OLEH :
NAMA KELOMPOK 3 :
i
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Harapan kami semoga
makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini kami akui masih banyak
kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu
harapan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
Cover.........................................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
3.1 Kesimpulan......................................................................................................10
3.2 Saran.................................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
manajer mengelola keberagaman secara efektif, tidak hanya mendorong manajer
lainnya untuk meperlakukan anggota secara pantas dan adil namun juga
menyadari bahwa keberagaman sumber daya yang penting yang dapat membantu
meraih keuntungan kompetitif.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Membangun Tim Internasional?
2. Apa yang dimaksud dengan Mengelola Perbedaan – Perbedaan?
3. Apa yang dimaksud dengan Karakteristik dan Elemen Budaya?
4. Apa yang dimaksud dengan Perbedaan Individu Menurut Budaya?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Membangun Tim Internasional
2. Untuk mengetahui Mengelola Perbedaan – Perbedaan
3. Untuk mengetahui Karakteristik dan Elemen Budaya
4. Untuk mengetahui Perbedaan Individu Menurut Budaya
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. mulai dari yang paling gampang, dan
3. mulailah sekarang.
Tim yang sukses mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Tim mempunyai misi dan tujuann yang ternyatakan dengan jelas
2. Mampu bekerja secara kreatif
3. Memfokus pada hasil
4. Jelas peran dan tanggung jawab jawab baik tim maupun para anggotanya
5. Diorganisasikan dengan baik
6. Dibangun di atas kekuatan individu
7. Saling mendukung kepempimpinan anggota yang lain
8. Mengembangkan iklim kondusif di dalam tim
9. Mampu menyelesaikan ketidaksepakatan
10. Mampu berkomunikasi secara terbuka, (11) Mampu membuat keputusan secara
objektif, dan
11. Mampu mengevaluasi efektivitasnya sendiri
Tim yang solid dalam sebuah organisasi, tidak lepas dari karakteristik yang
membangun soliditasnya. Menurut Burn (2004), tim didefinisikan sebagai sebuah
kelompok kerja yang terdiri dari beberapa orang dengan kompetensi yang setara,
di mana mereka bekerja secara interdependen/ketergantungan dalam
melaksanakan pekerjaan di suatu organisasi. Sedangkan soliditas mencakup tiga
hal, yaitu: pikiran, perasaan dan tindakan. Artinya dalam sebuah tim yang solid
terdapat kesepahaman dalam pemikiran, keterikatan perasaan dan tindakan nyata
untuk mencapai tujuan.
Tim yang solid bukan hanya memerlukan keahlian dan wawasan, akan tetapi juga
memerlukan kemampuan setiap anggotanya membangun hubungan emosional dan
didukung oleh karakteristik sebagai berikut:
1. Visi yang sama
Visi yang sama dibentuk sebelum tim mulai bekerja sama. Visi ibarat peta
dengan arah yang jelas dan menuntun anggota tim ke mana harus berjalan.
Walaupun dalam perjalanannya anggota tim mengerjakan tugas yang
berbeda-beda, akan tetapi pencapaian akhir akan menuju satu tujuan yang
sama.
2. Saling menghargai
Keberagaman dan perbedaan dalam tim menjadi dasar utama anggota tim
untuk saling menghargai. Keberagaman dan perbedaan menyebabkan cara
pandang yang berbeda dalam berbagai permasalahan. Saling menghargai
dalam wujud sikap toleransi akan memperkuat persatuan dalam tim.
Keberagaman dan perbedaan bahkan menjadi modal utama tim untuk lebih
dinamis dan adaptif dengan berbagai perubahan yang terjadi.
3. Komunikasi efektif
4
Komunikasi efektif ditandai dengan adanya saling pengertian,
meningkatnya hubungan baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu
tindakan positif dari setiap anggota tim. Komunikasi efektif antara
pemimpin dengan anggota tim dan antara anggota tim satu dengan yang
lain, akan menumbuhkan rasa saling percaya dan kerja sama yang baik.
Semua anggota tim diberikan kesempatan untuk berpendapat,
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, dan diberikan umpan balik.
Komunikasi efektif juga ditandai dengan keterbukaan informasi, yang
akan membuat lingkungan kerja tim menjadi lebih sehat.
4. Kepercayaan satu sama lain
Dampak dari komunikasi efektif adalah rasa saling percaya antar anggota
tim. Saling percaya dibangun melalui proses interaksi yang intens antar
anggota tim. Anggota tim mempunyai kepercayaan satu sama lain untuk
menyelesaikan tugas bersama. Anggota tim juga mempunyai kepercayaan
kepada pemimpinnya untuk membawa mereka pada tujuan yang telah
ditentukan. Partisipasi semua anggota tim, pendapat, gagasan, ide-ide,
kreativitas dan inovasi dihargai sebagaimana mestinya untuk kemajuan
tim.
5. Kemauan bekerja sama
Kerja sama membuat tim mampu menyelesaikan tugas sesuai target yang
telah ditentukan. Semua anggota tim berkontribusi aktif dalam tugas sesuai
dengan kapasitasnya masing-masing. Anggota tim dapat saling bantu dan
saling melengkapi kekurangan satu sama lain. Kerja sama juga membuat
tim lebih kuat mengatasi berbagai rintangan. Anggota tim yang paling
lemah sekalipun dapat diberdayakan untuk membantu tim mencapai
tujuan.
6. Rasa tanggung jawab
Anggota tim harus memahami dan bertanggung jawab terhadap tugasnya
masing-masing. Tanggung jawab merupakan bentuk komitmen yang kuat
terhadap tim dan tugas yang diberikan. Semua anggota tim berperan aktif
sesuai tugas dan fungsinya masing-masing. Rasa tanggung jawab
menghindarkan anggota tim dari sikap saling menyalahkan ketika terjadi
masalah. Tanggung jawab menyebabkan beban yang dipikul tim menjadi
lebih ringan, karena semua orang mengambil bagian untuk memikulnya.
7. Disiplin, integritas dan kejujuran
5
Kualitas kinerja tim diukur dengan keberhasilan pencapaian target, yang
berlandaskan pada nilai-nilai disiplin, integritas dan kejujuran. Nilai-nilai
ini akan membuat tim lebih akuntabel, sehingga dapat
mempertanggungjawabkan tugas-tugasnya dengan baik. Tim dapat
menyelesaikan tugas dengan tepat waktu, dan mengelola sumber daya
dengan efektif dan efisien. Tim akan berjalan di jalur yang semestinya
dengan taat azas dan taat aturan.
8. Mendukung kemajuan bersama
Anggota tim bisa jadi memiliki kompetensi yang setara, tetapi memiliki
kapasitas yang berbeda-beda. Perbedaan itu semestinya dapat membuat
anggota tim saling mendukung kemajuan bersama. Anggota tim yang kuat
akan mendukung anggota tim yang lemah, untuk bisa survive dan
meningkatkan kapasitasnya. Transfer knowledge antar anggota tim dan
berbagai kegiatan pelatihan dapat dilakukan untuk meningkatkan
kompetensi dan kapasitas bersama.
9. Jiwa kepemimpinan
Tim yang solid tidak lepas dari peran pemimpin yang mempunyai jiwa
kepemimpinan. Pemimpin ibarat nakhoda yang akan membawa tim
menuju satu tujuan. Pemimpin membentuk visi dari mulai awal tim
bekerja sama. Membagi tugas secara proporsional, serta melakukan
monitoring dan evaluasi. Menerima umpan balik dari semua anggota untuk
perbaikan dan memberikan keputusan atas semua permasalahan.
Merangkul semua anggota tim untuk maju dan mencapai tujuan bersama.
10. Adaptasi dengan perubahan
Tim yang solid mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan yang
mempengaruhi tim, baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun
eksternal. Faktor internal berasal dari dalam tim sendiri, misalnya terjadi
pergantian personel atau perubahan tugas. Sedangkan faktor eksternal
berasal dari luar tim misalnya terjadi perubahan pada organisasi, aturan,
jejaring kerja dan lain-lain. Adaptasi dengan perubahan menyebabkan tim
mampu berkompetisi secara sehat. Adaptasi dengan perubahan juga
menyebabkan tim
6
2.2 Mengelola Perbedaan-Perbedaan
7
4. Orientasi orang. Sejauh mana keputusan-keputusan manajemen
mempertimbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada di dalam
organisasi.
Ada beberapa pendapat mengenai elemen yang mempengaruhi budaya, berikut ini adalah
elemen inti yang menurut kami menjadi kunci dari budaya yang kuat:
8
3. Komunikasi (Communication). Bagaimana sebuah harapan, standar, dan
tujuan dikomunikasikan menjadi sangat penting dalam membangun
budaya. Tidak hanya tentang isi, namun juga bagaimana pesan tersebut
disampaikan. Cara kita memberikan respons atau menyampaikan sesuatu
dapat dengan mudah membentuk sebuah perilaku tertentu. Misalnya
respons negatif ketika menanggapi gagasan yang di luar kebiasaan
cenderung akan mengurangi inisiatif dan menghambat keterbukaan.
Komunikasi yang dimaksud melingkupi konteks normal maupun informal.
Pembicaraan yang hanya terfokus pada pekerjaan juga cenderung tidak
memperkuat empati dan bonding antar karyawan.
9
aspek lainnya dari perilaku dalam organisasi. Meskipun keragaman memberikan
banyak peluang bagi organisasi, manajemen keragaman yang efektif juga berarti
berupaya mengeliminasi diskriminasi hal lainnya, yang sebenarnya tidak selalu
buruk. Memperhatikan apakah seseorang lebih memenuhi syarat merupakan hal
penting dalam pengambilan keputusan untuk menerimanya sebagai pegawai,
dalam memutuskan promosi kita perlu memperhatikan apakah pekerja itu mampu
mengambil tanggung jawab kepemimpinan dengan luar biasa. Saat bicara
mengenai diskriminasi, biasanya kita mengizinkan perilaku kita dipengaruhi oleh
stereotip mengenai kelompok masyarakat. Diskriminasi ini sering kali berbahaya
bagi organisasi dan para pekerja.
Seperti yang dapat anda lihat, diskriminasi dapat terjadi dalam banyak cara,
dan efeknyapun bervariasi bergantung pada konteks organisasi dan pemahaman
pribadi anggota-anggotanya. Beberapa bentuk, seperti pengucilan atau
ketidaksopanan, sulit untuk dihilangkan sepenuhnya sebab sukar untuk diamati
dapat dengan mudah terjadi sebab pelakunya tidak menyadari efek dari
tindakannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Indonesia merupakan suatu negara multikultural yang mempunyai banyak
keragaman yang dimana masyarakatnya berasal dari latar belakang yang berbeda
baik dari segi agama, bahasa, suku, ras, budaya, tradisi, usia, dan gender. Hal
tersebut pastinya sangat mempengaruhi nilai kehidupan dan pola pikir seseorang
dari berbagai latar belakang tersebut. Maka dalam hal ini perlu dilakukan
penyatuan antar elemen budaya yaitu dengan membangun hubungan organisasi
internasional,tantangan dalam membuat organisasi/tim nasional adalah penyatuan
elemen budaya individu yang berbeda-beda, memahami dan beradaptasi dengan
10
karakteristik antar budaya individu serta menjaga konsistensi dalam
pengembangan antar budaya
3.2 Saran
Dalam makalah ini kami selaku penulis mengharapkan bagi pembaca serta
khususnya pemerintah yang bersangkutan agar lebih memperhatikan tentang
budaya-budaya yang ada di Indonesia karena tidak bisa kita pungkiri jika banyak
oknum-oknum yang mendiskriminasi budaya seseorang.Maka dari itu kami selaku
penulis ingin pemerintah agar bisa secepatnya menyelesaikan masalah serta
mencegah terjadinya gesekan antar masyarakat yang masih mempermasalahkan
tentang ras,etnis,suku dan lainnya.
Soal
11
DAFTAR PUSTAKA
http://aisyahskyungsoo.blogspot.com/2019/12/srategi-manajemen-dalam-
mengelola.html
https://kumparan.com/ika-susanti-1602824683517173180/karakteristik-tim-
yang-solid-1v6rk8i8ZgJ/full
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwjrk-
m_7pzzAhWVaCsKHRMXCPgQFnoECCAQAQ&url=http%3A%2F
%2Fsuhardjono.lecture.ub.ac.id%2Ffiles%2F2012%2F07%2FTOP-Team-
Building.doc&usg=AOvVaw2-mb-8xx_d1T40O862ME4A
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/11422/Mengelola-
Perbedaan.html
https://www.dosenpendidikan.co.id/budaya-organisasi/
iv
v