9a27eed91be448f8b1a00f29be249531
9a27eed91be448f8b1a00f29be249531
Oleh :
Ni Luh Raka Merry Hardiani (1302006076)
Daondy Friarsa Soeharto (1802611106)
I Gst Agung Ngr Aswin Panji S. (1802611111)
Pembimbing :
Dr. Luh Seriani, S.Km, M.Kes
dr. I Wayan Gede Wirawan
Oleh :
Ni Luh Raka Merry Hardiani (1302006076)
Daondy Friarsa Soeharto (1802611106)
I Gst Agung Ngr Aswin Panji S. (1802611111)
Pembimbing :
Dr. Luh Seriani, S.Km, M.Kes
dr. I Wayan Gede Wirawan
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas
karunia-Nya, Pkm Dengan Judul “Laporan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
(PKM) Penyuluhan Kehamilan Usia Dini, Dampak, Dan Cara Pencegahannya Pada
Siswa-Siswi SMK I Tegalalang Gianyar” ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Proposal PKM ini disusun dalam rangka mengikuti Kepaniteraan Klinik
Madya Bagian Kedokteran Masyarakat Kedokteran Pencegahan, Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana yang dilaksanakan mulai tanggal 7 Mei 2018
sampai 17 Juni 2018 bertempat di UPT Kesmas Tegallalang I Gianyar. Proposal
penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik karena dukungan dari berbagai pihak.
Untuk itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dr. Luh Seriani, S.Km, M.Kes selaku Dosen Pembimbing, atas segala kritik,
saran, dan bimbingan yang diberikan dalam menyelesaikan PKM ini;
2. dr. I Wayan Gede Wirawan selaku Kepala UPT Kesmas Tegallalang I
Gianyar beserta seluruh staf atas bimbingan dan arahan dalam
menyelesaikan PKM ini;
3. Pemegang Program PROMKES dan PKPR di UPT Kesmas Tegallalang I
Gianyar atas segala informasi dan kerja sama terkait dengan PKM ini,
4. Kepala Sekolah SMK I Tegalalang dan jajarannya, serta para guru atas kerja
sama serta bantuannya dalam menjalankan PKM ini.
Diharapkan PKM ini dapat memberikan manfaat terhadap siswa-
siswi SMK Tegalalang I, serta dapat dijadikan acuan untuk penyuluhan-penyuluhan
yang akan dilakukan berikutnya.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM .................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
BAB II PERENCANAAN PKM .............................................................................3
2.1 Identifikasi Masalah ...............................................................................3
2.2 Analisis Masalah ....................................................................................4
2.3 Tujuan dan Manfaat Penyuluhan ...........................................................5
2.3.1 Tujuan Umum .........................................................................5
2.3.2 Tujuan Khusus ........................................................................5
2.3.3 Manfaat ...................................................................................5
2.4 Kelompok Sasaran .................................................................................6
2.5 Strategi Pelaksanaan...............................................................................6
2.5.1 Persiapan Penyuluhan .............................................................6
2.5.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan .............................................6
2.5.3 Pelaksanaan Penyuluhan .........................................................7
2.6 Isi Materi ................................................................................................7
2.7 Metode Penyuluhan ................................................................................7
2.8 Media Penyuluhan ..................................................................................7
2.9 Jadwal Penyuluhan .................................................................................8
2.10 Rencana Evaluasi .................................................................................8
2.10.1 Penilaian Proses ....................................................................8
2.10.2 Penilaian Hasil ......................................................................9
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN ............................................................10
3.1 Waktu dan tempat Penyuluhan ............................................................10
3.2 Proses Pelaksanaan Penyuluhan .........................................................10
3.3 Peserta Penyuluhan .............................................................................10
3.4 Pelaksanaan Penyuluhan ......................................................................10
BAB IV EVALUASI KEGIATAN ......................................................................12
4.1 Evaluasi Penyuluhan ............................................................................12
4.2 Hambatan Penyuluhan PKM ................................................................14
4.3 Manfaat PKM .......................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................16
LAMPIRAN DOKUMENTASI PENYULUHAN ................................................17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Kehamilan usia dini merupakan kehamilan yang dialami oleh ibu yang
berumur dibawah 20 tahun (Riskesdas, 2010). Menurut Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional, alasan mengapa tidak boleh hamil pada usia muda dibagi
menjadi dua, yaitu alasan secara fisik dan alasan secara mental. Secara fisik, kondisi
Rahim dan panggul ibu belu berkembang secara maksimal sehingga mengakibatkan
kesakitan dan kematian ibu dan bayinya. Selain itu hal ini juga menyebabkan
pertumbuhan dan perkembangan fisik ibu terhenti. Secara mental, ibu belum siap
menghadapi perubahan yang terjadi selama kehamilan, serta belum siap
menjalankan peran seorang ibu dan masalah-masalah yang mungkin muncul dari
statusnya sebagai ibu. Gabungan kedua faktor tersebut yang belum matang akan
meningkatkan terjadinya persalinan yang sulit dengan komplikasi medis (BPS,
2013). Data dari Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2010 menyatakan bahwa
1,7 juta wanita dengan usia dibawah 24 tahun melahirkan di Indonesia tiap
tahunnya, dan hamper setengah jutanya adalah remaja (Jones, 2001). Data WHO
menunjukkan sekitar 16 juta wanita berusia 15-19 tahun melahirkan setiap
tahunnya. Kelahiran dari ibu yang berusia dini mencakup 11% dari seluruh
kelahiran, dengan 95% dari kejadian ini terjadi di negara - negara berkembang
(WHO, 2011).
Kehamilan usia remaja memberikan risiko yang sangat tinggi terhadap
kematian ibu dan bayi, dimana angka kematian maternal pada wanita hamil dan
melahirkan usia di bawah 20 tahun dua sampai lima kali lebih tinggi daripada
kematian maternal yang terjadi pada wanita hamil usia 21-29 tahun (Manuaba et
al., 2010). Selain itu komplikasi kehamilan seperti preeklamsi, abortus, partus lama
juga lebih sering terjadi pada usia dini (Abdurradjak et al., 2016).
Perilaku seksual pada usia dini berhubungan erat dengan kejadian
kehamilan dan pernikahan pada usia dini. Perubahan yang terjadi pada remaja
berhubungan erat dengan proses pubertas. Mulai aktifnya sistem reproduksi
tersebut menyebabkan masa ini sering dikatakan sebagai masa yang rentan akan
terjadinya perilaku seksual yang tidak sehat, jika tidak diimbangi dengan informasi
1
yang cukup. Beberapa literatur menunjukkan bahwa tingginya proporsi kehamilan
usia remaja disebabkan oleh berbagai faktor seperti, pengetahuan tentang
seksualitas yang kurang, sosial ekonomi yang rendah, pengaruh pergaulan dengan
teman sebaya yang negatif, faktor sosiodemografi, hubungan antar keluarga, status
perkembangan, kebutuhan terhadap perhatian, serta penyalahgunaan obat- obatan
terlarang. Menurut Loveria Sekarrini, akses informasi, layanan kesehatan yang
ramah remaja masih sangat minim, sehingga banyak remaja yang memiliki
permasalahan kesehatan menjadi sulit untuk menyelesaikan permasalahan remaja
(Sekarini, 2012).
Berdasarkan keterangan pemegang program KIA/KB di Puskesmas
Tegallalang I, perilaku seksual pada usia dini di wilayah kerja Puskesmas
Tegallalang I dapat dikatakan cukup tinggi dimana kehamilan usia dini di wilayah
kerja Puskesmas Tegallalang I pada tahun 2016 hingga bulan Desember yaitu 25
orang dari 314 ibu hamil yang kontrol ke Puskesmas Tegallalang I. Pada tahun 2017
terdapat kehamilan usia dini atau sebesar 18% dari populasi ibu hamil. Pemegang
program pelayanan kesehatan peduli remaja puskesmas Tegallalang I juga
menyebutkan bahwa tingginya angka kejadian hamil usia dini dikarenakan
pergaulan dan pacaran yang tidak sehat pada remaja, khususnya pada usia SMA di
wilayah kerja puskesmas tersebut. Dikarenakan perihal tersebut, penyuluhan ini
diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan dan pengetahuan siswa-siswi tentang
perilaku seksual usia dini dan dampak kehamilan usia dini.
2
BAB II
PERENCANAAN PKM
3
2.2. Analisis Masalah
Berdasarkan keterangan yang didapatkan dari pemegang program
promosi kesehatan di Puskesmas Tegalalang I, pemberian penyuluhan
terkait infeksi menular seksual, pacaran sehat, dan kesehatan reproduksi
dilakukan sebanyak delapan kali dalam satu tahun. Penyuluhan terakhir
dilakukan pada bulan Oktober 2017 dan telah dilakukan hampir di seluruh
wilayah kerja puskesmas. Penyuluhan serupa belum pernah dilakukan
selama tahun 2018. SMK Tegalalang I merupakan salah satu penyumbang
kasus kehamilan usia dini, namun karena tidak semua siswa-siswi SMK
tersebut tinggal di wilayah UPT Kesmas Tegalalang I, maka belum ada data
yang menunjukan jumlah kehamilan usia dini di sana. Menurut data
kegiatan puskesmas, pada tahun 2017 sudah pernah dilakukan dua kali
penyuluhan di SMK tersebut, dimana penyuluhan terakhir dilakukan
berdekatan dengan masa penerimaan siswa baru.
Kurangnya pengetahuan siswa-siswi kelas 10 SMK 1 Tegalalang
mengenai apaitu kehamilan usia dini dan dampak yang dapat ditimbulkan
oleh kehamilan usia dini dilihat dari wawancara yang telah dilakukan
menjadi salah satu alasan tingginya kasus kehamilan usia dini di SMK
tersebut. Dari hasil wawancara langsung dengan siswa-siswi SMK 1
Tegalalang, masih banyak dari mereka yang masih belum tau dan belum
memahami kehamilan usia dini beserta dampa dan cara pencegahannya,
meski sudah pernah dilakukan penyuluhan sebelumnya. Para remaja yang
telah diwawancara secara umum mengetahui beberapa dampak secara sosial
dan ekonomi namun tidak dapat menyebutkan secara tepat dampak
kehamilan usia dini jika dilihat dari segi kesehatan
Pemegang program pelayanan kesehatan peduli remaja puskesmas
Tegallalang I menyebutkan meskipun diketahui banyak kasus kehamilan
usia dini yang terjadi di SMK tersebut pasca berlangsungnya program
praktek kerja lapangan, penyuluhan masih belum digalakan karena
penyuluhan di SMK hanya baru dilakukan setelah mendapat undangan
langsung dari pihak SMK. Menurut pemegang program KIA di puskesmas
Tegallalang I, setiap tahunnya masih ditemukan kejadian ibu hamil dengan
4
usia dini yang disebabkan oleh pacaran yang tidak sehat terutama pada
periode waktu setelah liburan sekolah.
Faktor lain yang mendorong terjadinya kehamilan usia dini di SMK
1 Tegalalang berdasarkan pemegang program PKR UPT Puskesmas
Tegalalang 1 antara lain kondisi saat PKL itu sendiri karena saat PKL,
siswa-siswi tersebut akan jauh dari bimbingan dan pengawasan keluarga.
Pengawasan yang tidak ketat dapat menjadi bentuk kesempatan siswa-siswi
untuk melakukan aktivitas seksual di usia dini. Faktor pendorong lain adalah
pergaulan dan lingkungan sekitar dimana banyaknya kejadian kehamilan
usia dini disekitar dapat memicu remaja untuk berperilaku serupa.
Perubahan perilaku remaja untuk mencegah terjadinya kehamilan usia dini
di SMK 1 Tegalalang dapat diawali dengan pemberian informasi terkait
dengan dampak kehamilan usia dini dan memberikan gambaran mengenai
kehamilan usia dini.
5
2. Peserta penyuluhan mendapatkan informasi mengenai kehamilan usia
dini.
3. Pemegang program dapat menjadikan penyuluhan ini sebagai referensi
dalam melakukan penyuluhan kehamilan usia dini.
4. Diharapkan agar peserta bertanya mengenai materi saat penyuluhan,
sehingga mereka dapat lebih paham dan dapat menyebarkannya ke
teman-teman di lingkungan sekitarnya.
6
Hari/Tanggal : Kamis, 24 Mei 2018
Waktu : 09.00 WITA - selesai
Tempat : Aula SMK 1 Tegalalang
2.5.3. Pelaksanaan Penyuluhan
1. Tim penyuluh meminta ijin kepada pihak SMK 1 Tegalalang
2. Tim penyuluh menyiapkan alat dan materi di tempat penyuluhan
3. Peserta dikumpulkan di aula
4. Penayangan video pendek
5. Dilakukan pre-test berupa quiz secara lisan sebelum penyuluhan
6. Penyampaian materi dengan power point, diselingi dengan diskusi
kasus
7. Dilakukan post-test berupa quiz secara lisan setelah penyuluhan
8. Diskusi dan tanya jawab materi penyuluhan
9. Pemberian feedback oleh peserta penyuluhan
10. Pemberian bingkisan bagi peserta penyuluhan yang telah berperan aktif
7
2.9. Jadwal Penyuluhan
Tabel 1. Rencana Pelaksanaan Penyuluhan
Alat dan
Waktu Kegiatan Metode Fasilitator
Bahan
08.30 WITA Sambutan dari Ceramah Dokter Muda, -
(10”) perwakilan Puskesmas Perwakilan
dan Kepala Sekolah Puskesmas
dan Kepala
Sekolah
08.40 WITA Perkenalan diri penyuluh Ceramah, Dokter Muda -
(5”) perkenalan
08.45 WITA Penayangan video, quiz Penilaian Dokter Muda Video
(15”) pendek
09.00 WITA Penyuluhan dan Diskusi Ceramah Dokter Muda Slide
(40”) Kasus dan Diskusi Materi
Kasus
09.40 WITA Tanya jawab, pemberian Diskusi Dokter Muda, Slide
(10”) feedback Perwakilan Materi
puskesmas
09.50 WITA Penyerahan bingkisan - Dokter Muda Bingkisan
(10”) dan foto bersama hadiah
10.00 WITA Kegiatan selesai
8
Pelaksanaan dinilai dengan mengamati pelaksanaan, serta pemberian
feedback oleh peserta penyuluhan.
4. Penilai
Dokter Muda Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
2.10.2. Penilaian Hasil
1. Indikator Penilaian
• Pertanyaan dari peserta yang diajukan selama tanya jawab
berlangsung.
• Peningkatan pengetahuan tentang perilaku seksual usia dini
dan pacaran sehat yang dinilai berdasarkan ketepatan dalam
menjawab quiz yang diberikan, dimana diharapkan setelah
dilakukan pemberian materi peserta penyuluhan dapat
menjawab quiz dengan lebih tepat dibandingkan sebelum
dilakukan pemberian materi.
2. Waktu Penilaian
Waktu penilaian dilakukan sebelum dan sesudah penyuluhan.
3. Cara Penilaian
Menggunakan pemberian quiz secara lisan.
4. Penilai
Dokter Muda Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
9
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
3.2. Peserta
Perwakilan setiap kelas X dan XI SMK 1 Tegalalang sebanyak 45 orang.
10
untuk penayangan, sehingga penyuluh hanya perlu menyediakan laptop,
slide, dan video. Slide power point dan video penyuluh tayangkan dengan
LCD untuk mempermudah pemberian Bingkisan penyuluh berikan kepada
beberapa siswa yang aktif berpartisipasi pada saat diskusi kasus dan tanya
jawab.
Pada hari pelaksanaan penyuluhan, penyuluh datang pada pukul 08.15
WITA dan diterima langsung oleh wakil kepala sekolah bidang akademik
SMK 1 Tegalalang. Selanjutnya penyuluh mempersiapkan alat untuk
penyuluhan di Ruang kelas. Pukul 08.45 WITA siswa-siswi yang menjadi
perwakilan kelas sudah berkumpul di dalam kelas. Penyuluhan dimulai pada
pukul 09.00 WITA karena menunggu persiapan alat-alat penyuluhan.
Pertama-tama, penyuluh mengadakan perkenalan terlebih dahulu
pada peserta penyuluhan. Sebelum pemberian materi, dilakukan penayangan
video pendek. Penyuluh memberikan materi dengan slide, yang diawali
dengan penjelasan mengenai pengertian kehamilan usia dini beserta
epidemiologinya di dunia, Indonesia, dan Bali. Selanjutnya diberikan materi
mengenai alasan mengapa kehamilan usia dini tidak baik serta dampaknya,
baik secara biologis maupun psikologis. Di akhir pemberian materi, diberikan
juga beberapa tips kepada siswa-siswi untuk menghindari kehamilan usia
dini. Tips pertama yang diberikan adalah mengenai pacaran sehat yang juga
disertai dengan diskusi kasus. Beberapa tips yang didiskusikan antara lain
adalah berpacaran di tempat yang ramai, serta mendekatkan diri ke orang tua.
Setelah pemberian materi selesai, dilakukan tanya jawab. Peserta
penyuluhan cukup antusias dan terdapat 3 orang yang memberikan
pertanyaan dan sharing pengalaman pribadi terkait dengan materi
penyuluhan. Terdapat pula 2 orang yang bersedia merangkum keseluruhan
materi di depan kelas. Pihak SMK 1 Tegalalang juga sangat mendukung
pencegahan kehamilan usia dini dimana diusulkan penyuluhan yang lebih
rutin di lingkungan SMK 1 Tegalalang. Terlihat peningkatan pemahaman
peserta dari rangkuman materi dan studi kasus yang diberikan. Di akhir
kegiatan, penyuluh meminta feedback atau pesan dan kesan dari peserta
penyuluhan terhadap pemberian materi yang telah dilakukan.
11
BAB IV
EVALUASI KEGIATAN
12
Perhatian dan respon peserta penyuluhan secara umum baik dan dapat
dilihat dari keantusiasan peserta saat diskusi kasus dan saat penyuluh
meminta respon peserta dengan memberi pertanyaan di sela-sela pemberian
materi. Siswa-siswi berani bertanya dan juga antusias dalam memberikan
timbal balik terhadap jawaban yang diberikan oleh penyuluh. Salah seorang
siswa juga sharing pengalaman orang disekitarnya terkait kehamilan usia dini
yang terjadi dilingkungan rumah dan sekolahnya.
Dari segi proses penyuluhan yang meliputi pemberian materi dan sesi
diskusi, pemberian materi dan diskusi berlangsung dengan baik terlihat dari
adanya komunikasi antara peserta dengan penyuluh dimana peserta berani
untuk menjawab pertanyaan dari diskusi kasus. Feedback dan pesan-kesan
yang diberikan diakhir penyuluhan juga baik dan mendukung adanya
penyuluhan yang dilakukan.
Keberhasilan penyuluhan dinilai dengan adanya peningkatan
pengetahuan siswa-siswi akan dampak perilaku seksual usia dini dan pacaran
sehat dinilai berdasarkan ketepatan dalam menjawab quiz dengan beberapa
pilihan jawaban secara lisan setelah dilakukan penyuluhan dibanding
sebelum dilakukan penyuluhan. Pertanyaan yang diajukan antara lain:
1. Apa itu kehamilan usia dini
2. Dampak apa saja yang disebabkan kehamilan usia dini
3. Cara mencegah kehamilan usia dini
Dari penilaian yang dilakukan, didapatkan peningkatan pengetahuan
peserta dilihat ketepatan peserta dalam menjawab pertanyaan selingan setelah
pemberian materi dibanding sebelum pemberian materi. Selain dari
pertanyaan tersebut, penilaian keberhasilan penyuluhan juga dapat dilihat dari
pertanyaan yang diajukan saat tanya jawab. Terdapat peserta yang bertanya
dengan pertanyaan yang bervariasi dan diajukan secara serius saat sesi tanya
jawab. Peserta juga dapat merangkum materi dengan baik dan
menyampaikannya kembali di depan kelas secara jelas. Hal ini dapat
menunjukkan antusiame peserta penyuluhan terhadap materi yang diberikan.
Pihak SMK 1 Tegalalang menerima penyuluhan dengan sangat baik
dan diharapkan untuk ada penyuluhan kembali di kemudian hari dengan
13
materi yang berbeda Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ataupun dari
Puskesmas Tegallalang I.
14
Manfaat yang didapat oleh peserta adalah diharapkan dapat
menambah pengetahuan mereka tentang kehamilan usia dini sehingga
mencegah terjadinya dampak negatif dari perilaku seksual usia dini tersebut.
Dengan menyebarnya informasi yang sudah tepat tersebut diharapkan dapat
mengurangi kasus kehamilan yang tidak diinginkan.
Manfaat bagi pemegang program adalah dapat dijadikan referensi
metode baru dalam pemberian penyuluhan mengenai kehamilan usia dini,
dampak, dan cara pencegahannya atau dalam pemberian materi lainnya bagi
anggota siswa-siswi SMK.
15
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik (2013). Survei Demografi Dan Kesehatan 2012, Jakarta.
Jones Dl. Dasar-Dasar Obstetri Dan Ginekologi (6th Ed). Jakarta: Hipokrates,
2001
Manuaba IBG. Dkk. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB Untuk
Pendidikan Bidan. 2nd ed. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2010.
16
LAMPIRAN