Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TUMOR OTAK
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktek Daring Keperawatan Medikal Bedah 3
Dosen pembimbing: Lasman, S.Kep.,Ners.,M.Kep
DISUSUN OLEH:
NAMA :Lutvi Nurdiyanti
NIM: A2R18078
PRODI : S1 Kep 3B
A. DEFINISI
Tumor otak adalah terdapatnya lesi yang ditimbulkan karena ada desakan
ruang baik jinak maupun ganas yang tumbuh di otak, meningen, dan
tengkorak. (Sylvia.A, 2012). Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif yang
bersifat jinak (benigna) ataupun ganas (maligna) membentuk massa dalam
ruang tengkorak kepala (intra cranial) atau di sumsum tulang belakang
(medulla spinalis). Neoplasma pada jaringan otak dan selaputnya dapat
berupa tumor primer maupun metastase. Apabila sel-sel tumor berasal dari
jaringan otak itu sendiri disebut tumor otak primer dan bila berasal dari
organ-organ lain (metastase) seperti kanker paru, payudara, prostate, ginjal,
dan lain-lain disebut tumor otak sekunder. (Mayer. SA, 2011).
B. ETIOLOGI
Tumor disebabkan oleh mutasi DNA di dalam sel. Akumulasi dari mutasi-mutasi
tersebut menyebabkan munculnya tumor. Sebenarnya sel manusia memiliki
mekanisme perbaikan DNA (DNA repair) dan mekanisme lainnya yang
menyebabkan sel merusak dirinya dengan apoptosis jika kerusakan DNA sudah
terlalu berat. Apoptosis adalah proses aktif kematian sel yang ditandai dengan
pembelahan DNA kromosom, kondensasi kromatin, serta fragmentasi nukleus dan sel
itu sendiri. Mutasi yang menekan gen untuk mekanisme tersebut biasanya dapat
memicu terjadinya kanker.
Penyebab tumor hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti. Adapun
faktor-faktor yang perlu ditinjau, yaitu :
a. Herediter
b. Sisa-Sisa Sel Embrional (Embryonic Cell Rest)
c. Radiasi
d. Virus
e. Substansi-substansi Karsinogenik
f. Trauma kepala: trauma kepala yang dapat menyebabkan hematoma sehingga
mendesak massa otak akhirnya terjadi tumor otak.
C. MANIFESTASI
1. Manifestasi Klinis
Perubahan suplai darah akibat tekanan yang ditimbulkan tumor yang tumbuh
menyebabkan nekrosis jaringan otak.Akibatnya terjadi kehilangan fungsi secara akut
dan dapat dikacaukan dengan gangguan serebrovaskular primer.
Herniasi unkus timbul jika girus medialis lobus temporalis bergeser ke inferior
melalui insisura tentorial karena adanya massa dalam hemisfer otak. Herniasi
menekan mesensefalon, menyebabkan hilangnya kesadaran dan menekan saraf otak
ke-3. Pada herniasi serebellum, tonsil serebellum tergeser ke bawah melalui foramen
magnum oleh suatu massa posterior.
Hospitalisasi MK:
Pertumbuhan abnormal sel otak (tumor otak) Ansietas
& operasi
B1 (Breathig) B3 (Brain)
Perpindahan cairan
intravaskuler kejaringan Refleks
serebral berkemih hilang
TIK ↑ MK:
Inkontinensia
urine
B5 (Bowel) Nyeri kepala Edema pada MK: Hipervolemia
saraf optik
Mual, muntah
MK: MK:
↓ lapang pandang,
Nyeri Gangguan
↓ ketajaman
↓ nafsu makan kronis pola tidur
penglihatan,
pandangan ganda
BB ↓
Memperlihatkan semua tumor intrakranial dan menjadi prosedur investigasi awal ketika
penderita menunjukkan gejala yang progresif atau tanda-tanda penyakit otak yang difus atau fokal,
atau salah satu tanda spesifik dari sindrom atau gejala-gejala tumor. Kadang sulit membedakan tumor
dari abses ataupun proses lainnya.
Dilakukan untuk mengetahui apakah tumornya berasal dari suatu metastasis yang akan
memberikan gambaran nodul tunggal ataupun multiple pada otak.
Dilakukan untuk melihat adanya sel-sel tumor dan juga marker tumor. Tetapi pemeriksaan ini
tidak rutin dilakukan terutama pada pasien dengan massa di otak yang besar. Umumnya diagnosis
histologik ditegakkan melalui pemeriksaan patologi anatomi, sebagai cara yang tepat untuk
membedakan tumor dengan proses-proses infeksi (abses cerebri).
4. Biopsi Stereostatik
Dapat digunakan untuk mendiagnosis kedudukan tumor yang dalam dan untuk memberikan
dasar-dasar pengobatan dan informasi prognosis.
5. Angiografi Serebral
Mendeteksi gelombang otak abnormal pada daerah yang ditempati tumor dan dapat
memungkinkan untuk mengevaluasi lobus temporal pada waktu kejang.
G. PENATALAKSANAAN
Pembedahan
Pembedahan intracranial biasanya dilakukan untuk seluruh tipe kondisi patologi dari otak untuk
mengurangi TIK dan mengangkat tumor. Pembedahan ini dilakukan melalui pembukaan tengkorak,
yang disebut dengan Craniotomy.
Perawatan pre operasi pada pasien yang dilakukan pembedahan intracranial adalah :
- Usia
- General Health
- Ukuran Tumor
- Lokasi Tumor
- Jenis Tumor
Untuk tumor otak ada tiga metode utama yang digunakan dalam penatalaksaannya, yaitu:
a. Surgery
Terapi Pre-Surgery:
2
b. Radiotherapy
Radioterapi merupakan salah satu modalitas penting dalam penatalaksanaan proses keganasan.
Berbagai penelitian klinis telah membuktikan bahwa modalitas terapi pembedahan akan
memberikan hasil yang lebih optimal jika diberikan kombinasi terapi dengan kemoterapi dan
radioterapi.
Sebagian besar tumor otak bersifat radioresponsif (moderately sensitive), sehingga pada tumor
dengan ukuran terbatas pemberian dosis tinggi radiasi diharapkan dapat mengeradikasi semua sel
tumor. Namun demikian pemberian dosis ini dibatasi oleh toleransi jaringan sehat disekitarnya.
Semakin sedikit jaringan sehat yang terkena maka makin tinggi dosis yang diberikan. Guna
menyiasati hal ini maka diperlukan metode serta teknik pemberian radiasi dengan tingkat presisi
yang tinggi.
Glioma dapat diterapi dengan radioterapi yang diarahkan pada tumor sementara metastasis
diterapi dengan radiasi seluruh otak. Radioterapi juga digunakan dalam tata laksana beberapa tumor
jinak, misalnya adenoma hipofisis.
c. Chemotherapy
Pada kemoterapi dapat menggunakan powerfull drugs, bisa menggunakan satu atau dikombinasikan.
Tindakan ini dilakukan dengan tujuan untuk membunuh sel tumor pada klien. Diberikan secara oral,
IV, atau bisa juga secara shunt. Tindakan ini diberikan dalam siklus, satu siklus terdiri dari
treatment intensif dalam waktu yang singkat, diikuti waktu istirahat dan pemulihan. Saat siklus dua
sampai empat telah lengkap dilakukan, pasien dianjurkan untuk istirahat dan dilihat apakah tumor
berespon terhadap terapi yang dilakukan ataukah tidak. (Febri : 2012)
Diet
Pengobatan tumor otak tidak hanya memerlukan dokter yang ahli dan obat yang mujarak tetapi
juga makanan yang sehat. Berikut beberapa kandungan makanan yang disarankan beserta alasannya:
a. Omega-3 yang dapat ditemukan di ikan (salmon, tuna dan tenggiri) bermanfaat dalam menguransi
resistensi tumor pada terapi. Omega-3 juga membantu mempertahankan dan menaikan daya tahan
tubuh dalam menghadapi proses pengobatan tumor otak seperti kemotrapi.
b. Omega-9 yang ada di minyak zaitun pun dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh sekaligus
mengurangi pembengkakan dan menguransi sakit saat pengobatan tumor otak.
c. Serat dari roti gandum, sereal, buah segar, sayur dan suku kacang-kacangan membantu Anda
mengatur tingkat gula. Sel kanker cenderung mengkonsumsi gula 10-15 kali lipat daripada sel
normal sehingga semakin meradang. Agar bisa mengatur gula dengan baik, disarankan
mengkonsumsi 4-5 porsi sayur dan 1-2 porsi buah segar. Selain mengatur kadar gula, serat dapat
menurunkan peluang sembelit.
d. Folic acid yang dikenal sebagai vitamin B9 atau Bc bisa mencegah menyebarnya sehinga bisa
membantu pengobatan tumor otak atau bagian lainnya. Vitamin B9 dapat ditemukan di sayuran
dengan daun hijau tua (bayam, asparagus dan daun selada), kacang polong, kuning telur dan biji
bunga matahari.
e. Antioksidan memang dikenal sebagai salah satu senjata untuk membantu pengobatan tumor otak.
Antioksidan dapat di temukan di keluarga beri (strawberi, rasberi dan blueberi), anggur, tomat,
brokoli, jeruk, persik, apricot, bawang putih, gandum, telur, ayam, kedelai dan ikan.
3
Makanan yang harus dihindari penderita kanker dan tumor otak adalah Gula dan karbohindrat harus
dihindari karena mereka merupakan makanan utama sel kanker. Pada saat pengobatan brain tumor and
cancer, sel-sel kanker yang ada di dalam tubuh akan mengkonsumsi 10-15 kali lipat gula. Gula yang
dikonsumsi akan menjadi energy para sel kanker yang mempercepat perkembangan mereka.
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Kronis b.d Infiltrasi Tumor
2. Gangguan Pola Tidur b.d Kurang Control Nyeri
I. RENPRA (RENCANA KEPERAWAN)
1. Nyeri Kronis
Tanda Mayor :
Subjektif :
- Mengeluh Nyeri
Objektif :
- Tampak meringis
- Gelisah
- Tidak mampu menuntaskan aktivitas
Tanda Minor :
Subjektif :
Objektif :
Luaran SlKI :
Kriteria Hasil :
Menurun :
- Keluhan nyeri
- Meringis
- Gelisah
- Kesulitan tidur
4
- Perasaan takut mengalami cidera berulang
- Berfokus pada diri sendiri
Obervasi :
Terapeutik :
- Berikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (miss. terapi music, terapi
pijat, aromaterapi, kompres hangat/dingin
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (miss. suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan
Edukasi :
Kolaborasi :
Tanda Mayor :
Subjektif :
Objektif : -
Tanda Minor :
Subjektif :
Objektif : -
Luaran SLKI :
5
Luaran Utama : Pola Tidur
Kriteria Hasil :
Membaik :
Observasi :
Terapeutik :
Edukasi :
6
DAFTAR PUSTAKA
Sylvia.A, 2012. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Ganngguan Sistem Persarafan. Jakarta:
Salemba Medika.
Mayer.SA, 2011. Ilmu Bedah Saraf. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Zulkarnain, Nuzulul Haq. 2011. Asuhan Kepererawatan (Askep) Tumor Otak
Smeltzer, Suzana C. 2010. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
SDKI : Edisi 1 Cetakan III. 2017
SLKI : Edisi 1 Cetakan II. 2019
SIKI : Edisi 1 Cetakan II. 2018
7
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
“HUTAMA ABDI HUSADA”
Ijin Pendirian Mendiknas RI Nomor : 113/D/O/2009
I. IDENTITAS
1. Nama : Tn. D
2. Umur : 45 th
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
6. Bahasa : Indonesia
7. Pendidikan : SMA
8. Pekerjaan : Wiraswasta
9. Alamat : Wates, Campurdarat
10. Alamat yg mudah dihubungi : Wates, Campurdarat
11. Ditanggung oleh : Askes / Astek / Jamsostek / JPS / Sendiri
II. RIWAYAT KESEHATAN KLIEN
1. Keluhan utama / Alasan Masuk Rumah Sakit :
a. Alasan Masuk Rumah Sakit :
Px mengeluh nyeri pada kepalanya
b. Keluhan Utama :
Nyeri kepala dan sulit tidur
2. Riwayat Penyakit Sekarang ( PQRST ) :
Px mengeluh nyeri pada kepalanya sejak ± 2 tahun yang lalu dan 1 bulan ini nyeri di
kepala tambah memberat, nyeri seperti ditusuk-tusuk dan hilang timbul dengan skala
nyeri 8 kemudian px dibawa ke IGD RS pada tanggal 10 Agustus 2021 dan dirawat di
ruang Cempaka pada tanggal tersebut.
ASKEP KMB
3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu :
Px mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit dahulu
4. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Keluarga px tidak mempunyai riwayat penyakit hipertensi dan jantung, juga penyakit
yang dialami px saaat ini.
5. Hal-hal yang Timbul nyeri pada kepala Suara berisik dan timbulnya
mempermudah pasien nyeri kepala
terbangun
B. Pola Eliminasi
1. B A B
- Warna Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan
- Bau Khas Khas
- Konsistensi Lunak Lunak
- Jumlah Tidak dikaji Tidak terkaji
- Frekwensi 1 x/ hari 2 x/hari
- Kesulitan BAB Tidak ada Tidak ada
- Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada
2. B A K
- Warna Kuning jernih Kuning jernih
- Bau Khas Khas
- Konsistensi Cair Cair
- Jumlah -+ 1000 cc -+ 1500 cc
- Frekwensi -+ 4 x/hari -+ 4 x /hari
- Kesulitan BAK Tidak ada Tidak ada
- Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada
ASKEP KMB
2. Minum
- Frekwensi -+ 5 x /hari (sewaktu-waktu) -+5 x /hari (sewaktu-waktu)
- Jenis Air putih, teh, kopi Air putih
- Diit Tidak ada Tidak ada
- Pantangan Tidak ada Tidak ada
- Yang Disukai Semua suka Semua suka
- Yang Tdk disukai Tidak ada Tidak ada
- Alergi Tidak ada Tidak ada
- Masalah minum Tidak ada Tidak ada
- Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada
F. Kebiasaan
- Merokok Iya Tidak
- Alkohol Tidak Tidak
- Jamu, dll Tidak Tidak
ASKEP KMB
V. DATA SPIRITUAL
A. Ketaatan Beribadah :
Px selalu beribadah sholat 5 waktu, berdzikir dan berdo’a
B. Keyakinan terhadap sehat / sakit :
Px yakin bahwa sakitnya adalah cobaan dari Allah SWT
C. Keyakinan terhadap penyembuhan :
Px kadang merasa cemas apakah penyakitnya ini bisa disembuhkan
3. Hidung
a. Tulang hidung dan posisi septum nasi : simetris, tidak ada pembekakan
b. Lubang Hidung : tidak ada sumbatan
c. Cuping hidung : tidak ada pernafasan cuping hidung
4. Telinga
a. Bentuk telinga : simetris kanan kiri
Ukuran telinga : simetris dan tidak ada kelainan
Ketenggangan telinga : tegang dan lentur
ASKEP KMB
b. Lubang telinga : tidak ada luka dan tidak ada sumbata
c. Ketajaman pendengaran : normal
5. Mulut dan faring
a. Keadaan bibir : lembab
b. Keadaan gusi dan gigi : bersih tidak ada caries gigi
c. Keadaan lidah : bersih tidak ada kelainan
d. Orofarings : tidak ada pembesaran tonsil
6. Leher
a. Posisi trakhea : simetris
b. Tiroid : tidak ada pembesaran
c. Suara : jelas
d. Kelenjar Lymphe : tidak ada pembengkakan
e. Vena jugularis : tida ada pembengkakan vena
f. Denyut nadi coratis : teraba kuat
2. Pemeriksaan Paru
a. Palpasi getaran suara ( vocal fremitus ) : intensitas kanan dan kiri sama
b. Perkusi : suara sonor
c. Auskultasi
Suara Nafas : vasikuler
Suara Ucapan : intensitas kanan dan kiri sama
Suara Tambahan : tidak ada suara tambahan
3. Pemeriksaan Jantung
a. Inspeksi dan Palpasi
ASKEP KMB
- Pulsasi : ada
- Ictus cordis : teraba di ICS IV mid clavicula sinistra
b. Perkusi
Batas-batas jantung : Batas kanan atas ICS II linea sternalis dextra, batas kiri
atas ICS II linea sternalis sinistra, batas kanan bawah ICS IV linea sternalis sinistra,
dan batas kiri bawah ICS V axilla anterior sinistra
Auskultasi
- Bunyi jantung I : lup
- Bunyi jantung II : dup
- Bunyi jantung Tambahan : tidak ada
- Bising / Murmur : tidak ada
- Frekwensi denyut jantung : 80 x/menit (regular)
G. Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi
- Bentuk abdomen : simetris
- Benjolan / Massa : tidak ada benjolan
- Bayangan pembuluh darah pada abdomen : tidak ada
b. Auskultasi
- Peristaltik Usus : 10 x/menit
c. Palpasi
- Tanda nyeri tekan : tidak ada
- Benjolan / massa : tidak ada
- Tanda-tanda ascites : tidak ada
- Hepar : tidak ada pembesaran hepar
- Lien : tidak ada pembesaran lien
- Titik Mc. Burne : tidak ada nyeri tekan
d. Perkusi
- Suara Abdomen : timpani
- Pemeriksaan Ascites : tidak ada
J. Pemeriksaan Neurologi
1. Tingkat kesadaran ( secara kuantitatif ) / GCS : compos metis/ GCS 4-5-6
2. Tanda – tanda rangsangan otak ( meningeal sign ) : tidak ada kaku kuduk
3. Syaraf otak ( Nervus cranialis ) : tidak ada peradangan
4. Fungsi Motorik : baik
5. Fungsi Sensorik : baik
6. Refleks :
a. Refleks Fisiologis : baik
b. Refleks Patologis : baik
ASKEP KMB
K. Pemeriksaan Status Mental
a. Kondisi Emosi / Perasaan: Px kadang merasa cemas apakah penyakitnya ini bisa
disembuhkan dan merasa cemas apakah
setelah operasi ini px bisa kembali normal
b. Orientasi : baik
c. Proses berfikir ( ingatan, atensi, keputusan, perhitungan ) : baik
d. Motivasi ( Kemauan ) : ingin segera sembuh
e. Persepsi : baik
f. Bahasa : jelas dan mudah dipahami
PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Diagnosa Medis : Tumor Otak
B. Pemeriksaan Diagnostik / Penunjang Medis :
1. Laboratorium :
Pemeriksaan Hb, Na, K, CI
2. Rontgen :
Foto thorax AP
3. E C G :
Pemeriksaan EKG
4. U S G :
-
5. Lain – lain :
CT scan kepala
MRI kepala
Mahasiswa
Lutvi Nurdiyanti
NIM. A2R18078
ASKEP KMB
ANALISA DATA
Nama pasien : Tn. D
Umur : 45 th
No. Register : 000123
ASKEP KMB
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama pasien : Tn. D
Umur : 45 th
No. Register : 000123
TANGGAL
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
MUNCUL
1. 11 Agustus 2021 Nyeri kronis b.d infiltrasi tumor
2. 11 Agustus 2021 Gangguan pol tidur b.d kurang control tidur (nyeri)
ASKEP KMB
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama pasien : Tn. D
Umur : 45 th
No. Register : 000123
DIAGNOSA
NO LUARAN (SLKI) INTERVENSI (SIKI)
KEPERAWATAN
1. Nyeri kronis b.d infiltrasi Setelah dilakukan Tindakan Manajemen Nyeri
tumor intervensi keperawatan Observasi
selama 2x24 jam maka - Identifikasi lokasi,
tingkat nyeri menurun karakteristik, durasi,
- Keluhan nyeri cukup frekuensi, kualitas, intensitas
menurun nyeri kepala
- Meringis cukup - Identifikasi skala nyeri
menurun - Identifikasi respon nyeri non
- Gelisah menurun verbal
- Identifikasi factor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
Terapeutik
- Berikan Teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri (miss.
Suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
- kontrol lingkungan yang
memperberat nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan
nyeri
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi memberikan
analgetic, jika perlu
ASKEP KMB
TINDAKAN KEPERAWATAN CATATAN PERKEMBANGAN
ASKEP KMB
FORMAT PENYULUHAN KESEHATAN
Topik : ………………………………..
Sasaran : ………………………………..
Ruang : ………………………...……...
TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS POKOK BAHASAN MATERI METODE AVA EVALUASI
ASKEP KMB