Anda di halaman 1dari 5

Faktor Eksternal

Air

Air merupakan faktor penting bagi tumbuhan untuk kelangsungan hidup


tumbuhan dikarenakan air merupakan salah satu komponen penyusun tumbuhan,
sebagai alat untuk membantu proses metabolism sel tumbuhan, komponen
dasar pembentukan zat-zat makanan, mengedarkan zat-zat makanan ke seluruh
tubuh tumbuhan

Karbon dioksida

Berbeda dengan hewan, tumbuhan sangat memerlukan karbondioksida untuk


proses pembuatan zat makanan bagi tumbuhan itu sendiri. Tanpa adanya karbon
dioksida maka tumbuhan tidak akan bisa membuat makanannya sendiri

Cahaya

Cahaya sangat dibutuhkan oleh tumbuhan untuk mengawali proses fotosintesis


bagi tumbuhan, tanpa adanya cahaya maka proses fotosintesis tidak akan terjadi
dikarenakan energi cahaya dalam bentuk foton sangat di perlukan sebagai reaksi
awal proses fotosintesis.  

Tumbuhan yang kekurangan cahaya akan mengalami gejala etiolasi yaitu


tumbuhan akan memiliki ukuran yang panjang, batang akan semakin menguning,
begitu juga daunnya, yang lama kelamaan akan mengalami kematian jika masih
ditempatkan di tempat yang kekurangan cahaya

Cahaya juga mempengaruhi tumbuhan dalam hal pembungaan pada tumbuhan


yang dinamakan dengan fotoperiodisme. Fotoperiodisme merupakan lamanya
penyinaran pada tumbuhan yang akan mempengaruhi proses pembungaan pada
tumbuhan.

Tumbuhan berhari pendek akan maksimal pertumbuhannya serta berbunga jika


siang lebih pendek dibanding malam hari. Tumbuhan berhari panjang akan
maksimal pertumbuhannya serta pembungaan jika lamanya siang lebih lama
dibanding malam hari.

Suhu
Suhu merupakan faktor penting dalam aktifitas pertumbuhan tumbuhan.
Beberapa tumbuhan akan mengalami pertumbuhan kurang maksimal jika
ditempatkan di daerah yang bersuhu lebih tinggi dibanding tempat asalnya,
begitu juga sebaliknya.

Unsur hara
Unsur hara merupakan mineral anorganik yang secara alami terdapat di dalam
tanah. Unsur hara sangat dibutuhkan oleh tumbuhan karena unsur hara akan
digunakan tumbuhan untuk kelangsungan hidupnya. Unsur hara dibagi menjadi
dua yaitu mineral makro(yang digunakan tumbuhan dalam jumlah banyak) dan
mineral mikro(yang digunakan tumbuhan dalam jumlah sedikit)

Polutan

Polutan meupakan factor yang menghambat pertumbuhan tumbuhan. Semakin


besar tingkat polutan maka semakin besar pula kemungkinan tumbuhan itu akan
mati, baik bahan polutan yang tersebar di air, tanah, maupun udara.

Faktor Internal

Gen

Gen merupakan pengendalai berbagai aktifitas tumbuhan baik yang menentukan


bentuk daun, batang, akar, maupun proses yang terjadi di dalam tumbuhan.
Faktor gen meruapakan faktor yang diturunkan ke keturunan tumbuhan tersebut
sehingga setiap tumbuhan memiliki perbedaan masing-masing dalam
pertumbuhan dan perkembangannya dikarenakan faktor gen ini.

Hormon

Hormon merupakan faktor dalam yang sangat mempengaruhi aktifitas


pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Ada 6 jenis hormon yang penting
dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

1. Auksin
Hormon auksin merupakan hormon yang memiliki fungsi utama untuk
pertumbuhan tumbuhan terutama dibagian ujung batang. Hormone auksin
pertama kali di temukan oleh Frits W.Went(1928). Fungsi hormon auksin antara
lain:
1. Mempengaruhi pertumbuhan apikal(ujung batang) yang dapat
menghambat pertumbuhan tunas lateral sehingga tumbuhan bisa terus tumbuh
tinggi yang dinamakan dengan dominansi apikal
2. Mempengaruhi perkembangan buah
3. Mengurangi pertumbuhan cabang lateral
4. Mempengaruhi proses jatuhnya buah dan bunga ketika hormon
auksin mulai terhambat oleh tangkai buah dan bunga karena semakin tua
5. Merangsang pembentukan akar baru
2. Giberalin
Hormon giberalin ditemukan olehh E. Kurosawa dari universitas Tokyo
yang meneliti tanaman padi yang terinfeksi jamur Giberella fujikuroe yang
semakin lama pertumbuhan padi tidak wajar ditandai dengan semakin
tinggi nya ukuran tanaman padi tersebut dari ukuran normalnya. Fungsi
hormon giberalin antara lain:
1. Merangsang pertumbuhan daun, bunga, dan akar.
2.  Meangsang pematangan serbuk sari dan pertumbuhan tangkai
serbuk sari.
3. Merangsang pertunasan pada kuncup.
4. Menghentikan dormansi pada biji.
5. Mempercepat perkecambahan pada biji
3. Hormon sitokinin
merupakan hormon yang ditemukan oleh J. Van Overbeek yang
menemukan substansi kimia yang mempengaruhi pertumbuhan
endosperma buah kelapa. Fungsinya antara lain:
1. Menyebabkan pertumbuhan embrio dan meningkatkan
pertumbuhan rata-rata sel
2. Merangsang pembelahan sel yang telah berhenti bermitosis
3. Bersama auksin menyebabkan meningkatnya kecepatan
pembelahan sel
4. Mempertahankan warna daun setelah di petik agar tidak cepat
menjadi layu kekuningan.
5. Merangsang pemasakan buah setelah di petik.
6. Merangsang diferensiasi sel pada jaringan meristem
7. Merangsang pertumbuhan tunas lateral
4. Gas etilen
Fungsi utama gas etilen adalah digunakan untuk proses
pematangan/pemasakan buah. Konsentrasi gas etilen pada setiap buah
berbeda-beda. Proses pematangan buah ada yang dimulai dari ujung buah
ataupun dari pangkal buah. Keadaan yang seperti itu tergantung dari jenis
buah dan letak konsentrasi paling banyak gas etilen nya.

5. Asam absisat
Hormon asam absisat memiliki fungsi berkebalikan dengan hormon auksin
dan giberalin yaitu menghambat pertumbuhan dan pembelahan sel-sel
pada tumbuhan. Hal ini sangat dibutuhkan ketika tumbuhan kekurangan
unsure hara dan air dengan tujuan untuk mempertahankan hidup
tumbuhan tersebut, selain itu hormone asam absisat juga mempengaruhi
proses dormansi biji.
6. Kalin
Hormon kalin merupakan hormon yang memiliki fungsi untuk
pembentukan organ pada tumbuhan. Antokalin(pembentukan bunga),
filokalin(pembentukan daun), kaulokalin(pembentukan batang),
rizokalin(pembentukan akar).

Anda mungkin juga menyukai