Anda di halaman 1dari 4

GAMBAR DESAIN PENANTAAN RAMBUT DAN TATA RIAS FANTASI

Mata kuliah : Penataan rambut dan rias fantasi

Nama : Nomi Putri D Br. Purba

Nim : 5193344018

Kelas : Reguler A’19

Dosen pengampu : Habibah Hanim Lubus, S.Pd., M.Pd.

Irmiah Nurul Rangkuti, M.Pd

Vita Pujawanti Dhana, M.Pd

Deskripsi desain:

Batang merupakan salah satu dari organ dasar tumbuhan berpembuluh. Batang adalah
sumbu tumbuhan, tempat semua organ lain bertumpu dan tumbuh. Batang dan dahan yang
kokoh nan kuat menjadi tempat sandaran makhluk dari dalam mengistirahatkan dirinya setelah
melewati perjuangan panjang dalam siklus kehidupan. Batang dan dahan yang juga menjadi
saksi kelahiran kehidupan-kehidupan lain yang menggantungkan hidup mereka pada sebuah
pohon. Menggantungkan nasib mereka dalam mencari perlindungan dari para pemangsa.

Belajar dari filosofi bagian tubuh pada sebuah pohon, sudah selayaknya sebagai seorang
insan berakal untuk pandai mempelajari dan mencari hikmah atas penciptaan diri kita dalam
kehidupan. Seorang manusia ditugaskan untuk menjadi khalifah dalam hidupnya. Ia dituntut
untuk mampu hidup layaknya sebuah pohon, berjuang untuk bertahan namun disisi lain
memberikan penghidupan dan naungan bagi makhluk lainnya. Mewujudkan suatu keseimbangan
dan keselarasan dalam alam. Lakukan dan kerahkanlah upaya terbaik yang bisa kita lakukan
dalam hidup. Dedikasikan hidup kita dengan penuh keikhlasan untuk bisa berguna dan
bermanfaat. Sebuah pohon tidak akan menunjukkan amarahnya walaupun badai mencoba untuk
merobohkannya Pohon tidak akan membalas akan perlakuan makhluk yang merusaknya bagian
tubuhnya. Pohon tidak pernah melayangkan tanda protes ketika ia dipaku dengan berbagai
dekorasi saat kampanye pemilu atau momen-momen seperti 17 Agustus. Pohon tidak mengenal
dendam dan marah. Bisa saja, ia berhenti mengeluarkan buahnya sebagai tanda penolakan, bisa
saja ia memilih untuk mengerdilkan dirinya dan berhenti menaungi makhluk lain sebagai bentuk
pembalasan. Tetapi tidak, sebuah pohon tidak memilih jalan ini. Ia memilih untuk tetap tegar dan
kokoh bertahan dengan makna yang ia miliki.
Begitulah seorang manusia seharusnya mempelajari hakikat kesabaran. Jangan hanya
karena gejolak wabah yang terjadi, membuat kita hanya mau menyalahkan keadaan dan tidak
berbuat apaapa. Jangan hanya karena sebuah sandungan kecil membuat kita mengeluhkan
pahitnya kehidupan yang telah dijalani di dunia. Tidakkah kita pernah sadari bahwa di balik
sandungan kecil, atau benturan besar selalu ada hikmah tersembunyi yang harus kita gali.
Hikmah yang tidak akan pernah bisa ditemukan di awa ketika kita baru saja tersandung atau
terbentur. Hikmah itu baru akan menampakkan dirinya ketika benturan dan sandungan itu telah
kita selesaikan.
Tampak depan
Tampak belakang

Anda mungkin juga menyukai