Data yang diperoleh dari analisis air formasi lapangan minyak Lapangan X
yang dilakukan selama Tugas akhir :
a. Sumur A
Dari data diatas maka Sumur A memiliki nilai SI sebesar -0.13 yang
menandakan bahwa scale dari CaCO3 tidak terbentuk, nilai S sebesar 37.22 yang
menandakan tidak terbentuk scale CaSO4 karena nilai dari S lebih besar dari nilai
-
Hydroxide (OH ) 0.000 0.000
scale itu dilihat juga dari nilai PTB ion sebesar -81.32 yang dibawah angka
40.36 yang menandakan tidak terbentuk scale CaSO4 karena nilai dari S
lebih besar dari nilai kosentrasi nyata dari SO4 dan konsentrasi Ca.
c. Sumur C
itu dilihat juga dari nilai PTB ion sebesar 35.68 dengan nilai diatas angka 0
dan dibawah angka 100 yang menandakan bahwa scale dari CaCO3 sedikit
CaSO4 karena nilai dari S lebih besar dari nilai konsentrasi nyata dari SO 4
d. Sumur D
Dari data diatas maka Sumur D memiliki nilai SI sebesar 0.65 yang menandakan
keterbentukannya scale itu dilihat juga dari nilai PTB ion sebesar 17.19 dengan
nilai diatas angka 0 dan dibawah angka 100 yang menandakan bahwa scale dari CaCO3
sedikit terbentuk, nilai S sebesar 36.08 yang menandakan tidak terbentuk scale CaSO4
karena nilai dari S lebih besar dari nilai konsentrasi nyata dari SO4 dan konsentrasi Ca.
4.1.2 Perhitungan SI Sumur A,B,C dan D di Lapangan Minyak Field Jatibarang
Dalam perhitungan penentuan scale yang terbentuk di dalam air formasi yaitu
perlunya diketahui ion-ion kation dan anion yang nantinya akan mempengaruhi
perhitungan dari stabilitas indeks dengan metoda Stiff Davis. Berikut persamaan dari
SI = pH-K-pCa-pAl......................................(Persamaan 4.8)
Keterangan :
SI = Stability Index
formasi
kalsium.
2-
penjumlahan HCO3 dengan CO3 .
2-
pada Lapangan X C
Pada hal ini, analisa dilakukan dengan variasi temperatur untuk menetukan
a. SUMUR A
Temperatur Nilai K SI
77 ºF 3.25 -0.130
290 ºF -4.2 7.324
303 ºF -4.59 7.714
b. SUMUR B
Temperatur Nilai K SI
77 ºF 3.2 -0.104
284 ºF -4. 03 7.126
396 ºF -4.38 7.476
50
c. SUMUR C
Temperatur Nilai K SI
77 ºF 3.19 0.690
266 ºF -3.538 7.328
281 ºF -5.948 7.738
51
d. SUMUR D
Temperatur Nilai K SI
77 ºF 3.220 0.640
277 ºF -3.836 7.699
384 ºF -7.373 11.236
4.1.4 Total Hardness Terhadap Gross Water dari Sumur Jatibarang Field
terproduksi pada saat proses produksi berjalan itu untuk mengetahui seberapa parah
kandungan senyawa CaCO3 yang menjadi penyebab problem scale. Hal ini perlu
memproduksi minyak dari dalam sumur pada lapangan minyak Jatibarang Field.
yaitu data gross dari masing-masing sumur serta jumlah dari total hardness
dalam sumur.
a.Sumur A
Maka dengan gross sebanyak 1677 bwpd maka didapat banyaknya CaCO 3 yaitu
Grafik 4.5 Hubungan antara Gross Water dengan Kandungan CaCO 3 Pada Sumur A
b. Sumur B
Maka dengan gross sebanyak 2903 Bwpd maka didapat banyaknya CaCO 3 yaitu
Grafik 5.6 Hubungan antara Gross Water dengan Kandungan CaCO3 Pada Sumur B
c. Sumur C
Gross
Total Hardness CaCO3
Water
(mg/lt) (mg)
(bwpd)
164 195.4545 5096671.542
328 390.909 20386686.17
492 586.3635 45870043.88
656 781.818 81546744.67
55
Maka dengan gross sebanyak 1804 Bwpd maka didapat banyaknya CaCO 3 yaitu
Maka dengan gross sebanyak 1968 Bwpd maka didapat banyaknya CaCO3 yaitu
Grafik 4.8 Hubungan antara Gross Water dengan Kandungan CaCO 3 Pada Sumur D