Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN MASALAH KEBUTUHAN DASAR ISTIRAHAT DAN

TIDURDENGAN PENYAKIT PERSYARAFAN

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan medikal bedah II

Dosen Pembimbing:
Ady Waluya, S.Kep.,Ners,M.Kep

Disusun Oleh:

Ratu Agisna S

Kelas:
2A DIPLOMA III KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
2021/2022
ASUHAN KEPERAWATAN KASUS

Pengkajian

1. FORMAT PENGKAJIAN PASIEN

I. BIODATA

IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. S

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 65 tahun

Status Perkawinan : Menikah

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : JL. Pipa II Sari Rejo

Golongan Darah : O

Tanggal Pengkajian : 12 Juni 2017

Diagnosa Medis : Diabetes Melitus

II. `KELUHAN UTAMA

Tn. S mengatakan dirinya sulit untuk mulai tidur pada malam hari,

kadang tidurnya hanya 2 jam saja sering terbangun pada malam hari. Jika

sudah terbangun dari tidur maka akan sulit untuk tidur kembali. Klien

mengatakan pusing , adanya rasa kesemutan pada kaki/ tungkai bawah,dan

kurang beraktivitas pada siang hari dan sering menguap.

III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG

A. Provocative/palliative

1. Apa Penyebabnya : Diabetes Mellitus

2. Hal-hal yang Memperbaiki Keadaan : Jika pasien minum obat

pasien mengatakan dirinya bisa tidur dan sebaliknya.

B. Quantity/Quality
1. Bagaimana dirasakan : Pasien merasa lelah

2. Bagaimana dilihat : Pasien tampak gelisah, lesu, kehitaman

didaerah sekitar mata, perhatian terpeca-pecah.

C. Region/lokasi

Dimana lokasinya : - D. Severity

Pasien mengatakan akibat tidak bisa tidur ia merasa sangat mengantuk dantidak

dapat bekerja seperti biasanya.

E. Time

Pada saat malam hari tidak bisa tidur dan pada siang hari pun tidak bisa tidur.

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU

A. Penyakit yang pernah dialami

Pasien mengatakan dirinya tidak mempunyai penyakit yang lain hanya

mengalami Diabetes. B. Pengobatan atau tindakan yang dilakukan

Pasien pernah berobat ke Rumah Sakit.

C. Pernah dirawat/dioperasi

Pasien tidak pernah di operasi. D. Lama rawat : - E. Alergi

Pasien mengatakan dirinya tidak ada alergi.

F. Imunisasi

Pasien mengatakan dirinya mendapatkan imunisasi lengkap sewaktumasih kecil. V. RIWAYAT


KESEHATAN KELUARGA

A. Orang tua

Pasien mengatakan ibunya menderita Diabetes Mellits.

B. Saudara kandung

Pasien mengatakan semua anggota keluarganya sehat tidak ada yang

menderita penyakit yang serius.

C. Penyakit keturunan yang ada

Pasien mengatakan keluarganya tidak mempunyai penyakit keturunan.

D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang mengalami


gangguan jiwa.

E. Anggota keluarga yang meninggal

Pasien mengatakan ayah dan ibu telah meninggal dunia.

F. Penyebab meninggal

Ayah pasien meninggal dikarenakan menjadi korban kecelakaan. VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL

A. PERSEPSI PASIEN TENTANG PENYAKITNYA

Pasien sadar akan penyakit yang dialaminya, tetapi klien mulai menghindari

hubungan sosial dengan orang lain.

KONSEP DIRI

1. Gambaran diri

Tn. S mengatakan menyukai bentuk tubuhnya.

2. Idel Diri

Tn. S mengatakan dirinya ingin cepat sembuh.

3. Harga diri

Tn. S mengatakan harga dirinya tidak terganggu.

4. Peran diri

Tn. S mengatakan sebagai kepala rumah tangga.

5. Identitas

Tn. S mengatakan bersyukur sebagai ayah bisa membiayai keluarga dan

menyekolahkan anak-anaknya, tetapi selama sakit Tn.S sudah tidak

bekerja lagi.

B. RIWAYAT PSIKOLOGI

Tn. S mengatakan cemas dengan gangguan kebutuhan tidur yang dialami

klien.

C. RIWAYAT SOSIAL

Tn. Smenjalin hubungan yang baik dengan orang lain dan mengikuti acara

atau gotong royong di lingkungan VI.

D. SPIRITUAL

Tn. S menganut agama Islam dan klien mengatakan selalu melakukan sholat
lima waktu.

VII. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI

A. Pola makan dan minum

a. Frekuensi makan/hari : 3 kali sehari

b. Nafsu/selera makan : selera makan baik

c. Nyeri ulu hati : tidak ada nyeri ulu hati

d. Alergi : Tidak ada

e. Mual dan muntah : tidak ada mual dan muntah

f. Waktu pemberian makanan : pagi, siang, sore

g. Jumlah dan jenis makanan : sesuai porsi nasi, lauk, sayur dan

buah

h. Waktu pemberian cairan/minum : saat setelah makan saja

i. Masalah makanan dan minuman (kesulitan mengunyah, menelan) :

normal, tidak ada masalah makanan dan minuman

B. Perawatan diri/personal hygiene

a. Kebersihan tubuh : tubuh tampak bersih

b. Kebersihan gigi dan mulut : gigi tampak sedikit kuning dan

kurang bersih

c. Kebersihan kuku kaki dan tangan : kuku dan kaki tangan pendek dan bersih

C. Pola kegiatan/aktivitas

a. Uraian aktivitas pasien mandi, makan, eliminasi, ganti pakaian

dilakukan secara mandiri, sebahagian, atau total. Pasien dapat melakukan

aktivitassehari-hari secara mandiri, seperti mandi, makan, eliminasi,ganti

pakaian. b. Uraian aktivitas ibadah pasien selama dirawat/sakit : - 1. Pola Eliminasi

a. BAB

Pola BAB : Teratur 1 x sehari

Karakter feses : Keras

Riwayat perdarahan : Tidak ada riwayat perdarahan

BAB terakhir : Pagi hari


Diare : Tidak ada diare

Penggunaan laksatif : Tidak ada laksatif

b. BAK

Pola BAK : 5-6 x/hari

Karakter urine :Kuning jernih

Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK :Tidak ada rasa nyeri

Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih : Tidak ada

Penggunaan diuretic : Tidak ada

Upaya mengatasi masalah : Tidak ada

2. Kebiasaan Olahraga

Tn. S jarang melakukan olahraga, hanya saja tekadang berjalan sekitar

rumah.

3. Kemampuan Melakukan Aktivitas

Aktivitas sehari-hari Tn. S adalah menjaga cucu di rumah dan

menonton TV.

8. Rekreasi

Tn. S mengatakan biasanya menonton TV dan untuk rekreasi dilakukan keluarga

untuk mengunjungi keluarga hanya pada saat liburan saja

VIII. STATUS MENTAL

1. Tingkat kesadaran

Tingkat kesadaran pasien compos mentis, klien dalam keadaan sadar ketika diberi

pertanyaan

2. Penampilan

Klien tampak rapi baik cara berpakaian.

3. Pembicaraan

Klien berbicara dengan lambat.

4. Alam perasaan

Klien tampak tidak bersemangat.

5. Afek
Pasien tidak mengalami gangguan pada afek, seperti afek datar yaitu tidak ada

perubahan dalam roman muka pada saat ada stimulus yang menyenangkan atau

menyedihkan, hanya bereaksi bila ada stimulus yang lebih kuat.

6. Interaksi selama wawancara

Pasien kooperatif, mau diajak bicara, kontak mata pasien saat dilakukan pengkajian

bagus, pasien mau menatap lawan bicara.

7. Persepsi

Jika mereka memiliki rumah sendiri mereka akan mempunyai kehidupanyang lebih

baik lagi.

8. Proses pikir

Pasien tidak mengalami gangguan proses pikir seperti sirkuntasial (pikiranberputar- putar), tangensial
(pembicaraan yang berbelit-belit), flight ofidea(pikiran

melayang).

9. Isi pikir

Pasien tidak mengalami gangguan isi pikir seperti obsesi (pikiran yang terus

muncul meskipun pasien berusaha menghilangkannya), fobia (rasa ketakutanyang

patologis/tidak rasional terhadap suatu objek/situasi/benda tertentu yang tidak dapat

dihilangkan)

10. Memori

Pasien tidak mengalami gangguan memori baik jangka panjang, jangka pendek

maupun gangguan memori saat ini.

IX. PEMERIKSAAN FISIK

A. Keadaan Umum : Compos mentis

B. Tanda-tanda Vital - Suhu : 36,5 C

-Tekanan Darah : 110/70 mmHg

-Nadi : 64 x/menit -Pernafasan : 22 x/menit -Skala Nyeri : 3

-Tinggi Berat : 170 cm

-Berat Badan : 75 kg

C. Pemeriksaan Head to Toe


Kepala dan Rambut

- Bentuk : Simetris

- Ubun-ubun : Tidak ada Benjolan

- Kulit Kepala : Bersih

Rambut

- Penyebaran dan keadaan rambut : Merata dan bersih

- Bau : Tidak berbau

- Kulit Kepala : Besih

Wajah

- Warna Kulit : Sawo matang

- Struktur wajah :Oval dan simetris

Mata

- Kelengkapan dan kesimetrisan : Lengkap dan simetris

- Palpebra : Merah muda

- Konjungtiva dan Sklera : Merah muda dan putih

- Pupil : Isokor dan coklat muda

- Cornea dan iris : Bening

- Visus : Ketajaman penglihatan baik

- Tekanan bola mata : Baik

Hidung

- Tulang hidung dan posisi septumnasi :Simetris dan di tengah

- Lubang hidung : Bersih

- Cuping hidung :Tidak ada

Telinga

- Bentuk telinga : Normal dan simetris

- Ukuran telinga :Normal, simteris kanan dan

kiri - Lubang telinga : Bersih

- Ketajaman pendengaran : Baik

Mulut dan Faring


- Keadaan bibir : Lembab dan simetris

- Keadaan gusi dan gigi : Merah muda,gigi putih

- Keadaan lidah : Bersih

- Orofaring : Normal

Leher

- Posisi Trachea : Normal - Thyroid : Tidak ada pembesaran

- Suara : Normal - Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran

- Vena jugularis : Tidak ada distensi - Denyut nadi karotis : Teraba

Pemeriksaan Integumen

- Kebersihan : Bersih

- Kehangatan : Hangat - Warna : Normal , sawo matang

- Turgor : Baik

- Kelembaban : Lembab

- Kelainan pada kulit : Tidak ada

Pemeriksaan Thoraks/dada

- Inspeksi thoraks/dada : Normal - Pernafasan (frekuensi, irama) : 20x/menit - Tanda kesulitan


bernafas :Tidak ada kesulitan bernafas

Pemeriksaan Paru

- Palpasi getaran suara : Ada getaran

- Perkusi : Resonan

- Auskultasi : Vesikuler dan tidak ada tambahan

Suara

Pemeriksaan Muskuloskeletal/Ekstremitas

Normal, Berfungsi dengan baik, tidak ada edem.

Pemeriksaan Fungsi Sensorik

Pasien dapat merasakan sentuhan, getaran, panas, dingin, dan tajam tumpu.

ANALISA DATA

No DATA ETIOLOGI MASALAH KEPERAWTAN


1 DS : Diabetes melitus Gangguan Pola Tidur
-Tn. S mengatakan Penurunan fisiologi
susah tidur,tidak tidur
nyenyak, sulit untuk Penurunan elastisitas
memulai tidur, sulit pembuluh darah
untuk melanjutkan Nyeri kepala
tidur jika sudah Gangguan Pola Tidur
terbangun dan
sering ngantuk pada
siang hari.
DO:
-Wajah Tn.S tampak
lemas.
-Sering Menguap
-Klien tidur jam
02.00 Pagi.
-Jumlah tidur klien
4 Jam setiap malam.
-Frekuensi
terbangun pada
malam hari 2 kali
-TTV:
TD : 110/70 mmHg
RR : 22 x/menit
HR : 64 x/menit
T : 36,5 C
KGD : 355 mg/d
2 DS : Ketidaknyamanan Kecemasan
Klien mengatakan Kurang pengetahuan
merasa cemas Kecemasan
dengan keadaannya.
Klien mengatakan
tidak nyaman
DO:
Klien tampak
gelisah
Klien terlihat
berkeringat.
Klien selalu
bertanya tentang
penyakitnya.
Ekspresi wajah
tampak tegang.
TTV:
TD : 110/70 mmHg

RUMUSAN MASALAH
1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan diabetes ditandai dengan

susah tidur, tidak nyenyak, dan wajah tampak lemas. 2. Kecemasan berhubungan dengan ketidaktahan
tentang penyakit ditandai dengan

BB =75 kg, TB= 170, IMT= 27

PERENCANAAN

Hari/tanggal No DX Perencanaan Keperawatan


1 Tujuan : klien dapat mempertahan kebutuhan tidur dalam
batas normal.
Kriteria Hasil :
1. Rasa ngantuk klien pada siang hari berkurang.
2. Klien dapat tidur nyenyak.
3. Waktu tidur klien 6-8 jam setiap malam.
4. Frekuensi terbangun dimalam hari berkurang.
5. Klien melakukan tindakan-tindakan yang mempercepat
tidur.
6. Perasaan segar setelah tidur.

Rencana Tindakan Rasional


Lakukan pengkajian masalah 1.)Memberikan informasi dasar
gangguan tidur dalam menentukan rencana
klien, karakteristik, dan penyebab perawatan.
kurang tidur. 2.) Kurangi kebisingan, 2.) Mengurangi gangguan
atur cahaya lampu yang redup. saat tidur.
3.)Batasi intake cairan pada malam 3.) Meningkatkan pola tidur.
hari, terutama yang mengandung 4.) Menghindari tidur siang
kafein. 4.)Anjurkan klien untuk yang berlebihan.
mengurangi distraksi lingkungan dan 5.) Meningkatkan pola tidur.
hal-hal yang dapat mengganggu 6.) Meningkatkan agar bisa
tidur. 5.)Anjurkan klien untuk tidur tidur pada malam hari.
dengan posisi yang nyaman.
6.)Anjurkan klien untuk tidak banyak
tidur pada siang hari
2 Tujuan : Setelah dilakukannya asuhan keperawatan pada
klien, klien dapat mengetahui mengenai penyakit,
prognosis, dan kebutuhan pengobatan.
Kriteria Hasil :
1. mengungkapkan pemahaman tentang penyakit, dapat
mengidenfikasi hubungan tanda dan gejala dengan
proses penyakit

Rencana Tindakan Rasional

1. Jelaskan kepada pasien tentang -Agar pasien mengetahui, mengerti dan


penyakit yang di derita memahami tentang sakit yang dialami.
2. Lakukan pemberian pendidikan -Memberikan informasi yang akurat dan
kesehatan secara bertahap dan bermakna bagi pasien dan bagi perawat
sesuai rencana pada satuan acara dapat mengetahui perkembangan
pembelajaran (SAP). pengetahuan pasien dengan pasti.
3. Diskusikan bersama pasien -Memberikan pengetahuan dasar dimana
tentang penyakitnya. pasien cepat membuat pertimbangan
4. Tinjauan ualang program dalam memilih gaya hidup. -Pemahaman
pengobatan tentang semua aspek penggunaan obat
5. Kajitingkat pengetahuan pasien meningkatkan penggunaan yang tepat.
tentang penyakit, prognosa, -Untuk memberikan informasi yang tepat
danpengobatannya. pada pasien dan menghindari kejenuan
informasi.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Hari/tangaal DX IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI


Selasa/ 13 Juni 1 1. Melakukan pengkajian S:
92017 masalah gangguan tidur - Klien dapat mengerti
klien, karakteristik, dan tentang masalah yang
penyebab kurang tidur. mengakibatkan gangguan
2. Menganjurkan klien untuk pola tidur.
mengurangi kebisingan, -Klien mengatakan akan
mengatur cahaya yang mengatur cahaya yang
redup. redup.
3. Menganjurkan klien untuk -Klien mengatakan akan
lebih banyak minum pada membatasi intake cairan
siang hari daripada malam terutama pada malam hari.
hari. O:
4. Menganjurkan keluarga -Klien belum bisa tidur
untuk ikut tepat waktu. TD : 110/70
berpartisipasidalam mmHg
menciptakan kenyamanan. A:
Seperti, keluarga dapat Masalah belum teratasi
menjaga anak kecil ketika P:
klien lagi istirahat. Intervensi dilanjutkan
5. Menganjurkan klien untuk - Mengatur cahaya
tidur dengan posisi yang - Mengurangi intake cairan
nyaman, seperti posisi - Posisi tidur yang nyaman
SIM. - Kamar tidur yang bersih
6. Menganjurkan klien untuk
tidak banyak tidur pada
siang hari.
2 a. Mengajarkan teknik S:
relaksasi (Pertamatama bapak tarik Klien mengatakan rasa
napas dalam perlahanlahan, cemasnya sudah mulai
setelah itu berkurang dan saat cemas
tahan napas. Dalam klien melakukan teknik
hitungan ketiga relaksasi.
setelah itu bapak O:
hempaskan udara Klien masih tampak sedikit
melalui mulut dengan gelisah.
meniup udara secara Klien terlihat melamun
perlahan-lahan. TD: 110/70 mmHg
b. Melatih klien mengontrol HR: 64x/menit
cemas dengan teknik RR: 22x/menit.
mengerutkan otot-otot. A:
(Kepalkan dengan kencang Klien masih mengalami
sesaat telapak tangan anda kecemasan.
seolah-olah hendak P:
meninju untuk Intervensi dilanjutkan
mengencangkan otot bisep
dan lengan bawah, rileks.
Kerutkan semua otot-otot
diwajah andamulai dari
dahi, mata, hidung, mulut,
leher, hidung dan bahu
sekitar 4 hitungan dan
rasakan ketegangan itu lalu
tarik nafas panjang dan
perlahan-lahan hempaskan
nafas anda sambil
kendurkan mulai dari dahi,
mata, hidung, mulut, leher
dan hidung. Luruskan kaki anda lalu
tegangkan
rasakan tegang mulai dari
jari kaki, lutut, betis, paha
dan rasakan ketegangan
beberapa saat. Lalu
kembali tarik nafas dalam
sambil menghempaskan
secara perlahan.
c. Menganjurkan klien untuk
melakukan tekhnik
tersebut saat merasakan
cemas (Jadi pak, kalau
bapak merasakan cemas
lagi bapak juga dapat
melakukan teknik tersebut
untuk mengontrol cemas
bapak.

KESIMPULAN

Berdasarkan asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada klien Tn. S yangmengalami

masalah gangguan tidur dengan diabetes mellitus didapatkan hasil sebagai berikut:

1. Faktor resiko gangguan tidur pada Tn. S meliputi penyakit fisik klien yangmengalami

riwayat diabetes mellitus, pola tidur yang tidak biasanya sehinggamenyebabkan rasa

mengantuk yang berlebihan.

2. Tindakan penanganan gangguan tidur dilakukan dengan menciptakan lingkungan yang

tenang, kurangi kebisingan bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman pada saat

tidur.

3. Masalah keperawatan yang muncul pada Tn. S adalah gangguan kebutuhan tidur,

gangguan integritas kulit dan rasa cemas.

4. Implementasi yang sudah dilakukan pada Tn. S dapat berupa menentukan jam tidur

klien, menjelaskan pentingnya tidur yang cukup selama sakit dan tekanan psikososial,

mendorong klien untuk menetapkan rutinitas tidur, dan menganjurkan klien untuk

menghindari yang mengganggu kebutuhan tidur sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai