Anda di halaman 1dari 4

RS SENTOSA

PANDUAN PRAKTIK KLINIK (PPK)

Diagnosis: SUSPEK COVID-19


1. Orang dengan ISPA DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala
memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah Indonesia yang
melaporkan transmisi lokal.
2. Orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA DAN pada 14 hari terakhir
1. Pengertian (Definisi) sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus
konfirmasi/probable COVID-19.
3. Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat yang membutuhkan perawatan
di rumah sakit DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis
yang meyakinka.
Pasien COVID-19 Suspek dengan gejala:
1. Demam (≥38oC) atau riwayat demam dan batuk; ATAU
2. Terdapat 3 atau lebih gejala/tanda akut berikut: demam/riwayat demam,
batuk, kelelahan (fatigue), sakit kepala, myalgia, nyeri tenggorokan,
coryza/ pilek/ hidung tersumbat, sesak nafas, anoreksia/mual/muntah,
diare, penurunan kesadaran DAN
3. Pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat tinggal atau
2. Anamnesis bekerja di tempat berisiko tinggi penularan ATAU
4. Pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat tinggal atau
bepergian di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal
ATAU
5. Pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala bekerja di fasilitas pelayanan
kesehatan, baik melakukan pelayanan medis, dan non-medis, serta petugas
yang melaksanakan kegiatan investigasi, pemantauan kasus dan kontak.

3. Pemeriksaan Fisik 1. Kesadaran kompos mentis atau penurunan kesadaran yang tidak
membutuhkan ventilator
2. Tanda vital: frekuensi nadi meningkat, frekuensi napas meningkat,

tekanan darah normal atau menurun, suhu tubuh meningkat > 38oC
3. Dapat disertai retraksi otot pernapasan
4. Pemeriksaan fisik paru didapatkan inspeksi dapat tidak simetris statis
dan dinamis, fremitus mengeras, redup pada daerah konsolidasi, suara
napas bronkovesikuler atau bronkial, ronki kasar
4. Kriteria Diagnosis 1. Seseorang dengan riwayat demam, pilek, batuk, atau nyeri
tenggorokan, disertai sesak napas atau kesulitan bernapas yang
membutuhkan perawatan di ruang isolasi Rumah Sakit tanpa
penyebab lainnya
DAN disertai satu diantara dibawah ini:
Riwayat perjalanan dari wilayah terjangkit COVID-19 atau tinggal di
wilayah dengan transmisi lokal COVID-19 dalam kurun 14 hari terakhir
sebelum timbul gejala
ATAU
Riwayat kontak dengan pasien konfirmasi atau probable pneumonia
COVID-19 dalam 14 hari terakhir sebelum timbul gejala.
2. Ditemukan kriteria:
a. Remaja atau dewasa: demam atau dalam penagawasan infeksi
saluran napas, ditambah satu dari frekuensi napas >30x/menit,
distress pernafasan berat, SpO2<90% pada suhu kamar.
b. Anak-anak: Batuk/susah bernapas, ditambah setidaknya satu dari
hal berikut: sianosis sentral atau SpO2<90%; distress napas berat
(co: grunting, retraksi dinding dada sangat berat), tanda bahaya
umum pneumonia: tidak mau nyusu atau minum, penurunan
kesadaran, atau kejang, tanda lain dari pneumonia yaitu tarikan
dinding dada (takipnea): usia <2bl (RR≥60x/mnt ) , 2-11bl
(RR≥50x/mnt ) , 1-5th (RR≥40x/mnt ) , 5th (RR≥30x/mnt )
3. Pemeriksaan Penunjang :
a. Foto toraks :
b. Rapid Test / RT-PCR
c. Darah perifer lengkap
d. Kimia darah lainnya
e. Neutrophil Lymphocyte Ratio , (NLR = % neutrofil /
%limfosit) dengan interpretasi sebagai berikut : >3,13 =
waspada, 6-9 = curiga, >9 = bahaya
DAN ATAU
Absolute Lymphocyte Count, (ALC = jumlah WBC x
%limfosit) dengan interpretasi sebagai berikut : <1500 =
waspada, <1100 = curiga, <500 = bahaya
5. Diagnosis Kerja SUSPEK COVID-19
1. Pneumonia bakteri

6. Diagnosis Banding 2. Pneumonia jamur


3. Edema paru kardiogenik (gagal jantung)
1. Vitamin C diberikan 200-400 mg/ 8 jam dalam 100 cc NaCl 0.9 % habis
dalam 1 jam secara Intravena (IV) selama perawatan
2. Klorokuin fosfat, 2 x 500 mg (untuk 5 hari) atau Azitromisin 1 x 500 mg
(untuk 5-7 hari) dengan alternatif Levofloxacin 1x 750 mg (untuk 5-7 hari)
7. Tatalaksna
3. Bila diperlukan dapat diberikan Antivirus : Oseltamivir, 2 x 75 mg
4. Simtomatis (Parasetamol dan lain-lain)
5. Merujuk ke Rumah Sakit Rujukan COVID-19 apabila di perlukan
tatalaksana lebih lanjut
1. Pneumonia berat
2. Sepsis
3. Syok sepsis
8. Komplikasi 4. Gagal napas
5. Multiorgan Dysfunction Syndrome (MODS)
6. Kematian
9. Penyakit
Sesuai temuan
Penyerta
10. Prognosis Dubia ad Malam
1. Perhimpunan dokter Paru Indonesia
2. Pneumonia Covid-19 Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia
12. Kepustakaan 3. Update Management of COVID-19
4. Pedoman Pencegahan dan pengendalian Coronavirus Desease (COVID-
19) kementerian Kesehatan RI Juli 2020

Ditetapkan : Bogor
Pada Tanggal : 18-8-2020

DIREKTUR
drg. Margaretha Kurnia,MK

Anda mungkin juga menyukai