Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI

DAN KOMUNIKASI

Disusun oleh :

Syadia Alfi Pramestika (64190803)

Soleh Ade Putra (64191420)

Umar Faruq (64191524)

Fadlillah Nur Indah ( 64191335)

Dian Revi Alentya (64191004)

Anita Nopitasari (64191327)

UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA

TANGERANG SELATAN

2020
Transformasi digital

A. pengertian
Transformasi digital bagian proses dari teknologi yang lebih besar, dan ini adalah
perubahan yang berhubungan dengan penerapan teknologi digital dalam semua aspek
kehidupan yang ada pada masyarakat.Transformasi digital dapat dianggap sebagai tahap
ketiga dari merangkul teknologi digital: kompetensi digital → penggunaan digital →
transformasi digital, dengan penggunaan dan kemampuan transformatif dalam
menginformasikan kesadaran digital. Tahap transformasi berarti bahwa penggunaan inheren
digital memungkinkan jenis baru dari inovasi dan kreativitas dalam domain tertentu, bukan
hanya meningkatkan dan mendukung metode tradisional. Dalam arti sempit, transformasi
digital dapat merujuk kepada konsep paperless dan mempengaruhi baik usaha perorangan
dan seluruh segmen masyarakat,seperti pemerintah, komunikasi massa,seni,obat-obatan,dan
ilmu pengetahuan.

Transformasi digital adalah perubahan organisasi yang melibatkan orang, proses, strategi,
struktur, melalui penggunaan teknologi dan model bisnis untuk meningkatkan kinerja
(Westerman et al., 2011). Transformasi digital akan melakukan banyak sekali inovasi yang
mengubah perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien di dalam menjalankan bisnis
(Westerman George, Bonnet Didier, 2014).

Transformasi digital juga didefinisikan sebagai penggunaan teknologi yang secara radikal
meningkatkan kinerja atau pencapaian tujuan perusahaan (Westerman et al., 2011),
transformasi digital membawa serta banyak tantangan bahwa organisasi harus
mempertimbangkan lebih hati-hati dari sebelumnya, (Fitzgerald et al., 2013).

Laju perkembangan teknologi meningkatkan tekanan pada organisasi untuk melakukan


transformasi digital karena para pesaing terus-menerus menyesuaikan teknologi baru,
teknologi juga telah memberdayakan konsumen untuk lebih menuntut dan menetapkan
standar kepuasan yang lebih tinggi dari biasanya, misalnya, layanan yang lebih baik dan
lebih cepat kapanpun dan dimanapun dan dengan perangkat apapun (Fitzgerald et al., 2013).
Menurut McKinsey (2016), banyak sektor industri yang akan bertranformasi ke arah
penggunaan digital.

Sebagai contoh misalnya industri retail store yang digital akan membutuhkan hampir
tidak ada sumber daya manusia, sehingga memungkinkan pelanggan untuk berbelanja di toko
dan langsung menerima notifikasi promosi yang sesuai dengan historis pembeliannya,
penggunaan 3 augmented reality akan mempermudah cara pelanggan mencoba produk yang
ditawarkan, kemudian pembayarannya pun akan berlangsung secara otomatis, dan rak-rak
akan melakukan penambahan dan pengurangan stok secara otomatis berdasarkan analisis
pelanggan dan data penjualan.
Hampir setiap keputusan strategis yang pilih oleh kebanyakan organisasi sangat
bergantung pada teknologi untuk berhasil, pemahaman dan komunikasi persyaratan teknis,
menjadi sangat penting bagi pengambil keputusan bisnis untuk membuat keputusan terbaik
(Ross, J. W., Weill, P., & Robertson, 2007). Namun, berdasarkan penelitian terdahulu, para
pengambil keputusan seringkali kurang memahami gambaran besarnya sehingga dalam
membuat perencanaan strategi dan pengembangan bisnisnya sering mengalami kesulitan,

(Westerman George, Bonnet Didier, 2014). Studi yang konprehensif mengenai topik ini
telah dilakukan oleh MIT Center for Digital Business dan Cap Gemini Consulting.
Westerman mewawancarai 157 eksekutif dari 50 perusahaan di 15 negara dan di 8 industri
selama beberapa tahun dan Fitzgerald et al. mensurvei 1559 eksekutif dari seluruh dunia
mengenai topik ini.

B. 5 contoh penggunaan transformasi digital yang akan membantu


pembisnis:
1. Cloud yang saling terhubung (Connected Cloud) Connected Cloud atau Multicloud
dibuat untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam penggunaan layanan Cloud agar
lebih efisien dimana penggunaan segala jenis layanan Cloud dapat diintegrasikan ke
dalam satu infrastruktur.
2. Cloud-based Cyber Security Teknologi Kemanan cyber berbasis Cloud yang dibangun
dengan OPEN API ini memastikan pengguna dapat mengikuti lanskap ancaman cyber
yang selalu berkembang pesat.
3. AI, Machine Learning and Deep Learning Alat untuk menganalisa data yang berdasarkan
hasil pengamatan dengan menggunakan algoritma untuk mem-parsing data dimana akan
dijadian sumber analisa untuk mengamati anomali dan kemudian beroperasi pada data
4. Green Data Center Pilot pusat data dengan pembangkit listrik mandiri diharapkan
menjadi pusat data yang lebih hijau menghadirkan pusat komputasi yang lebih hemat
energi.
5. Smart Government Dalam perlombaan menjadi inovator terkemuka dari teknologi
Smart Government, adopsi Internet of Things (IoT) dan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (ICT) terus mendukung implementasi Smart Government menjadikan
sistem pemerintahan terintegrasi serta meningkatkan kualitas hidup warga.

Beberapa perusahaan yang telah menerapkan Transformasi Digital

1. Direktorat Jenderal Pajak (DJP)


Dalam rangka menghubungkan lebih dari 500 unit kantor operasional dan 32.000
pegawai yang tersebar di seluruh penjuru nusantara, DJP memanfaatkan Microsoft SQL
Server Integration Services (SSIS) untuk mengintegrasikan data dan SQL Server
Analysis Services (SSAS) untuk melakukan agregasi data.
2. Kepolisian Resor Kediri (Polres Kediri)
Pada Desember 2016, Polres Kediri bekerjasama dengan PT Trimaxindo Abadi dan
Microsoft Indonesia memprakarsai penerapan e-tilang, sistem tilang digital pertama di
Indonesia yang memanfaatkan teknologi auto scale Azure untuk mengelola pengaksesan
aplikasi dari jutaan warga Kediri. Sepak terjang e-tilang yang baik mendorong Korps
Lalu Lintas Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk menjadikan e-
tilang sebagai program nasional.
3. Garuda Indonesia
Pada pertengahan 2015, penjualan tiket online Garuda Indonesia melesat sebanyak 200%
setelah situs penjualan tiket online Garuda direstrukturisasi dengan teknologi Microsoft
Azure.
4. KiOSTiX
Sebagai sebuah layanan ticketing yang melayani lebih dari 1.000 acara di Indonesia
setiap tahunnya, KiOSTiX memanfaatkan Storage Backup Microsoft Azure yang
memungkinkan perusahaan untuk menyimpan enam salinan data di cloud secara geo-
releted – menjadikan probabilitas perusahaan untuk kehilangan data pengguna sangat
minim.
5. BlueBird
BlueBird dapat dijadikan sebagai salah satu contoh sukses transformasi digital untuk
perusahaan transportasi. Jika dulu kita ingin memesan taksi, kita perlu menelepon.
Setelah perusahaan startup hadir seperti GoJek, Uber dan GrabBike, maka Blue Bird
mulai merasakan kebutuhan untuk melakukan transformasi digital. Hadirnya aplikasi
android untuk memesan taksi BlueBird memang kurang penyebaran informasinya. Dari
sini dapat kita pahami bahwa Digital Marketing merupakan bagian tidak terpisahkan
dalam era transformasi digital.
6. Netflix
Inilah salah satu perusahaan di dunia yang berhasil melakukan transformasi digital. Di
mana salah satu hal yang membuat Netflix sukses adalah perubahan strategi bisnis yang
di jalankan oleh perusahaan. Yang semula Netflix sebagai distributor konten digital.
Tetapi saat ini perusahaan mengubah strateginya dengan memproduksi ( produser) untuk
konten orisinal yang pada akhirnya justru bisa memberikan penghargaan untuk
perusahaan. Saat ini Netflix lebih cenderung menayangkan konten orisinal seperti
program yang di produksi oleh rumah produksi sendiri.
Big Data

A. Pengertian
Big data, adalah istilah umum untuk segala himpunan data (data set) dalam jumlah yang
sangat besar, rumit dan tak terstruktur sehingga menjadikannya sukar ditangani apabila hanya
menggunakan perkakas manajemen basis data biasa atau aplikasi pemroses data tradisional
belaka. Big data juga dapat diartikan sebagai pertumbuhan data dan informasi yang eksponensial
dengan kecepatan dalam pertambahannya dan memiliki data yang bervariasi sehingga
menyebabkan tantangan baru dalam pengolahan sejumlah data besar yang heterogen dan
mengetahui bagaimana cara memahami semua data tersebut.

Salah satu penjelasan paling mudah dimengerti tentang big data adalah pengumpulan dan
penggunaan informasi dari berbagai sumber untuk membuat keputusan yang lebih baik. Big data
bisa dibilang sebagai sebuah konsep tentang kemampuan kita untuk mengumpulkan,
menganalisa, dan mengerti jumlah data yang cukup besar yang datang setiap harinya.

Seperti yang sudah disebutkan di atas, big data sendiri memiliki hukum 3V, yaitu:

1. Volume: Ukuran data memang penting. Sesuai dengan namanya, Anda perlu memproses
volume data yang cukup besar untuk big data.
2. Velocity: Velocity disini adalah kecepatan yang sangat cepat di mana data diterima dan
(mungkin) langsung digunakan. Biasanya, kecepatan tertinggi aliran data langsung ke
memori dibandingkan yang ditulis ke disk. Beberapa smart devices yang menggunakan
internet beroperasi dalam waktu nyata atau mendekati waktu nyata dan akan memerlukan
evaluasi dan tindakan secara real-time
3. Variety: Variety yang dimaksud disini adalah berbagai jenis data yang tersedia. Jenis data
tradisional biasanya lebih terstruktur. Dengan semakin berkembangnya big data, ada juga
data yang belum terstruktur. Data yang belum terstrukur atau semi terstruktur seperti text,
audio, dan video memerlukan waktu untuk diproses agar Anda bisa tahu arti dari data-data
ini.

Selain ketiga V di atas, ada dua V lain juga sering disebut-sebut: Value (nilai) dan Veracity
(kejujuran).

B. Sejarah
Big data pada mulanya dikenalkan oleh seorang ahli analis industri bernama Doug Laney pada
tahun 2000-an. Laney menyampaikan permasalahan utama dari suatu data yang besar yang saat
ini menjadi karakteristiknya, yaitu 3V (volume, velocity, dan variety). Perkembangan data
kemudian melonjak pesat ketika media sosial atau berbagai layanan online lainnya
mengumpulkan berbagai data dari usernya, facebook dan youtube misalnya. Kemudian pada
tahun 2005, berbagai pengembangan software open source untuk menganalisis data ini dibuat,
seperti Hadoop dan NoSQL. Pada saat ini pula data terus tumbuh dan berkembang sangat besar.

Adanya teknologi big data ini pun membuat data yang sangat besar ini dapat dianalisis lebih
baik, teknologi ini memungkinkan data yang besar diolah secara murah dan juga mudah
disimpan. Kemudian big data terus berkembang pada era perkembangan IoT (Internet of Things).
Pada era ini berbagai data user dikumpulkan pada server untuk mendapatkan informasi yang
berharga dari para konsumen IoT.

C. 3 contoh penggunaan big data pada sektor perbankan dan sektor sistem
informasi
1. Merumuskan kebijakan di bidang moneter maupun sistem pembayaran.

Bank Indonesia (BI) menyatakan sudah memanfaatkan big data atau maha data dalam
merumuskan kebijakan di bidang moneter maupun sistem pembayaran.

Deputi Gubernur BI Erwin Rijanto mengatakan bahwa penggunaan big data dalam
perumusan kebijakan bank sentral sudah dilakukan secara bertahap. Secara global, praktik
tersebut juga sudah dilakukan oleh bank-bank sentral di seluruh dunia.

Erwin menjelaskan, setidaknya ada 3 faktor pendorong percepatan adopsi big data. Pertama,
masifnya peningkatan rekaman kegiatan dalam format digital. Hal ini memungkinkan
penyimpanan data dan daya komputasi yang semakin menurun ke depannya.

Kedua, berubahnya paradigma analitis data. Data konvensional dan analisis ekonometri
biasanya diterapkan pada kumpulan data dan deret waktu. Namun, saat ini hal tersebut berubah
dari analisis agregat menjadi metode analitis yang bergantung pada kumpulan data granular atau
besar, data individual, transaksi per transaksi, atau centang-per-centang.

Ketiga, lebih banyak aplikasi analitik prediktif selain statistik deskriptif. Big data
menawarkan nilai tambah yang memungkinkan bank sentral untuk mendasarkan prediksi pada
tipe data yang lebih kaya, lebih granular, dan lebih bervariasi, termasuk data yang tidak
terstruktur seperti teks dan gambar.

2. Membuat keputusan pemasaran.

Untuk dapat melihat pandangan mengenai konsumen secara keseluruhan, perusahaan perlu
pusat data central yang terdiri dari kombinasi seluruh interaksi konsumen dengan perusahaan,
termasuk data pribadi, riwayat transaksi, riwayat browsing, pelayanan, dll.
Data analitik dapat diberdayakan oleh sektor keuangan untuk menghasilkan insight tentang
konsumen dan membantu segmentasi konsumen. Kumpulan informasi dan evaluasi ini memang
membutuhkan investasi tambahan di perusahaan dan koordinasi kembali di semua lini – namun
dengan mengolah data konsumen, perusahaan hampir pasti akan mendapatkan kembali nilai
investasinya dalam bentuk keuntungan yang meningkat.

3. 360-degree customer view

Istilah 360-degree customer viewmerupakan ide tentang perusahaan yang dapat memperoleh
profil lengkap pelanggannya yang didapatkan dari menggabungkan data dari berbagai sumber.
Ini berguna untuk menentukan apakah pelanggan sesuai dengan kriteria yang ditentukan.

Dalam publikasi yang berjudul “Big Data in Banking for Marketers: How to Derive Value
from Big Data" yang dirilis Evry, firma analisis perbankan yang berkantor pusat di Norwegia,
mengatakan bahwa salah satu contoh pemanfaatan 360-degree customer view dilakukan oleh T-
Mobile, provider telekomunikasi di Amerika Serikat.

T-Mobile menganalisis pelanggannya dengan mengukur waktu telepon yang dilakukan,


penggunaan data internet, kapan waktu favorit melakukan aktivitas untuk komunikasi, hingga
menghitung jumlah pesan yang dikirim. Misalnya, jika pelanggannya lebih sering berkomunikasi
dengan teman atau saudara yang menggunakan provider lain, T-Mobile berkesimpulan bahwa
pelanggannya tersebut sangat mungkin pindah.

Dari analisis ini, T-Mobile memberikan penawaran-penawaran khusus untuk menghentikan


kemungkinan pelanggannya pindah. Menurut publikasi tersebut, churn rate—tingkat persentase
jumlah pelanggan yang tak lagi memakai nomor ponsel yang sudah dibeli—T-Mobile turun
hingga 50 persen.

Pendekatan semacam ini juga dipakai oleh Grab Indonesia dan Bank BTN memanfaatkan
keunggulan big data. Bagi Grab, cara ini untuk menyeleksi mitra yang sesuai dengan syarat-
syarat kredit rumah Bank BTN.

Beberapa syarat yang dipatok untuk dapat mengkredit rumah dari program yang ditawarkan
ialah: telah menjadi driver lebih dari setahun, berpendapatan lebih dari Rp3 juta tapi kurang dari
Rp4 juta sebulan, aktif menjadi driver selama 20 hari tiap bulan.

Data-data tersebut, dapat dengan mudah Grab peroleh dari para mitranya. Berapa kali
pengemudi Grab bekerja, memperoleh order penumpang, jarak tempuh, dan terutama
penghasilan pengemudi, ada di tangan Grab. Ini terjadi karena para mitra Grab bekerja di bawah
aplikasi Grab.

4. Prakiraan cuaca
Big data berperan membantu menyimulasi lebih cepat dan akurat data yang diperoleh dari
atmosfer maupun laut, sebelum dimasukkan ke dalam suatu model

Era Disruptif Teknologi

A. Pengertian
Inovasi Disruptif (Disruptive Innovation) adalah inovasi yang membantu menciptakan pasar
baru, mengganggu atau merusak pasar yang sudah ada, dan pada akhirnya menggantikan
teknologi terdahulu. Inovasi disruptif mengembangkan suatu produk atau layanan dengan cara
yang tidak diduga oleh pasar, pada umumnya dengan menciptakan jenis konsumen berbeda pada
pasar yang baru dan menurunkan harga pada pasar yang lama.

Istilah disruptive innovation mulai dikenal ketika Profesor Bisnis Clayton M. Cristensen dari
Harvard Business School menerbitkan buku The Innovator Dillema tahun 1997. Pada awalnya
Clayton menyebutnya dengan istilah Disruptive Technology, tetapi kemudian dia lebih
mempopulerkan dengan istilah disruptive innovation

Menurut Google, 43% penduduk Indonesia telah memiliki akses internet melalui telepon
genggam jenis smartphone. Fenomena ini dikenal sebagai disruptive technology atau teknologi
disruptif, yakni teknologi membantu kegiatan ekonomi yang awalnya panjang dan rumit,
menjadi transaksi bisnis yang lebih cepat dan hemat.

Perluasan akses internet ialah salah satu push factor yang vital dalam tren ekonomi baru ini.
Pertumbuhan mobile internet merupakan telah membuka konektivitas untuk 58 juta usaha kecil
dan menengah (UKM) Indonesia, yang memainkan peran vital dalam perekonomian kita karena
menyerap lebih dari setengah tenaga kerja di Indonesia.

B. contoh mengenai era disruptif teknologi


Contoh yang mudah dirasakan yaitu dalam bidang ekonomi, perusahaan Nokia. Ponsel yang
di masa jayanya dijuluki sebagai ponsel sejuta umat itu pada akhirnya harus mengakui
handphone bersistem android dan iOs sebagai inovasi baru. Nokia kolaps dihantam iPhone di
tahun 2007, padahal produsen iPhone bukan perusahaan telco, namun dari industri komputer.

Dalam bidang transportasi, kita melihat perubahan yang begitu signifikan dalam hal layanan
transportasi. Industri taksi seperti Blue Bird goyah bukan karena pesaing sesama taksi, namun
dari layanan taksi independen berbasis aplikasi. Selain itu yang saat ini paling fenomenal adalah
jasa transportasi dengan aplikasi “Gojek”.

Dalam bidang lainnya misalnya, koran dan majalah, mati bukan karena sesama saingannya,
namun karena Facebook dan Social. Mereka lebih suka mengakses Path, IG atau FB. Televisi
seperti RCTI, Trans & SCTV kelak akan kolaps bukan karena persaingan sesama pemain di
industri yang sama, tapi dari munculnya aplikasi Youtube.

Selain dalam aspek ekonomi, transportasi, berita, dan sebaginya diskruptif Inovatif juga
terjadi pada aspek pendidikan. Salah satunya adalah dengan munculnya kursus – kursus secara
online.

Dampak Positif

Ada beberapa contoh hasil dari disruptif teknologi, karena biaya produk yang lebih rendah,
kepraktisan dalam mendapatkan barang/jasa (easy accessability), maka semakin banyak
konsumen yang menyukainya.

Dampak Negatif

Disruption juga mendatangkan ancaman yang mengerikan yakni (pengangguran) masif akibat
banyak perusahaan – perusahaan raksasa seperti mall dan department store, bank dan
perusahaan-perusahaan angkutan umum, rumah sakit, dll yang harus melakukan PHK besar –
besaran.
Refrensi
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/bab%201%20Aang%20Royyana.pdf

https://id.wikipedia.org/wiki/Transformasi_digital#:~:text=Transformasi%20digital%20adalah
%20bagian%20proses,kehidupan%20yang%20ada%20pada%20masyarakat.

https://blog.lintasarta.net/article/5-transformasi-digital-di-2019-harus-anda-ketahui/

https://www.google.com/amp/s/selular.id/2017/03/4-contoh-perusahaan-di-indonesia-yang-
sudah-transformasi-digital/amp/

https://www.techfor.id/4-perusahaan-yang-berhasil-melakukan-transformasi-digital/

https://id.wikipedia.org/wiki/Mahadata

https://tekno.foresteract.com/big-data/

https://www.google.com/amp/s/amp.tirto.id/mengorek-gerak-gerik-calon-nasabah-bank-dengan-
big-data-cKzS

https://www.google.com/amp/s/m.bisnis.com/amp/read/20190603/90/930286/bi-manfaatkan-big-
data-dalam-pengambilan-kebijakan

Anda mungkin juga menyukai