126-Case Report-668-1-10-20210207
126-Case Report-668-1-10-20210207
Kanker Payudara
Abstrak
Kanker merupakan penyebab kematian terbanyak dengan kasus kanker payudara yang menempati angka kejadian tetinggi
di Indonesia. Kanker payudara merupakan pertumbuhan sel-sel abnormal di epitel duktus atau lobulus payudara sehingga
menimbulkan keganasan pada jaringan payudara. Karena kanker payudara menjadi kasus kanker yang paling banyak terjadi,
maka deteksi dini dilakukan dengan gencar disertai rekomendasi tindakan pengobatan yang paling efektif untuk pasien
terkonfirmasi. Namun, beberapa diantara terapi tersebut memicu efek samping yang juga tidak diharapkan sehingga
berbagai upaya dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan pertumbuhan sel-sel ganas pada kanker payudara.
Keganasan ini dapat dihambat dengan mengonsumsi nutrasetikal, yakni perpaduan antara nutrisi dan farmasetikal.
Nutrasetikal merupakan jenis makanan yang komposisi nutrisinya memiliki manfaat terhadap kesehatan, baik pencegahan
maupun pengobatan suatu penyakit. Komponen kemopreventif dalam buah-buahan dan sayuran yang tergolong ke dalam
nutrasetikal, selain memiliki pengaruh terhadap kesehatan, juga memiliki potensial aksi antikarsinogen dan antimutagen.
Senyawa yang terkandung di dalamnya mampu melawan sel kanker dengan efek samping yang minimal. Beberapa
diantaranya seperti, jahe, kunyit, sayuran cruciferous, kedelai, tomat, bawang putih, jintan hitam, dan delima memiliki
potensial aksi terhadap antikanker dengan menurunkan pertumbuhan sel kanker, menghambat proliferasi sel, dan
menginduksi apoptosis sel kanker. Maka, nutrasetikal memiliki potensi sebagai agen kemopreventif dengan berbagai
mekanisme aksinya melawan sel kanker payudara dengan efektif.
Korespondensi: Tesya Agustin, alamat Jl. Bumi Manti No. 74 Bandar Lampung, HP 08989167599, email
agustintesya@gmail.com
Pendahuluan
Kanker merupakan masalah kesehatan kanker payudara, yakni 58.256 kasus atau
yang perkembangan penyakitnya menjadi 16,7% dari total 348.809 kasus kanker.1
penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Kementrian Kesehatan (Kemenkes)
World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa kejadian kanker payudara
menyebutkan, berdasarkan data dari Global di Indonesia menembus angka 42,1 orang per
Cancer Observatory 2018, kasus kanker yang 100 ribu penduduk dengan rata-rata kematian
paling banyak terjadi di Indonesia adalah mencapai 17 orang per 100 ribu penduduk.
Genomik dari kanker payudara dapat yang berbeda juga terhadap terapi yang
menentukan fokus terapi terhadap sel diberikan.
kankernya itu sendiri. Subtipe ini memisahkan
tumor dengan ekspresi reseptor hormon, baik Nutrasetikal
Estrogen Receptor (ER) maupun Progesterone Nutrasetikal merupakan makanan (atau
Receptor (PR). Secara intrinsik, ER-positif bagian dari makanan) yang memiliki manfaat
(seperti MCF-7 dan T47D cell lines) dan ER- bagi kesehatan, baik pencegahan maupun
negatif (seperti MDA-MB-231, MDA-MB-468, pengobatan penyakit. Istilahnya mengacu
dan MDA-MB-453 cell lines) kanker payudara pada zat aktif yang diekstrak dari tumbuhan,
berbeda. Kanker yang paling umum adalah dipekatkan, dan diberikan dalam bentuk
tumor ER-positif dengan pola ekspresi gen farmasi yang sesuai. Kata “nutrasetikal” itu
yang termasuk ke dalam subtipe luminal, tipe sendiri tercipta pada tahun 1989 di Roma oleh
rendah dengan kurang dari 20% mutasi p53. Stephen De Felice, dari kata “nutrisi” dan
Mutasi p53 yang tinggi (>50%) ditemukan “farmasetikal” yang akhirnya didefinisikan
pada subtipe basal-like, yang juga dianggap menjadi “makanan yang memberikan manfaat
sebagai Triple Negative Breast Cancer bagi kesehatan selain kandungan
(TNBC).33 Semua subtipe kanker payudara nutrisinya”.34
yang berbeda ini akan memberikan respon Pada masa ini, fitokimia dengan sifat
antikanker sedang mendapat banyak
perhatian. Komponen kemopreventif dalam efek samping mual dan muntah yang diinduksi
buah-buahan dan sayuran, selain memiliki kemoterapi dengan intensitas yang berbeda di
pengaruh terhadap kesehatan, juga memiliki antara pasien. Pada beberapa penelitian, jahe
potensial aksi antikarsinogen dan memiliki efek antiemetik pada mual dan
antimutagen.6 Senyawa nutrasetikal, makanan muntah pasca operasi. Sementara itu, pada
fungsional, dan suplemen mikronutrien, mual dan muntah yang terkait dengan
seperti kunyit, delima, dan jahe, memiliki kemoterapi, jahe dinilai aman tanpa efek
potensial aksi terhadap antikanker, dengan samping dalam menurunkan jumlah episode
menurunkan pertumbuhan sel kanker, muntah pada wanita dengan terapi kanker
menghambat proliferasi sel, dan menginduksi payudara.11
apoptosis sel kanker.35 Kunyit
Kunyit (Curcuma domestica) dikenal
Peranan Nutrasetikal dalam Kanker Payudara dengan potensinya meningkatkan daya tahan
Jahe tubuh karena mengandung senyawa aktif yang
Jahe/ginger (Zingiber officinale) adalah bernilai positif, seperti kurkumin. Kurkumin
obat tradisional yang kerap kali ditambahkan adalah polifenol yang berasal dari rempah-
sebagai penyedap rasa. Ekstrak jahe rempah kunyit dan memiliki pigmen kuning.
menunjukkan efek anti-kanker payudara Secara biologis, kurkumin berperan aktif
dengan menghambat proliferasi dan sebagai antikanker karena kemampuannya
metastasis sel kanker payudara. 10-Gingerol menghambat produksi sel kanker dan
menghambat proliferasi sel melalui mendorong apopotosis. Berdasarkan uji klinis
penurunan regulasi protein pengatur siklus sel yang dilakukan pada senyawa kurkumin,
yang secara nyata memiliki aktivitas anti- menunjukkan bahwa senyawa-senyawa
proliferatif pada sel kanker payudara ER- tersebut meningkatkan sensitivitas sel MCF-7
positif MCF-7 dan MDA-MB 231. dan MDA-MB-231 terhadap obat
13
Mekanismenya menghentikan siklus sel kemoterapi.
melalui penghambatan transisi pada fase G1 Kurkumin dan analognya memiliki
sehingga terjadi penghentian pada siklus sel10. mekanisme yang baik sebagai agen
Selain itu, senyawa ini juga dapat penghambat kanker melalui aktivitas anti-
menghambat invasi dan migrasi sel melalui kankernya termasuk menghambat proliferasi
degradasi komponen matriks ekstraselulernya. sel, aktivitas anti-invasif, dan mencegah
Sementara itu, jalur pesinyalan intraseluler angiogenesis. Sifat antioksidan yang
seperti, Akt dan p38 MAPK diinaktivasi ditunjukkan oleh suppressor p53 membatasi
sehingga menghambat ekspresi gen tumor sel-sel abnormal degan menginduksi
dalam MDA-MB-231.10 Seluruh mekanisme ini penghentian pertumbuhan sel ataupun
yang menjadikan ekstrak jahe sebagai memicu apoptosis sel kanker. Selain itu,
antioksidan dan prooksidan yang melakukan genom juga dilindungi dari oksidasi Reactive
proteksi untuk melawan sel kanker. Oxygen Species (ROS), yang menjadi penyebab
Setidaknya, dalam dosis 2 gram jahe sudah utama kerusakan DNA dan ketidakstabilan
dapat menimbulkan sensitivitas kerja dari genetik.14 Melalui jalur penghambatan
kandungan metabolit aktif di dalamnya9. angiogengesis, tumorigenesis, dan metastasis
Penelitian sebelumnya pernah pada tumor anak dan dewasa menurunkan
dilakukan oleh Zick dkk. (2009), kepada level ROS, dimana hampir pada semua jenis
relawan yang bersedia dalam penelitiannya kanker terjadi peningkatan level ROS.36
diberi jahe dengan dosis dari 100 mg hingga 2 Sejalan dengan penelitian Das dkk.
mg. Kemudian sampel darah diambil 15 menit (2015), penelitian dirancang untuk menyelidiki
hingga 72 jam setelah dosis tunggal. Hasilnya efek jangka panjang kurkumin dalam regulasi
menunjukkan bahwa senyawa metabolit aktif enzim antioksidan pada hati tikus yang
yang ditemukan dalam akar jahe dapat membawa limfoma sel T. Studi ini
dideteksi mulai dari dosis 1 g9. menunjukkan bahwa selama efek jangka
Pada beberapa kasus, pasien yang panjang, kurkumin terpaut pada pencegahan
menerima terapi kanker payudara mengalami kanker dengan menginduksi enzim
2017;7(2):103–7.
33. Perou CM, Borresen-Dale AL. Systems
biology and genomics of breast cancer.
Cold Spring Harb Perspect Biol.
2011;3(2):1–17.
34. Santini A, Tenore GC, Novellino E.
Nutraceuticals: A paradigm of proactive
medicine. Eur J Pharm Sci Off J Eur Fed
Pharm Sci. 2017 Jan;96:53–61.
35. Tripathi YB, Pratibha T, Arjmandi BH.
Nutraceuticals and Cancer Management.
Front Biosci. 2005;10(1):1607–18.
36. Liou GY, Storz P. Reactive oxygen species
in cancer. Vol. 44, Free Radical Research.
2010. 479–496 p.
37. Dong J-Y, Qin L-Q. Soy isoflavones
consumption and risk of breast cancer
incidence or recurrence: a meta-analysis
of prospective studies. Breast Cancer Res
Treat. 2011 Jan;125(2):315–23.
38. Kang L, Ding L, Wang Z-Y. Isothiocyanates
Repress Estrogen Receptor Alpha
Expression in Breast Cancer Cells. Oncol
Rep.2009;21(1):185–92.
39. Husari A, Hashem Y, Zaatari G, et al.
Pomegranate Juice Prevents the
Formation of Lung Nodules Secondary to
Chronic Cigarette Smoke Exposure in an
Animal Model. Oxid Med Cell Longev.
2017;2017(6).