh
maret 2020 sampai dengan 6 Juni 2020, terkenal lainnya didaulat untuk memberikan
terkait alasan pemberlakuan PSBB hanya penekanan agar kebijakan dijalankan sebagai

Syntax Transformation, Vol. 1 No. 9, November 2020 637


Mollita Rusi, Elis Ujiantuti Dan Lesmana Nahar

kebijakan terbaik untuk negara dan dalam menangkal penularan Covid-19.


masyarakat. Tidak lupa akun-akun media Berikut ini penilaian responden terhadap
sosial milik Presiden Jokowi turut aktif serta bentuk-bentuk PSBB yang ditanyakan dan
komunikatif dalam membangun interaksi tercatat oleh Kelompok Diskusi dan Kajian
dengan masyarakat atau publik terkait Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) pada
kebijakan pelaksanaan PSBB. 14-15 April 2020, dirilis lewat paparan
Pemerintah pusat juga gencar untuk tertulis: (Darmajati, 2020). Pembatasan moda
mempersuasi atau mengajak masyarakat untuk transportasi (KRL, TransJakarta, dll): 8,7.
selalu menerapkan protokol kesehatan untuk 1. Penutupan fasilitas umum dan pelarangan
menghindari terpapar Covid-19 dimana pun kegiatan di tempat umum seperti Mal,
mereka berada dengan menggunakan masker, tempat hiburan, dll: 8,6.
membawa masker cadangan, membawa hand 2. Pembatasan kegiatan sosial dan budaya
sanitizer di dalam tas, mencuci tangan dengan seperti acara musik, pentas, dll: 8,6.
teratur dan dilarang keluar rumah jika tidak 3. Peliburan sekolah dan tempat kerja: 8,5.
ada kepentingan yang mendesak. Karena 4. Penjagaan dan razia di titik-titik perbatasan
resiko penularan yang sangat cepat, kebijakan daerah oleh polisi: 8,2.
PSBB diharapkan dapat membangun mindset 5. Pembatasan kegiatan keagamaan (contoh:
atau persepsi seluruh lapisan masyarakat Jumatan, Kebaktian, dll): 8,0.
bahwa pembatasan aktivitas dan mobilitas
sehari-hari dilakukan untuk melindungi Kesimpulan
masyarakat. Dari hasil temuan diatas, peneliti dapat
Semua teori tentang pembentukan opini mengambil kesimpulan bahwa pemerintah
publik sebagaimana dipaparkan pada tinjauan pusat berfokus pada pembentukan opini
pustaka di atas, dimulai dari penggunaan publik mengenai mengapa pemberlakuan
media konvensional maupun media online, PSBB lebih baik dibandingkan dengan
media sosial, penggunaan influencer, karantina wilayah atau lockdown, hal ini
kampanye melalui kelompok dan komunitas dibuktikan dengan tidak nampak adanya
serta juga strategi komunikasi Presiden usaha pemerintah pusat yang gencar dan
Jokowi yang “go public” dengan akun media konsisten untuk menjelaskan alasan mengapa
sosial beliau, digunakan dengan baik dan pemerintah memilih melaksanakan PSBB.
konsisten oleh pemerintah pusat maupun Pemerintah memilih fokus dalam membentuk
daerah, sehingga terbangun opini publik opini publik bahwa pemberlakuan PSBB itu
tentang pentingnya mengapa PSBB harus penting untuk mencegah dan melindungi
dilaksanakan oleh seluruh masyarakat. Buah mansyarakat dari penyebaran Covid-19
dari semua itu, hasil penerapan PSBB yang sehingga penting untuk dijalankan dengan
dinilai berhasil dan menjadi tolak ukur baik. Aktivitas Public Relations pemerintahan
kerhasilan untuk penerapan di kota-kota dan gugus tugas terkait bagaimana
lainnya adalah PSBB di wilayah Jakarta, membangun opini positif adalah dengan
Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi gencar dan konsisten melakukan kampanye
(Jabodetabek). Menurut telesurvei yang sosial menggunakan semua media yang ada
dilakukan KedaiKOPI kepada warga mulai dari media konvensional maupun
Jabodetabek sebanyak 405 responden yang online, media sosial baik milik instansi yang
terdiri dari 47,7% laki-laki dan 52,3% berkepentingan dan juga milik Presiden
perempuan, jawaban rata-rata responden Jokowi hingga menggunakan jasa influencer
berkisar di angka 8,40 (dalam skala 1 sampai agar pesan yang dikomunikasikan bersifat
10), artinya responden menilai PSBB efektif persuasive atau membujuk.

638 Syntax Transformation, Vol. 1 No. 9, November 2020


Strategi Pemerintah Indonesia Dalam Membentuk Opini Publik Terkait Pemberlakuan PSBB

Dalam hal ini tentu saja pemerintah Gabore, S. M., & Xiuju, D. (2018). Opinion
pusat memiliki alasan dan pertimbangan yang Formation in Social Media: The
lebih penting mengapa opini publik yang Influence of Online News
Dissemination on Facebook Posts
dibangun adalah dari sisi manfaat penerapan
Communicatio South African. Journal
PSBB bukan untuk membandingkan PSBB for Communication Theory and
dengan lockdown. Berbagai informasi, Research, 44(2), 20–40.
publikasi dan siaran pers yang dilakukan
pemerintah pusat juga untuk mengedepankan Hallahan, K. (2011). Political Public Relation
pentingnya PSBB mengapa perlu dilakukan and Strategic Framing. Political Public
mandiri oleh setiap wilayah, adalah untuk Relation Principles and Applications,
69(4), 177–213.
memastikan bahwa pemerintah dan jajaran
terkait paham bahwa kepentingan tiap-tiap Hatta, R. T. (2020). Alasan WHO Tetapkan
wilayah berbeda-beda sesuai kondisi yang Virus Corona COVID-19 Sebagai
dihadapinya. Kondisi ini sesuai dengan teori Pandemi. In Proceedings of the National
agenda indexing bahwa pada hal-hal yang Academy of Sciences (Vol. 117, Issue
kritis dan dapat membahayakan kepentingan 28). National Acad Sciences.
negara, pemerintah harus melakukan
Hernawan, W., & M. (2014). Strategi Public
pemilahan terhadap berita-berita yang perlu Relations dalam Membentuk Opini
diberikan kepada publik (Lieber, P. S., & J., Publik Tentang Pencitraan di PT. Bukit
2011). Asam (Persore) Tbk. Unit Pelabuhan
Tarahan-Bandar Lampung. Jurnal Kom
BIBLIOGRAFI Dan Realitas Sosial, 4, 174–189.
Canel, M. J., & Sanders, K. (2012).
Government communication: An Khusna, I. (2016). Opini Publik Cerminan
emerging field in political dari Pemerintah dan Kebijakannya.
communication research. The Sage Promedia, 2(1), 120–137.
Handbook of Political Communication,
2, 85–96. Kim, S., & Krishna, A. (2018). Unpacking
Public Sentiment Toward the
Darmajati, D. (2020). Survei KedaiKOPI: Government: How Citizens’ Perceptions
Publik Jabodetabek Nilai PSBB Efektif of Government Communication
Lawan Corona. Springer. Strategies Impact Public Engagement,
Cynicism, and Communication
Dur, A. (2018). How interest groups influence Behaviors in South Korea. International
public opinion: Arguments matter more Journal of Strategic Communication,
than the sources. European Journal of 2(12), 215–236.
Political Research, 1(2), 1–22.
Lieber, P. S., & J., G. G. (2011). Political
Elvirano. (2012). Komunikasi Pembangunan Public Relations, News Management
Perubahan Sosial. Jakarta: PT Raja and Agenda Indexing. Political Public
Grafindo Persada. Relations Principles and Applications,
306(14), 55–74.
Essays, U. (2016). Governments Influence On
Public Opinion Media Essay. Springer. Littlejohn, S. W., Foss, K. A., & Oetzel, J. G.
https://www.ukessays.com/: (2017). The Theory of Human
https://www.ukessays.com/essays/media Communication. Illinois. Waveland
/governments-influence-on-public- Press, Inc.
opinion-media-essay.php
Morissan. (2018). Teori Komunikasi Individu
hingga Massa, Cetakan ke 4. Jakarta: In

Syntax Transformation, Vol. 1 No. 9, November 2020 639


Mollita Rusi, Elis Ujiantuti Dan Lesmana Nahar

Prenadamedia Group. American


Association for the Advancement of Strömbäck, J., & Kiousis, S. (2011). Political
Science. Public Relation Defi ning and Mapping
an Emergent Field. Journal of
Neumann, E. N. Theory. In R. West, & L. H. Communication, 60(2), 1–32.
T. (2010). Introducing Communication
Theory Analysis and Application Fourth Sugiyono. (2018). Metode Penelitian
Edition. American Psychological Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta.
Association. EdArXiv.

Nugroho, R. S. (2020). Ini Alasan WHO Susanto, E. H. (2017). Media Sosial Sebagai
Memberi Nama Resmi Covid-19 untuk Pendukung Jaringan Komunikasi
Virus Corona. Www.Kompas.Com: Politik. Jurnal ASPIKOM, 3(3), 379–
Https://Www.Kompas.Com/Tren/Read/2 398.
020/02/12/063200865/Ini-Alasan-Who-
Memberi-Nama-Resmi-Covid-19-Untuk- Tosepu, Y. A. (2017). Pendapat Umum dan
Virus-Corona, February, 12. Jejak Pendapat, Teori Konsep dan
Applikasi . Makassar. In ebook.
Oriola, M. O., & Ogbemi, O. B. (2016). News
Analysis as a Media Content for Public Tugas, T. K. (2020). Kasus Positif COVID-19
Opinion Formation and Moulding. Naik 467 Orang, Sebanyak 15 Provinsi
Benin Mediacom Journal, 10, 77–90. Tak Laporkan Penambahan Kasus.

Pethe, R. (2018). Why should public opinion Weeks, B. E., Abreu, A. A., & de Zuniga, H.
matter in a country? International G. (2017). Online influence? Social
Journal of Advance Research and media use, opinion leadership, and
Development. International Journal of political persuasion. International
Advance Research and Development, Journal of Public Opinion Research,
3(7), 66–69. 29(2), 214–239.

Sari, A. (2017). Dasar Dasar Public Relations Widiyani, R. (2020). Cara Penyebaran Virus
Teori dan Praktik. Yogyakarta. Corona COVID-19 Menurut WHO.
Deepublish. Retrieved from Detik News.
Strömbäck, J., & Kiousis, S. (2011). Political
public relations: Principles and
applications. Taylor & Francis.

640 Syntax Transformation, Vol. 1 No. 9, November 2020

Anda mungkin juga menyukai