1 SM
1 SM
australia dengan Fokus pada Ilmu ... (Michael Michie) e-ISSN 2541-4135
Michael Michie
Batchelor Institute of Indigenous Tertiary Education, Darwin, Northern Territory, Australia
michael.michie@batchelor.edu.au
Naskah diterima tanggal 05/05/2019, direvisi akhir tanggal 27/05/2019, disetujui tanggal 31/07/2019
Abstrak
Penerapan kurikulum baru untuk sekolah Indonesia diharapkan akan menghasilkan perubahan pada
masyarakat Indonesia begitu juga pada pengetahuan para peserta didik. Kurikulum baru ini yang bernama
Kurikulum 2013 mengacu kepada dua jenjang kompetensi-kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
Kompetensi Inti diterapkan untuk setiap kelas dan setiap mata pelajaran, serta meliputi kompetensi sikap
spiritual, kompetensi sikap sosial, kompetensi pengetahuan, kompetensi keterampilan dan penerapan
pengetahuan. Kurikulum Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)
diperkenalkan sebagai integrative science, dan pendekatan antar-kurikulum ditujukan untuk beberapa
kompetensi dasar dengan tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dibanding kompetensi dasar lain.
Pendekatan itu dianggap sebagai titik lemah para siswa sekolah di Indonesia terutama pada ujian berskala
internasional seperti PISA dan TIMSS. Ketika disandingkan dengan Australian Curriculum, kurikulum
IPA versi Australia memiliki beberapa persamaan dan perbedaan dengan muatan konten yang kurang
lebih sama terutama dari segi gagasan pokok dan aspek keterampilan, namun perbedaannya terletak pada
penilaian prestasi pada setiap jenjang kurikulum. Keberlanjutan adalah prioritas antar-kurikulum pada
kedua kurikulum. Nampaknya sejak awal penerapan Kurikulum 2013 ini telah menuai kontroversi di
Indonesia. Mendikbud yang baru mengizinkan sekolah menggunakan Kurikulum 2006 (KTSP) sebagai
kurikulum lama selama Kurikulum 2013 diuji lebih lanjut.
Kata kunci: Kurikulum Indonesia 2013, Kurikulum Australia, Integrative Science, Kompetensi,
Kurikulum Nasional.
Abstract
The introduction of a new curriculum in Indonesian (Kurikulum 2013) schools seeks to bring about
changes in Indonesian society as well as students’knowledge base. The curriculum is based on two layers
of competencies: Core Competencies, and Basic Competencies. Core Competencies are applicable at
all year levels and for all subjects. They include religious and social attitudes as well as knowledge,
skills, and the application of knowledge. The science (IPA) curriculum for junior high school is promoted
as integrative science; some of the basic competencies demonstrate a cross-curriculum approach more
successfully than others. When compared to the Australian Curriculum: Science, the IPA curriculum
reveals that the contents are similar, as are key ideas and skills, and each curriculum has its approach
to assessing achievement. Sustainability is a major cross-curriculum feature of both curriculums. The
introduction of Kurikulum 2013 has not been without controversy. The new Minister of Education and
Culture, however, allowed the schools to use the existing curriculum (Kurikulum 2006 or the so-called
School-Based Curriculum) while the Kurikulum 2013 undergoes further trialling.
Keywords: Indonesian Curriculum 2013, Australian Curriculum, Integrative Science, Competencies,
National Curriculum.
dari pemerintah persemakmuran maupun menengah pertama, Years 7-10 atau 7-9
negara bagian atau teritori masing-masing. atau 8-10); dan senior secondary (sekolah
Sebagian besar sekolah menggunakan menengah atas, Years 11-12 atau 10-12).
kurikulum yang disusun oleh pemerintah, Perlu diperhatikan bahwa durasi pendidikan
baik itu dari pemerintah persemakmuran sekolah dasar di Australia bisa berbeda-beda
maupun negara bagian dan teritori, tetapi di tiap negara bagian dan teritori. Tabel 1
beberapa sekolah menggunakan kurikulum berikut menyuguhkan informasi dasar perihal
internasional (misalnya International durasi pendidikan sekolah dasar di Australia.
Baccalaureate) atau kurikulum khusus. Perlu diketahui juga bahwa kehadiran di
Sistem pendidikan di Australia terbagi sekolah diwajibkan untuk siswa dari umur
menjadi tiga tingkat pendidikan sekolah lima tahun sampai umur 17 tahun. Menurut
formal, yaitu primary (sekolah dasar atau data statistik terbaru (ACARA, 2016b),
Years [tahun atau kelas] 1-6 atau 1-7); junior 82,5% siswa dari Year 10 menyelesaikan
secondary atau middle school (sekolah Year 12.
Tabel 1. Informasi dasar perihal durasi pendidikan sekolah di negara bagian atau teritori di Australia
(ACARA, 2016b)
Tinggi Penyekolahan (year = kelas)
Negara bagian atau teritori Junior high / middle Senior high school
Primary (SD)
school (SMP) (SMA)
New South Wales, Victoria,
Tasmania, Australian Capital Years 1-6 Years 7-10 Years 11-12
Territory
Northern Territory Years 1-6 Years 7-9 Years 10-12
Queensland, South Australia,
Years 1-7 Years 8-10 Years 11-12
Western Australia
1
Pada tahun 2014, Joko Widodo dipilih presiden yang baru, dan Anies Baswedan ditunjuk Mendikbud yang baru.
dan menyiapkan dokumen kurikulum untuk (Nuh, 2013). Teks Kompetensi Inti hampir sama
digunakan di sekolah di seluruh Indonesia. untuk semua tingkat dan semua mata pelajaran.
2. Landasan filosofis Kompetensi Dasar berbeda dan berkembang
Hubungan antara pendidikan, pada setiap tingkat, dan antara mata pelajaran.
kebudayaan, dan agama terjalin erat sekali di Kompetensi Dasar meliputi semua pengetahuan
dokumen-dokumen kurikulum Indonesia ini. dan keterampilan yang harus diajar pada setiap
Fungsi pendidikan membangun semua peserta mata pelajaran untuk tingkat masing-masing.
didik2 menjadi warga negara yang baik. Menurut Semua Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
UU RI nomor 20 tahun 2003, peserta didik digambarkan untuk mata pelajaran dan tingkat
“menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa masing-masing (Kemendikbud, 2013a; b; c).
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, Kurikulum 2013 bukan kurikulum
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan Indonesia pertama yang menggunakan
menjadi warganegara yang demokratis serta kompetensi berbasis kurikulum; kompetensi
bertanggungjawab” (Kemendikbud, 2012: 3). juga digunakan pada Kurikulum Berbasis
Pernyataan ini diulangi pada dokumen kurikulum Kompetensi (KBK atau Kurikulum 2004)
lain berikut komentarnya. Hubungan ini juga dua dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
arah; “pendidikan berakar pada budaya bangsa” (KTSP atau Kurikulum 2006).
(Kemendikbud, 2012: 3). Standar Kompetensi Lulusan adalah
3. Landasan teoritis kualitas minimal untuk peserta didik
Kurikulum 2013 didasarkan pada ketika mereka akan lulus dari SD, SMP
dua nosi pendidikan, yaitu kompetensi dan atau SMA/SMK. Standar Kompetensi
standar pendidikan. Sebelum dokumen- Lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan
dokumen Kurikulum 2013 ditulis, sudah keterampilan (Kemendikbud, 2012). Satuan
ada dokumen Standar Kompetensi Lulusan masing-masing berisikan tiga komponen,
(SKL) dan Standar Isi (SI), yang disebutkan yaitu kemampuan minimal proses, konten dan
di dalam kurikulum itu. Dokumen standar ini ruang lingkup dalam penggunaan komponen
dikembangkan oleh Badan Standar Nasional proses dan konten. Standar Isi adalah lingkup
Pendidikan (BSNP) untuk Kemendikbud. materi minimal untuk mencapai Standar
Menurut Kemendikbud (2012: 5), Kompetensi Lulusan. Ini juga diatur pada
“Kompetensi adalah kemampuan seseorang mata pelajaran dan jenjang sekolah.
untuk bersikap, menggunakan pengetahuan 4. Landasan empiris
dan keterampilan untuk melaksanakan suatu Faktor lain yang tidak mempunyai
tugas di sekolah, masyarakat dan lingkungan hubungan dilukiskan sebagai landasan
di mana yang bersangkutan berinteraksi.” empiris. Menurut dokumen yang ada
Kurikulum 2013 adalah merupakan rencana (Kemendikbud, 2012), ekonomi Indonesia
untuk peserta didik agar mengalami terus tumbuh dan peserta didik memerlukan
kesempatan pembelajaran luas dalam bersikap, gemblengan menjadi wirausahawan yang
berpengetahuan dan berketerampilan untuk baru. Peserta didik seharusnya menjadi
meningkatkan kemampuannya. warga negara Indonesia yang terintegrasi.
Pada Kurikulum 2013 ada dua jenis Mereka seharusnya belajar menyelesaikan
kompetensi, yaitu Kompetensi Inti dan perselisihan dengen aspek kognitif, tidak
Kompetensi Dasar. Kompetensi Inti adalah dengan kekerasan. Fokus diperlukan pada
kompetensi penting yang digunakan di seluruh tingkat sekolah dasar kepada peningkatan
dokumen kurikulum, dan ada empat kompetensi tiga kemampuan dasar, yaitu baca, tulis, dan
yang digambarkan yaitu kompetensi sikap hitung serta pembentukan karakter. Hasil
spiritual, kompetensi sikap sosial, kompetensi studi PISA dan TIMSS3 menunjukkan perlu
pengetahuan dan kompetensi keterampilan untuk peserta didik memfokuskan tidak hanya
2
Peserta didik adalah peristilahan digunakan seluruh dokumen kurikulum daripada murid atau siswa.
3
PISA = Program for International Student Assessment, TIMSS = Trends in International Mathematics and Science
Study. Peserta didik Indonesia sudah melakukan pada acara ini dengan hasil rendah (Suharti, 2013).
konten tetapi juga kemampuan esensial lain. Contoh-contoh tema berjenis-jenis terdapat
Peserta didik juga perlu mengetahui tantangan pada lampiran Kemendikbud SD (2013a).
lingkungan Indonesia, misalnya pencemaran, Deskripsi kurikulum Indonesia untuk
kurangnya sumber air bersih, potensi rawan SMP dapat ditemukan pada Kompetensi Dasar
pangan, dan pemanasan global. SMP (Kemendikbud SMP, 2013b). Dokumen
ini meliputi struktur kurikulum dan beban
III. STRUKTUR KURIKULUM 2013 belajar, serta organisasi kompetensi dasar
Kurikulum dipisah dalam tiga untuk setiap mata pelajaran masing-masing.
jenjang yaitu Sekolah Dasar (Kelas I-VI), Di sini terdapat Kompetensi Inti SMP dengan
Sekolah Menengah Pertama (Kelas VII- Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA.
IX) dan Sekolah Menengah Atas (Kelas Pada SMA, mata pelajaran dipisah
X-XII). Struktur jenjang itu serupa. Struktur dalam dua kelompok yang berbeda, yaitu
digambarkan pada Dokumen Kurikulum 2013 kelompok wajib dan kolompok peminatan
dan juga Kompetensi Dasar untuk jenjang (Kemendikbud SMA, 2013c). Banyak
masing-masing. mata pelajaran dari SMP tetap wajib (tidak
Pada SD dan SMP, mata pelajaran bagi IPA atau IPS) dan peserta didik bisa
adalah dikelompokkan menjadi dua dan semua memilih mata pelajaran peminatan (misalnya
mata pelajaran bersifat wajib, serta mata Peminatan Matematika dan Sains meliputi
pelajaran untuk SD dan SMP diperlihatkan Matematika, Biologi, Fisika, dan Kimia).
sebagai berikut pada Tabel 2; (Kemendikbud, Kurikulum juga meliputi alokasi
2012). Selain itu, aktivitas ekstra-kurikuler waktu belajar per minggu untuk peserta didik
dianjurkan, misalnya Pramuka (yang untuk semua tingkat, dan lamanya satu jam
diwajibkan untuk SMP), Organisasi Siswa belajar.
Intrasekolah, Unit Kesehatan Sekolah dan
Palang Merah Remaja. IV. AUSTRALIAN CURRICULUM
Menurut kurikulum untuk Sekolah (KURIKULUM AUSTRALIA)
Dasar, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Di Australia ada tiga jenjang
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tidak diajarkan pemerintah, yaitu pemerintah persemakmuran
seperti mata pelajaran terpisah: kontennya atau nasional; enam pemerintah negara bagian
“diintegrasikan ke dalam mata pelajaran dan dua pemerintah wilayah; dan banyak
PPKn, Bahasa Indonesia dan Matematika yang pemerintah lokal. Tanggung jawab untuk
harus ada berdasarkan ketentuan perundang- pendidikan sekolah dasar dan menengah
undangan” (Kemendikbud, 2012: 14). Karena dimiliki oleh pemerintah negara bagian atau
ini, pendekatan tematik dianjurkan ketika pemerintah wilayah, dan meliputi persiapan
kompetensi untuk dua mata pelajaran serupa. kurikulum.
Tabel 2. Mata pelajaran untuk SD dan SMP menurut Kemendikbud (2012)
Sekolah Dasar Sekolah Menengah Pertama
Kelompok A: mata pelajaran yang 1. Pendidikan Agama 1. Pendidikan Agama
berorientasi lebih kepada aspek 2. Pendidikan Pancasila dan 2. Pendidikan Pancasila dan
intelektual dan afektif Kewarganegaraan (PPKn) Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 3. Bahasa Indonesia
4. Matematika 4. Matematika
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5. Ilmu Pengetahuan Alam
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 6. Ilmu Pengetahuan Sosial
7. Bahasa Inggris
Kelompok B: mata pelajaran yang 1. Seni Budaya dan 1. Seni Budaya
berorientasi lebih kepada aspek Keterampilan 2. Pendidikan Jasmani, Olah
afektif dan psikomotor (termasuk 2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
muatan lokal) Raga dan Kesehatan 3. Prakarya
1. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk pengajaran, pembelajaran, dan penilaian IPA;
Sekolah Menengah Pertama (SMP): sedangkan bagian kedua berisi ihwal strategi
Mengapa integrative science? pembelajaran IPA untuk kelas tersebut dan
Tidak banyak referensi tentang dilengkapi dengan penggunaan buku siswa.
integrative science pada dokumen Penilaian untuk Kompetensi Inti 1 dan 2
Kompetensi Dasar SMP (Kemendikbud SMP, diliputi juga pada bagian pertama.
2013b) dan tidak banyak Kompetensi Dasar 2. Struktur Australian Curriculum: Science
yang menggambarkan metode tersebut. (ACS) dan perbandingan dengan
Pada contoh berikut ini, konten meliputi Kurikulum 2013 IPA
pengetahuan listrik dari disiplin Fisika dan Pada ACS terdapat beberapa ciri
juga pengetahuan badan manusia dan hewan yang tidak ditemukan pada Kurikulum
dari disiplin Biologi. Ada contoh IPA yang 2013. Pertama, ada peninjauan luas meliputi
digabungkan [integrated science]. pemikiran, tujuan dan ide pokok (key
Mengenal konsep listrik statis, ideas). Menurut ACARA (2015), ada enam
potensial listrik, hantaran listrik, kelistrikan ide pokok di dalam ACS: Pola, urutan dan
pada sistem syaraf, kelistrikan pada jantung, organisasi; Kondisi dan fungsi; Stabilitas dan
kelistrikan tulang, dan hewan-hewan perubahan; Skala dan ukuran; Zat dan energi;
yang mengandung listrik (Kelas VIII, serta Sistem-sistem. Menurut Kemendikbud
Kemendikbud SMP, 2013b: 52) (2014), ada empat tema lebih besar yang
Penggunaan istilah integrative mengarah pada pemaduan, yaitu materi,
science pada dokumen ini, khususnya ketika sistem, perubahan dan interaksi, dua daftar
ditulis pada Bahasa Inggris, ketimbang ini serupa.
integrated science, nampak tidak biasa atau ACS mempunyai tiga bagian antar-
agak janggal. Hal ini disebabkan karena hubungan atau strands, yaitu Science
istilah ini tidak pernah digunakan atau understandings (Pengertian ilmu), Science
pernah digunakan dengan frekuensi kecil as a human endeavour (Ilmu sebagai
saja bahkan dalam kurikulum pendidikan usaha manusia), dan Science inquiry skills
Barat pada umumnya dan juga tidak (Keterampilan penyelidikan ilmu). Science
pernah digunakan pada konteks pendidikan understandings dibagi menurut disiplin atau
Australia pada khususnya. Integrative sub-strands, yaitu Ilmu biologi, Ilmu kimia,
science sebenarnya sudah digunakan pada Ilmu fisika dan Ilmu bumi dan angkasa.
konteks perguruan tinggi (misalnya Barrett, Meskipun demikian ACS menganjurkan
2001; Institute for Integrative Science and bahwa tiga bagian ini seharusnya diajar dengan
Health, 2017). Pada situasi ini, konsep sains metode integrasi, serupa untuk IPA SMP.
terpadu dengan konsep sosial. Pengunaan Science understandings seperti Kompetensi
integrative science pada sekolah menengah Inti 3 di dalam Kurikulum 2013, tentang
sangat terbatas, menurut referensi. Namun, pengetahuan, dan Science inquiry skills seperti
IPA pada Kurikulum 2013 meliputi baik Kompetensi Inti 4, tentang keterampilan.
kompetensi ajaran agama dan kompetensi Berikutnya, ada deskripsi pada dokumen
sikap sosial, dan sikap kebudayaan Indonesia, untuk setiap kelas dari Fondasi sampai Kelas X
maupun kompetensi tentang pengetahuan tentang konten yang diajarkan, penggambaran
dan keterampilan IPA. Dengan demikian, konten dan penjelasan, dan standar prestasi
maka barangkali IPA barulah bisa dianggap untuk kelas itu.
sama atau sejajar dengan istilah integrative Topik yang diajarkan pada kelas SMP
science. dapat dibandingkan memakai informasi
Untuk setiap kelas IPA SMP terdapat didirikan pada Kemendikbud SMP (2013b)
buku panduan guru yang diterbitkan oleh dan ACARA (2015). Topik ini hanya
Kemendikbud. Setiap buku guru (misalnya menggambarkan konten dan tidak meliputi
Kemendikbud, 2014) mempunyai dua keterampilan atau penerapan pengetahuan.
bagian. Bagian pertama berisi tentang Banyak topik yang sama pada kurikulum
SMP Indonesia dan Australia, walaupun genap”, 2014). Lebih dari 200.000 sekolah
judul topik tidak memiliki kesamaan. Ada akan melaksanakan Kurikulum 2006.
lebih banyak penekanan pada Ilmu bumi Selama wawancara untuk Tempo
dan angkasa pada ACS daripada Kurikulum (“Anies Baswedan”, 2014, h.156), beberapa
2013. Terdapat lebih banyak penekanan pada komentar diberikan oleh Baswedan
sistem badan manusia pada Kurikulum 2013 tentang penerapan Kurikulum 2013.
daripada ACS. Biarpun beberapa topik dari “Secara prinsip, kurikulum memang harus
Kurikulum 2013 belum ditemukan pada buku mengalami perubahan.” Juga menurut
teks siswa. Baswedan, “Kurikulumnya baik, kok.
Masalah utamanya adalah implementasi
VII. KURIKULUM 2013: SUATU yang terburu-buru.” Dia menganggap bahwa
KONTROVERSI SEJARAH implementasi kurikulum seharusnya terjadi
Kurikulum 2013 diluncurkan selama selama tujuh tahun. Menurut Peraturan
masa jabatan kedua Presiden Susilo Bambang Menteri Nomor 160 Tahun 2014, sekolah
Yudhoyono oleh Mendikbud Mohammad “dapat melaksanakan Kurikulum Tahun 2006
Nuh, dengan dorongan Wakil Presiden paling lama sampai dengan tahun pelajaran
Boediono, pada Desember 2012. Pada 2019/2020” (Pasal 4). Pada Ramli (2014),
Oktober 2014, Joko Widodo dipilih menjadi orang yang diwawancarai (“Professor
presiden yang baru, dan dia menunjuk Anies John”, yang badan penasehat Kurikulum
Baswedan sebagai Mendikbud yang baru. 2013) berkata “pemerintah percaya bahwa
Pada Desember 2014, Mendikbud Baswedan kurikulum seharusnya direvisi atau diubah
memerintahkan bahwa: dalam waktu 5 atau 10 tahun” (Ramli, 2014:
Satuan pendidikan dasar dan pendidikan 82), serta “menurut saya kalau Menteri yang
menengah yang melaksanakan Kurikulum baru bisa mengintrodusir kurikulum baru dia
2013 sejak semester pertama tahun seharusnya menyiapkannya dalam waktu 3-4
pelajaran 2014/2015 kembali melaksanakan tahun” (Ramli, 2014: 83).
Kurikulum Tahun 2006 mulai semester
Kemampuan guru mengajar menurut
kedua tahun pelajaran 2014/2015 sampai
ada ketetapan dari Kementerian untuk pedagogi yang baru Kurikulum 2013 sudah
melaksanakan Kurikulum 2013. (Pasal diragukan. Menteri Baswedan berkata:
1, Peraturan Menteri Pendidikan Dan Jadi, yang harus dilatih untuk
Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor melaksanakan kurikulum itu bukan
160 Tahun 2014) hanya gurunya, melainkan ekosistem
Menurut peraturan ini juga, satuan sekolahnya. … Ada sejumlah sekolah yang
pendidikan dasar dan pendidikan menengah kami persiapkan sebagai percontohan.
Lalu guru-guru dari sekolah lain dibawa
yang telah melaksanakan Kurikulum 2013
dan mengajar di sana dalam kurun
selama 3 (tiga) semester tetap menggunakan tertentu. Dia melihat langsung bagaimana
Kurikulum 2013. (Pasal 2, Peraturan Menteri kurikulumnya diterapkan dengan baik. …
Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Sekolah itu [6.221 sekolah disebut] akan
Indonesia, Nomor 160 Tahun 2014). menjadi sekolah percontohan – sebagai
Menurut Baswedan, alasan utama tempat pelatihan guru nantinya. (“Anies
untuk perubahan kebijakan adalah karena Baswedan”, 2014: 158)
kekurangan keadaan siap-sedia sekolah dan Jadi Mendikbud mempunyai rencana
guru, juga tidak ada kesesuaian antar tujuan memperbaiki keterampilan guru-guru.
kurikulum dengan buku pelajaran sekolah Kualifikasi guru masih diperbaiki, walaupun
(Budiari, 2014). Basweden juga berkata tidak sama dengan di sekolah dasar atau semua
bahwa 6.221 sekolah dapat meneruskan daerah di Indonesia (Suharti, 2013). Bjork
Kurikulum 2013 dan merupakan sekolah (2013) mempertimbangkan bahwa banyak
rintisan penerapan kurikulum itu. “Mereka guru Indonesia menganggap mereka sendiri
akan jadi contoh bagi sekolah yang belum sebagai pegawai pemerintah, bukan pendidik.
siap,” tambah Baswedan (“Mulai semester Ramli (2014) menganggap juga bahwa
kwalitas guru dan persiapan guru adalah 1). Di SD, dalam Kelas I-III tidak ada konten
pembatasan lain yang seharusnya dipusatkan IPA (dan IPS) pada Kurikulum 2013, dan
oleh pemerintah. Perkembangan profesional dalam Kelas IV-VI guru-guru diharapkan
(inservice) belum diselenggarakan untuk guru mengajar IPA mengintegrasikannya
di Indonesia, khususnya di daerah miskin dengan Bahasa Indonesia, daripada mata
atau terpencil. Pada Januari 2016, Baswedan pelajaran terpisah. Ada daftar tema pada
berkata bahwa pemerintah telah membekali Kemendikbud SD (2013a) tetapi tidak
2,9 juta guru melalui uji kompetensi untuk semua tema mempunyai konten IPA.
sekolah pengguna tahun ini (Nugroho, 2016). 2). Di dalam SMP, guru-guru diharapkan
Sekarang tentang 25% jumlah sekolah bisa mengajar mata pelajaran integrative
menerapkan Kurikulum 2013 mulai tahun science, yang belum ada pengalamannya.
2016. 3). Tim peneliti itu berpikir bahwa karena
Masalah lain yang penting adalah konten IPA dikurangi, jadi hasil peserta
buku pelajaran, yang tidak memiliki didik pada TIMSS atau PISA tidak
kesesuaian antar tujuan kurikulum dengan diperbaiki.
buku pelajaran. Di Indonesia, Kemendikbud 4). literasi saintifik diperkenalkan sebagai
bertanggung jawab dalam persiapan buku potensi masalah yang lain yang akan
pelajaran yang baru untuk Kurikulum mengganggu pembangunan Indonesia.
2013. Banyak buku pelajaran yang baru B. Kontroversi dan Australian Curriculum
dicetak sebelum Mendikbud menghentikan Kurikulum 2013 bukan satu-satunya
penggunaan kurikulum pada tahun 2014. kurikulum yang menyebabkan kontroversi.
Revisi buku … dilakukan berdasarkan Pada tahun 2014, Australian Curriculum
perbaikan dari para ahli dan masyarakat ditinjau oleh pemerintah konservatif yang
yang tuntas pada akhir Oktober 2015. … baru (Review of the Australian Curriculum,
Dia menyebut, pihaknya melakukan revisi 2014). Hasilnya menyebutkan bahwa
sebanyak 377 buku dan dipastikan bisa
selesai pada Februari 2016. Harapannya, Australian Curriculum adalah kurikulum
buku-buku tersebut dapat digunakan yang terlalu padat, terutama di dalam sekolah
tahun ajaran 2016/2017. (“Kemdikbud”, dasar. Ada konten terlalu banyak, tetapi
2016) juga kemampuan umum dan prioritas antar-
Beberapa buku direvisi lebih banyak, kurikulum.
khususnya perubahan pada tema untuk Ada satu isu diajukan dalam
sekolah dasar kelas satu sampai enam. laporan ini bahwa yang berhubungan
Alasan lain diberikan untuk mengabaikan pada Kurikulum 2013. Pada Australian
Kurikulum 2013, termasuk: Curriculum ada prioritas antar-kurikulum
1. Terlalu banyak pekerjaan untuk peserta tentang Asia dan orang asli Australia, tetapi
didik kurang memperhatikan “dampak peradaban
2. Kurang cukup sumber pendidikan untuk barat dan agama Judeo-Kristen pada
banyak sekolah, khususnya itu di daerah perkembangan dan kebiasaan Australia serta
miskin atau terpencil. Banyak sekolah masyarakat dan budaya Australia yang lebih
Indonesia belum mempunyai koneksi luas” (Review of the Australian Curriculum,
online ke Internet, bahkan banyak sekolah 2014: 5). Itu dianggap memungkinkan peserta
belum mempunyai koneksi listrik. didik mengerti dimensi yang keagamaan
3. Filsafat kurikulum serupa dengan agama dan moral kehidupan. Itu diabaikan pada
Islam, khususnya tentang Kompetensi Australian Curriculum tetapi termasuk dalam
Inti 1. Kurikulum 2013 (misalnya Kompetensi Inti
A. Kurikulum IPA 1 dan 2).
Menurut Ramli (2014) ada beberapa VIII. KESIMPULAN
masalah tentang konten dan pedagogi IPA di Kurikulum yang baru diperkenalkan
dalam sekolah dasar dan sekolah menengah untuk semua sekolah Indonesia pada tahun
pertama. 2013. Kurikulum itu disebut Kurikulum
2013. Kerangka yang sama digunakan dokumen lain, misalnya Standar Kompetensi
pada seluruh Kurikulum 2013 untuk Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI).
semua mata pelajaran untuk semua tingkat Pada Desember 2014 penerapan
kelas. Kurikulum 2013 didasarkan dua Kurikulum 2013 dihentikan oleh Mendikbud
jenjang kompetensi: Kompetensi Inti dan untuk paling banyak sekolah. Kurikulum itu
Kompetensi Dasar. Ada empat Kompetensi diperbaiki dan sekarang digunakan oleh 25%
Inti untuk semua mata pelajaran dan semua sekolah di Indonesia. Pengajaran IPA pada
tingkat kelas. Kompetensi Inti itu serupa Kurikulum 2013 berubah menurut jenjang
seluruh kurikulum antar kelas. Kompetensi sekolah. Di SD, dalam Kelas I-III tidak ada
Inti 1 merujuk pada ajaran agama yang konten IPA pada kurikulum, dan dalam Kelas
dianut peserta didik Indonesia. Kompetensi IV-VI guru-guru diharapkan mengajar IPA
Inti 2 adalah kompetensi sikap sosial dan mengintegrasikannya dengan mata pelajaran
menunjukkan sikap kebudayaan Indonesia, lain. Di SMP, guru-guru diharapkan agar
misalnya gotong royong, terutama pada melaksanakan pengajaran sebagai bagian dari
masyarakat dan keberadaan peserta didik. disiplin integrative science. Di dalam SMA
Kompetensi Inti 3 dan Kompetensi Inti 4 ada tiga mata pelajaran, misalnya Biologi,
adalah tentang pengetahuan, keterampilan Kimia dan Fisika. Konten IPA di jenjang
dan penerapan pengetahuan khusus untuk Sekolah Menengah Pertama pada Kurikulum
setiap mata pelajaran. Kompetensi Dasar 2013 dan pedagoginya adalah serupa dengan
berubah menurut mata pelajaran dan tingkat Australian Curriculum: Science di jenjang
kelas. Ada banyak Kompetensi Dasar. yang sama.
Kompetensi Dasar dihubungkan pada dua
DAFTAR PUSTAKA
“Anies Baswedan: Pendidikan itu harus jadi kegembiraan, bukan penderitaan”. (2014). Tempo, 4342, 156-159.
15 - 21 Desember
“Kemdikbud revisi besar-besaran buku Kurikulum 2013”. (2016). Kompas.com. [Online]. Tersedia http://edukasi.
kompas.com/read/2016/01/07/17291791/Kemdikbud.Revisi.Besar-besaran.Buku.Kurikulum.2013. 7
Januari
“Mulai semester genap, Kurikulum 2013 dihentikan”. (2014). Kompas.com. [Online]. Tersedia http://edukasi.
kompas.com/read/2014/12/05/20042411/Mulai.Semester.Genap.Kurikulum.2013.Dihentikan. 5
Desember
ACARA. (2012). Charter for the Australian Curriculum, Assessment and Reporting Authority [Online]. Tersedia
http://www.acara.edu.au/verve/_resources/ACARAs_Charter_(3_August_2012).pdf. 3 Agustus
ACARA. (2015). Australian Curriculum: Science. Version 8.1. [Online]. Tersedia http://www.australiancurriculum.
edu.au/science/curriculum/f-10?layout=1
ACARA. (2016a). F-10 overview (Peninjauan luas Fondasi-Kelas X). Australian Curriculum, Assessment and
Reporting Authority. [Online]. Tersedia www.australiancurriculum.edu.au/overview/structure
ACARA. (2016b). National Report on Schooling in Australia 2014 (Laporan Nasional tentang Pendidikan Sekolah
di Australia 2014). [Online]. Tersedia www.acara.edu.au
Al-Samarrai, S., & Cerdan-Infantes, P. (2012). Where did all the money go? Financing basic education in Indonesia.
[Di mana semua uang? Keuangan untuk pendidikan dasar di Indonesia.] Pada D. Suryadarma & G.W.
Jones (Eds.), Education in Indonesia [Pendidikan di Indonesia] (pp.109-138). Singapore: ISEAS
Publishing
Barrett, G.W. (2001). Closing the ecological cycle: The emergence of integrative science. Ecosystem Health, 7(2),
79-84
Bjork, C. (2013). Teacher training, school norms and teacher effectiveness in Indonesia. [Pelatihan guru, norma
sekolah dan keefektipan guru.] Pada D. Suryadarma & G.W. Jones (Eds.), Education in Indonesia
(pp.53-67). Singapore: ISEAS Publishing
Budiari, I. (2014, Desember 07). Anies nixes much-maligned 2013 curriculum. Jakarta Post. [Online]. Tersedia
http://www.thejakartapost.com/news/2014/12/07/anies-nixes-much-maligned-2013-curriculum.html
Institute for Integrative Science and Health. (2017). Bringing together Indigenous ways of knowing and Western