Anda di halaman 1dari 6

PEMELIHARAAN

(Laporan Praktikum Dasar Agronomi)

AHMAD FAHRIZA
2010512210007
KELOMPOK II

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2021
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

No Gambar Keterangan

1 Penyemaian tanaman sawi pakcoy

Pemindahan dan penyiangan


2
tanaman sawi pakcoy

3 Penyiraman tanaman sawi pakcoy

Pemupukan tanaman sawi pakcoy


4
dengan pupuk mutiara

Pengukuran tinggi tanaman dan


5 panjang daun pada tanaman sawi
pakcoy
Pengukuran lebar daun pada
6
tanaman sawi pakcoy

Menghitung jumlah daun pada


7
tanaman sawi pakcoy

Pembahasan

Pemeliharaan tanaman dilakukan secara berkesinambungan dari awal


tanam hingga panen. Kegiatan pemeliharaan tanaman meliputi pembersihan
gulma, pembumbunan, dan pengendalian organisme pengganggu tanaman. Tanpa
pemeliharaan yang memadai, maka tanaman akan mengalami penghambatan
dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya sehingga tujuan pencapaian
produksi maksimum tidak terrealisir.
Persemaian didefinisikan sebagai suatu tempat yang digunakan untuk
menyemaikan benih suatu jenis tanaman dengan perlakuan tertentu dan selama
periode waktu yang telah ditetapkan. Tujuan utama pembuatan pembibitan adalah
sebagai upaya penyediaan bibit yang berkualitas baik dalam jumlah yang
memadai, sesuai dengan rencana penanaman.
Pemindahan tanaman atau biasa disebut dengan penyapihan adalah salah
satu langkah awal dalam budi daya tanaman. Langkah ini dapat dilakukan, jika
penanaman tanaman budi daya harus melalui persemaian terlebih dahulu. Jenis
tanamannya antara lain sayuran daun dan sayuran bunga. Tanaman sudah siap
dipindahkan, apabila tanaman baru atau bibit telah memiliki 3-5 helai daun
(misalnya tanaman sayuran) atau bibit telah cukup besar untuk ditangani
(misalnya tembakau). Pemindahan dilakukan dari bak persemaian ke bedengan
(tanaman sayur) atau ke lading (tanaman buah). Pemindahan bibit harus dilakukan
dengan hati-hati agar bibit tidak mengalami kerusakan, seperti akar yang putus.
Ada tiga cara memindahkan bibit, yakni cara cabutan, cara puteran, dan cara
bumbungan.
Penyiangan merupakan suatu kegiatan mencabut gulma yang berada di
antara sela-sela tanaman pertanian dan sekaligus menggemburkan tanah. Gulma
adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian karena
menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi. Sedangkan
pembumbunan, merupakan kegiatan mengangkat sebagian tanah disekitar
tanaman yang bertujuan untuk memperkokoh berdirinya batang dan akar tanaman.
Penyiraman tanaman merupakan suatu kegiatan yang perlu diperhatikan
dalam melakukan pemeliharaan tanaman, dikarenakan tanaman memerlukan
asupan air yang cukup untuk melakukan fotosintesis dalam memperoleh
kebutuhannya untuk tumbuh dan berkembang. Penyiraman dilakukan 2x sehari
pagi dan sore hari, agar mendapatkan hasil yang maksimal. Tujuan penyiraman
agar tanaman dapat menyerap zat-zat dan mineral dari tanah dengan kandungan
air dan dapat terus tumbuh.
Pemupukan merupakan salah satu usaha pengelolaan kesuburan tanah.
Dengan mengandalkan sediaan hara dari tanah asli saja, tanpa penambahan hara,
produk pertanian akan semakin merosot. Hal ini disebabkan ketimpangan antara
pasokan hara dan kebutuhan tanaman. Hara dalam tanah secara berangsur-angsur
akan berkurang karena terangkut bersama hasil panen, pelindian, air limpasan
permukaan, erosi atau penguapan. Pengelolaan hara terpadu antara pemberian
pupuk dan pembenah akan meningkatkan efektivitas penyediaan hara, serta
menjaga mutu tanah agar tetap berfungsi secara lestari. Tujuan utama pemupukan
adalah menjamin ketersediaan hara secara optimum untuk mendukung
pertumbuhan tanaman sehingga diperoleh peningkatan hasil panen.
Pengukuran tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, dan menghitung
jumlah daun adalah agar mudah mengetahui perkembangan tanaman tersebut. Dan
jika perkembangannya terhambat, maka kita harus mengantisipasi / memelihara
nya lebih baik lagi.
Organisme pengganggu tanaman (OPT) tersebut mencakup semua bentuk
hidup yang mengganggu tanaman, yang terdiri, patogen, predator dan gulma
dengan efek merugikan berturut-turut kerusakan fisiologis, kerusakan morfologis
dan persaingan dalam hal penyerapan unsur hara dan intensitas cahaya matahari.
Adapun teknik pengendalian OPT dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
 Dengan teknik budidaya
 Cara fisik
 Cara Kimia
 Hayati (biologi)
- Pengendalian dengan teknik budidaya. Pengendalian dengan teknik budidaya
bertujuan untuk mengurangi populasi OPT yang mencakup pembuangan bagian-
bagian tanaman yang terserang, penyiangan, pembumbunan dan penanaman
tanaman penutup tanah.
- Pengendalian dengan cara fisik. Pengendalian dengan cara fisik bertujuan untuk
melindungi tanaman dalam melawan OPT atau menghilangkan OPT seluruhnya
melalui: Pemasangan barier fisik, pemasangan perangkap dengan bahan kimia dan
jebakan-jebakan fisik (jebakan tikus).
- Pengendalian dengan cara kimia. Pestisida merupakan nama golongan bahan
kimia yang digunakan untuk pengendalian OPT, pestisida ada yang bersifat
kontak dan ada juga yang bersifat sistemik. Penggunaan pestisida harus bijak dan
menerapkan azas kelestarian lingkungan (harus tepat jenis, dosis, cara dan waktu).
- Pengendalian dengan cara hayati (biologi). Pengendalian dengan cara hayati
bertujuan untuk melindungi tanaman dalam melawan OPT dengan mengarahkan
kompetisi alami anta organisme. Pengendalian hayati (biologi) misalnya dengan
mengitrodusi predator (burung hantu untuk hama tikus); parasit (Bacillus spp).
Pengendalian opt dengan cara hayati merupakan wujud pengendalian yang paling
ramah lingkungan dan mendukung pertanian yang berkelanjutan.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:


1. Pemeliharaan tanaman dilakukan secara berkesinambungan dari awal
tanam hingga panen. Pemeliharaan tanaman terdiri dari penyamaian,
pemindahan, penyiangan, penyiraman, pemupukan, dan pengukuran.
2. Organisme pengganggu tanaman (OPT) tersebut mencakup semua bentuk
hidup yang mengganggu tanaman, yang terdiri, patogen, predator dan
gulma dengan efek merugikan tanaman. Teknik pengendalian OPT dapat
dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan teknik budidaya, cara fisik,
cara kimia, dan hayati (biologi)

Saran

Saran untuk praktikum ini adalah sebaiknya praktikum ini lebih


dipersiapkan lagi agar ilmu yang didapatkan dapat lebih bermanfaat dan dapat
dengan mudah diserap oleh para praktikan.

Anda mungkin juga menyukai