TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah mempermudah kami dalam pembuatan makalah
Ekologi ini hingga akhirnya terselesaikan dengan tepat waktu.Kami juga mengucapkan
terima kasih pada teman-teman, dan keluarga yang telah mendukung kami.
Makalah ini telah kami susun dan kami selesaikan semaksimal mungkin, untuk itu apabila
kami masih terdapat banyak kesalahan dari segi penyusunan dan tata bahasa yang kami
gunakan, kami memohon maaf sebesar – besarnya. Untuk itu apabila teman– teman sekalian
memiliki saran dan kritik kami akan menerima dengan tangan terbuka.
Kami menyadari jika mungkin ada sesuatu yang salah dalam penulisan, seperti
menyampaikan informasi berbeda sehingga tidak sama dengan pengetahuan pembaca lain.
Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kalimat atau kata-kata yang salah.Tidak
ada manusia yang sempurna, kecuali Allah.
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................5
1.3 Tujuan...............................................................................................................................5
BAB IIPEMBAHASAN..................................................................................................................6
2. Kebutuhan penduduk dibidang sosial budaya.............................................................6
2. Pola penyakit pencemaran lingkungan........................................................................7
3. Model Ekologi Terjadinya Penyakit/Pencemaran Lingkungan........................................8
BAB IIIPENUTUP........................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik antara mahluk hidup dengan lingkungannya, dalam hal ini sungai dan
bantarannya. Ekosistem terbentuk oleh komponen hidup dan tak hidup, yang
berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur.
2. Kebutuhan sosial
Untuk memudahkan tercapainya kebutuhan biologis, manusia memerlukan kebutuhan
social.Kebutuhan sosial antara lain:
a. Kegiatan bersama
Dalam kehidupan di masyarakat, manusia tidak bisa hidup sendiri, karena pasti
membutuhkanmanusia yang lain. Oleh sebab itu, manusia menciptakan kegiatan bersama
untuk memenuhikebutuhan hidup dan mempertahankan kelangsungan hidupnya. Sejak dulu
manusia tidak bisahidup sendiri, karenanya manusia disebut makhluk sosial.
b. Berkomunikasi dengan sesama
komunikasi antar manusia dapat dilakukan baik dengan lisan, tulisan, maupun isyarat.
Tanpakemampuan komunikasi dengan sesama, manusia akan mengalami kesulitan dalam
memenuhikebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, proses berkomunikasi telah dilakukan pada
anak-anak sejakusia balita demi pertumbuhan fisik dan mentalnya.
c. Keteraturan sosial dan kontrol sosial
Keteraturan sosial dan kontrol sosial sangat dibutuhkan manusia sebagai warga
masyarakat.Keteraturan sosial akan menciptakan suatu masyarakat yang tertib, aman, dan
tenteram.Keteraturan ini akan tercapai apabila semua anggota masyarakat bersikap dan
bertingkah lakusesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang ada. Untuk menjaga
keteraturan sosial diupayakanadanya kontrol sosial. Kontrol sosial dapat dilakukan
antarmanusia, baik sebagai individu maupunkelompok.
d. Pendidikan
Agar kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat terlaksana, pedidikan sangat dibutuhkan.
Pendidikandapat membuka mata dan hati serta wawasan menuju kearah kehidupan yang lebih
baik.
3. Kebutuhan Psikologis
Kebutuhan psikologis meliputi hal-hal berikut:
a. Rileks atau santai
Rileks atau santai pengendoran ketegangan, merupakan kebutuhan psikologis untuk
menghilangkankejenuhan dan berfungsi sebagai penyegar (refreshing) kehidupan manusia.
Manusia dalam melakukan aktivitasnya sering mengalami kelelahan dan kejenuhan, oleh
karena itumanusia perlu bersantai agar semangatnya timbul kembali, misalnya menikmati
pemandangan alam,menikmati music, dan sebagainya.
b. Kasih sayang
Kasih sayang, cinta dan kemesraan selalu dibutuhkan manusia sebagai makhluk sosial.
Manusiaingin disayangi dan ingin menyayangi. Wujud kasih sayang ini dapat melahirkan
kreativitasmanusia, manusia punya semangat hidup karena cinta dan kasih sayang. Karena itu
kasih sayang,cinta dan kemestaan adalah kebutuhan psikologis manusia.
c. Kepuasan altruistik
Kepuasan altruistik adalah suatu kepuasan manusia untuk berbuat baik atau berbakti
kepadaorang lain, kepada suatu ide,atau suatu cita-cita.
d. Kehormatan
Ukuran kehormatan terlepas dari ukuran kekayaan atau kekuasaan, namun demikian dari
kekayaandan kekuasaan kadangkala melahirkan kehormatan. Kehormatan biasanya lahir dari
kewibawaan,kebajikan kearifan seseorang, karena itu orang yang paling dihormati atau di
segani biasanyamendapat tempat pada lapisan atas sehingga mereka sering menjadi
pemimpin atau pemangkuadat.
e. Kepuasan Ego
Kepuasan ego terwujud jika seseorang merasa puas setelah berhasil mencapai cita-
cita,keinginan, dan sebagainya.
2.2 POLA PENYAKIT PENCEMARAN LINGKUNGAN
Mekanisme terjadinya penularan penyakit yang ada hubungannya dengan air
1. Waterborne mechanism
Kuman pathogen dapat ditularkan melalui air yang bila masuk ke mulut atau
sistem pencernaan dapat menimbulkan penyakit. Penyakit yang ditularkan
melalui air disebut waterborne disease atau water related disease seperti: kolera,
hepatitis virus, disentri basiler, disentri basil, poliomielitis, typhus, penyakit weil,
berbagai macam cacing.
2. Waterwashed mechanism
Penularan penyakit berhubungan dengan kebersihan umum dan perorangan
dimana air digunakan untuk mencuci alat makan (diare), pakaian, mandi
(scabies, conjunctivitis).
3. Water-based mechanism
Kuman penyebab penyakit menjalani sebagian siklus hidupnya di dalam tubuh
vektor atau sebagai intermediate host yang hidup dalam air (skistosomiasis).
4. Water-related insect vector mechanism
Kuman penyakit ditularkan melalui gigitan serangga yang berkembang biak di
dalam air seperti: malaria, demam berdarah, filiriasis dan yellow fever
Mekanisme terjadinya penularan penyakit yang ada hubungannya dengan air
1. Waterborne mechanism
Kuman pathogen dapat ditularkan melalui air yang bila masuk ke mulut atau
sistem pencernaan dapat menimbulkan penyakit. Penyakit yang ditularkan
melalui air disebut waterborne disease atau water related disease seperti: kolera,
hepatitis virus, disentri basiler, disentri basil, poliomielitis, typhus, penyakit weil,
berbagai macam cacing.
2. Waterwashed mechanism
Penularan penyakit berhubungan dengan kebersihan umum dan perorangan
dimana air digunakan untuk mencuci alat makan (diare), pakaian, mandi
(scabies, conjunctivitis).
3. Water-based mechanism
Kuman penyebab penyakit menjalani sebagian siklus hidupnya di dalam tubuh
vektor atau sebagai intermediate host yang hidup dalam air (skistosomiasis).
4. Water-related insect vector mechanism
Kuman penyakit ditularkan melalui gigitan serangga yang berkembang biak di
dalam air seperti: malaria, demam berdarah, filiriasis dan yellow fever
Pola penyakit yang terjadi di Indonesia mengalami beberapa perubahan akibat pengaruh
ekologi. Pola penyakit yang ada di indonesia banyak yang hanya berorientasi karena
kemiskinan, keturunan dan pola hidup. Keadaan seperti ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Negara/masyarakat miskin atau berstatus sosial ekonomi rendah, keadaan gizinya rendah,
pengetahuannya tentang kesehatannya pun rendah, sehingga kesehatan lingkungannya buruk
dan status kesehatannya buruk. Di dalam masyarakat sedemikian akan mudah terjadi
penularan penyakit, terutama anak–anak yang merupakan golongan peka terhadap penyakit
menular. Sebagai akibatnya, banyak terjadi kematian anak, sehingga usia harapan hidupnya
pendek. Keadaan ini juga mendukung tingginya angka kelahiran, sehingga terdapat populasi
yang muda; jadi tergolong populasi dengan risiko tinggi terhadap penyakit menular, sehingga
penyakit menular terus– menerus ada, dengan demikian siklus penyakit menular menjadi
lengkap.
2. Siklus penyakit tidak menular, yaitu terdapat banyak pada masyarakat dengan status sosial
ekonomi tinggi, sehingga berstatus gizi tinggi, keadaan kesehatan lingkungan baik, penyakit
menular rendah, angka kematian rendah, angka kematian bayi rendah, dan usia harapan
hidupnya tinggi.
3. Perkembangan ekonomi diikuti dengan turunnya penyakit menular dan disertai dengan
naiknya penyakit tidak menular. Perubahan terhadap pola penyakit, penyakit yang terjadi
banyak disebabkan oleh faktor lingkungan, terutama karena tercemarnya lingkungan sekitar
tempat tinggal penjamu menetap . Berdasarkan pola penyakit, dapat diketahui permasalahan
kesehatan yang paling menonjol di suatu daerah, sehingga dapat ditentukan usaha kesehatan
apa yang perlu dilakukan dan kegiatan apa pula yang diprioritaskan, serta sarana dan
prasarana yang diperlukan untuk melaksanakan usaha kesehatan.
model ekologi Berikut ini beberapa model ekologi terjadinya penyakit akibat pencemaran
lingkungan:
Model Gordon
Teori ini di kemukakan oleh John Gordon pada tahun 1950 dan dinamakan model Gordon
sesuai dengan nama pencetusnya. Model gordon ini menggambarkan terjadinya penyakit
pada masyarakat, ia menggambarkan terjadinya penyakit sebagai adanya sebatang pengungkit
yang mempunyai titik tumpu di tengah- tengahnya, yakni lingkungan (L). Pada kedua ujung
batang tadi terdapat pemberat, yakni A, H.
A = agent/penyebab penyakit
L = lingkungan
Model ini mengatakan bahwa apabila pengungkit tadi berada dalam keseimbangan, maka
dikatakan bahwa masyarakat berada dalam keadaan sehat. Sebaliknya, apabila resultan
daripada interaksi ketiga unsur tadi menghasilkan keadaan tidak seimbang, maka didapat
keadaan yang tidak tidak sehat atau sakit. Juga digunakan untuk melakukan analisis, dan
mencari solusi terhadap permasalahan yang ada
Model ini menggambarkan hubungan manusia dan lingkungannya sebagai roda.Roda tersebut
terdiri atas manusia dengan substansi genetik pada bagian intinya dan komponen lingkungan
biologi, sosial, fisik mengelilingi penjamu. Ukuran komponem roda bersifat relatif,
tergantung problem spesifik penyakit yang bersangkutan
Timbulnya penyakit dengan tidak begitu menekankan pentingnya agen yang dipentingkan
adalah hubungan antara manusia dengan lingkungan hidupnya. Besarnya peranan dari
masing-masing lingkungan bergantung pada penyakit yang bersangkutan. Teori roda
merupakan pendekatan lain untuk menjelaskan hubungan antara manusia dan lingkungan.
Roda terdiri daripada satu pusat (pejamu atau manusia) yang memiliki susunan genetik
sebagai intinya. Disekitar pejamu terdapat lingkungan yang dibagi secara skematis ke dalam
3 sektor yaitu lingkungan biologi, sosial dan fisik.Besarnya komponen-kompenen dari roda
tergantung kepada masalah penyakit tertentu. Untuk penyakit bawaan (herediter) inti genetik
relatif lebih besar. Cth : Untuk kondisi tertentu seperti campak, inti genetik relatif kurang
penting oleh karena keadaan kekebalan dan sektor biologi lingkungan yang paling berperan.
ada model roda, mendorong pemisahan perincian faktor pejamu dan lingkungan
Teori jaring-jaring sebab akibat ini ditemukan oleh Mac Mohan dan Pugh (1970). Teori ini
sering disebut juga sebagai konsep multi factorial. Dimana teori ini menekankan bahwa suatu
penyakit terjadi dari hasil interaksi berbagai factor.
Menurut model ini perubahan dari salah satu faktor akan mengubah keseimbangan antara
mereka, yang berakibat bertambah atau berkurangnya penyakit yang bersangkutan. Menurut
model ini, suatu penyakit tidak bergantung pada satu sebab yang berdiri sendiri melainkan
sebagai akibat dari serangkaian proses sebab dan akibat. Dengan demikian maka timbulnya
penyakit dapat dicegah atau dihentikan dengan memotong mata rantai pada berbagai titik
Hakikat konsep ini adalah efek yang terjadi tidak tergantung kepada penyebab-penyebab
yang terpisah secara mandiri, tetapi lebih merupakan perkembangan sebagai suatu akibat dari
suatu rangkaian sebab-akibat, dimana setiap hubungan itu sendiri hasil dari silsilah
(geneologi) yang mendahuluinya dan yang kompleks (complex geneology of antecenden).
Contoh: Jaringan sebab akibat yang mendasari penyakit jantung koroner (PJK) dimana
banyak faktor yang merupakan menghambat atau meningkatkan perkembangan penyakit.
Beberapa dari faktor ini instrinsik pada pejamu dan tetap (umpama LDL genotip), yang lain
seperti komponen makanan, perokok, inaktifasi fisik, gaya hidup dapat dimanipulasi
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Beberapa model ekologi terjadinya penyakit akibat pencemaran lingkungan: Model Gordon
,The wheel of causation (Teori Roda) , The web of causation (jaring-jaring sebab akibat).
Budaya berfungsi membantu manusia memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan
hidup manusiaterdiri atas kebutuhan biologis, kebutuhan sosial, dan kebutuhan
psikologis. Manusia mempunyaiberbagai kebutuhan aga dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungan. Selain itu, kebutuhanmanusia muncul sebagai upaya manusia
untuk memanfaatkan lingkungan.Kebutuhan manusia akan berbeda sesuai dengan
tempat, waktu, situasi, dan kondisi. Kebutuhan didesa akan berbeda dengan
kebutuhan di kota, kebutuhan pada waktu musim hujan akan berbedadengan
kebutuhan pada waktu musim kemarau, dan sebagainya.
https://www.academia.edu/5160627/MAKALAH_SOSIAL_BUDAYA
https://www.researchgate.net/publication/278243063_Diktat_Pencemaran_Lingkungan
https://slideplayer.info/slide/17340955/