Proposal Sadyah Orvala
Proposal Sadyah Orvala
DISUSUN OLEH :
NAMA : SADYAH ORVALA
NIM : P05140119042
KELAS : III A
DOSEN PENGAJAR:
Dra. KOSMA HERYATI, M.Kes
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karuniaNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Pendirian Praktek Mandiri Bidan
sebagai salah satu tugas mata kuliah Kewirausahaan V Prodi DIII Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
Penyelesaian Proposal ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima
kasih kepada Dra. Kosma Heryati, M.Kes selaku Dosen Pengajar mata kuliah
Kewirausahaan.
Penulis sadar bahwa Proposal ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga
saran pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan penyusunan Proposal
berikutnya.
Semoga Proposal ini dapat memberikan pengetahuan kepada kita semua serta
memberikan manfaat dan berguna di masa yang akan datang .
Penulis,
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II: RENCANA PRAKTEK BIDAN MANDIRI
A. Nama Usaha/ Buat Papan Nama
B. Bangunan ( Luas, Terdiri Dari Kamar2 Dg Jumlah, Fasilitas Lainnya)
C. Tempat Usaha/Alamat/Buat Sket Wilayah/Lokasi
D. Hak Guna Pakai
E. Perizinan
F. Tata Ruang
G. Jenis Pelayanan
H. Sarana Prasarana
1. Administrasi
a. Memiliki Papan Nama Bidan Praktek Swasta
b. Mempunyai Sipb Dan Masih Berlaku
c. Ada Visi Dan Misi
d. Ada Falsafah
e. Memiliki Buku Standar Pelayanan Kebidanan
f. Ada Buku Pelayanan Kb
g. Ada Buku Standar Pelayanan Kebidanan Neonatal
h. Ada Buku Register Pasien
2. Peralatan
3. Media Penyuluhan
4. Managemen Sumber Daya Manusia
5. Managemen Promosi
6. Managemen Resiko
7. Managemen Keuangan
BAB III: PENGEMBANGAN 5 TAHUN
A. Tempat Usaha
B. Jenis Pelayanan
C. Sdm
D. Promosi
E. Resiko
F. Keuangan
BAB IV: PENUTUP
BAB I
PENDAHALUAN
A. Latar belakang
Seorang bidan yang membuka praktik mandiri dapat disebut juga sebagai
wirausahawan. Dimana wirausahawan adalah seorang yang memiliki keahlian
menjual, mulai menawarkan ide hinggá komoditas yakni layanan jasa. Sebagai pelaku
usaha mandiri dalam bentuk layanan jasa kesehatan, dituntut untuk mengetahui
dengan baik manajemen usaha. Bidan sebagai pelaku usaha mandiri dibekali dengan
kemampuan menyusun perencanaan, yakni berdasarkan visi yang diimplementasikan
secara strategis dan mempunyai kemampuan personal selling yang baik guna meraih
sukses.
Bidan sebagai seorang pelaksana atau pemberi layanan kesehatan (health
provider) sangat berpengaruh pada perkembangan kesehatan dan perubahan pola
hidup masyarakat di Indonesia. Peranan bidan sebagai role model masyarakat dapat
menjadi motivator serta fasilitator untuk membentuk sebuah peradaban dan tatanan
sebuah pelayanan kesehatan. Pada era globalisasi saat ini, tenaga kesehatan dituntut
untuk menuju puncak yang lebih baik, mampu bersaing dan melakukan perubahan
terhadap kesehatan di Indonesia.
Selain berkontribusi penting pada ibu dan anak, bidan dituntut umtuk dapat
mengatasi permasalahan remaja dalam pemahaman kesehatan reproduksi, pasangan
usia subur, serta lansia dalam menghadapi perjalanan akhir hidupnya. Oleh sebab itu,
kami merancang BPM (Praktik Bidan Mandiri) sebagai penyedia layanan kesehatan
yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak tetapi dapat merangkul
masyarakat untuk membangun masyarakat yang peduli dengan kesehatan dan dapat
berprilaku hidup sehat.
B. Tujuan
Tujuan dari Pendirian Praktek Mandiri Bidan yaitu :
1) Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang memadai dan mudah di
jangkau kepada masyarakat terutama ibu dan anak
2) Untuk menurunkan angka persalinan yang dibantu oleh dukun kampung
3) Untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi di daerah tersebut
4) Untuk membantu meningkatkan kesehatan ibu dan anak
5) Untuk membantu masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang
optimal
6) Untuk menerapkan ilmu yang sudah didapatkan
7) Untuk mengembangkan usaha berupa penjualan jasa kepada masyarakat
C. Manfaat
Manfaat dari Pendirian Praktek Mandiri Bidan yaitu Menurunkan AKI
dan AKB di Indonesia, Mengurangi komplikasi yang disebabkan karena
rendahnya kualitas pelayanan kesehatan, Memperbaiki Sistem Rujukan dan
akses pelayanan kesehatan, Membangun masyarakat yang dapat berperan
sebagai penentu kesehatan diri sendiri, Menciptakan pelayanan terpadu yang
selalu berkembang atas dasar cinta kasih terhadap sesama, dan Memberikan
Pelayanan Professional, Berkualitas dalam Era Globalisasi dengan Prinsip
Asuhan Sayang Ibu
BAB II
RENCANA PRAKTEK BIDAN MANDIRI
E. PERIZINAN
F. TATA RUANG
PERALATAN STERIL
1 Klem Pean 2
2 ½ kocer 2
3 Korentang 2
4 Gunting tali pusat 1
5 Gunting benang 2
6 Gunting episiotomy 2
7 Kateter karet/metal 2
8 Pincet anatomi pendek dan panjang 3
9 Tenacukum/kocher tang 2
10 Pincet chirurgic 1/1
11 Speculum vagina 2/2
12 Mangkok metal kecil 1
13 Penjepit tali pusat 6
14 Penghisap lendir 2
15 Tampon tang dan tampon vagina 2
16 Pemegang jarum 2
17 Jarum otot dan jarum kulit 2/2
18 Sarung tangan 1 dus
19 Benang sutra+catgut 2/2
20 Duk Steril 3 pasang
PERALATANPENCEGAHAN INFEKSI
1 Safety box 3
2 Tempat sampah basah dan kering 1/1
3 Ember untuk larutan klorin 1
4 Ember untuk mendekontaminasi peralatan 1
5 Ember plastic dan sikat untuk membersihkan alat 3
DTT set
6 Tempat penyimpanan alat bersih 1
7 2
PERALATAN LAIN
Bed untuk VK
1 Bed periksa
2 Bed untuk pasien nifas 1
3 Lemari es untuk menyimpan vaksin 1
4 Rak obat 2
5 Kursi 1
6 Meja kerja 2
7 Lemari pasien 15
8 TV 21 inchi 2
9 Box bayi 2
10 Kipas angin 2
11 Matras 2
12 Bantal tidur 3
13 Bantal menyusui 6
14 CD panduan senam 2
15 CD panduan hypno brithing 2
16 Linen 6
17 sprei 6
18 taplak meja 6
19 sarung bantal 6
20 gorden untuk pemisah ranjang 7
21 perlak plastic 6
22 4
OBAT-OBATAN KB : 2
Pil KB
1 Kb injeksi 3 bulan 12
2 KB injeksi 1 bulan 50
3 Kondom Fiesta 50
4 50
LAUNDRY
Deterjen
1 Pemutih 2 bungkus
2 pengharum 1 botol
3 2 bungkus
3. Media penyuluhan
1) Browsur
Browsur yang berisi ajakan pada masyarakat agar berkunjung di
PMB Sadyah Orvala, S.Tr,Keb selain itu kita juga memasang papan
nama PMB Sadyah orvala, S.Tr,Keb di depan klinik dan juga
mencetak plastik pembungkus obat yang diberi nama PMB.
2) Ada poster di dinding
Pesan-pesan ASI Ekslusif
Pesan Immunisas
Pesan Vitamin A
Persalinan
Tanda Bahaya
3) Memasang spanduk di tempat – tempat umum yang strategis.
4) Langsung
Kegiatan pemasaran akan dilakukan dengan berinteraksi antar
individu, saling bertemu antar muka yang ditujukan untuk
menciptakan, memperbaiki, menguasai dan mempertahankan
hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak
lain. Pelayanan dokter dan bidan kepada pasien semaksimal
mungkin dan menggunakan bahasa komunikasi yang santun dan
ramah tamah. Selain itu, pasien selalu diberi kontrak agar kembali
berobat di PMB apabila sakit yang diderita belum sembuh atau obat
yang dikonsumsi habis, dan juga apabila akan dirujuk ke rumah
sakit.
5) Bekerja sama dengan kelompok PKK di setiap desa untuk
mempromosikan ke masyarakat
6) Melakukan kunjungan rumah guna melihat perkembangan pasien
yang pernah berobat khususnya pada ibu nifas
7) Berperan serta dalam kegiatan POSYANDU
Asisten
2 Bidan/Bag.Administrasi 2 orang D3 Kebidanan
/Registrasi awal
Ket :
a) Bidan (memiliki STR, SIKB, Kompeten)
b) Asisten Bidan/Bag. Administrasi/ Registrasi Awal pasien (memiliki
STR)
c) Pembantu rumah tangga ( Wanita sehat jasmani & rohani, umur 28-
37 tahun, dapat melakukan aktifitas rumah tangga seperti
penyediaan pakaian bersih, makanan & minuman, alat sterilisasi,
dsb.)
5. Managemen promosi
a. Sasaran
Sasaran Praktek Bidan mandiri adalah masyarakat dari semua
golongan. Jasa praktik bidan mandiri membidik para ibu rumah
tangga sebagai target pasar. Pengguna layanan jasa praktek bidan
mandiri ini adalah ibu hamil, bayi, balita, anak, remaja, wanita
usia subur, pasangan usia subur, wanita-wanita yang mengalami
masa menopause dan lansia. Layanan yang paling sering
dibutuhkan adalah partus atau persalinan. Bayi dan balita yang
membutuhkan imunisasi juga bisa menjadi konsumen jasa bidan.
Ibu hamil biasa memeriksakan kesehatan kandungannya, ibu
melahirkan bayinya dengan bantuan bidan, hingga para ibu yang
ingin mengimunisasikan bayi mereka ataupun para ibu yang ingin
mengikuti program.
b. Strategi
Produk yang dipasarkan adalah berupa jasa pelayanan
dibidang kebidanan yang meliputi pelayanan pemeriksaan hamil,
bersalin, nifas (setelah melahirkan), bayi, balita dan keluarga
berencana (KB). Strategi pemasaran yang dilakukan dapat melalui
mulut ke mulut.
Sementara untuk memperkenalkan program unggulan senam
hamil, senam nifas, hypno birthing ditempuh melalui promosi
kesehatan dengan memperkenalkan senam hamil, senam nifas,
hypno brithing pada ibu yang melalukan pemeriksaan antenatal
tentang manfaat dan keuntungan melakukan senam hamil, senam
nifas dan hypno brithing.
Strategi yang ditempuh untuk dapat menarik perhatian klien
adalah dengan menjadi bidan yang professional, efektif dan efisien
dalam memberikan pelayanan, ramah, cepat tanggap terhadap
keadaan klien, tidak membeda – bedakan pasien, meningkatkan
keterampilan agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu tinggi serta menjalin kerja sama dengan rumah sakit atau
klinik untuk mempercepat penanganan bila terjadi
kegawatdaruratan. Biaya pelayanan yang terjangkau juga
merupakan salah satu strategi pemasaran.
Dengan fasilitas pelayanan yang memadai dan
keramahtamahan petugas dalam memberikan pelayanan kepada
pasien, maka akan membuat pasien merasa nyaman dan puas
dengan pelayanan yang diberikan. Disini juga disediakan kotak
saran tertulis jika pasien ingin menyampaikan keluhan terkait
pelayanan.
6. Managemen resiko
a) Resiko teknis (technical risk) yaitu risiko yang terjadi karena
terbatasnya kapabilitas teknologi yang digunakan organisasi dalam
proses manajemennya
b) Resiko finansial (financial risk) terjadi jika proyek bisnis tidak
berjalan sesuai dengan rencana, atau jika tidak selesai tepat pada
waktunya dan tidak sesuai dengan biaya yang dianggarkan.
c) Resiko fungsional (functional risk) merupakan kesalahan sistem
disainer dalam memahami kebutuhan organisasi dan kurangnya
keterampilan dan pengetahuan pelaksana, sehingga mengakibatkan
kapabilitas sistem yang dirancang tidak tepat.
d) Resiko proyek (project risk) adalah risiko yang bisa terjadi jika
personel pemproses data tidak memahami dan tidak familiar
terhadap teknologi baru, sehingga menimbulkan masalah-masalah
yang kompleks.
e) Resiko tidak diterimanya dan dipercaya masyarakat di daerah
tersebut.
7. Managemen keuangan
TOTAL DANA BERSIH ( MODAL)
a. Modal membangun BPM (bersih) Rp. 500.000.000,-
b. Listrik, PDAM, Telephone, TV Kable, Speedy,WIFI Rp.
10.000.000,-
c. Pengadaan Alat
1) Peralatan Tidak Steril Rp. 29.589.500,-
2) Peralatan Steril ( DTT) Rp. 2.335.500,-
3) Bahan Habis Pakai Rp. 1.635.000,-
4) Peralatan pencegahan infeksi Rp. 2.825.000,
5) Peralatan Lain (Elektronik,Barang Inventaris,dll)
Rp.109.142.000,-
6) Linen (Selimut pasien,Sprei,Sarung bantal,dll) Rp.
680.000,-
7) Obat-obatan (KB,Imunisasi,Analgetik Antipiretik,dsb)
Rp. 28.135.000,-
8) Laundry ( Detergen,Pemutih,Pengharum) Rp. 861.000,-
d. Gaji Pegawai (per bulan) ( untuk 3 Orang) Rp. 5.501.000,-
TOTAL Rp.280.704.000,-
BAB III
PENGEMBANGAN 5 TAHUN
A. TEMPAT USAHA
B. JENIS PELAYANAN
1. Bulan ANC Gratis
Bulan ANC Gratis ini ialah program yang bertujuan untuk
mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan Ante Natal
Care (ANC) dengan kualitas baik dan gratis serta meningkatkan
antusiasme para ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya agar
dapat dilakukan deteksi dini untuk menangani permasalahan yang lebih
lanjut. Program ini bekerjasama dengan pemerintah setempat dan
Asuransi kesehatan setempat yang memiliki tujuan dan program yang
sama. Bulan ANC Gratis ini akan diadakan setiap 3 bulan sekali.
2. Hypnobirthing
Hypnobirthing adalah salah satu cara untuk mempersiapkan
persalinan yang alami, nyaman, dan lancar sehingga tidak merasakan
sakit. Relaksasi adalah dasar untuk melakukan hypnobirthing dibarengi
dengan tekhnik afarmasi dan visualisasi. Tekhnik afarmasi dilakukan
dengan mengulang-ngulang kalimat positif sedangkan visualisasi adalah
penggambaran atau menghayal hal-hal yang indah untuk mengurangi
rasa sakit. Hypnobirthing dilaksanakan setiap proses persalinan, agar
pasien merasa lebih nyaman kami menambahkan wewangian minyak
lavender atau minyak zaitun pada ruang bersalin dan telah terkonsep
agar ibu lebih merasa rileks.
3. Yoga For Pregnancy
Yoga for pregnancy adalah exercise ringan yang melatih ibu hamil
untuk mencapai keseimbangan antara tubuh yang sehat, pikiran yang
jernih dan emosi yang stabil. Yoga dapat dilakukan dari awal kehamilan
hingga akhir kehamilan. Manfaat yang didapatkan sangat banyak dari
melancarkan peredaran darah, mengurangi keluhan morning sickness,
melatih pernapasan, meningkatkan konsentrasi, melatih ketenangan dsb.
Yoga for pregnancy ini dilaksanakan setiap hari jum’at, sabtu, dan
minggu pukul. 15.00 WIB di PMB dan bekerja sama dengan instruktur
yoga setempat.
4. Study for Golden Age
Study for Golden Age adalah program belajar dan bermain ringan
untuk anak dalam menghadapi periode keemasan tumbuh kembang dari
0-3 tahun. Pada periode keemasan tersebut pertumbuhan otak
berkembang sangat pesat. Oleh karena itu PMB bekerja sama dengan
para ibu untuk melatih 4 aspek pada tumbuh kembang anak, mulai dari
bahasa, memori, pendengaran, dan penglihatan yang dinilai melalui
motorik halus, motorik kasar, personal sosial dan bahasa. Tujuan
dilaksanakan program pembelajaran Study for Golden Age ini
diharapkan dapat membangun generasi yang lebih berkualitas sejak dini.
Kelas Study for Golden Age ini dibuka setiap minggu pagi pukul. 10.00
WIB.
5. Family Planning Award
Family Planning Award adalah penghargaan yang diberikan kepada
salah satu keluarga yang dapat mengaplikasikan dan mengatur
perencanaan kehamilan dengan baik. Family Planning Award ini akan
diselenggarakan bertepatan dengan hari kontrasepsi sedunia pada
tanggal 26 September setiap tahunnya.
Selain pengaturan kehamilan yang baik, aspek yang dinilai juga dari
PHBS ( perilaku hidup bersih sehat) seperti pengelolaan sampah,
kategori rumah sehat, dan keluarga yang dapat berperan aktif dalam
kerjasama lingkungan. Program ini diselenggarakan atas kerjasama
dengan Dinas Kesehatan setempat dan BKKBN. Bagi keluarga yang
menerima penghargaan mendapatkan fasilitas KB gratis selama 1 tahun.
Tujuan dari penyelenggaraan program ini adalah untuk mendukung
masyarakat untuk lebih tertarik dengan penggunaan alat kontrasepsi dan
mau berpartisipasi dalam hal tersebut agar tercapainya kehidupan yang
lebih berkualitas dan terencana.
6. Day of Lansia
Day of lansia adalah hari khusus untuk lebih dekat dengan para lansia
yang diselenggarakan setiap 6 bulan sekali. Tujuan penyelenggaraan
program ini untuk mengatasi permasalahan lansia di hari tua mulai dari
fisik, psikologi, serta sosial. Pada day of lansia ini akan diadakan senam
bersama, pemeriksaan rutin kesehatan(posyandu lansia), penyaluran
bakat dan kreatifas ( Membuat anyaman, rajutan, kue, dsb) serta seminar
humor agar para lansia tidak jenuh dan tetap semangat dalam
menghadapi perjalanan hidupnya.
C. SDM
D. PROMOSI
1. Tetap Bekerja sama dengan kelompok PKK di setiap desa untuk
mempromosikan ke masyarakat
2. Tetap Melakukan kunjungan rumah guna melihat perkembangan pasien
yang pernah berobat khususnya pada ibu nifas
3. Tetap Berperan serta dalam kegiatan POSYANDU
E. RESIKO
Dalam suatu kegiatan pendirian PMB, resiko adalah hal yang tidak
dapat dihindari. Resiko memang merupakan hal yang wajar dalam kegiatan
usaha/bisnis. Untuk itu, penting untuk mengetahui konsep resiko dalam
usaha/bisnis, maka diharapkan dapat lebih siap ketika melangkah
menjalankan usaha/bisnis. Motivasi serta manajemen pengambilan resiko
pun dapat dipersiapkan dengan lebih baik.
F. KEUANGAN
Setelah menjalankan PMB lebih dari 5 tahun dengan diterimanya dan
dipercaya masyarakat setempat. Pastinya penghasilan lebih baik dan
pengeluaran juga lebih banyak serta kita juga sudah bisa mengolah
keuangan lebih baik.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Praktek Mandiri Bidan (PMB) merupakan bentuk pelayanan kesehatan di
bidang kesehatan dasar. Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh bidan kepada pasien ( individu, keluarga, dan
masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan kemampuannya. Bidan yang
menjalankan praktek harus memiliki Surat Izin Praktik Bidan (SIPB) sehingga
dapat menjalankan praktek pada sarana kesehatan atau program. Persyaratan
pendirian juga perlu diperhatikan agar bidan dapat memberikan pelayanan
yang bermutu kepada setiap pasien.
Bidan sebagai seorang pelaksana atau pemberi layanan kesehatan (health
provider) sangat berpengaruh pada perkembangan kesehatan dan perubahan
pola hidup masyarakat di Indonesia. Mewujudkan PMB yang mudah
dijangkau dengan pelayanan yang profesional dan seefisien mungkin serta
untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat terhadap tenaga kesehatan.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas maka, Bidan sangat memegang peranan
penting dalam perkembangan kesehatan masyarakat yang memadai dan
terwujudnya PMB yang efisien dan pelayanan yang professional.
Harapan saya untuk Mendirikan PMB ialah agar kegiatan pelayanan
kesehatan ibu dan anak bisa lebih maju dan berkembang terutama di daerah
saya dan sekitarnya.
Demikian Proposal ini saya buat dan saya buat dengan kelebihan dan
ketidaksempurnaannya. Besar harapan saya agar dapat didirikannya Rumah
Bersalin ini.